Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“BERCAK MONGOL”

Disusun Oleh :
Kelompok 9
SRI AYU MERISKA
NURUL HUDA UTAMA
FIKRI AULUHA
AMRINA RITRA CAHYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH


PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai “Bercak Mongol”.

Makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah kedepannya.

Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan dapat memberikan insformasi tentang konstipasi.

Pringsewu, Februari 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ................................................................................................. 3
B. Etiologi ................................................................................................. 4
C. Tanda dan Gejala .................................................................................. 5
D. Patofisiologi ......................................................................................... 6
E. Penatalaksanaan .................................................................................. 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanda lahir atau naevus adalah tanda berwarna yang ditemukan pada kulit
bayi yang baru lahir. Tanda ini bisa terjadi dalam berbagai warna seperti biru,
biru-abu-abu, cokelat, cokelat, hitam, pink, putih, merah dan ungu. Defenisi
medis menyebutkan bahwa tanda lahir merupakan kelainan kulit pada anak
baru lahir (neonatus) dimana satu atau lebih komponen normal kulit dijumpai
dalam jumlah berlebih per unit area ; dapat berupa pembuluh darah,
pembuluh limfa, sel pigmen, folikel rambut, kelenjar keringat, epidermis,
kolagen, elastin atau komponen kulit lainnya.

Disamping itu, istilah nevus yang sering disamakan dengan tahi lalat juga
sering digolongkan sebagai tanda lahir. Kata yang berasal dari kata Latin
‘naevus’ memang berarti tanda dari ibu. Kasusnya sangat sering dijumpai dan
sangat umum, bahkan sebuah survei menyebutkan angka insidensnya
mencapai 99% pada neonatus. Mereka membagi tanda lahir ini atas
pembagian yang berbeda-beda, namun berdasarkan jenisnya ada banyak yang
sering dijumpai, antara lain yang disebut Mongolian spots yang sering
dijumpai pada bayi Asia dan kulit hitam, salmon patch, port-wine stain,
strawberry marks, nevus sebaseus, bercak café au lait dll. Penyebab tanda
lahir belum terbukti oleh ilmu pengetahuan.

Banyak ahli berpendapat bahwa tanda lahir diwarisi dari orang tua atau
anggota keluarga lainnya. Alasan lain yang diberikan adalah karena
pertumbuhan pembuluh darah yang berlebihan. Tetapi ada juga tentang cerita
rakyat dan mitos yang terkait dengan tanda lahir tetapi tidak satupun dari
mereka telah terbukti untuk menjelaskan penyebab tanda lahir. Beberapa
mitos yang tanda lahir disebabkan ketika wanita hamil melihat sesuatu yang
aneh atau dia mengalami banyak ketakutan. Terjadinya tanda lahir lebih
banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki.

1
Secara lebih besar, penggolongan lain menggolongkannya dalam tanda lahir
sel pigmen dimana pigmen lebih berperan, tanda lahir epidermal, tanda lahir
jaringan ikat, saluran limfa serta tanda lahir vaskuler. Prognosisnya sendiri
juga bermacam-macam, ada yang menetap secara permanen, ada yang bisa
menghilang spontan atau malah ada yang berhubungan dengan kelainan organ
atau sistem tubuh. Karena itu tak semua tanda lahir pada hakikatnya harus
dibiarkan saja, melainkan harus mendapat penatalaksanaan yang benar
berdasarkan jenisnya serta berdasarkan pertimbangan estetis, fungsional serta
psikologis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bercak mongol ?
2. Apa saja penyebab dari Bercak Mongol?
3. Apa saja tanda dan gejala Bercak Mongol?
4. Bagaimana patofisiologi dari Bercak Mongol
5. Bagaimana penatalaksanaan Bercak Mongol ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Bercak Mongol?
2. Untuk mengetahui apa saja penyebab Bercak Mongol?
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Bercak Mongol?
4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Bercak Mongol?
5. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan Bercak Mongol?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo
sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya
seperti memar.
Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan
batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga
ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso,
1993).

Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian
sakral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol
biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan
Afrika, terkadang juga pada anak-anak dengan orang tua Mediterania (Mayes
Midwifery Textbook).

Bercak mongol ini pertama kali ditemukan oleh EDWIN B BACELZ pada
tahun 1901, ketika ia mendapatkan kasus seorang bayi jepang dengan bercak
kebiru-biruan pada daerah pantat. Bukan hanya orang jepang saja tapi bercak
mongol ini ditemukan pada orang asia, yang ras atau keturunan mongol. Jadi
termasuk juga orang Indonesia, bukan hanya orang Mongol. Nama ini sampai
sekarang masih dipakai untuk menghormati sang penemu. meskipun banyak
ahli mendapatkan bahwa kelainan ini bukan hanya pada mongol saja.

Sementara itu, menurut Mary Hilton dalam bukunya Dasar-Dasar


Keperawatan Maternitas, bintik mongol adalah daerah pigmentasi biru
kehitaman yang dapat terlihat pada semua permukaan tubuh termasuk pada
ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong. Daerah
pigmentasi ini terlihat pada bayi yang berasal dari Mediterania, Amerika
Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak ini

3
lebih sering terlihat pada individu berkulit gelap tanpa memperhatikan
kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya
dalam hitungan bulan atau tahun.

B. Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol
ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis
yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih
dari 80% bayi berkulit hitam, orang timur dan India timur memiliki lesi ini.
Sementara angka kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-
lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa
cenderung tidak menghilang.

Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (timur) lahir dengan
bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5%. Lesi ini biasanya berisi sel
melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel
rambut yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat juga unilateral. Bercak
ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-
kelainan sistemik.

Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua
kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada orang tua
bahwa bercak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa
pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap keadaan
bayinya.

Bercak Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan


pantat/pangkal paha bagian atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%), bayi asia
/oriental (75%) dan bayi kulit putih (10%). Meskipun namanya bercak
Mongolian, namun tidak ada korealsi secara antropologis. Bercak ini
sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh pigmentasi normal
dalam usia 1 tahun pertama, sebagian dalam usia 3-5 tahun.

4
Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit
yang berbentuk fusifrm,dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah
middermi). Bercak mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah
presakral, tetapi dapat ditemukan pada paha bagian posterior, tungkai,
punggung, dan bahu.
Jadi penyebab tersering terjadinya bercak mongol adalah:
1. Kemunculan tanda lahir disebabkan oleh adanya hal-hal tertentu yang
terjadi dalam proses jalan lahir, misalnya trauma lahir atau terjadi
pembuluh darah yang melebar.
2. Adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat
selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis
3. Keturunan genetik
4. Banyak terjadi pada ibu yang memiliki kulit gelap (memiliki pigmentasi
kulit)

C. Tanda dan Gejala


Tanda lahir ini biasanya berwarna cokelat tua, abu-abu batu, atau biru
kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya
timbul pada bagian punggung bawah dan bokong tetapi sering juga
ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga
memiliki ukuran yang bervariasi, dari sebesar peniti sampai berdiameter
enam inchi.
Tanda dan gejala:
1. bercak kebiru-biruan, kehitaman atau kecoklatan yang lebar,
2. biasanya timbul didaerah bokong, tempat timbul lainnya yaitu pada
daerah pipi dan mata.
3. bercak ini timbul pada kehamilan 38 minggu.
4. bercak ini akan menghilang setelah beberapa bulan atau sekitar satu
tahun.

5
Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. Biasanya
bercak mongol ini terlihat sebagai
1. Luka seperti pewarnaan
2. Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal
3. Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
4. Bercak yang biasanya akan hilang dalam hitungan bulan atau tahun ke 2
5. Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan

D. Patofisiologi
Bercak mongol rata-rata muncul pada umur kehamilan 38 minggu. Mula-
mula terbatas di fossa koksigea lalu menjalar ke regio lumbosakral. Tempat
lain yaitu didaerah orbita : sclera atau fundus mata dan daerah zigomaticus
(nevus ota), daerah deltotrapezeus (nevus ito). Nevus ota dan nevus ito
biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan, cukup dengan tindakan
konservatif saja. Namun bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat
diberikan dengan alasan estetika. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan
dengan sinar laser.

E. Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau
pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus.
Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-
tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai
dewasa.
Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua
tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga
menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir
dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka
dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan
perawatan khusus.
Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau fundus
mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan

6
pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan
dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan
menggunakan sinar laser.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah
dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan
mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa
bintik mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan
tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang
tua bayi tidak merasa cemas.
Asuhan yang diberikan oleh bidan diantarnya :
1. Melakukan deteksi dini pada pemeriksaan fisik BBL
2. menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai bercak mongol.
3. Bidan menjelaskan bahwa bercak mongol biasanya akan menghilang
setelah beberapa pekan atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak
memerlukan penanganan khusus dan tidak akan berbahaya serta tidak
memerlukan pengobatan hanya cukup dilakukan tindakan konservatif.
4. Bidan memberikan informasi kepada keluarga untuk mengurangi
kekhawatiran/kecemasan dan berikan dukungan moral
5. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan
alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan
menggunakan sinar laser.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bercak mongol adalah terperangkapnya sel melanosit (pigmen) di bagian
belakang tubuh bayi pada saat pembentukan sistem saraf. Bercak Mongol
adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau daerah
sacral, kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Tanda lahir yang tergolong
normal dan tidak berbahaya ini dialami hampir semua bayi, terutama anak
Asia Timur. Biasanya terjadi pada anak – anak yang dilahirkan oleh orang tua
Asia dan Afrika kadang juga terjadi pada anak – anak dengan orang tua
mediterania.
Bercak – bercak ini sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa
memperhatikan kebangsaanya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap
dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun. Bercak mongol seperti
terlihat bercak rata berwarna biru, biru hitam atau abu-abu dengan batas
tegas, bias berukuran sangat besar dan mirip dengan tanda lebam. Bercak
mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya bercak
mongol tidak menjurus pada kanker.

B. Saran
Bila terdapat bercak mongol ibu maupun bayi sebaiknya percaya diri karena
bercak mongol adalah.bawaan sejak lahir, warnanya khas dari bercak mongol
di timbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis
yang terhambat selama proses migrasi dari Krista nuralis ke epidermis

8
DAFTAR PUSTAKA

Yeyeh Ai, S.Si.T. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV.
Trans Info Medika
Dewi Vivian Nanny Lia, S.ST. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Balita. Jakarta:
Salemba Medika
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/10/26/mengenal-tanda-lahir-bayi/
http://www.kafebalita.com/content/articles/read/2009/11/tanda-lahir-pada-
bayi/1309
http://riniwulandari93.blogspot.co.id/2013/05/makalah-bercak-mongol.html

Anda mungkin juga menyukai