”BERCAK MONGOL”
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
TAHUN 2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang menjadi tauladan bagi kita semua dan telah menyampaikan
ajaran-ajaran Islam dan petunjuk dari Allah SWT.
Penulisan makalah berjudul “ bercak mongol ” berikut disusun guna menyelesaikan
tugas dari Ibu Syajaratuddur Faiqah,SsiT.M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah
asuhan neonatus pada bayi dan balita. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah tersebut.
Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penulisan
serta jauh dari kata sempurna. Demi kesempurnaan makalah ini, kami sangat
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menjadi
lebih baik. Dibalik kekurangan yang dimiliki dalam penyusunan makalah ini, kami juga
sangat berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi asuhan
kebidanan pada neonatus, bayi dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh
bidang pada bayi baru lahir, bayi dan balita. Neonatus, bayi dan balita dengan
masalah adalah suatu penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada
neonatus, bayi dan balita apabila tidak diberikan asuhan yang tepat dan benar. Oleh
sebab itu, seluruh mahasiswa kebidanan harus mempelajari asuhan kebidanan pada
neonatus, bayi, dan balita pada masa perkuliahan, sehingga pada saat calon bidan
diterjunkan di lahan praktik sudah mampu untuk memberikan asuhan kebidanan pada
neonatus, bayi dan balita dengan benar. Ada beberapa masalah yang lazim terjadi
diantaranya adalah adanya bercak mongol, hemangioma, ikterus, muntah dan gumoh,
oral trush, diaper rash dan seborrhea, furunkel, miliariasis, diare, obstipasi, infeksi
dan sindrom bayi. meninggal mendadak.
Tanda lahir atau naevus adalah tanda berwarna yang ditemukan pada kulit
bayi yang baru lahir. Tanda ini bisa terjadi dalam berbagai warna seperti biru, biru-
abu-abu, cokelat, cokelat, hitam, pink, putih, merah dan ungu. Defenisi medis
menyebutkan. bahwa tanda lahir merupakan kelainan kulit pada anak baru lahir
(neonatus) dimana satu atau lebih komponen normal kulit dijumpai dalam jumlah
berlebih per unit area: dapat berupa pembuluh darah, pembuluh limfa, sel pigmen,
folikel rambut, kelenjar keringat, epidermis, kolagen, elastin atau komponen kulit
lainnya.
Disamping itu, istilah nevus yang sering disamakan dengan tahi lalat juga
sering digolongkan sebagai tanda lahir. Kata yang berasal dari kata Latin 'naevus'
memang berarti tanda dari ibu. Kasusnya sangat sering dijumpai dan sangat umum,
bahkan sebuah survei menyebutkan angka insidensnya mencapai 99% pada neonatus.
Mereka membagi tanda lahir ini atas pembagian yang berbeda-beda, namun
berdasarkan jenisnya ada banyak yang sering dijumpai, antara lain yang disebut
Mongolian spots yang sering dijumpai pada bayi Asia dan kulit hitam, salmon patch,
port-wine stain, strawberry marks, nevus sebaseus, bercak café au lait dll.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. bercak mongol
b. Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral
pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti
memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru
dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga
ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993).
d. Bercak mongol adalah bercak datar normal berwarna hijau kebiruan atau abu
kebiruan yang ditemukan pada 90% bayi Amerika, Asia, Hispanik dan Afrika
Amerika dan 10% nya terjadi pada bayi Kaukasia, khususnya keturunan
Mediterania. Paling sering pada daerah punggung, bokong, tapi dapat pula
ditemukan pada bagian tubuh lain. Memiliki bermacam ukuran dan bentuk, tidak
memiliki hubungan dengan penyakit tertentu. Kebanyakan akan memudar pada
usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan bertahan sampai dewasa.
memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol tidak menjurus pada kanker
ataupun masalah lain. (www.drgreene.com) Kelainan ini berupa bercak dengan
kebiruan, kehitaman, atau kecoklatan yang lebar, Difus, terhadap di daerah
bokong atau lumbosakral yang dapat menghilang setelah beberapa bulan atau
sekitar satu tahun.
Menurut Saitoh (1989) bayi premature dan menyimpulkan bahwa menimbulnya
Bercak Mongol rata-rata pada umur-umur kehamilan 38 minggu. Mula-mula
terbatas di fosa koksigea lalu menjalar ke regro lumbo sacral. Lesi ini biasanya
berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar
Folikel rambut. Kadang- kadang terbesar simetris, dapat juga unilateral. Tempat
predileksi yang lain adalah di daerah orbita dan daerah zigo matikus (nevus ota),
yaitu yang mengenai daerah seclera atau fundus mata, atau di daerah delto-trapezius
(nevus ito).
2. Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol
ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang
terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80%
bayi berkulit hitam, orang timur dan India timur memiliki lesi ini. Sementara
angka kejadian. pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang
tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak
menghilang. Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (timur) lahir
dengan bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5%. Lesi ini biasanya berisi
sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel
rambut yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat juga unilateral.
Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan
kelainan-kelainan sistemik. Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun
pertama dan kedua kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada
orang tua bahwa bercak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa
pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap keadaan bayinya.
Bercak Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan pantat/pangkal
paha bagian atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%), bayi asia /oriental (75%) dan
bayi kulit putih (10%). Meskipun namanya bercak Mongolian, namun tidak ada
korealsisecara antropologis.
Bercak ini sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh pigmentasi
normal dalam usia 1 tahun pertama, sebagian dalam usia 3-5 tahun. Pigmen
5
melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit yang berbentuk
fusifrm.dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah middermi). Bercak
mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah presakral, tetapi dapat
ditemukan pada paha bagian posterior, tungkai, punggung, dan bahu.
3) Keturunan genetik
4) Banyak terjadi pada ibu yang memiliki kulit gelap (memiliki pigmentasi
kulit).
3. patofisiologi
Bercak mongol rata-rata muncul pada umur kehamilan 38 minggu. Bercak
Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan pantat pangkal paha
bagian atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%), bayi asia /oriental (75%) dan bayi
kulit putih (10%).meskipun namanya bercak Mongolian namun tidak ada korealsi
secara antropologis.bercak ini sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup
oleh pigmentasi normal dalam usia 1 tahun pertama, sebagian dalam usia 3-5
tahun. Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit
yang berbentuk fusifrm,dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah
middermi). Bercak mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah
presakral, tetapi dapat ditemukan pada paha bagian posterior, tungkai, punggung
dan bahu.
Bereak mongol memiliki warna kebiru- Tanda kulit lain (Nevus pigmentosus)
biruan adalah berwarna coklat kehitaman
Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit Daerah pigmentasi memiliki tekstur yang
yang normal. mengalami perubahan permukaan. Tidak
normal karena dapat mengalami penebalan
namun tidak terlalu berarti (Nevus
pigmentosus)
3. Dilihat dari areanya 3. Dilihat dari areanya
Dari areanya tersering di daerah belakang Dari areanya sering pada telapak tangan,
(lumbal sacral) karena banyak nya sel telapak kaki dan genitalia (junction nevi)
melanosit yang tertangkap pada bagian Terdapat pada wajah (compound nevi)
belakang yang menyebabkan bercak pada Terdapat di leher dan kepala (Intradermal
bayi yang sering dikenal dengan bercak demi).
mongol.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo
sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti
memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan
batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan
di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Vivian Nanny Lia, S.ST. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Yeyeh Ai, S.Si.T. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: CV. Trans
Info Medika
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/10/26/mengenal-tanda-lahir-bayi/
http://health.groups.yahoo.com/group/dokter umum/message/10043
http://www.kafebalita.com/content/articles/read/2009/11/tanda-lahir-pada-bayi/1309
www.legachyhealth.org
Idayanti, Titiek, dkk. 2022. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita Untuk Mahasiswa
Kebidanan. Yogyakarta: Rizmedia Pustaka Indonesia
Dwienda R, Octa. 2014. Buku Ajara Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita dan Anak
Prasekolah Untuk Para Bidan. Yogyakarta: Deepublish