PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR
SEKRETARIAT DAERAH
KOMPLEK PERKANTORAN TERPADU MANGGARAWAN
Jalan Raya Manggar = Gantung Desa Padang Manggar (33511) Telp./Fax. 0719-91001
Website : belitungtimurkab.go.1d
Manggar, (t September 2019
Kepada Yth.
Nomor — : 800/ 1299 /BKPSDM/II/2019 Kepala Organisasi
Sifat : Penting Perangkat Daerah (OPD) di
Lampiran : 8 (Delapan) Lembar lingkungan Pemerintah
Perihal —_: Pedoman Kabupaten Belitung Timur
Pelaksanaan Sistem di -
Kehadiran Elektronik TEMPAT
Dalam rangka meningkatkan Disiplin Kehadiran Pegawai di tingkungan
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur diperlukan suatu pedoman lebih lanjut
dalam melaksanakan Sistem Kehadiran Elektronik yang ada saat ini. Pedoman ini
dimaksudkan untuk dilaksanakan oleh pegawai tingkungan Kabupaten Belitung
Timur yang menggunakan Mesin Presensi sebagai Media Pencatat Kehadiran
Pegawai. Pedoman Pelaksanaan Sistem Kehadiran Elektronik terlampir dalam
surat ini.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima
kasih.
Sekretaris Daerah
Kabupaten Belitung Timur,Lampiran
Surat Ederan Sehretats Daerah
Kabupaten Belitung Timur
Nomar 890/1399 /OKPSOM/I2019
TTanggel : Ub September 2019,
PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KEHADIRAN ELEKTRONIK,
. PEDOMAN UMUM
- Pegawai adalah Pegawai di lingkungan Kabupaten Belitung Timur yang
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak
‘Tetap dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
. Daftar Hadir Elektronik adalah daftar hadir yang di dapatkan dari
Pencatatan kehadiran oleh Pegawai pada jam masuk dan/atau pulang
bekerja melalui Mesin Presensi.
. Mesin Presensi adalah alat yang digunakan untuk mencatat data kehadiran
pegawai.
. Daftar Hadir Manual adalah daftar hadir yang didapatkan dari pengisian
kehadiran oleh Pegawai pada jam masuk dan/atau pulang bekerja dengan
menggunakan kertas/ buku.
. Cutt adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu
tertentu.
‘Tanpa Keterangan adalah kondisi Pegawai yang tidak masuk bekerja tanpa
memberikan alasan yang sah.
. Alasan sah adalah alasan yang terdiri dari :
a. Cuti Tahunan.
Cuti Besar.
Cuti Sakit.
Cuti Melahirkan.
Cuti karena alasan penting.
Cuti di luar tanggungan Negara.
Tugas Belajar.
Perjalanan Dinas Luar Daerah.
‘Melaksanakan Tugas Kedinasan Dalam Daerah.
Penugasan Lainnya.
Fmmpang
k. Izin Alasan Penting.8. Penugasan Lainnya adalah Penugasan yang diberikan oleh Kepala OPD dengan
Surat Tugas untuk melaksanakan Kegiatan lainnya yang tidak berkaitan
langsung dengan tugas kedinasannya
9. Izin Alasan Penting adalah izin yang di berikan kepada pegawai kurang dari
1 hari karena alasan :
|. anggota keluarga yang sakit atau meninggal dunia.
II Melayat orang meninggal dunia.
10.Jam Kerja Lembur adalah Jam kerja yang melebihi dari ketentuan jam kerja
yang ditetapkan dan berdasarkan surat penugasan untuk lembur.
B. TATA KELOLA KEHADIRAN ELEKTRONIK
1. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Belitung Timur melaksanakan fungsi :
|. Administrator pengetolaan aplikasi Kehadiran Elektronik
Il, Registrasi, perekamanan dan pemuktahiran/peremajaan data
pegawai pada Mesin Presensi di lingkungan Kabupaten Belitung Timur.
Ill, Pengarsipan bukti ketidakhadiran pegawai berupa surat tugas, surat
cuti, surat keterangan, dll sebagai dasar pembuatan Laporan
Rekapitulasi Kehadiran Pegawai.
IV. Verifikasi perubahan data kehadiran pegawai.
V. Mencetak rekapitulasi kehadiran pegawai berdasarkan aplikasi
Kehadiran Elektronik,
Vi. Koordinasi ke Dinas Komunikasi dan Informasi Belitung Timur untuk
melakukan pemasangan dan perbaikan Mesin Presensi yang rusak.
2. Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Belitung Timur melaksanakan
fungsi :
|. Penyediaan/ Pengadaan Mesin Presensi.
lI, Pemasangan Unit Mesin Presensi.
Il. Perawatan dan Perbaikan Mesin Presensi.
IV. Memfasilitasi pelaksanaan sistem kehadiran elektronik.
3. Kepala Sub Bagian Kepegawaian atau Kepala Tata Usaha pada Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) melaksanakan
fungsi :
|. Penanggung jawab pengoperasian aplikasi kehadiran Elektronik pada
OPD dan UPT masing - masing.
ll, Memasukan keterangan tidak hadir pegawai melalui aplikasi
Kehadiran Elektronik.Ill, Memasukan jadwal Shift pegawai melalui aplikasi_kehadiran
Elektronik bagi OPD dan UPT yang menggunakan jadwal kerja Shift.
IV. Pengarsipan bukti ketidakhadiran pegawai berupa surat tugas, surat
cuti, surat keterangan, dil.
V. Menyampaikan bukti ketidakhadiran pegawai berupa surat tugas,
surat cuti, surat keterangan, dll ke BKPSDM Belitung Timur.
VI. Menyiapkan Daftar Hadir Manual jika terjadi kerusakan Mesin
Presensi.
Vil. Koordinasi ke BKPSDM Belitung Timur untuk menyampaikan data/
informasi pegawai yang belum terdaftar di Mesin Presensi.
C. HARI DAN JAM KERJA
1. Jam Kerja adalah jam bekerja pegawai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk 5 Hari Kerja
|. Hari Senin sampai dengan Hari Kamis jam masuk kerja 07.30
s.d_jam pulang kerja 16.00 dan waktu istirahat jam 12.00 s.d
13.00.
I. hari Jumat Jam masuk kerja 07.30 s.d_ jam pulang kerja 16.30
waktu istirahat Jam 11.30 - 13.00.
b. Untuk 6 Hari Kerja
|. Hari Senin sampai dengan hari Kamis jam masuk kerja 07.30 s.d
jam pulang kerja 14.30.
Il, Hari Jumat jam masuk kerja 07.30 s.d jam pulang kerja 11.30.
I, Hari Sabtu jam masuk kerja 07.30 s.d jam pulang kerja 13.30.
2. Jam Kerja Sistem Shift adalah jam kerja yang disusun secara khusus karena
Karena kebutuhan pelayanan dan sifat pekerjaan yang harus tersedia terus
menerus selama 1 kali 24 jam.
3. Jenis Jabatan yang dapat melaksanakan jam kerja sistem Shift adalah
a. Petugas Medis dan Non Medis yang bertugas di Unit Pelayanan 24 jam
pada RSUD dan Puskesmas
b. Polisi Pamong Praja yang melaksanakan tugas Jaga (piket)
cc. Petugas Damkar yang melaksanakan tugas Jaga (piket)
4, Rencana Kerja Shift bersifat mengikat dan tidak bisa diatur ulang tanpa
alasan yang sah pada saat pelaksanaannya.
5. Rencana kerja shift harus mempertimbangkan proporsional pegawai yang
hadir untuk memberikan Standar Minimal Pelayanan Ke Masyarakat.dD.
. Penyusunan Rencana Kerja Shift harus berpedoman dengan prinsip disiplin
jam kerja pegawai, produktivitas kerja pegawai dan Peraturan tentang jam
kerja pegawai.
PENCATATAN KEHADIRAN
+ Setiap Pegawai wajib untuk melakukan pencatatan kehadiran elektronik baik
datang dan pulang bekerja.
Pegawai yang mencatat kehadiran elektronik wajib menuntaskan proses
pengisian daftar tersebut sampai Mesin Presensi memherikan responsi bahwa
data kehadiran telah di rekam/terima.
|. Pegawai dapat mencatat kehadiran elektronik lebih dari 1 (satu) kali apabila
pegawai merasa pengisian data sebelumnya tidak terekam dengan
sempurna.
Pegawai dapat menggunakan sidik jari sebagai media perekaman data
kehadiran elektronik apabila penggunaan perekaman wajah mengalami
kesulitan.
Pencatatan kehadiran elektronik dapat dilakukan dengan batasan waktu
sebagai berikut :
a. 5 Hari kerja
|. Hari Senin - Kamis pegawai dapat mencatat kehadiran masuk
kerja pada jam 06.30 s.d jam 12.00 , pencatatan kehadiran
pulang kerja dapat dilakukan jam 12.01 s.d jam 18.00.
Il. Hari Jumat Pegawat dapat mencatat kehadiran masuk kerja
pada jam 06.30 s.d jam 11.30, pencatatan kehadiran pulang
kerja dapat dilakukan jam 11.31s.d jam 18.30.
b. 6 Hari Kerja
|. Hari Senin - Kamis pegawai dapat mencatat kehadiran masuk
kerja pada jam 06.30 s.d jam 12.00, pencatatan kehadiran
pulang kerja dapat dilakukan jam 12.01 s.d jam 16.30.
ll, Hari Jumat Pegawai dapat mencatat kehadiran masuk kerja
pada jam 06.30 s.d jam 10.30 , pencatatan kehadiran pulang
kerja dapat dilakukan jam 10.31 s.d jam 13.30,
Il, Hari Sabtu Pegawai dapat mencatat kehadiran masuk kerja
pada jam 06.30 s.d jam 11.00 , pencatatan kehadiran pulang
kerja dapat dilakukan jam 11.01 s.d jam 15.00.c. Shift/ Lainnya
|. Pegawai dapat mencatat kehadiran masuk kerja 1 jam sebelum
jam kerja mulal sampai dengan 4 jam dari jam kerja mulai,
Pencatatan kehadiran pulang kerja dapat dilakukan setelah
lebih 4 jam mulai kerja sampai dengan 2 jam setelah jam kerja
berakhir,
6. Pegawai yang mencatat kehadiran kerja sebelum dan/atau setelah batas
waktu yang di tentukan maka data kehadirannya tidak sah dan dinyatakan
sebagat Tanpa Keterangan.
7. Pegawai yang hanya mencatat kehadiran masuk kerja dan tidak mencatat
kehadiran pulang kerja dinyatakan sebagai Tanpa Keterangan.
8. Pegawal yang hanya mencatat kehadiran pulang kerja dan tidak mencatat
kehadiran masuk kerja dinyatakan sebagai Tanpa Keterangan.
9. Pegawai yang mencatat kehadiran masuk kerja setelah jam masuk kerja yang
telah ditetapkan dinyatakan sebagai terlambat masuk bekerja.
10.Pegawal yang mencatat kehadiran pulang kerja sebelum jam pulang kerja
yang telah ditetapkan dinyatakan sebagai pulang cepat.
11. Keterlambatan masuk kerja dan pulang cepat akan di akumulasikan selama
1 (satu) bulan apabila ketertambatan masuk kerja dan pulang cepat tersebut
mencapai 7,5 (Tujuh Koma Lima) jam maka pegawai tersebut dianggap 1
(satu) hari Tanpa Keterangan.
12. Pegawai yang melaksanakan Tugas Lembur setelah jam pulang kerja dan
masih dalam batasan pencatalan jam pulang kerja harus mencatat
kehadiran pulang kerja terlebth dahulu dan selanjutnya sekurang kurangnya
1’ menit dari pencatatan kehadiran pulang kerja baru dapat mencatat
kehadiran masuk lembur dan mengakhirinya dengan mencatat kehadiran
pulang lembur.
13.Pegawai yang melaksanakan Tugas Lembur setelah jam pulang kerja dan
diluar batasan pencatatan jam pulang kerja dapat mencatat kehadiran
masuk lembur sesuai dengan jam tugas lembur dan mengakhirinya dengan
mencatat kehadiran pulang lembur.
14.Pegawai yang mencatat kehadiran pulang cepat karena alasan yang sah
(sakit, cuti karena alasan penting, izin alasan penting) dan dalam batasan
waktu pulang kerja maka pegawai tersebut dianggap hadir kerja.
15. Pegawai yang mencatat kehadiran datang terlambat karena alasan yang sah
(sakit, cuti karena alasan penting, izin alasan penting) dan dalam batasan
waktu masuk kerja maka pegawai tersebut dianggap hadir kerja.16.Pegawai yang tidak mencatat kehadiran pulang atau mencatat kehadiran
pulang cepat karena alasan sah (sakit, cuti karena alasan penting, izin alasan
penting) diluar batasan waktu pulang kerja maka pegawai tersebut dianggap
tidak hadir keria dengan keterangan menyesuaikan alasan (sakit, cuti karena
alasan penting, cuti tahunan).
17.Pegawai yang tidak mencatat kehadiran datang atau mencatat kehadiran
datang terlambat Karena alasan sah (sakit, cuti karena alasan penting, izin
alasan penting) diluar batasan waktu masuk kerja maka pegawai tersebut
dianggap tidak hadir kerja dengan keterangan menyesuaikan alasan (sakit,
cuti karena alasan penting, cuti tahunan).
18.Pegawai yang pulang cepat atau tidak hadir bekerja karena alasan sakit
maksimal 1 hari dapat menggunakan surat keterangan dari kepala OPD/ Unit
Kerja sebagai dasar alasan sah tidak hadir kerja.
19. Pegawai yang tidak hadir kerja karena alasan sakit lebih dari 1 hari maka
pegawai tersebut harus menggunakan surat keterangan sakit dari dokter
sebagat dasar alasan sah tidak kerja.
20.Pegawai yang yang pulang cepat/ datang terlambat karena cuti alasan
penting dan izin alasan penting lainnya harus didukung dengan surat
keterangan dari kepala OPD/ UPT.
21.Pengecualian tidak mencatat kehadiran masuk dan/ atau pulang kerja
karena melaksanakan tugas kedinasan dalam daerah harus berdasarkan
waktu melaksanakan tugas yang tertera dalam surat tugas.
22. Pegawai yang bertugas berdasarkan jenis dan sifat pekerjaan harus berada
diluar kantor atau tidak berada pada satu tempat diperkenankan untuk
mencatat kehadiran masuk atau pulang kerja di area terdekat bertugas
dengan OPD/ UPT yang mempunyai Mesin Presensi.
23.Pegawai yang mendapatkan tugas lainnya dari pejabat yang bukan
berwenang harus dapat persetujuan secara tertulis dan/ atau surat tugas
dari pejabat yang berwenang.PENGECUALIAN PENCATATAN KEHADIRAN ELEKTRONIK
OPD/ UPT yang belum mempunyai Mesin Presensi.
Cuti Tahunan.
Cuti Besar.
Cuti Sakit.
Cuti Melahirkan.
Cuti Karena Alasan Penting.
Cutt diluar Tanggungan Negara.
Perjalanan Dinas Luar Daerah.
‘Melaksanakan tugas kedinasan dan penugasan lainnya dalam daerah yang
sesuai dengan waktu penugasannya.
|. Tugas Belajar
. Keadaan Kahar (Bencana Alam, Bencana Non Alam, Bencana Sosial,
Kebakaran dan Gangguan yang menyebabkan pencatatan kehadiran
Elektronik terganggu).
PENANGANAN TERJADI KERUSAKAN/KEHILANGAN MESIN PRESENS!
. Pegawai menggunakan daftar hadir manual yang disediakan oleh Sub Bagian
Kepegawaian OPD/ UPT sejak Mesin Presensi rusak atau hilang.
Kepala OPD/UPT menyampaikan keterangan secara tertulis ke BKPSDM
Belitung Timur bahwa telah terjadi kerusakan/ kehilangan Mesin Presensi.
Penyampaian keterangan paling lambat 2 (dua) kerja hari setelah terjadi
kerusakan/ kehilangan apabila penyampaian keterangan melebihi 2 (dua)
hari kerja maka hari setelahnya, seluruh pegawai akan dinyatakan tanpa
keterangan (TK).
Berdasarkan keterangan kerusakan/ kehilangan Mesin Presensi yang
diterima dari kepala OPD/ UPT maka BKPSDM Belitung timur berkoordinasi
dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Belitung Timur akan melakukan
pemeriksaan kerusakan/ kehilangan Mesin Presenst.
. Apabila hasil pemeriksaan menunjukan kerusakan disebabkan Keadaan Kahar
(Bencana alam, Bencana Non Alam Bencana Sosial, kebakaran, dll)
perbaikan perangkat Mesin Presenst_ menjadi tanggungjawab Dinas
Komunikasi dan Informatika kabupaten Belitung Timur.6. Apabila hasil pemeriksaan menunjukan kerusakan disebabkan faktor
kelalaian/kesengajaan maka Kepala OPD/UPT harus metakukan perbaikan
terhadap Mesin Presensi yang rusak serta melaporkan kerusakan tersebut ke
pihak berwajib.
7. Apabila terjadi kehilangan Mesin Presensi maka Kepala OPD/UPT harus
melakukan penggantian Mesin Presensi yang hilang dan melaporkan
kehilangan Mesin Presensi ke pihak berwajib.
Demikiantah surat edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
Sekretaris Daerah
Kabiipaten Belitung Timur,