Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN KEBIDANAN KELUARGA

BAPAK…..RT…….RW……

KELURAHAN KALIGONO KECAMATAN KALIGESING

KABUPATEN PURWOREJO

Laporan Individu Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun oleh:

Nama : EKA YUNITALIA

NIM : 82015009

AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO

TAHUN 2017
MANAJEMEN KEBIDANAN KELUARGA

BAPAK ……RT ……………RW…..

KELURAHAN KALIGONO KECAMATN KALIGESING

KABUPATEN PURWOREJO

Laporan Individu Praktik Kebidanan Komunitas ini Telah Disetujui

Tanggal…………………..2017

Mengesahkan

AKADEMI KEBIDANAN

BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO

Koord Praktik Kebidanan Komunitas Pembimbing

Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T.,M.Kes Nurma Ika Zuliyanti, S.S.T.,M.Kes


NIPY. 01062011041 NIPY. 20052008027
Mengetahui
AKADEMI KEBIDANAN
BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO
Direktur

Nurma Ika Zuliyanti, S.S.T.,M.Kes


NIPY. 20052008027
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji hanya bagi-Nya. Semoga sholawat beserta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah-Nya. Sehingga penulisan presus
ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar tepat pada waktunya.
Laporan KK Intensif dengan judul “Ibu Bersalin Patologis Pada Ny D
Usia 16 Tahun G1P0A0 Usia kehamilan 41+4 Minggu Dengan Disproporsi Kepala
Panggul, Ketuban Pecah Dini, IUGR dan Oligohidramnion”sebagai tugas Praktek
Klinik Kebidanan Komunitas. Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnnya kepada :
1. Ibu Nurma Ika Zuliyanti, S.S.T., M.Kes selaku direktur Akbid Bhakti
Putra Bangsa Purworejo
2. Seluruh Dosen Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo
3. Orang tua dan keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang serta
dukungan moril dan materi
4. Beserta teman-teman yang sudah membantu saya menyelesaikan tugas ini
baik saran maupun kritikan yang diberikan.
Penulis berharap laporan KK intensif ini dapat memberikan manfaat bagi
tenaga kesehatan khususnya di bidang kebidanan.Kami menyadari bahwa dalam
penulisan presus ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan
dan kesalahan.
Dengan presus ini,kami mengharapkan semoga presus ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kami serta pembaca pada umumnya.

Purworejo, 21 Desember 2017


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Anatomi Air Ketuban ......................................................................... 4
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Kasus ................................................................................... 14
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan ........................................................................................ 24
BAB V PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................. 27
B. Saran ................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 29
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Kebidanan yang diberikan kepada Ny. D dengan Kasus Ibu
Bersalin Patologis Pada Ny D Usia 16 Tahun G1P0A0 Usia kehamilan
41+4Minggu dengan Disproporsi Kepala Panggul, Ketuban Pecah Dini, IUGR dan
Oligohidramnion ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas pada
keluarga Tn.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn.
b. Mampu menentukan diagnoses pada keluarga Tn.
c. Mampu menentukan perencanaan tind[akan pada keluarga Tn.
d. Mampu melakukan pelaksanaan tindakan pada keluarga Tn.
e. Mampu melakukan evaluasi pada keluarga Tn.

D. Manfaat
Laporan studi kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan komunitas.
2. Bagi Keluarga
Keluraga bias mengatasi masalah yang terjadi pada anggota keluarga khususnya
tentang …
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Definisi keluarga menurut……keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam
kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, mempunyai ikatan
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan yang lainnya.
Sedangkan menurut ....., keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal
bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam
interaksi sosial, peran dan tugas. Menurut Departemen kesehatan RI (...),
keluarga adlah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik
keluarga adalah :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang terkait oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
b. Umumnya tinggal dan hidup bersama atau jika terpisah tetap saling
memperhatikan.
c. Anggotannya saling berinteraksi
d. Masing-masing mempunyai peran sosial: Suami, istri, anak. Kakak, adik, ibu,
bapak, dan sebagainya.
e. Mempunyai tujuan yaitu :
1) Menciptakan dan mempertahankan budaya, dan
2) Meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggotanya.
2. Tipe Keluarga
Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Bidan perlu mengetahui berbagai tipe keluarga agar dapat
mengenal dan mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatannya. Ada beberapa tipe keluarga sebagai berikut :
a. Keluarga inti, yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak.
b. Keluarga conjugal, yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan
anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu
atau dua pihak orang tua.
c. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang terdiri atas dasar garis keturunan di
atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi,
keluarga kakek, dan keluarga nenek.
3. Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagi berikut :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
d. Sosialisasi anatar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
4. Fungsi Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari fungsi keluarga dapat kita lihat dan sekaligus sudah
dapat diterapkan oleh masyarakat atau kelompok keluarga. Adapun fungsi yang
dijalankan keluarga sebagai berikut:
a. Fungsi pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak.
b. Fungsi sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik.
c. Fungsi perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak
sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman.
d. Fungsi perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
berinteraksi anatar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
e. Fungsi agama dilihat dari bagaiamana keluarga memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga
menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain
setelah dunia.
f. Fungsi ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,
mengatur penghasilan sedemikian rupa sehinga dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan keluarga.
g. Fungsi Regreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana menyenangkan
dalam keluarga, seperti nonton Tv bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dan lainnya.
h. Fungsi Biologis didlihat dari bagaimana dari keluarga meneruskan keturunan
sebagai generasi selanjutnya. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa
aman diantara keluarga, serta membina pendewasaan pribadi anggota
keluarga.
5. Tahap- Tahap Perkembangan Keluarga
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Berikut
akan diuraikan tahap-tahap perkembagan.
1. Tahap I, pasangan baru atau keluarga baru (beginning familiy)
Dimulai saat masing-masing individu membentuk keluarga melalui
perkawinan yang syah.
Tugas perkembangan pada tahap-tahap ini :
a. Membnina hubungan intim yang memuaskan
b. Menetapkan tujuan bersama.
c. Membina hubungan dengan keluarga lain teman dan kelompok sosial
d. Merencanakan anak atau KB
e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk
menjadi orang tua.
2. Tahap II, keluarga child-bearing/mengasuh anak
 Keluarga menantikan kelahiran (hamil) sampai lahirnya anak pertama
dan berlangsung sampai anak pertamanya berusia 30 bulan (2,5
tahun). Pada tapa ini sering terjadi perubahan besar dalam keluargan
karena pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi
kebutuhan bayi. Kadang pasangan merasa diabaikan karena perhatian
terfokus pada bayi, suami merasa belum siap atau istri belum siap
menjadi ibu.
 Tugas perkembangan
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Membagi peran dan tanggung jawab
c. Menata ruang anak atau mengembangkan suasana rumah
yang menyenangkan
d. Mempersiapkan biaya
e. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
f. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
3. Tahap III, keluarga dengan anak pra sekolah
Dimulai saat anak pertama anak pertama berusia 2, 5 tahun hingga
anak usia 5 tahun tugas perkembangan
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti tempat tinggal, privasi,
dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan yang
lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar
keluarga
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak(tahap paling
repot)
f. Pembagian anggota keluarga
g. Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan stimulasi tumbuh
kembang anak
4. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah (famillies with scoll
shildren)
 Saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun hingga 12
tahun
 Umumnya keluarga sangat sibuk, selain aktifitas sekolah, masing-
masing anak memiliki aktifitas sendiri demikian orang tua
 Keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan
 Tugas perkembangan
a. Memberikan perhatian pada kegiatan sosial anak, pendidikan dan
semengat belajar
b. Tetap mempertahanlan hubungan yang harmonis dalam
perkawinan
c. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual
d. Menyediakan aktifitas untuk anak
e. Menyesuaikan dengan aktifitaas komuniti dengan
mengikutsertakan anak.
5. Tahap V, keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
 Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
pada usia 19/20 tahun
 Tujuan keluarga; melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab
serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi
lebih dewasa
 Sering muncul konflik orang tua-remaja
 Tugas perkembangan keluarga
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggungjawab
mengingat remaja sudah mulai tambah dewasa dan meningkat
otonominya
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,
menghindari berdepatan, kecurigaa dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga
Fungsi bidan dapat difokuskan pada remaja : penyuluhan tentang obat-
obat terlarang minuman keras, sexs atau kesehatan reproduksi,
serta membantu hubungan yang lebih efektif antara orang tua
dengan remaja.
6. Tahap VI, keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launcing
center families)
 Dimulai saat anak pertama meninggalkan rumah dan lamanya
tergantung pada jjumlah anak dalam keluarga atau jika ada anak
yang belum bekeluarga tetap tinggl bersama orang tua
 Tujuan utama keluarga ini : mengorganisasi kembali keluarga
untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup mandiri.
Orang tua akan merasakan kehilangan peran dalam merawat anak
dan merasa kososng karena anak tidak lagi tinggal serumah.

Tugas perkembangan:

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar


b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sakit yang memasuki
masa tua
d. Memeprsiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anak
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
f. Berperan suami-istri, kakek-nenek
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh
bagi anak-anaknya
7. Tahap VII, keluarga usia pertengahan (Middle age famillies)
Dimulai saat anak terlahir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau satu pasangan meninggal.sring kali dirasakan sulit
berkaitan dengan masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak
atau perasaan gagal sebagai orang tua.
Tugsa perkembangan
a. Memeprtahankan kesehatan
b. mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam hal
mengolah minat sosial dan waktu santai
c. memulihkan hubungan antara generasi muda-tua
d. keakraban dengan pasangan
e. memelihara hubungan dengan anak dan keluarga
f. persiappan masa tua atau pensiunan meningkatkan
keakraban pasangan
8. Tahap VIII, keluarga lanjut usia
Tahap terakhir, dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut
hingga salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal.
Stressor : berkurangnya pendapatan, berbagai relasi sosial,
pekerjaan , menurunnya produktivitas dan kesehatan.

Tugas perkembangan:
a. mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. adaptasi dengan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
kemasyarakatan
e. Melakukan filereview dengan mengenang pengalaman hidup
dan keberhasilan masa lalu
f. Menerima kematian pasangan teman dan mempersiapkan
kematian
B. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA
1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatu proses pendataan terhadap keluarga yang


meliputi identifikasi data demografi, sosiokultural, lingkungan rumah, struktur
keluarga, fungsi keluarga, perkembangan keluarga, strategi yang digunakan
keluarga bila stress, mekanisme koping, budaya hidup sehat yang di
aktualisasikan sehari-hari oleh keluarga.

2. diagnosis kebidanan komunitas

Diang nose kebidnan komunitas yang di kembangkan ada 3 komponen


yaitu masalah , etiologi, serta tanda dan gejala.Diagnose ini bersifat potensial
yng merupakan diangnosis bahwa keluarga teresebut memiliki potensi yang
memadai untuk berkembang lebih baik

3. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses merumuskan tujuan yang di harapkan
sesuai prioritas masalah kebidanan pada keluarga, memilih strategi kebidanan
yang tepat , dang mengembangkan rencanan asuhan kebidanan keluarga sesuai
dengan kebutuhan klien.

4. Implementasi

Implementasi adalah suatu proses pelakasannaan kebidanan yang


berbentuk interfensi mandiri atau kolaborasi melalui pemanfaatan sumber-
sumber yang dimiliki oleh keluarga.Implementasi di perioritaskan sesuai dengan
kemampuan keluarga dan sumber yang di miliki keluarga.

5. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses menilai diagnosis kebidanan pada keluarga


yang teratasi, teratasi sebagian, atau timbul masalah baru.Melalui kegiatan
evaluasi, kita dapat menilai pencapaian tujuan yang di harapkan dan tujuan yang
telah di capaai oleh keluarga.Bila tercapai sebagian atau timbul masalah
kebidanan baru, kita perlu melakukan pengkajian lebih lanjut, memodifikasikan
rencana, atau mengganti dengan rencanan yang lebih sesuai dengan kemampuan
keluarga.
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA INTENSIF……

A. Pengkajian

B. Analisis Data
C. Perumusan Masalah
D. Prioritas Masalah
E. Perencanaan
F. Pelaksanaan
G. Evaluasi
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran
Lampiran

SATUAN ACARA PENYULUHAN


MATERI

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai