Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

13 MASALAH YANG LAZIM TERJADI PADA

NEONATUS,BAYI DAN BALITA

RAHMIDA SIDAE

201802029

PRODI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

T.A 2019/2020
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “ASUHAN NEONATUS &BAYI DENGAN MASALAH YANG
LAZIM TERJADI “

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua


tentang asuhan neonatus dan bayi dengan maslah yang lazim.Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penyusun

Rahmida sidae
ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1


B. Tujuan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Bercak Mongol ...................................................................... 2


B. Hemangioma .......................................................................... 3
C. Ikterik ..................................................................................... 5
D. Muntah ................................................................................... 6
E. Gumoh ................................................................................... 7
F. Diaper Rush ........................................................................... 9
G. Oral Trush .............................................................................. 11
H. Seborrhoe ............................................................................... 12
I. Bisulan (Furunkel) ................................................................. 13
J. Milliariasis ............................................................................. 15
K. Diare ...................................................................................... 16
L. Obstipasi ................................................................................ 17
M. Infeksi .................................................................................... 20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 22
B. Saran ...................................................................................... 23

Daftar Pustaka......................................................................................... 24
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurunkan angka kematian bayi merupakan salah satu tujuan dari


asuhan kebidanan pada neonatal, bayi dan balita. Dalam pelaksanaannya
masih banyak hambatan yangterjadi, contohnya ialah lahirnya bayi dengan
masalah, bayi dengan penyakit tertentu, dan balita yang terserang penyakit.
Maka dari itu penting bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk
mengetahui dan terampil dalam mengenali gejala suatu penyakit serta cara
menanganinya. Makalah ini akan membahas tentang beberapa penyakit yang
dapat menyerang bayi antara lain ialah : bercak mongol, hemangioma,
muntah, gumoh, oraltrush, diaper rash, sebhorrea, milliariasis, diare,
obstipasi, infeksi, muntah dan gumoh,gumoh/regurgitasi serta
penatalaksanaanya

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui masalah yang terjadi pada neonates,bayi,dan balita
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah pada neonates,bayi,dan
balita
3. Untuk mengetahui tanda gejala masalah yang terjadi pada neonatus,
bayi,dan balita
4. Untuk mengetahui cara penanganan masalah yang terjadi pada neonates,
bayi, dan balita
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. BERCAK MONGOL

1. Pengertian
Merupakan bercak kebiruan yang disebabkan karena
terperangkapnya sel melanostik (pigmen) di bagian belakang tubuh
bayi pada saat pembentukan sistem saraf. Bercak mongol tergolong
normal dan tidak berbahaya dan hampir dialami oleh semua bayi.

2. Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari
bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung
melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari Krista
neuralis ke epidermis. Hamper 90% bayi dengan kulit berwarna atau
kulit Asia (Timur) lahir dengan brcak ini, namun pada bayi Kaukasia
hanya 5%.

3. Tanda dan Gejala


Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu,
atau biru kehitaman.Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti
memar. Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong,
tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang dan
pundak. Bercak mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi, dari
3

sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bias


memiliki satu atau beberapa bercak mongol. Bercak mongol biasanya
terlihat sebagai :
a. Luka seperti pewarnaan
b. Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit normal
c. Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
d. Bercak yang biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau
tahun
e. Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
4. Penanganan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama atau
pada 1-4 tahun sehingga tidak memerlukan perlindungan dan
penanganan khusus. Namun bercak mongol multiple yang tersebar luas,
terutama pada tempat-tempat biasa cenderung tidak akan hilang dan
dapat menetap sampai dewasa. Apabila penderita telah dewasa, dianjurkan
pengobatan dengan menggunakan sinar laser.
Penanganan yang dapat dilakukan oleh bidan :
a. Memberikan konseling pada orang tua bayi
b. Menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bercak mongol
c. Menjelaskan bahwa bintik tersebut akan menghilang dalam
hitungan bulan/tahun dan tidak berbahaya sehingga orang tua bayi
tidak merasa cemas.

B. HEMANGIOMA
4

1. Pengertian
Merupakan tanda lahir yang berupa sekelompok pembuluh
darah yang tidak ikut aktif dalam peredaran darah umum. Biasanya
muncul di permukaan kulit. Meski bisa tumbuh membesar dua kali
ukurannya stabil dan buka merupakan tumor.
2. Etiologi
Disebabkan malformasi jaringan angioblastik (jaringan pembentuk
pembuluh darah) selama masa janin
3. Tanda dan Gejala
Gejala awal hemangioma muncul berupa tanda berwarna merah
pada kulit yang bisa tumbuh atau berkembang dengan cepat sehingga
kemudian terlihat menonjol dari permukaan kulit. Namun setelah itu,
hemangioma akan memasuki fase tidak aktif, lalu hilang secara perlahan.
a. Pada kulit
Hemangioma kulit dapat terbentuk pada lapisan atas kulit atau pada
lapisan lemak di bawahnya (lapisan subkutan). Pada awalnya, mungkin
tampak tanda lahir merah pada kulit. Perlahan-lahan, tanda lahir itu akan
mulai menonjol ke atas kulit.

Ketika tumbuh, penampilan hemangioma kulit mirip dengan tanda


lahir berwarna merah anggur. Hemangioma kulit kadang-kadang disebut
hemangioma stroberi, karena warnanya yang merah tua. Jenis ini lebih
banyak ditemukan pada leher atau wajah.

b. Pada hati
Hemangioma bisa ada di dalam organ hati dan di permukaan hati.
Hemangioma ini dianggap sensitif terhadap estrogen. Selama menopause,
banyak wanita menggunakan terapi pengganti estrogen karena penurunan
kadar estrogen alami. Namun, pasokan estrogen berlebih dapat memacu
pertumbuhan hemangioma hati.
4. Penanganan
5

Umumnya setelah mencapai mencapai ukuran stabil, warnanya


akan menipis kemudian dapat menghilang dengan sendirinya sehingga
tidak memerlukan penanganan khusus.Kemudia berikan konseling kepada
orang tua bayi bahwa tanda lahir itu normal dan sering terjadi pada bayi
baru lahir,sehingga orang tua tidak perlu khawatir dalam menghadapi
kejadian ini.

C. IKTERIK

1. Pengertian
Merupakan perubahan warna kulit / sclera mata berwarna
putih menjadi kuning karena kadar bilirubin dalam darah. Ikterik pada
bayi dikatakan fisiologis apabila muncul pada hari kedua dan ketiga
setelah bayi lahir.

2. Etiologi
Penyebab ikterik pada neonatus dapat berdiri sendiri ataupun dapat
disebabkan oleh beberapa factor, secara garis besar etioologi ikterik
neonatus(PPNI, 2017):
a. Penurunan Berat Badan abnormal (7-8% pada bayi baru lahir yang
menyusui ASI, >15% pada bayi cukup bulan)
b. Pola makan tidak ditetapkan dengan baik
c. Kesulitan transisi ke kehidupan ekstra uterin
d. Usia kurang dari 7 hari
e. Keterlambatan pengeluaran feses (meconium)
6

3. Tanda dan Gejala

Dikatakan Hiperbilirubinemia apabila ada tanda-tanda sebagai


berikut(Ridha, 2014):

a. kuning yang dapat terlihat pada sklera, selaput lender, kulit atau organ
lain akibat penumpukan bilirubin
b. Ikterik terjadi pada 24 jam pertama
c. Peningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg% atau lebih setiap 24 jam.
d. Konsentrasi bilirubin serum 10 mg% pada neonatus cukup bulan, dan
12,5 mg% pada neonatus kurang bulan.
e. Ikterik yang disertai proses hemolisis.
f. Ikterik yang disertai dengan berat badan lahir kurang 2000 gr, masa
esfasi kurang 36 mg,defikasi, hipoksia, sindrom gangguan pernafasan,
infeksi trauma lahir kepala, hipoglikemia, hiperkarbia
4. Penanganan
Perlu dilakukan pengamatan yang ketat dan cermat pada 24
jam pertama sehingga ikterus tidak potensial menjadi patologis. Hal
lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara terus memberi ASI pada
(banyak minum), melakukan terapi sinar yaitu dengan menyinari bayi
pada pagi hari sekitar jam 7 sampai jam 9 selama sepuluh menit. Namun
apabila terjadi keadaan patologik perlu dirujuk ke RS (periksa
golongan darah ibu dan bayi,periksa kadar bilirubin)

D. MUNTAH
7

1. Pengertian
Merupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik
cairan maupun makanan yang sebelumnya telah dicerna melalui gerak
peristaltik otot lambung.

2. Etiologi
Muntah bias disebabkan karena berbagai hal seperti :
a. Kelainan congenital Pada saluran pencernaan, iritasi lambung
atresia esophagus, hirshprung, tekanan intracranial yang tinggi.
b. Infeksi pada saluran pencernaan.
c. Cara pemberian makanan yang salah.
d. Keracunan.

3. Tanda dan gejala


a. Tidak nyaman dan kesakitan
b. Masalah pernapasan
c. Pertumbuhan buruk karna nutrisi yang tidak cukup

4. Penanganan
a. Kaji factor penyebab dan sifat muntah
b. Berikan pengobatan yang bergantung pada factor penyebab
c. Ciptakan suasana tenang
d. Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati
e. Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsangmuntah
f. Berikan antiemetic jika terjadi reaksi simptomatis
g. Rujuk segera
E. GUMOH (REGURGITASI)
1. Pengertian
Regurgitasi adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah
ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum
susu. (Depkes R.I, 1999).
8

Regurgitasi merupakan keadaan normal yang sering terjadi pada


bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Seiring dengan bertambahnya usia,
yaitu sampai usia diatas 6 bulan maka regurgitasi semakin jarang di
alami oleh anak.
Ada beberapa penyebab terjadi regurgitasi, yaitu posisi saat
menyusui yang tidak tepat, minum terburu buru, atau anak sudah kenyang
tetapi tetap di beri minum karena orang tuanya kawatir kalau anaknya
kekurangan makanan. Bayi gumoh (bahasa jawa) sesudah minum biasanya
hanya untuk membersihkan sisa susu dari mulutnya. Gumoh menjadi
abnormal bila jumlahnya banyak dan pertambahan berat badannya tidak
mencukupi.

2. Etiologi
Penyebab terjadinya gumoh antara lain:
a. Bayi sudah merasa senang
b. Posisi salah saat menyusui
c. Posisi botol yang salah
d. Tergesa-gesa saat pemberian susu
e. Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan

3. Penanganan

a. Perbaiki teknik menyusui


b. Perhatikan posisi botol saat pemberian susu
c. Sendawakan bayi setelah disusui
d. Lakukan teknik menyusui yang benar, yaitu bibir mencakup
rapat seluruh putingsusu ibu sampai ke areola.
9

F. DIAPER RUSH

1. Penegrtian
Ruam popok (DIAPER RUSH) merupakan peradangan kulit di
daerah popok yang paling sering dialami bayi dan anak. Penelitian di
Inggris menemukan, 25 persen dari 12.000 bayi berusia empat minggu
mengalami ruam popok. Gangguan kulit ini menyerang bagian tubuh bayi
atau anak batita yang tertutup popok. Daerah yang terserang biasanya area
genital, lipatan paha dan bokong. Kulit anak cenderung terlihat merah dan
agak bersisik.
Diaper rush atau ruam popok adalah Kelainan kulit yang
disebabkan karena infeksi jamur Candida biasanya Candida albicans.
Senantiasa menyerang bagian tubuh bayi/anak balita yang tertutup popok
yang selalu basah dan jarang diganti - area genitalia, lipat paha dan
bokong. Kulit anak cenderung terlihat kemerahan dan agak bersisik.

2. Etiologi
a. Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada
daerah popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau
luka pada kulit.
b. Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya
bintil-bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet
pada permukaan luas. Biasanya diserta rasa nyeri dan tidak
nyaman.
c. Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-
bintil, bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.
10

d. Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat
adanya rasa nyeri, terutama pada waktu buang air kecil atau besar.
e. Kulit bayi terpapar cukup lama dengan urin atau kotoran yang
f. mengandung bahan amonia.
g. Kulitnya terpapar dengan bahan kimia, sabun atau deterje yang ada
dalam diaper. Diaper yang terbuat dari bahan plastic atau karet
dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
h. Diare.
i. Infeksi jamur.
j. Susu formula memungkinkan bayi mengalami ruam popok lebih
besar ketimbang ASI. Ini karena komposisi bahan kimia yang ada
di urin atau kotorannya beda.
k. Punya riwayat alergi

3. Gejala Diaper Rus


a. Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada
daerah popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau
luka pada kulit.
b. Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya
bintil-bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet
pada permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri dan tidak
nyaman.
c. Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-
bintil, bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.
d. Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat
adanya rasa nyeri, terutama pada waktu buang air kecil atau besar.

4. Penanganan
a. Dapat diatasi dengan cara menjaga kebersihan dan kelembaban
kulit bayi terutama pada kulit di daerah alat kelamin dan bokong.
b. Menjaga kebersihan pakaian dan perlengkapan.
11

c. Setiap setelah BAB dan BAK segera bersihkan daerah pada


tubuh bayi yang terkontaminasi.
d. Mencuci popok dengan detergen yang lembut

G. ORAL TRUSH

1. Pengertian
Oral trush adalah terinfeksinya membrane mukosa mulut bayi
oleh jamur Candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-
bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut, terjadi
ulkus dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam
karena adanya iritasi gastrointestinal.

2. Etiologi
Oral trush terjadi karena adanya infeksi jamur (candida
albican) yang merupakan organism penghuni kulit dan mukosa mulut,
vagina, dan saluran cerna.

3. Tanda dan Gejala


Sangat mudah terlihat pada pasien oral trush adalah lesi di
mulut yang berwarna putih dan membentuk plak-plak yang berkeping
menutupi seluruh atau sebagian lidah, kedua bibir, gusi, dan mukosa pipi

4. Penanganan
a. Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi.
12

b. Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera
diobati dengan pemberian antibiotic berspektrum luas.
c. Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut.
d. Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu
dengan air matang dan juga bersih.
e. Pada bayi yang minun susu dengan menggunakan botol, gunakan
teknik steril dalam membersihkan botol susu.
f. Berikan terapi pada bayi.
1) 1 ml larutan Nystatin 100.000 unit diberikan 4x sehari dengan
interval setiap 6 jam. Larutan diberikan dengan lembut
dan hati-hati agar tidak menyebar luas kerongga mulut.
2) Gentian violet 3x sehari

H. SEBORRHOE

1. Pengertian
Kulit tampak berkaca-kaca, berwarna merah dan berminyak oleh
karena produksi lemak yang berlebihan dan bisa juga terjadi jerawat
komedo pada kulit.Biasanya seborrhea terjadi di daerah kepala.

2. Etiologi
Beberapa factor penyebab seborrhea :
a. Faktor hereditas, yaitu bisa disebabkan karena factor keturunan dari
orang tua.
b. In take makanan yang kaya lemak dan kalori.
13

c. Asupan minuman beralkohol.


d. Adanya gangguan emosi.

3. Etiologi
a. Semacam noda berwarna kuning yang berminyak,
bersisik, yang kemudian mengeras dan akhirnya menjadi
semacam kerak. Kerak ini sering timbul di kulit kepala
(cradle cap), kadang di alis/bulu mata dan telinga.
b. Exudat seborrhoic pada kulit kepala

4. Penanganan
Walaupun secara kausal masih belum diketahui, tapi
penyembuhannya bisa dilakukan dengan obat-obat topical seperti
sampo yang tidak berbusa (keramasilah kepala bayi sebanyak 2 sampai
3 kali seminggu) dank rim selenium sulfida.

I. BISULAN (FURUNKEL)

1. Pengertian
Penyakit bisul merupakan kumpulan nanah terkumpul di dalam
rongga yang terbentuk oleh tisu akibat proses jangkitan (biasanya di
sebabkan oleh bakteria atau parasit) atau sebarang bahan asing (contohnya:
luka tikaman/tembakan).
14

Infeksi bakterial (terutama oleh kuman Staphylococcus Aureus


dan Streptococcus sp.) pada bagian atas lapisan kulit. Salah satu faktor
resiko atau pemicu munculnya bisulan adalah obesitas (semakin gemuk
seseorang semakin tinggi resiko untuk mengalami bisul)
.
2. Etiologi
Bisul dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
a. Iritasi pada kulit.
b. Kebersihan kulit yang kurang terjaga.
c. Daya tahan tubuh yang rendah.
d. nfeksi oleh Staphylococcus Aureus.

3. Tanda dan gejala


a. Nyeri pada daerah ruam.
b. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang
berbentuk kerucut dan memiliki pustule.
c. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan
jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar
me lalui lobus minoris resistensiae.
d. Setelah seminggu umumnya furunkel akan pecah pecah sendiri
dan sebagian dapat menghilang dengan sendirinya.

4. Penanganannya
a. Faktor pemicu harus dihilangkan.
b. Menjaga kebersihan umum terutama pada kulit.
c. Bila bisulan melebar (semakin luas) diberikan obat antibiotik
golongan penicilin atau diberikan antibiotik Eritromicin.
d. Bila bisul matang lakukan insisi dan bila bisul sering kambuh
perlu dilakukan pemeriksaan gula darah.
15

J. MILLIARIASIS

1. Pengertian
Kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan disertai dengan
gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebih disertai
sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu pada dahi, leher, bagian
yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang mengalami
tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala.

2. Etiologi
Penyebab terjadinya milliariasis ini adalah udara yang panas
dan lembab serta adanya dengan infeksi bakteri.

3. Gejala Dan Tanda


a. Rasa gatal seperti ditusuk – tusuk
b. Kulit kemerahan dan disertai gelembung – gelembung kecil berisi
cairan jernih seperti kristal bening ( 1-2 mm ).
c. Gelembung tersebar diseluruh permukaan kulit atau berkelompok
pada bagian tertentu saja
d. Bagian anggota badan yang diserang adalah dahi, leher, kepala,
dada, punggung, atau tempat tertutup yang mengalami gesekan
dengan pakaian

4. Penanganan
a. Melakukan perawatan kulit yang benar.
16

b. Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak


salycil atau bedak kocok setelah mandi.
c. Bila sangat gatal, pedih, luka, dan timbul bisul, dapat diberikan
antibiotic
d. Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih)
sehingga tidak melukai / menggores kulit saat menggaruk.

K. DIARE

1. Pengertian
BAB dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai perubahan
tinja / feses menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah yang
terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat.

2. Etiologi
a. Infeksi
1) Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran
pencernaan dan merupakan penyebab utama terjadinya diare.
2) Parenteral, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat
pencernaan.
b. Malabsorbsia.
1) Karbohidratb.
2) Lemak
3) Protein
c. Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi.
17

d. Psikologi, misalnya rasa takut atau cemas.

3. Tanda dan gejala


a. Cengeng
b. Gelisah
c. Suhu meningkat
d. Nafsu makan menurun
e. Feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan adanya
darahnya.
f. Anus lecet
g. Dehidrasi
h. Berat badan menurun
i. Turgor kulit menurun
j. Mata dan ubun-ubun cekung
k. Selaput lendir dan mulutserta kulit menjadi kering

4. Penanganan
a. Memberikan cairan dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit.
b. Melakukan terapi rehidrasi.
c. Melakukan kolaborasi untuk terapi pemberian antibiotik yang
sesuai dengan kuman penyebabnya.
d. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi untuk
mencegah penularan.
e. Memantau biakan feses pada bayi yang mendapat terapi antibiotik.
f. Tidak dianjurkan memberi anti diare

L. OBSTIPASI
1. Pengertian
Merupakan penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit
atau adanya obstruksi pada saluran cerna. Bisa juga didefinisikan
sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama hari atau lebih.
18

2. Etiologi
Obstipasi pada anak dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Kebiasaan makan
Obstipasi dapat timbul bila feses terlalu kecil untuk
membangkitkan keinginan untuk buang air besar. Keadaan ini
terjadi akibat dari kelaparan, dehidrasi, dan mengonsumsi
makanan yang kurang mengandung selulosa.
b. Hipotiroidesme
Obstipasi merupakan gejala dari dua keadaan, yaitu
kreatinisme dan myodem yang menyebabkan tidak cukupnya
ekskresi hormone tiroid sehingga semua proses metabolism
berkurang.
c. Keadaan-keadaan mental
Factor kejiwaan memegang peranan penting
terhadap terjadinya obstipasi, terutama depresi berat yang tidak
memedulikan keinginannya untuk buang air besar. Kondisi anak
dengan keterbelakangan mental juga merupakan penyebab
terjadinya obstipasi karena anak sulit dilatih buang air besar.
d. Penyakit organic
Obstipasi terjadi bila terasa nyeri saat buang air besar dan
sengaja dihindari seperti pada fistula aniatau wasir yang mengalami
thrombosis.
e. Kelainan congenital
Adanya penyakit seperti atresia, stenosis, megakolon
anganglionik congenital (penyakit hirschprung), obstruski bolus
19

usus ileus mekonium, atau sumbatan mekonium. Hal ini


dicurigai terjadi pada neonates yang tidak mengeluarkan
mekonium dalam 36 jam pertama.
f. Penyebab lain Penyeban lainnya
adalah diet yang salah, tidak mengonsumsi makanan
yang mengandung serat selulosa sehingga bisa mendorong
terjadinya peristaltic, atau pada anak setelah sakit atau sedang sakit,
ketika anak masih kekurangan cairan.
3. Tanda dan Gejala
a. Pada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36
jam pertama, pada bayijika tidak mengeluarkan feses selama 3hari
atau lebih.
b. Sakit dan kejang pada perut.
c. Pada pemeriksaan rectal,jari akan merasa jepitan udara dan
mekonium yang menyemprot.
d. Feses besar dan tidak dapat digerakkan dalam rectum.
e. Bising usus yang janggal.
f. Merasa tidak enak badan, anoreksia, dan sakit kepala.
g. Terdapat luka pada anus.
4. Penanganan
a. Banyak minum.
b. Makan makanan yang tinggi serat.
c. Mencegah memberikan makanan dan obat yang
menyebabkan konstipasi / obstipasi.
d. Lebih baik memberi ASI pada bayi.
e. Melakukan kolaborasi untuk intervensi bedah jika terdapat indikasi.
f. Melakukan perawatan kulit per anal.
20

M. INFEKSI

1. Pengertian
Kolonaliasis yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang dan bersifat paling membahayakan inang.
2. Etiologi
Infeksi perinatal dapat disebabkan oleh berbagai bakteri seperti
Escherichia coli,Pseudomonas pyocyaneus, Klebsielia,Staphylococcus
aureus, dan Coccus gonococcus.Infeksi ini bisa terjadi pada saat antenatal,
intranatal, dan postnatal.
3. Tanda dan gejalaGejala
infeksi yang umum terjadi pada bayi yang mengalami infeksi
perinatal adalah sebagai berikut :
a. Bayi malas minum.
b. Gelisah danmungkin juga terjadi letargi.
c. Frekuensi pernapasan meningkat.
d. Berat badan menurun.
e. Pergerakan kurang
f. Muntah
g. Diare
h. Sklerema dan edema
i. Perdarahan, ikterus, kejang.
j. Suhu tubuh dapat normal, hipotermi atau hipertermi.
4. Penanganan
21

a. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang


belum dimandikan.
b. Mencuci tangan sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi,
pakaian bayi harus bersih, alat-alat yang digunakan untuk melakukan
tindakan pada bayi harus bersih.
c. Berikan posisi semi fowler apabila bayi mengalami sesak.
d. Apabila suhu tinggi lakukan kompres dingin.
e. Memberikan ASI perlahan-lahan, sedikit demi sedikit.
f. Apabila bayi muntah lakukan perawatan muntah yaitu posisi
tidur miring ke kiri atau ke kanan.
g. Apabila ada diare, perhatikan personal hygine dan keadaan
lingkungan.
h. Rujuk segera kerumah sakit. Lakukan informant consent pada
keluarga
22

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bercak mongol Merupakan bercak kebiruan yang disebabkan
karena terperangkapnya sel melanostik (pigmen) di bagian belakang
tubuh bayi pada saat pembentukan sistem saraf, Hemangioma Merupakan
tanda lahir yang berupa sekelompok pembuluh darah yang tidak ikut
aktif dalam peredaran darah umum. Biasanya muncul di permukaan kulit.
Meski bisa tumbuh membesar dua kali ukurannya stabil dan buka merupakan
tumor,Ikterik Merupakan perubahan warna kulit / sclera mata berwarna
putih menjadi kuning karena kadar bilirubin dalam darah,muntah
Merupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik cairan
maupun makanan yang sebelumnya telah dicerna melalui gerak peristaltik
otot lambung,Regurgitasi adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah
ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu,
Ruam popok (DIAPER RUSH) merupakan peradangan kulit di daerah popok
yang paling sering dialami bayi dan anak, Oral trush adalah terinfeksinya
membrane mukosa mulut bayi oleh jamur Candidiasis yang ditandai
dengan munculnya bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak
berkeping di mulut, terjadi ulkus dangkal. Biasanya penderita akan
menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal, Seborrhoe
Kulit tampak berkaca-kaca, berwarna merah dan berminyak oleh karena
produksi lemak yang berlebihan dan bisa juga terjadi jerawat komedo
pada kulit.Biasanya seborrhea terjadi di daerah kepala, Bisulan (Furunkel)
Penyakit bisul merupakan kumpulan nanah terkumpul di dalam rongga yang
terbentuk oleh tisu akibat proses jangkitan (biasanya di sebabkan oleh
bakteria atau parasit) atau sebarang bahan asing (contohnya: luka
tikaman/tembakan), Milliariasis kelainan kulit yang ditandai dengan
23

kemerahan disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat


keringat berlebih disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu pada
dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat
yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala, Diare dengan
frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai perubahan tinja / feses menjadi
cair dengan atau tanpa lender dan darah yang terjadi pada bayi dan
anak yang sebelumnya tampak sehat, .Obstipasi Merupakan penimbunan
feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya obstruksi pada saluran
cerna, Infeksi Kolonaliasis yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang dan bersifat paling membahayakan inang.

B. Saran
1. Hendaknya mahasiswa dapat benar – benar memahami dan mewujud
nyatakan peran Bidan yang prefesional, serta dapat melaksanakan tugas –
tugas dengan penuh tanggung jawab, dan selalu mengembangkan ilmu
kebidanannya.
2. Dapat mengetahui dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta
mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara
langsung pada ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas didalam
melaksanakan tugas sebagai bidan.
3. Bidan harus mampu dan terampil memberikan pelayanan sesuai dengan
standart yang diterapkan.
24

DAFTAR PUSTAKA

https://nanopdf.com/download/masalah-yang-lazim-terjadi-pada-neonatus-bayi-
dan-balita_pdf

http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8663%2Fcourse
%2Foverviewfiles%2FASUHAN%20NEONATUS%2C%20BAYI%2C
%20BALITA%20DAN%20ANAK%20PRA
%20SEKOLAH.pdf&forcedownload=1

Anda mungkin juga menyukai