Anda di halaman 1dari 13

PANU

(PITIRIASIS VERSICOLOR /TINEA VERSOCOLOR)


Di
S
U
S
U
N
Oleh
Kelompok 1 B :
Masrur Subhan
Maulidia Rahmah

SMK KESEHATAN MUHAMMADIYAH BIREUEN

TAHUN AJARAN 2019-2020


KATA PENGANTAR

PUJI Syukur kita panjatkan kehadiran tuhan yang maha Esa,karena atas karunianyalah,
makalah ini dapat selesai dengan baik tepat waktunya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran,dengan judul makalah “PANU (PITIRIASIS VERSICOLOR /TINEA VERSOCOLOR)”.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami harapkan mampu memahami mengenai materi
tentang gangguan system otot dan rangka .Walaupun dalam penulisannya banyak mengalami
kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang .Namun
,berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Makalah inin mungkin masih jauh dari kata sempurna, dengam masih banyaknya
kekurangan dalam makalah ini,penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca,
dengan harapan kedepan supaya makalah ini dapat lebih sempurna lagi dan berguna bagi kita
semua.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................................

Daftar Isi .....................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan ....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................

1.2Rumusan Masalah....................................................................................................................

Bab II Pembahasan ....................................................................................................................

2.1 PengertianPanu .......................................................................................................................

2.2 Klasifikasi Panu .....................................................................................................................

2.3 Etiologi Panu ..........................................................................................................................

2.4 Patofisologi Panu....................................................................................................................

2.5 Tanda Dan Gejala Panu ..........................................................................................................

2.6 Pencegahan Panu ....................................................................................................................

2.7 Pengobatan Panu ....................................................................................................................

Bab III Penutup .........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................

3.2 Saran .......................................................................................................................................

Daftar Pustaka ............................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari - hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan (Hidayat,
2009).

Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ - organ tubuh didalamnya, maka
kebersihan kulit perlu dijaga kesehatannya. Kebersihan kulit merupakan mekanisme utama
untuk mengurangi kontak dan transmisi terjadinya infeksi, salah satunya infeksi jamur
(Larson E, 2001).

Infeksi jamur kulit cukup banyak ditemukan di Indonesia, yang merupakan negara
tropis beriklim panas dan lembab, apalagi bila hygiene juga kurang sempurna (Madani A,
2000).

Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit jamur atau mikosis
yang mempunyai insidensi cukup tinggi ialah mikosis superfisialis.Penyakit yang termasuk
mikosis superfisialis adalahKemungkinan karena segmen usia tersebut lebih banyak
mengalami factor predisposisi atau pencetus misalnya pekerjaan basah, trauma, banyak
keringat, selain pajanan terhadap jamur lebih lama. Tidak ada perbedaan antara pria dan
wanita, walaupun pernah dilaporkan di USA penderita yang tersering menderita berusia
antara 20 - 30 tahun dengan perbandingan 1.09% pria dan 0,6% wanita. Insidensi Pityriasis
versicolor yang akurat di Indonesia belum ada.Hanya diperkirakan 50% dari populasi di
negara tropis terkena penyakit ini (Partosuwiryo, 1992; Adiguna MS, 2001; Radiono,
2001)
.
Pityriasis versicolor adalah infeksi superfisial pada pada stratum corneum kulit manusia
yang disebabkan oleh khamir Malassezia. Penyakit ini erat kaitannya dengan tingkat
higiene perorangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil higiene perorangan dari
siswasiswi sekolah dasar di Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Sebanyak 130 siswa
dari SD Pulau Panggang 03 yang terletak di Pulau Panggang dan SD Pulau Panggang 02
yang terletak di Pulau Pramuka diperiksa permukaan kulitnya. Hasil menunjukkan bahwa
penderita Pityriasis versicolor siswa dari SD Pulau Panggang 03 dua kali lipat (30%)
dibandingkan siswa dari SD Pulau Panggang 02 (15%). Siswa laki-laki yang menderita
Pityriasis versicolor dua
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertin dari panu?
2. Bagaimana klasifikasi dari panu?
3. Bagaimana etiologi dari panu?
4. Bagaimana patofisiologi dari panu?
5. Jelaskan tanda dan gejala dari panu?
6. Bagaimana pencegahan dari panu?
7. Bagaimana pengobatan dari panu?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PANU


Panu atau Pityriasis Versicolor atau Tinea Versicolor adalah infeksi jamur yang
ditandai dengan bercak-bercak kecil, perubahan warna kulit, dan perubahan kulit menjadi
bersisik.Bercak dapat berwarna lebih gelap, lebih terang dari warna kulit normal, atau
dapat juga berwarna merah, coklat, atau merah muda.Bercak tersebut dapat berkembang
bertahap dan dapat bergabung menjadi bercak yang lebih besar seiring berjalannya waktu.

Panu merupakan infeksi jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada sebagian
besar kasus, panu atau tinea versicolor lebih sering menyerang remaja dan usia muda.
Meski begitu, orang dewasa juga bisa saja terserang panu, terutama mereka yang tinggal di
iklim subtropis.

Jamur mengganggu pigmentasi pada kulit, sehingga menghasilkan area kulit dengan
warna berbeda dibandingkan kulit di sekitarnya.Area ini dapat mempunyai warna lebih
gelap atau terang.Sebagian besar panu terjadi pada pundak, punggung, leher, dan dada.Hal
yang perlu diperhatikan, masalah kulit ini tidak menyebabkan nyeri dan tidak menular.

Panu bukan penyakit yang menimbulkan rasa sakit atau menular.Area kulit yang paling
banyak terjangkit panu adalah punggung, dada, lengan atas, leher, serta perut.Kondisi ini
banyak dialami remaja.Meski tidak menyakitkan, panu dapat menyebabkan seseorang
merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri.

Pada dasarnya, manusia memang memiliki jamur dalam jumlah normal yang hidup di
kulitnya, Umumnya, jamur seperti Malassezia, tidak menyebabkan masalah kesehatan.
Banyak mikrobiota (atau organisme mikroskopik), termasuk jamur ini yang berperan untuk
melindungi Anda dari infeksi dan patogen lain yang dapat membahayakan atau
menyebabkan penyakit. Jamur dapat hidup berdampingan dengan sel tubuh, dan saling
mendukung (simbiotik).

Namun, kadang jamur dapat berkembang biak secara berlebihan dan memengaruhi
warna atau pigmentasi alami dari kulit. 

Itulah sebabnya Anda akan mendapati bagian kulit Anda berwarna lebih terang atau
gelap dibandingkan dengan kulit sekitar. 

Kondisi ini terjadi saat jamur sejenis dari famili Malasseiza menyebabkan infeksi atau
menekan sistem imun Anda.Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi bisa
menyebabkan gatal.
2.2 KLASFIKASI PANU

Panau atau Panu atau Tinea versicolor atau Pityriasis versicolor merupakan salah
satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur.Penyakit panau ditandai oleh bercak yang
terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.Bercak-bercak ini bisa berwarna
putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Beda halnya dengan
jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panau justru tidak menonjol dan biasanya akan
terasa gatal apalagi apabila terkena keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah
Malassezia sp..

Panau paling banyak dijumpai pada remajausia belasan. Meskipun begitu panau juga
bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda.Penyakit ini
biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau
terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan
kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang lembap dan dilindungi pakaian.Selain
menyebakan gatal pada kulit, panau juga membuat penderitanya menjadi tidak percaya diri.

Infeksi jamur kulit terbagi menjadi beberapa jenis, dan di antaranya merupakan infeksi
yang menular, yaitu:

 Kurap (tinea). Kurap adalah jenis infeksi jamur kulit menular, yang bisa terjadi di berbagai area
tubuh, seperti di badan (tinea corporis), kulit kepala (tinea capitis), selangkangan (tinea cruris),
atau di kaki (tinea pedis).
 Jamur kuku (tinea unguium). Infeksi jamur (mikosis) ini terjadi di kuku, baik di tangan maupun
di kaki. Sama seperti kurap, jamur kuku juga bisa menular.
 Panu (tinea versicolor). Panu adalah jenis infeksi jamur yang menyerang lapisan atas kulit.
Infeksi ini tidak menular.
 Ruam popok(diaper rash). Ruam popok adalah iritasi kulit yang umum terjadi pada bayi, salah
satu penyebabnya adalah infeksi jamur.
 Kandidiasis. Ini merupakan jenis infeksi jamur kulit yang dapat menyerang sejumlah area
lembap, seperti ketiak, selangkangan, sela-sela jari, area lipatan payudara, dan lipatan perut.

2.3 ETIOLOGI PANU

Setiap orang termasuk Anda memiliki potensi yang sama untuk mengalami panu. Baik
perempuan maupun laki-laki, pasti sangat tidak mengharapkan munculnya penyakit ini.
Selain mengurangi rasa percaya diri karena penyakit ini dapat timbul di area kulit yang
dapat terlihat, besar kemungkinannya Anda dijauhi oleh teman-teman Anda, karena panu
cukup terkenal dapat menular dari orang satu ke orang yang lain. Tentu Anda tidak ingin
hal ini terjadi bukan?.
Penyebab penyakit kulit panu ini adalah jamur malassezia furfur atau pityrosporum
ovale.Jamur penyebab penyakit kulit panu ini muncul bisa dikarenakan kebersihan diri
yang kurang terjaga, atau melalui penularan dari orang lain. Setiap orang pada normalnya
memiliki jamur di kulitnya.Namun, jika jamur ini tumbuh atau berkembang berlebihan, hal
inilah yang menyebabkan panu yang biasanya muncul dengan warna yang berbeda dengan
kulit.

Cuaca yang lembab dan panas, keringat yang berlebihan, kulit yang berminyak, dan
sistem kekebalan tubuh yang lemah menurut dermatologis diyakini menjadi penyebab
utama panu. Penyakit panu ini bisa menular dari satu orang ke orang yang lain melalui
berbagai media, seperti pakaian atau handuk penderita penyakit kulit panu yang tidak
sengaja kita pakai.

Penyakit kulit panu sering muncul tanpa disadari, apalagi jika terjadi di punggung yang
tidak terlihat oleh mata.Gejala yang sering timbul yaitu rasa gatal ketika berkeringat dan
warna permukaan kulit berubah menjadi putih, cokelat, bahkan merah, tergantung dari
pigmen kulit penderita.Pada bagian kulit yang terserang penyakit kulit panu ini biasanya
terdapat sisik halus yang menutupinya.

2.4 PATOFISIOLOGI PANU

Tiap orang normalnya memiliki jamur di kulit.Jika jamur berkembang secara


berlebihan, kondisi ini berisiko sebabkan panu di kulit.Pemicunya adalah cuaca yang
lembap dan panas, keringat berlebih, kulit berminyak, dan sistem kekebalan tubuh yang
lemah.

Penularan terjadi jika kamu menggunakan pakaian atau handuk bekas pengidap panu.
Lantas, apa saja kebiasaan yang berpotensi sebabkan panu di kulit? Ini jawabannya.

1. Jarang Mandi

Mandi memang bikin mager, apalagi kalau kasur lebih menarik perhatian.Tapi sebisa
mungkin, usahakan mandi sekurang-kurangnya dua kali sehari.Pasalnya jarang mandi
cenderung memiliki kulit yang lebih lembap karena keringatnya masih menempel di
tubuh.Kondisi inilah yang membuat jamur tumbuh dan menyebar, sehingga muncul
panu.Bukan hanya jarang mandi, kebiasaan mandi tidak bersih (atau dikenal “mandi
ayam”) bisa memicu panu.

2. Malas Ganti Baju

Kebiasaan memakai pakaian berulang berpotensi sebabkan panu, apalagi jika baju yang
dipakai ulang penuh keringat dan kotor. Kebiasaan ini memicu berkembangnya jamur dan
mikroorganisme lain penyebab penyakit kulit, termasuk panu. Lebih baik ganti pakaian
secara rutin setidaknya dua kali sehari, dianjurkan lebih sering bagi orang yang mudah
berkeringat.

3. Salah Pilih Pakaian

Maksudnya, memilih pakaian dengan bahan yang terlalu ketat dan tidak mudah
menyerap keringat.Kebiasaan ini membuat tubuh lebih berkeringat dan tubuh sulit
bersirkulasi dengan baik.Akibatnya, kulit menjadi lembap dan menjadi tempat
berkembangnya jamur penyebab panu.Sebaiknya gunakan pakaian longgar (tidak terlalu
ketat) dan bahan yang mudah menyerap keringat seperti katun, linen, dan sutra.

4. Pakai Produk Kulit yang Mengandung Minyak

Kulit mengeluarkan minyak secara alami.Maka itu, sebaiknya hindari produk kulit yang
mengandung minyak, kecuali bagi pemilik kulit kering.Pasalnya produk yang mengandung
minyak membuat kulit terlalu lembap dan memicu berkembangnya jamur penyebab panu.

Keberadaan panu di kulit sering tidak disadari, terlebih jika muncul di area punggung
yang sulit dijangkau.Gejala yang bisa diamati adalah timbulnya rasa gatal di kulit saat
tubuh berkeringat.Bila ini terjadi, segera berkaca dan lihat adakah bercak putih, merah
muda, atau cokelat di kulit. Jika ada, segera bicara pada dokter

2.5 TANDA DAN GEJALA PANU

Salah satu tanda dan gejala yang paling jelas dari panu adalah warna tidak merata pada
beberapa bagian kulit.Umumnya, tandanya muncul pada bagian lengan, dada, leher, atau
punggung. 

Bercak tinea versicolor mungkin berwarna cokelat tembaga, lebih pucat dari kulit di
sekitarnya, atau merah muda.Bercak putih mungkin lebih sering terjadi pada mereka yang
memiliki kulit gelap. 

Panu terjadi ketika jamur malassezia tumbuh dengan cepat di permukaan


kulit.Malassezia ditemukan pada 90% kulit orang dewasa dan biasanya tidak menimbulkan
masalah.Panu dapat berkembang jika malassezia mulai berkembang lebih dari
biasanya.Panu disebabkan oleh perkembangan jamur di kulit, yang bisa dipicu oleh
lemahnya sistem kekebalan tubuh, perubahan hormon, atau kekurangan nutrisi. Gejala panu
di antaranya adalah:

 Gatal ringan
 Kulit bersisik
 Bercak-bercak yang berbeda dengan warna kulit di pungggung, dada, leher, dan lengan
atas, yang nampak lebih terang atau lebih gelap dari biasanya
 Keringat berlebihan
 Malnutrisi
 Kulit yang berminyak
 Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit panu.

2.6 PENCEGAHAN PANU

Untuk Anda yang sedang mengalami gangguan ini jangan khawatir karena panu
bukanlah penyakit yang bisa menimbulkan penyakit serius lainnya.Namun perlu dicatat,
penting untuk Anda menghilangkan panu karena berhubungan langsung dengan kehidupan
sosial Anda.

Jika jamur yang tumbuh di kulit Anda sudah sangat banyak maka kulit yang berubah
karena jamur ini akan lebih luas. Kalaui sudah begini, ada baiknya Anda pergi ke dokter,
karena Anda akan mendapatkan obat yang langsung digunakan pada kulit Anda untuk
perawatan dengan tujuan mengendalikan tumbuhnya jamur. Jika panu sudah sangat tebal
biasanya Anda akan diberikan obat minum untuk membasmi jamur di kulit.

Untuk Anda yang tidak berharap terkena penyakit kulit ini, ada baiknya Anda
memperhatikan tips berikut ini. Hal ini juga dapat diterapkan untuk Anda yang sudah
sembuh dan berharap panu tidak datang kembali.

 Hindari menggunakan produk kulit yang mengandung minyak.


 Kurangi ekspos terhadap sinar matahari. Jika sinar matahari tidak dapat dihindari,
pertimbangkan untuk menggunakan sampo anti jamur setiap hari selama beberapa hari
sebelum paparan sinar matahari.
 Memakai tabir surya setiap hari.
 Gunakan formula yang tidak mengandung minyak dengan minimal SPF 30.
 Jangan memakai pakaian yang ketat, seperi celana jeans, dan sebagainya. Kenakan kain
berpori-pori, seperti katun, untuk mengurangi keringat dan lembab.

Hal yang paling penting untuk menghindari penyakit panu adalah menjaga kebersihan
diri Anda sendiri.

2.7 PENGOBATAN PANU

Pengobatan jamur dapat dilakukan dengan terapi antijamur dalam bentuk losion, krim,
atau sampo. Untuk kasus panu yang ringan, beberapa obat yang dijual bebas dapat
digunakan untuk membunuh  infeksi jamur. Obat tersebut meliputi:

 Sampo antijamur. Untuk membasmi jamur, sampo dijadikan busa terlebih dahulu lalu
dikenakan pada kulit yang terinfeksi selama 5-20 menit, sebelum kulit dibersihkan
kembali. Terapi ini perlu dilakukan selama 5-7 hari, hingga kulit terbebas dari panu.
Contoh sampo untuk panu adalah ketoconazole dan selenium sulfide. Namun demikian,
sampo selenium sulfide dapat menimbulkan efek samping berupa kulit kering atau
iritasi.
 Krim atau losion antijamur. Contoh obat jenis ini yang dijual bebas adalah
miconazole, clotrimazole, serta losion selenium sulfide. Saat menggunakan krim atau
losion, hendaknya area kulit yang terinfeksi dibersihkan dahulu lalu dioleskan pada
kulit sebanyak 1-2 kali sehari, selama setidaknya dua minggu. Jika obat antijamur yang
dijual bebas tidak dapat mengatasi panu, maka dokter dapat meresepkan obat untuk
dioleskan pada kulit yang terinfeksi panu. Contoh obat tersebut adalah ketoconazole
dan terbinafine  .

Jika panu terjadi pada area kulit yang luas dan tebal, dokter dapat memberi tablet
antijamur.Obat ini dapat dikonsumsi selama seminggu hingga sebulan. Beberapa efek
samping yang dapat dirasakan setelah mengonsumsi tablet antijamur adalah mual, sakit
perut, dan ruam pada kulit.

Seusai pengobatan, ada kemungkinan panu kambuh kembali, terutama saat suhu udara
panas atau lembap.Untuk mencegah hal tersebut, maka penderita dapat menggunakan sampo
selama beberapa hari sebelum bepergian ke tempat yang bersuhu panas atau lembap.Namun, jika
panu kambuh beberapa kali setelah pengobatan, dokter dapat memberi tablet antijamur yang
dikonsumsi beberapa kali dalam satu bulan untuk mencegah panu terjadi kembali.

Dokter akan mendiagnosis keadaan pasien dengan memeriksa kondisi kulit pasien.
Dokter dapat menggunakan sinar ultraviolet yang akan membuat daerah terdampak panu
nampak berwarna kuning-hijau jika daerah tersebut terinfeksi. Pengambilan sampel kulit
untuk diperiksa di laboratorium juga dapat dilakukan dokter untuk mengidentifikasi
penyebab mendasar lebih lanjut.

Jika gejala panu tidak parah, pengobatan dapat dilakukan di rumah.Krim antijamur yang
dijual bebas dapat digunakan untuk mengobati infeksi. Contoh obat tersebut, di antaranya:

 Clotrimazole
 Miconazole
 Selenium sulfide
 Terbinafine

Obat yang biasanya diresepkan dokter, antara lain:

 Ciclopirox
 Ketoconazole
 Flukonazol
 Itraconazole
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Panu merupakan infeksi jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada sebagian
besar kasus, panu atau tinea versicolor lebih sering menyerang remaja dan usia muda.
Meski begitu, orang dewasa juga bisa saja terserang panu, terutama mereka yang tinggal di
iklim subtropis.

Penyebab penyakit kulit panu ini adalah jamur malassezia furfur atau pityrosporum
ovale.Jamur penyebab penyakit kulit panu ini muncul bisa dikarenakan kebersihan diri
yang kurang terjaga, atau melalui penularan dari orang lain. Setiap orang pada normalnya
memiliki jamur di kulitnya.Namun, jika jamur ini tumbuh atau berkembang berlebihan, hal
inilah yang menyebabkan panu yang biasanya muncul dengan warna yang berbeda dengan
kulit.

Jika jamur yang tumbuh di kulit Anda sudah sangat banyak maka kulit yang berubah
karena jamur ini akan lebih luas. Kalaui sudah begini, ada baiknya Anda pergi ke dokter,
karena Anda akan mendapatkan obat yang langsung digunakan pada kulit Anda untuk
perawatan dengan tujuan mengendalikan tumbuhnya jamur. Jika panu sudah sangat tebal
biasanya Anda akan diberikan obat minum untuk membasmi jamur di kulit.

Panu dapat diatasi dengan terapi antijamur, baik dalam bentuk losion, krim, atau
sampo.Untuk kasus panu yang ringan, beberapa obat yang dijual bebas di pasaran juga
dapat digunakan untuk membunuh infeksi jamur.

3.2 SARAN

Untuk Anda yang sedang mengalami gangguan ini jangan khawatir karena panu
bukanlah penyakit yang bisa menimbulkan penyakit serius lainnya.Namun perlu dicatat,
penting untuk Anda menghilangkan panu karena berhubungan langsung dengan kehidupan
sosial Anda.Hal yang paling penting untuk menghindari penyakit panu adalah menjaga
kebersihan diri Anda sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=klasifikasi+penyakit+panu

sjakarta.co.id/2017/01/31/panu/

https://www.alodokter.com/jamur-kulit

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/dermatologi/penyebab-panu-mencegah/#gref

Majoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius.FKUI.

Jakarta. Badan Koordinasi KB Nasional.

www.askep-askeb-kita.blogspot.com

Queensha.2011.Disabilitation.

http://queenshahodge.blogspot.com/2011/09/disabilitation.html [ diakses pada tanggal 3

Mei 2012 ]

Anda mungkin juga menyukai