Anda di halaman 1dari 10

“RESUME PKL”

DISUSUN OLEH

GLEDIS VERONIKA

(PO7124119022)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU

PRODI DIII KEBIDANAN TINGKAT III-A

TAHUN AJARAN 2021/2021


Materi 1

Implementasi Mompotau Stunting

Oleh : Ramli Tongko

(Bappeda Litbang Kab. Banggai)

A. Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi
kronis sehingga anak lebih pendek dari anak usianya. Menurut WHO stunting adalah
kondisi tubuh pendek yang terjadi karena gagal tumbuh atau growth failure sehingga
anak tidak dapat mencapai potensi pertumbuhannya.
Mompotau stunting atau menurunkan dalam bahasa saluan adalah aksi pencegahan
dan penanggulangan stunting terintegrasi.

B. Penyebab stunting antara lain sebagai berikut :


1. Pola makan
Yaitu kekurangan gizi dalam waktu lama sejak janin dalam kandungan sampai awal
kehidupan (1000 Hari PertamaKehidupan) penyebabnya karena rendah nya akses
terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral.
2. Pola asuh
Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik
pemberian makan kepada anak karena tidak memberikan gizi yang cukup dan baik
3. Sanitasi
Yaitu keadaan lingkungan yang kurang bersih dan ketidak sediaan air bersih yang
cukup

C. Aksi mompotau stunting antara lain sebagai berikut :


1. Memperkuat komitmen pimpinan daerah dan stakeholders adalah komitmen ini
dituangkan secara jelas dalam RPJMD Kab. Banggai 2016-2021 dimana secara
eksplisit digambarkan dalam bentuk crosscuting program pencegahan dan
penanggulangan stunting terintegrasi sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi
emas Kab. Banggai
2. Melakukan kampanye masal pencegahan dan penanggulangan stunting. Kegiatan
kampanye ini dilakukan seperti membording semua mobi dinas pejabat daerah Kab.
Banggai agar masyarakat lebih terpapar dengan yang namanya stunting.
3. Membentuk tim kerja atau gugus tugas yang efektif.
a. Tugas dan fungsinya melakukan percepatan perbaikan gizi di daerah secara
terintegrasi.
b. Mengkordinasikan pelaksanaan program/gerakan 1000 hari pertama kehidupan
c. Menyusun rencana dan program kerja secara terpadu mengacu kepada kebijakan
nasional percepatan perbaikan gizi
d. Melakukan monitoring dan evaluasi
e. Melaksanakan rapat koordinasi tiap tiga bulan sekali
4. Menyusun dokumen aksi pencegahan
Mengumpulkan semua hasil dari kegiatan yang telah dilakukan
5. Pengembangan inovasi daerah terkait stunting
Melakukan kegiatan seperti program posyandu khusus untuk mencegah terjadinya
stunting

Salah satu inovasi pada program stunting yakni posyandu prakonsepsi. UKBM ini
menargetkan penagantin dan PUS atau sebelum 1000 HPK, selain itu pada posyandu
prakonsepsi kesehatan dilakukan kolaborasi oleh nakes dan petugas KUA. Calon penagntin
wilayah Kabupaten Banggai memiliki kewajiban menerima (yaitu membahas tentang isu
stunting dan KIA yang dilakukan oleh petugas KUA.

D. Pencapaian antara lain sebagai berikut :


1. Kepala daerah inovatif 2017 atau posyandu prakonsepsi
2. Juara satu pameran praktek cerdas (posyandu pra konsepsi) pada festival praktek cerdas
yang diselenggarakan oleh wahana visi indonesia
3. Inovasi administrasi negara atau inagara a word 2018 yan RI
4. Inovasi goverment aword atau IGA tahun 2018/2019 kemendagri
5. Top 99 sinovik 2019 dan 2020 menpan RB
6. Display pembelajaran pencegahan stunting terbaik inovasi program dalam rangka
workshop membangun komitmen daerah dan kelembagaan dalam upaya pencegahan
stunting.
Materi 2

Posyandu pra konsepsi

oleh : DR.dr Anang S Otoluwa, MPPM

A. Pengertian Posyandu Pra Konsepsi

Posyandu pra konsepsi adalah pelayanan ibu baru menikah meliputi perbaikan gizi
sebelum kehamilan terjadi. Tujuan dilakukan program ini adalah untuk meningkatkan
status kesehatan calon ibu sehingga nantinya akan lahir generasi yang sehat dan cerdas
dan terhindar dari stunting. Program ini bekerjasama dengan kementrian agama bidan
desa dan puskesmas setempat. Posyandu pra konsepsi dimaksudkan yaitu:

1. Meningkatkan status gizi ibu atau calon ibu sebelum terjadinya konsepsi
2. Identifikasi resiko dini dari kondisi dan perilaku kesehatan ibu

B. Kegiatan Posyandu pra konsepsi:


1. Sosialisasi dan deklarasi di tingkat kabupaten dan kecamatan
2. MOU dengan stakeholders terkait
3. Konseling kesehatan dengan di kantor urusan agama atau KUA
4. Diberikan buku laporan kesehatan untuk setiap wanita pra konsepsi

C. Mekanisme terpadu wanita pra konsepsi


1. Calon pengantin
a. Mengurus kelengkapan pernikahan di kelurahan dan dilakukan pemeriksaan
kesehatandi puskesmas kemudian melakukan subcaptin di KUA
2. Kantor kelurahan
a. Memberikan surat pengantar kepada calon pengantin atau menikah untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan di PKM
3. Menambahkan materi gizi dan kesehatan reproduksi pada saat pelaksanaan subcatin di
KUA. Memeriksa surat keterangan hasil pemeriksaan kesehatan dari PKM
4. PKM
1. Pelayanan kesehatan oleh bidan PKM
a. Pemeriksaan
1) Antropometri
2) Tekanan darah
3) HB
b. Imunisasi TB
2. Pelayanan kesehatan reproduksi dan gizi
a. Konseling
b. Pemberian suplemen tablet besi
c. Peemberian kartu monitoring konsumsi suplemen multi mikro nutrion
3. Memberikan surat keterangan hasil pemeriksaan kepada prempuan pra konsepsi
4. Pemeriksaan gigi wanita pra konsepsi

D. Kegiatan pada posyandu pra konsepsi


1. Kelas wanita pra konsepsi
2. Konseling kesehatan reproduksi
3. Pendidikan gizi
4. Pemeriksaan antropometri
5. Pemerikaan HB
6. Pemeriksaan LILA
7. Pengukuran tekanan darah
8. Pemberian MMN

Semua pihak saling koordinasi untuk mewujudkan program posyandu prakonsepsi yang
menyebabkan AKI.

1. Kekurangan zat besi


2. Kekurangan vitamin A.C,E dan Mineral
3. Terjadinya IUGR atau pertumbuhan yang terhambat

E. Mengapa sejak pra konsepsi? Karena ada masalah dalam ibu hamil, seperti:
1. Karena K1 kontak pertama ibu hamil dengan petugas rata-rata pada trimester kedua
atau 6 minggu
2. 16% wanita telah mengalami anemia sebelum hamil (otolua, 2015)
3. Kurang kontak antara ibu hamil dengan bidan atau petugas kesehatan. Frekuensi
pertemuan 4-5 kali (otolua, 2015)
4. Perbaikan gizi justru sangat dibutuhkan pada periode yakni 16 minggu sebelum
pembuahan atau konsepsi dann 10 minggu setelah konsepsi.
Materi 3

Peran bidan dalam mencegah stunting

Oleh: Bidan Eni Kusumawati Str., Keb

A. Peran bidan dalam pelayanan pra konsepsi


1. Memberikan pelayanan kesehatan
2. Pemeiksaan antropometri
3. Pemeriksaan LILA
4. Pemeriksaan BB, TB dan LIPA
5. Pemeriksaan TD
6. Pemeriksaan HB
7. Imunisasi TT
8. Pemeriksaan protein urine

B. Penyebab kematian ibu


1. Kekurangan zat besi
Yaitu anemia yang menyebabkan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh
terganggu
2. Kekurangan vitamin atau mineral
Yaitu dapat memicu terjadinya pre eklamsi dan eklamsi pada kehamilan

C. Sasaran posyandu pra konsepsi


1. Wanita usia subur
2. Pasangan usia subur
3. Remaja putri
4. Calon pengantin

D. Manfaat kegiatan PIS-PK atau satu PK 100 KK atau sepluh dasa wisma terhadap
program posyandu pra konsepsi
1. Melakukan kunjungan keluarga dengan mendatangi rumahh masyarakat
a. Kesehatan wanita pra konsepsi dapat terpantau
b. Deteksi ibu hamil yang melakukan persalinan di faskes
c. Pertumbuhan wanita terpantau
d. Bayi mendapatkan ASI esklusif
e. Bayi mendapat imunisasi dasar
f. PUS mengikuti pogram KB

E. Maksud dan Tujuan pelayanan pra konsepsi


1. Meningkatkan status kesehatan calon ibu
2. Mengurangi perilaku dan faktor individu
3. Memperbaiki kondisi kesehatan ibu dan anak
4. Menurunkan AKI, AKB dan stunting

F. Hambatan dan upaya penyelesaian


1. Hambatan
a. Masyarakat perkotaan yang memiliki tingkat kesibukan tinggi
b. Susah mengumpulkan wanita prakonsepsi untuk mengikuti kelas posyandu pra
konsepsi
c. Anggapan masyarakat bahwa posyandu pra konsepsi hanya untuk ibu yang susah
mendapatkan keturunan
2. Upaya penyelesaian
a. Program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (satu PK 100 KK) atau
sepuluh dasa wisma

Kesimpulan
1. Posyandu pra konsepsi dapat meningkatkan status gizi bumil mencegah khawatiran
ibu serta stunting
2. Sangat penting untuk mengimplementasikan posyandu pra konsepsi sebagai bagian
dari program KIA
3. Butuh komitmen yang kuat dari pmimpin daerah serta taking holder

Anda mungkin juga menyukai