2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan denga baik. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi Dan
Anak Balita “ yang diampu oleh dr. Nurul Hadi, M.Sc.,Sp.A
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan............................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Meningokel dan Ensefalokel.......................................4
B. Etiologi Meningokel dan Ensefalokel.....................................5
C. Gejala Meningokel dan Ensefalokel..............................................7
D. Pencegahan Meningokel dan Ensefalokel......................................9
E. Diagnosis Meningokel dan Ensefalokel.........................................10
F. Pengobatan dan penanganan Meningokel dan Ensefalokel............12
G. Penatalaksanaan Meningokel dan Ensefalokel................................15
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................17
B. Saran...............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari meningokel dan ensefalokel ?
2. Apa etiologi dari meningokel dan ensefalokel ?
3. Apa tanda dan gejala dari meningokel dan ensefalokel ?
4. Bagaimana patofisiologi dari meningokel dan ensefalokel ?
5. Bagaimana cara penatalaksanaan dari meningokel dan ensefalokel ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian miningokel dan ensafaloke.
2. Untuk mengetahui etiologi meningokel dan ensefalokel
3. Untuk mengetahuhi tanda dan gejala meningokel dan ensefalokel
4. Untuk mengetahui patofisiolosi dari meningokel dan ensefalokel
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari meningokekl dan ensefalokel.
D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
Dapat memahami manfaat dari pembelajaran materi ini yaitu
menambah wawasan agar kita lebih bisa mengetahui secara umum
tentang penyakit miningokel dan ensefalokel.
2. Untuk Masyarakat
2
3
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
5
2. Ensefalokel
Bagi ibu yang berencana hamil, ada baikya mempersiapkan
jauh jauh hari.Misalnya, mengkonsumsi makanan bergizi serta
menambah suplemen yang mengandung asam folat.Hal itu
dilakukan untuk mencegah terjadinya beberapa kelainan yang bisa
menyerang bayi.
Sumber asam folat banyak didapatkan dari:
a. Sayuran seperti bayam, asparagus, brokoli, lobak hijau,
selada romaine, kecambah.
b. Kacang segar atau kering, kacang polong, gandum, biji bunga
matahari. Produk biji-bijian yang diperkaya (pasta, sereal,
roti)
c. Buah-buahan seperti: jeruk, tomat, nanas, melon , jeruk bali,
pisang, strawberry, alpukat, pisang
d. Susu dan produk susu seperti keju yoghurt.
e. Hati
f. Putih Telur
Salah satunya, encephalocele atau ensefalokel.Biasanya
dilakukan pembedahan untuk mengembalikan jaringan otak yang
menonjol ke dalam tulang tengkorak, membuang kantung dan
memperbaiki kelainan kraniofasial yang terjadi.Untuk hidrosefalus
mungkin perlu dibuat suatu shunt.Pengobatan lainnya bersifat,
simtomatis dan suportif.Prognosisnya tergantung kepada jaringan
otak yang terkena, lokasi kantung dan kelainan otak yang
menyertainya.
E. Diagnosis Meningokel dan Ensefalokel
1. Meningokel
Diagnosis spina bifida, termasuk meningokel ditegakkan
berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.Pada trimester pertama,
wanita hamil menjalani pemeriksaan darah yang disebut triple
11
2. Ensefalokel
Tindakan yang harus dilakukan adalah :
1. Cegah infeksi perlukaan ensefalokel waktu lahir, menutup luka
dengan kasa steril setelah lahir.
2. Persiapan operasi dilakukan sedini mungkin untuk mencegah
infeksi otak yang sangat berbahaya. Biasanya dilakukan
pembedahan untuk mengembalikan jaringan otak yang menonjol
kedalam tulang tengkorak, membuang kantung dan memperbaiki
kraniofasil yang terjadi :
16
A. Simpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kelainan
bawaan pada bayi berupa meningokel dan ensefalokel. Dimana bahwa
meningokel biasanya terdapat pada daerah servikal atau daerah torakal
sebelah atas. Sedangkan ensefalokel biasanya terjadi pada bagian oksipital.
Pada bagian ini terdapat kantong berisi cairan, jaringan saraf, atau
sebagian otak. Ensefalokel akan berkaitan dengan kelainan mental yang
berat meskipun sudah dilakukan operasi.Meningokel adalah meningens
yang menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu
benjolan berisi cairan dibawah kulit. Penyebab terjadinya meningokel
adalah karena adanya defek pada penutupan spina bifida yang
berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal dari korda spinalis
atau penutupnya, biasanya terletak di garis tengah.Resiko melahirkan anak
dengan spina bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam folat,
terutama terjadi pada awal kehamilan.Gejalanya bervariasi, tergantung
kepada beratnya kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf yang
terkena.Diagnosis spina bifida, termasuk meningokel ditegakkan
berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.Tujuan dari pengobatan
awal spina bifida, termasuk meningokel adalah mengurangi kerusakan
saraf akibat spina bifida, meminimalkan komplikasi (misalnya infeksi),
serta membantu keluarga dalam menghadapi kelainan ini. Pembedahan
dilakukan untuk menutup lubang yang terbentuk dan untuk menutup
lubang yang terbentuk dan untuk mengobati hidrosefalus, kelainan ginjal
dan kandung kemih serta kelainan bentuk fisik yang sering menyertai
spina bifida. Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi tetap terjaga dan
untuk memperkuat fungsi otot.Risiko terjadinya spina bifida bisa
dikurangi dengan mengkonsumsi asam folat. Kepada wanita tang
17
18
B. Saran
Meningokel dan ensefalokel merupakan kelainan yang berbahaya
dan berdampak buruk pada perkembangan anak selajutnya, maka sebagai
tenaga kesehatan (bidan) harus mengetahui dan memahami tentang
etiologi, penyebab, penanganan dan pencegahannya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, Richard E dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. Jakarta:
EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Lia Dewi, Vivian Nanny. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Yogyakarta :
Fitramaya