Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MASALAH LAZIM PADA BAYI, ANAK, BALITA DAN USIA


PRASEKOLAH
“BERCAK MONGOL”

Dosen Pembimbing :
Elvi Destariyani, SST., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 15
1. Aliyah Tiara Salsabila (P05140320003)
2. Zilfha Dwi Izzarizki (P05140320050)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
POLITEKNIK KESESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Bercak Mongol” dengan tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam tidak lupa tim penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, para sahabat, dan keluarganya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan pada Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
Kami selaku tim penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Elvi Destariyani, SST., M.Kes selaku dosen mata kuliah Asuhan pada
Bayi, Balita dan Anak Prasekolah yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan demi terselesaikannya makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Tim penulis selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca.
Tim penulis berharap pembaca dapat memahami dengan baik agar pengetahuan
kita bertambah dan bisa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Bengkulu, 07 Juli 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ................................................................................................ 2
B. Etiologi ................................................................................................ 4
C. Tanda dan Gejala ................................................................................. 5
D. Patofisiologi ......................................................................................... 6
E. Penatalaksanaan ................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode
neonatal merupakan periode yang paling kritis. Maka dari itu diperlukan
pemantauan pada bayi baru lahir. Tujuan pemantauan bayi baru lahir
adalah untuk mengetahui aktivitas bayi mormal atau tidak dan identifikasi
masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga
dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
Dengan pemantauan neonatal dan bayi, kita dapat segera
mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada bayi sedini mungkin.
Contoh masalah bayi yang sering kita temui yaitu bercak mongol,
hemangioma, muntah dan gumoh. Jika salah satu dari masalah tersebut
tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan masalah atau komplikasi
lainnya. Namun, tak semua masalah tersebut harus mendapat penanganan
khusus karena bisa membuat dampak negative pada pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Ada masalah yang seharusnya dibiarkan saja karena
masalah tersebut bisa menghilang dengan sendirinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bercak mongol?
2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya bercak mongol?
3. Apa saja tanda dan gejala bercak mongol?
4. Bagaimana penatalaksanaannya bercak mongol?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui masalah yang lazim terjadi pada neonatus dan bayi
khususnya bercak mongol.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya bercak mongol.
3. Untuk mengetahui apa saja tanda dan gejala bercak mongol.
4. Untuk mengetahui penatalaksanaannya bercak mongol.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di
daerah lumbo sakral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit
berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi
muscular berwarna abu-abu atau biru degan batas tepi bervariasi, paling
sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah
posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu (Nelson, 1993).
Bercak mongol adalah area hiperpigmentasi yang paling umum
ditemukan di atas bokong dan punggung pada bayi berkulit gelap (Linda
V.Wals, 2008).
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat
di daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain.
Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh
orang tua Asia dan Afrika, terkadang juga pada anak-anak dengan orang
tua Mediterania (Mayes Midwifery Textbook).
Beercak mongol ini pertama kali ditemukan oleh EDWIN B
BACELZ pada ahun 1901, ketika ia mendapatkan kasus seorang bayi
jepang dengan bercak kebiru-biruan pada daerah pantat. Bukan hanya
orang jepang saja tapi bercak mongol ini ditemukan pada orang asia, yang
rasa tau keturunan mongol. Jadi termasuk juga orang Indonesia, buka
hanya orang mongol. Nama ini sampai sekarang masih dipakai untuk
menghormati sang penemu. Meskipun banyak ahli mendapatkan bahwa
kelainan itu bukan hanya pada mongol saja.
Sementara itu, menurut Mary Hilton dalam bukunya Dasar-Dasar
Keperawatan Maternitas, bintik mongol adalah daerah pigmentasi biru
kehitaman yang dapat terlihat pada semua permukaan tubuh termasuk
pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong.
Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi yang berasal dari Mediterania,

2
Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-
bercak ini lebih sering terlilhat pada individu berkulit gelap tanpa
memperhatikan kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap
dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun. Dibawah ini beberapa
contoh gambar bercak mongol pada bayi.

3
B. Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak
mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin
pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke
epidermis. Lebih dari 80% bayi berkulit hitam, orang Timur dan India
memiliki lesi ini. Sementara angka kejadian pada bayi yang kulit putih
kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-
tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang. Penampilan khas
dan mulainya secara konginetal memberdakan bercak ini dengan memar
karena penganiayaan.
Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (timur)
lahir dengan bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5%. Lesi ini
biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah
dalam atau di sekitar folikel rambut yang terkadang tersebar simetris,
tetapi juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak
berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik (Iskandar, 1985).
Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan
kedua kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada
orang tua bahwa bercak mongol tersebu wajar dan akan hilang sendiri
tanpa pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap
keadaan bayinya.
Bercak Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan
pantat/ pangkal paha bagian atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%), bayi asia
/ oriental (75%) dan bayi kulit putih (10%). Meskipun namanya bercak
Mongolian, namun tidak ada korealsi secara antropologis. Bercak ini
sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh pigmentasi
normal dalam usia 1 tahun pertama, sebagian dalam usia 3-5 tahun.
Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam
melanosit yang berbentuk fusiform, dopa positif dan dijumpai pada
dermis bagian tengah middermi. Bercak mongol ini kebanyakan timbul
beragam pada daerah presakral, tetapi dapat ditemukan pada paha bagian
posterior, tungkai, punggung, dan bahu.

4
Jadi penyebab tersering terjadinya bercak mongol adalah :
1. Kemunculan tanda lahir disebabkan oleh adanya hal-hal tertentu yang
terjadi dalam proses jalan lahir, misalnya trauma lahir atau terjadi
pembuluh darah yang melebar.
2. Adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang
terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis
3. Keturunan genetic
4. Banyak terjadi pada ibu yang memiliki kulit gelap (memiliki
pigmentasi kulit)

C. Tanda dan Gejala


Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau
biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.
Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong tetapi sering
juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang dan pundak. Bercak
mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi, dari sebesar peniti sampai
berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa
bercak mongol.
Adanya bercak keniru-biruan atau biru kehitaman pada bagian
punggung, bokong, bagian bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya.
Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai :
1. Luka seperti pewarnaan
2. Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal
3. Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
4. Bercak yang biasanya akan hilang dalam hitungan bulan atau tahun
5. Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
Tanda bercak mongol yaitu :
1. bercak kebiru-biruan, kehitaman atau kecoklatan yang lebar
2. biasanya timbul didaerah bokong. Tempat timbul lainnya yaitu pada
daerah pipi dan mata

5
3. Bercak ini timbul pada kehamilan 38 minggu
4. Bercak ini akan menghilang setelah beberapa bulan atau sekitar satu
tahun.

D. Patofisiologi
Saitoh (1989) mengamati 250 bayi premature dan menyimpulkan
bahwa timbulnya bercak mongol rata-rata pada umur kehamilan 38
minggu. Mula-mula terbatas di fosa cocsigea lalu menjalar ke lumbo
sacral. Daerah tumbuh yang menjadi pilihan (daerah predileksi) yang lain
adalah daerah orbital dan daerah sitomatikus (nevus ota), yaitu yang
mengenai daerah sclera atau fundus mata atau di daerah deltotrapezeus
(nevus ito). Hal tersebut tidak perlu pengobatan, cukup dengan tindakan
konservatif saja.

E. Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun
pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan
perlindungan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas,
terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tetapi
dapat menetap sampai dewasa.
Sumber lain mengatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar
pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun.
Terkadang menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil (sekitar 5%) anak
yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga
dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak
memerlukan perawatan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daurah sclera
atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak
perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa,
pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetika. Akhir-akhir ini
dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.

6
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini
adalah dengan memberikan konsling pada orang tua bayi. Bidan
menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol,
menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan menghilang dalam hitungan
bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan
khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas.
Asuhan yang diberikan oleh bidan diantaranya :
1. Melakukan deteksi dini pada pemeriksaan fisik BBL
2. Menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai bercak mongol
3. Bidan menjelaskan bahwa bercak mongol biasanya akan menghilang
setelah beberapa perkan atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak
memerlukan penanganan khusus dan tidak akan berbahaya serta tidak
memerlukan pengobatan hanya cukup dilakukan tindakan konservatif
4. Bidan memberikan informasi kepada keluarga untuk mengurangi
kekhawatiran/kecemasan dan berikan dukungan moral
5. Namun, bila penderita dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan
alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan
menggunakan sinar laser.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bercak mongol adalah lesi-lesi muscular berwarna abu-abu atau
biru degan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi
dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan
bahu (Nelson, 1993). Tanda lahir yang tergolong normal dan
tidak berbahaya ini dialami hampir semua bayi, terutama anak Asia
Timur. Biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua
Asia dan Afrika kadang juga terjadi pada anak-anak dengan orang tua
mediterania.
Bercak-bercak ini sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap
tanpa memperhatikan kebangsaanya. Bercak ini secara bertahap akan
lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun. Bercak
mongol seperti terlihat bercakrata berwarna biru, biru hitam atau abu-abu
dengan batas tegas, bias berukuran sangat besar dan mirip dengan tanda
lebam. Bercak mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi
medis lainnya bercak mongol tidak menjurus pada kanker.

B. Saran
Dalam mempelajari hal yang lazim yang terjadi pada neonatus,
seorang calon bidan diharapkan mengetahui bercak mongol yang biasanya
terjadi di sekitar lingkungan bidan.
Bila terdapat bercak mongol ibu maupun bayi sebaiknya percaya
diri karena bercak mongol adalah bawaan sejak lahir. Warnanya khas dari
bercak mongol yang ditimbulkan oleh adanya melanosit yang
mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi
dari Krista nuralis ke epidermis, sehingga tidak perlu khawatir dengan
keadaan tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Indayanti, Titiek dkk. 2022. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita untuk
Mahasiswa Kebidanan. Makassar: Rizmedia Pustaka Indonesia
R, Octa Dwienda dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita
dan Anak Prasekolah untuk Para Bidan. Yogyakarta: Deepublish
Sembiring, Julina Br. 2019. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah.
Sleman: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai