PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh wanita. Pada
proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi pada ibu untuk dapat
melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Menurut Manuaba (2008) dalam Marmi
(2012), mengatakan bahwa persalinan merupakan proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses persalinan selalu diharapkan berjalan secara
fisiologis, akan tetapi hal tersebut tidak selalu berjalan lancar. Tiga faktor penting
yang mempengaruhi proses persalinan yaitu, power yang merupakan his dan
kekuatan meneran ibu, passage yang merupakan jalan lahir, dan passanger yaitu
janin dan plasenta (Prawirohardjo, Sarwono, 2010). Ketiga faktor tersebut
mempengaruhi lancarnya proses persalinan. Jika salah satu dari tiga faktor
tersebut tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan masalah dalam proses
persalinan. Beberapa masalah yang dapat timbul antara lain perdarahan (42%),
partus lama/macet (9%), dan penyebab lain (15%) (Ditjen Bina Gizi dan KIA,
Kemenkes RI, 2014). Dari beberapa masalah yang dapat timbul saat persalinan
tersebut dapat menyumbangkan angka kematian ibu di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah “Bagaimana proses
C. Tujuan Penulisan
A. Pengertian Persalinan
Ada beberapa pengertian persalinan, yaitu persalinan dapat didefinisikan
secara medis sebagai kontraksi uterus yang teratur dan semakin kuat,
menciptakan penipisan dan dilatasi serviks di sepanjang waktu, yang
menimbulkan dorongan kuat untuk melahirkan janin melalui jalan lahir
melawan resistansi jaringan lunak, otot, dan struktur tulang panggul
(Kennedy dkk, 2013:2).
Sumber lain mengemukakan bahwa persalinan adalah serangkaian
kejadian yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi yang cukup bulan
atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu (Kuswanti dan Melina, 2014:1).
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang
dirasakan oleh ibu. Kontraksi ini terjadi salah satu faktornya adalah akibat
tuanya plasenta. Plasenta yang tua menyebabkan turunnya kadar progesteron
yang mengakibatkan ketegangan pada pembuluh darah, hal ini menimbulkan
kontraksi pada rahim (Indrayani dan Djami, 2013: 48).
B. Tahapan Persalinan
Tahapan persalinan dibagi menjadi 4 bagian:
1. Kala I
Pada kala I serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm. Kala I
dinamakan pula kala pembukaan. Dapat dinyatakan partus dimulai bila
timbul his dan ibu tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah
disertai dengan pendataran (effacement). Lendir bersemu darah berasal
dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka dan
mendatar. Darah berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler (kanalis
serviks pecah karena pergeseranpergeseran ketika serviks membuka).
Proses membukanya serviks dibagi dalam 2 macam:
a. Fase laten
Berlangsung selama 7-8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mecapai ukuran diameter 3 cm.
b. Fase aktif
Fase ini berlangsung selama 6 jam dibagi menjadi 3 macam, yaitu
fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm. Fase deselerasi pembukaan
menjadi lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap (10 cm).
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida
pun terjadi demikian, namun fase laten, fase aktif terjadi lebih
pendek. Mekanisme membukanya serviks berbeda antara
primigravida dan multigravida. Pada primigravida Ostium Uteri
Interna (OUI) akan membuka lebih dahulu sehingga serviks akan
mendatar dan menipis, baru kemudian Ostium Uteri Eksterna
(OUE) membuka. Pada multigravida OUI sudah sudah sedikit
mebuka, OUI dan OUE serta penipisan dan pendataran serviks
terjadi dalam saat yang sama.
Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir
lengkap atau kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah
lengkap. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam dan
pada multigravida kirakira 7 jam (Kuswanti dan Melina, 2014: 5-
6).
2. Kala II
Kala ini disebut juga sebagai kala pengeluaran. Kala ini dimulai dari
pembukaan lengkap sampai lahirnya janin. Dalam fase ini ibu
merasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang dapat
menimbulkan rasa mengedan. Ibu merasakan ada tekanan pada rektum
sehingga hendak buang air besar, perineum tampak menonjol dan
menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka
kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada saat his hingga
lahirnya kepala, badan, ektremitas, dan anggota tubuh janin yang lain.
Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada
multigravida rata-rata 0,5 jam (Indrayani dan Djami, 2013: 52).
3. Kala III
Disebut sebagai kala uri. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan
fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus
berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya
plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar
spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta
disertai pengeluaran darah, kira-kira 100-200 cc (Kuswanti dan
Melina, 2014: 7-8).
4. Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan
plasenta lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya
perdarahan postpartum (Kuswanti dan Melina, 2014: 8).
Nama suami :
Umur :
Kebangsaan :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Pendapatan :
Alamat :
2) Alasan berkunjung
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
3) Keluhan utama
Ibu mengatakan sudah kencang-kencang teratur sejak jam 05.00 wib
tanggal 21 november 2021.
Ibu mengatakan sudah keluar lender bewarna jerni sejak jam 14.00 wib
tanggal 21 november 2021.
4) Riwayat kesehatan
a) Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun (darah tinggi,
kencing manis), menahun (jantung, ginjal), menular (penyakit
kuning, batuk menahun, HIV/AIDS).
b) Ibu mengatakan keluarga tidak pernah atau sedang menderita
penyakit menurun (darah tinggi, kencing manis), menahun
(jantung, ginjal), menular (penyakit kuning, batuk menahun,
HIV/AIDS).
c) Riwayat alergi
Ibu tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan, minuman
serta obat-obatan
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak mempunyai keturunan kembar baik dari
pihak ibu maupun suami
e) Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun
5) Riwayat Pernikahan
Status Pernikahan : Menikah
Lama Menikah : 2 tahun
Menikah ke : Pertama
Usia Pernikahan Pertama Kali : 23 tahun
6) Riwayat menstruasi
a) Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-6 hari
Teratur : Teratur
Sifat Darah : Cair
Keluhan : Tidak ada
Bau : Khas darah(amis)
b) Riwayat Obstetri
c) Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
apapun
Minum
Frekuensi : 5 kali sehari
Porsi : 1 gelas
Jenis : Air putih dan teh
Pantangan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
Minum
Frekuensi : 5 kali sehari
Porsi : 1 gelas
Jenis : Air putih
Pantangan : Tidak ada
Keluhan : Tidak ada
(2) Pola eliminasi
(a) Sebelum hamil
BAB
Frekuensi : 2x/hari
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Bau : Khas feses
Keluhan : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 5 x/hari
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih
Bau : Khas urin
Keluhan : Tidak ada
BAK
Frekuensi : 7 hari
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih
Bau : Khas urin
Keluhan : Tidak ada
Tidur malam
Lama : 5 jam
Keluhan : Tidak ada
(4) Personal hygiene
Mandi : 1x/hari
Ganti pakaian : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Keramas :2x/minggu
(5) Pola seksualitas
Frekuensi : 2x/minggu
Keluhan : Tidak ada
(6) Pola pemenuhan kebutuhan terakhir
Makan tanggal 21-11-2021, pukul 12.00 WIB, jenis nasi dan
tempe
Minum,tanggal 21-11-2021, pukul 13.00 WIB, jenis air putih
BAK tanggal 21-11-2021, pukul 13.30 WIB
BAB tanggal 21-11-2021, pukul 13.45 WIB
Istirahat/tidur,tanggal 21-11-2021 lama 4 jam
h) Dada
Denyut jantung 90 x/menit. Paru-paru tidak ada bunyi wheezing
dan ronchi.
i) Payudara
Tidak ada massa, Hiperpigmentasi areola, papilla mamae
menonjol, colostrum sudah keluar
j) Abdomen ( Kehamilan)
Inspeksi : Terdapat linea nigra, terdapat striae tidak ada luka bekas
operasi
Leopold I : 2 jari dibawah PX dan teraba bulat, lunak, dan kurang
melenting
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba panjang, keras,seperti
papan dan bagian kiri teraba bagian terkecil janin.
Leopold III : Bagian bawah sudah masuk PAP, teraba keras, bulat
dan melenting.
Leopold IV : ≥ 3/5, divergen
Mac. Donal : 32 cm
TBJ : (32-11) x 155 = 3.255
DJJ : 140x/menit.
k) Genetalia
Tidak ada tanda – tanda PMS, tidak terdapat varises, tidak ada
flour albus
l) Anus
Tidak ada hemoroid
m) Ekstermitas
(1) Atas
tidak oedema, jari lengkap, tidak ada kelainan.
(2) Bawah
tidak ada varises, tidak edema, jari lengkap, tidak ada kelainan.
Reflek patella (+ / +)
n) Pemeriksaan Dalam
1) Pembukaan serviks : 2 cm
2) Ketuban : Utuh
3) Molase : Tidak Ada
4) Denominator : UUK Ki-Dep
5) Penurunan Kepala : Hodge II
6) Konsistensi serviks : Elastis dan Lunak
o) Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
Langkah II (Interpretasi Data Dasar)
Diagnose :
Ibu G1P0A0, UK pada trimester III 39 minggu, inpartu kala 1 fase aktif,
keadaan umum ibu baik. Janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala,
keadaan umum janin baik.
Masalah :
Ibu mengatakan merasa takut.
Kebutuhan :