Dosen Pengampu:
Dr. Nurhastuti, M.Pd
Ns. Setia Budi, M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Ega Wulandari 19003134
Sovia Eka Putri 19003163
Vania Luthfiyah 19003165
Enjelina Putri Arvita 19003059
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat ,hidyah dan inayah-Nya kepada kami semua sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Perspektif Pendidikan dan
Pembelajaran Anak Tunadaksa dengan materi “ Konsep cacat bawaan anggota
gerak bagian atas dan anggota gerak bagian bawah “
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan yang terbuka kami menerima segala saran dan kritikan
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. KESIMPULAN.................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap manusia dilahirkan dengan kondisi fisik yang berbeda-beda.
Ada yang memiliki kondisi fisik yang sempurna, akan tetapi banyak juga
yang memiliki kekurangan dalam kondisi fisiknya. Salah satu kekurangan
dalam kondisi fisik yang dialami manusia yaitu adanya kecacatan dalam
anggota tubuhnya.
1
Sebagian besar penyakit bawaan pada bayi disebabkan oleh
kelainan genetik dan kebiasaan ibu pada saat hamil mengkonsumsi
alkohol, rokok dan narkotika serta ibu mengalami penyakit DM dan
infeksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengna cacat bawaan ?
2. Apa saja jenis cacat bawaan ?
3. Bagaimana Karakteristik cacat bawaan ?
4. Apa Penyebab cacat bawaan ?
C. Tujuan
1. Mengetahuai Pengertian cacat bawaan
2. Mengetahui jenis-jenis cacat bawaan
3. Mengetahui karakteristik cacat bawaan
4. Mengetahui penyebab cacat bawaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Jenis - jenis Cacat Bawaan
1. Cacat bawaan pada anggota gerak atas
a. Syndactilus yaitu jari tangan kurang dari lima atau tidak
memiliki jari jari tangan
4
d. Sindaktili yaitu jari-jari yang menyatu karena tidak terjadi
pemisahan jari dibagian distal sendi metacarpophalangeal.
Penyatuan dapat terjadi hanya pada dua jari atau lebih.
Hubungan antar jari dapat hanya berupa kulit dan jari lunak
saja, tetapi dapat pula berupa hubungan tulang dengan tulang.
(Sriwijaya et al., 2017)
5
b. Genu reculvatum yaitu lutut bengkok kebelakang berlebihan.
c. Cacat pseudoartosis yaitu antara lutut dan mata kaki ada sendi
lagi .
d. Club foot yaitu talipes (pes) planus atau platfoot ( telapak kaki
datar), pes calcaneus (kaki bagian depat terangkat), pes cavus
( kaku bagian tengah terangkat).
6
paha sehingga mengakibatkan sudut yang terbentuk diantara
kedua tulang paha dan lutut menjadi tidak normal. Pada kaki
bentuk kedua lutut akan berdekatan sementara bagian telapak
kaki akan menjorok keluar sehingga jika diperhatikan tungkai
akan membentuk huruf . sementara pada bentuk kaki O kedua
lutut akan saling menjauh sementara telapak kaki berhimpit
sehingga tungkai akan membentuk kaki O. (Baihaqi, 2017).
7
2. Karakteristis sosial dan emosional
Bermula dari konsep diri individu yang merasa dirinya cacat, tidak
berguna dan menjadi beban orang lain yang mengakibatkan mereka
malas belajar bermain dan membentuk perilaku yang salah kegiatan
jasman yang tidak dapat dilakukan oleh penyandang tunadaksa dapat
mengakibatkan timbulnya masalah emosi seperti mudah tersinggug,
mudah marah, rendah diri, kurang dapa bergaul, pemalu, menyendiri
dan frutasi.
3. Karakteristik fisik atau kesehatan
Penyandang tunadaksa biasanya selain mengalami cacat tubuh
adalah kecendrunagan mengalami gangguan lain seperti gangguan
bicara. (Pratiwi & Hartosujono, 2017)
1. Faktor Genetik
Gen merupakan faktor utama yang mempengaruhi kelainan
bawaan. Bayi dalam kandungan mungkin mewarisi gen yang
memiliki kelainan (anomali) ataupun terjadi mutasi genetik pada
saat perkembangan janin. Orang tua yang memiliki ikatan saudara
(pernikahan sedarah) atau konsanguinitas dapat meningkatkan
terjadinya kelainan bawaan dan dua kali lipat meningkatkan risiko
kematian neonatal dan anak, gangguan intelektual, disabilitas
mental dan kelainan lainnya.
8
gangguan janin, terutama infeksi dan alkohol. Usia ibu saat hamil
juga berpengaruh. Semakin bertambahnya usia, semakin tinggi
risiko terjadinya kelainan pada kromosom seperti Sindrom Down.
3. Faktor Lingkungan
Pajanan pada ibu hamil seperti pestisida, obat, alkohol,
tembakau, timbal, merkuri, dan bahan psikoaktif lainnya, zat kimia
tertentu, rokok, dan radiasi dapat meningkatkan risiko bayia
mengalami kelainan bawaan. Bekerja maupun tinggal di daerah
pertambangan atau daerah pembuangan limbah juga meningkatkan
risiko terjadi kelainan bawaan.
4. Infeksi
Infeksi Sifilis dan Rubella pada ibu hamil merupakan salah satu
penyebab kelainan bawaan, umumnya terjadi di negara
berkembang. Infeksi virus Zika yang baru-baru ini terjadi
menyebabkan peningkatkan bayi lahir dengan mikrosefali (ukuran
kepala yang lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak
seusianya).
5. Status Gizi
Kurangnya konsumsi iodium dan asam folat pada ibu hamil
meningkatkan risiko bayi dengan neural tube defect sedangkan
konsumsi vitamin A yang berlebihan dapat mempengaruhi
perkembangan janin. Obesitas serta diabetes melitus juga
berhubungan dengan beberapa kelainan bawaan.(Kemenkes, 2018)
9
Pencegahan nya :
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
11
DAFTAR RUJUKAN
Kemenkes. (2018). InfoDATIN: Kelainan bawaan. Pusat Data Dan Informasi
Kemeterian Kesehatan RI, 1–6.
Baihaqi, D. (2017). Program studi sistem informasi fakultas teknik universitas nusantara
pgri kediri tahun 2017. Simki-Techsain, 01(03), 1–6.
Fadila, A., Putri, G. T., Sitompul, E. M., Kedokteran, F., Lampung, U., Bedah, D., Abdul, R.,
& Provinsi, M. (2017). Tatalaksana Congenital Talipes Equino Varus ( CTEV ) pada
Anak Usia 6 bulan Congenital Talipes Equino Varus ( CTEV ) in Children 6 months.
7(November), 64–68.
Pratiwi, I., & Hartosujono, H. (2017). Resiliensi Pada Penyandang Tuna Daksa Non
Bawaan. Jurnal Spirits, 5(1), 48. https://doi.org/10.30738/spirits.v5i1.1057
Sriwijaya, M. K., Risiko, F., Rawat, P., Jalan, R., Juni, P. J., Nabila, E., Nita, S., Larasati, V.,
Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., Sriwijaya, U., Biologi, B., Kedokteran, F.,
Sriwijaya, U., Histologi, B., Kedokteran, F., Sriwijaya, U., Mohammad, J., …
Palembang, R. (2017). di Instalasi Bedah RSUP Dr . Mohammad Hoesin dan RSAD
Dr . A . K . Gani Pendahuluan Congenital Hand Differences adalah kelainan pada
tangan sejak lahir . Temtamy dan di Shriners Hospital for Children Philadelphia
sedangkan kejadian sindaktili dan polidaktili . Penderita.
12
13