PARTUS PREMATURUS
1. Pengertian
Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur,
yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin meningkat,
serta dilatasi dan pembukaan serviks secara bertahap (Norwitz & Schorge,
2008).
Persalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang
dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000- 2500
gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu (Wiknjosastro,
2007).
Partus prematur adalah persalinan paa umur kehamilan kurang dari 37
mingggu atau berat badan lahir antara 500 sampai 2499 gram. (Sastrawinata,
2003).
Partus prematur adalah kelahiran bayi pada saat masa kehamilan kurang dari
259 hari dihitung dari hari terakhir haid ibu (Firmansyah, 2006).
Jadi dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa partus
prematurus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang ditandai dengan
adanya tanda- tanda persalinan yang terjadi lebih dari 20 minggu dan kuarang
dari 37 minggu dengan berat badan lahir bayi kuang dari 2500 gram.
2. Kalsifikasi
Menurut usia kehamilannya maka persalinan prematur dibedakan menjadi
beberapa, yaitu:
a) Usia kehamilan 32 – 36 minggu disebut persalinan prematur (preterm)
b) Usia kehamilan 28 – 32 minggu disebut persalinan sangat prematur (very
preterm)
c) Usia kehamilan 20 – 27 minggu disebut persalinan ekstrim prematur
(extremely preterm)
b) Urinalisis.
c) Ultrasonografi untuk melihat taksiran berat janin, posisi janin dan letak
plasenta.
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam asuhan keperawatan pada ibu
dengan Partus prematur adalah sebagai berikut :
a. Identitas klien
Data biologis/fisiologis meliputi; keluhan utama, riwayat kesehatan masa
lalu, riwayat penyakit keluarga, riwayat obstetrik (GPA, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas), dan pola kegiatan sehari-hari sebagai berikut :
1) Sirkulasi :
Perubahan tekanan darah dan nadi (mungkin tidak tejadi sampai
kehilangan darah bermakna)
Pelambatan pengisian kapiler
Pucat, kulit dingin/lembab
Perdarahan vena gelap dari uterus ada secara eksternal (placentaa
tertahan)
Dapat mengalami perdarahan vagina berlebihan
Haemoragi berat atau gejala syock diluar proporsi jumlah kehilangan
darah.
2) Eliminasi :
Kesulitan berkemih dapat menunjukan haematoma dari porsi atas
vagina
3) Nyeri/Ketidaknyamanan :
Sensasi nyeri terbakar/robekan (laserasi), nyeri tekan abdominal
(fragmen placenta tertahan) dan nyeri uterus lateral.
4) Keamanan :
Laserasi jalan lahir: darah memang terang sedikit menetap (mungkin
tersembunyi) dengan uterus keras, uterus berkontraksi baik; robekan
terlihat pada labia mayora/labia minora, dari muara vagina ke
perineum; robekan luas dari episiotomie, ekstensi episiotomi kedalam
kubah vagina, atau robekan pada serviks.
5) Seksualitas :
Uterus kuat; kontraksi baik atau kontraksi parsial, dan agak menonjol
(fragmen placenta yang tertahan).
Kehamilan baru dapat mempengaruhi overdistensi uterus (gestasi
multipel, polihidramnion, makrosomia), abrupsio placenta, placenta
previa.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi; keadaan umum, tanda vital, pemeriksaan
obstetrik (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi).
c. Pemeriksaan laboratorium.
Dapat didapatkan hasil pemeriksaan darah lengkap dengan Hb < Hb 10
gr%.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Kekurangan Volume Cairan
2) Nyeri akut
3) Ansietas
4) Resiko Infeksi
3. Intervensi
Membrane mukosa kering Suhu : 36- 37 0C 1. Monitor status hidrasi (seperti: kelembapan
Hematokrit meningkat TD : 110 / 70 mmHg mukosa membrane, nadi).
Suhu tubuh meningkat Hb dan Hematokrit dalam 2. Monitor tanda-tanda vital
Faktor yang berhubungan: batas normal Hb : 12- 14 3.Monitor adanya indikasi retensi/overload cairan
Kehilangan volume cairan aktif gr/dl, Hct : 33- 45 % (seperti :edem, asites, distensi vena leher).
Kegagalan mekanisme pengaturan Menunjukan status nutrisi, 4.Monitor status nutrisi
dengan indikator : 5.Kaji ketersediaan produk darah untuk trsanfusi
Keseimbangan asupan dan 6.Berikan cairan IV
haluaran yang seimbang. HE
Memiliki asupan cairan oral 1.Instruksikan pasien dan/atau kaluaga terhadap
dan/atau intravena yang tanda-tanda perdarahan dan tindakan pertama yang
adekuat. dibutuhkan segera selama terjadi perdarahan
(misalnya mencari perawat).
2.Instruksikan pasien dan keluarga terhadap
keparahan kehilangan darah dan tindakan yang
tepat untuk dilakukan.
2. Nyeri Akut NOC NIC
Definisi: 1. Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
Pengalaman emosional dan sensori yang
2. Tingkat Kenyamanan 1.Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi:
tidak menyenangkan yang muncul dari
3. Tingkatan nyeri lokasi, karakteristik dan onset, durasi, frekuensi,
kerusakan jaringan secara aktual dan Tujuan dan Kriteria Hasil: kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor
potensial atau menunjukkan adanya Setelah dilakukan tindakan presipitasi.
kerusakan (Assosiation for Study of Pain) : keperawatan selama 2x24 2.Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif
serangan mendadak atau perlahan dari jam klien mampu : dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi,
intensitas ringan sampai berat yang Mengontrol nyeri, dengan kualitas, intensitas dan penyebab.
diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri indikator : 3.Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat
kurang dari 6 bulan. Mampu mengenali faktor menyatakan pengalaman nyerinya serta dukungan
Batasan Karakteristik: penyebab dalam merespon nyeri.
Melaporkan nyeri secara verbal dan Mampu melaporkan gejala 4.Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-
nonverbal pada tenaga kesehatan hari (tidur, nafsu makan, aktifitas, kesadaran, mood,
Menunjukkan kerusakan Mampu mengenali gejala- hubungan social, performance kerja dan melakukan
Posisi untuk mengurangi nyeri gejala nyeri tanggung jawab sehari-hari
Faktor yang berhubungan: Mempertahankan tingkat 5.Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan
Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, kenyamanan, dengan respon pasien.
fisika) indikator : 6.Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup.
Tanda-tanda vital kembali non narkotik atau NSAID) berdasarkan tipe dan
tingkat nyeri.
normal. 4.Tentukan analgesic yang cocok, rute pemberian
dan dosis optimal.
5.Mengevaluasi efektivitas analgesic pada interval
tertentu, terutama setelah dosis awal, pengamatan
juga diakukan melihat adanya tanda dan gejala
buruk atau tidak menguntungkan ( berhubungan
dengan pernapasan, depresi, mual muntah, mulut
kering dan konstipasi).
6.Kolaborasikan dengan dokter jika terjadi perubahan
obat, dosis, rute pemberian, atau interval, serta
membuat rekomendasi spesifik berdasar pada
prinsip equianalgesic.
HE
1.Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab,
berapa lama terjadi, dan tindakan pencegahan.
2. Anjurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri.
3. Ansietas NOC NIC
Definisi: 1. Tingkat ansietas Penurunan Ansietas
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran 2. Pengendalian-Diri terhadap 1.Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan
yang samar disertai respons autonom ansietas pasien
(sumber sering kali tidak spesifik atau Tujuan dan Kriteria Hasil: 2.Kaji untuk factor budaya (misalnya, konflik nilai)
tidak dikethui oleh individu); perasaan Setelah dilakukan tindakan yang menjadi penyebab ansietas
takut yang disebabkan oleh antisipasi keperawatan selama 2x24 3.Menentukan kemampuan pengambilan keputusan
terhadap bahaya. Perasaan ini merupakan jam klien mampu untuk: pasien
isyarat kewaspadaan yang 1. Ansietas berkurang, 4.Gunakan pendekatan yang tenag dan meyakinkan
memperingatkan bahaya yang akan terjadi dibuktikan oleh bukti tingkat 5.Nyatakan dengan jelas tentang harapan terhadap
dan memampukan individu melakukan ansietas hanya ringan perilaku pasien
tindakan ntuk menghadapi ancaman. sampai sedang, dan selalu 6.Dampingi pasien (misalnya Selama prosedur) ntuk
Batasan Karakteristik: menunjukan pengendalian- meningkatkan keamanan dan mangurangi rasa
Mengekspresikan kekhawatiran akibat diri terhadap ansietas, takut
perubahan dalam peristiwa hidup kosentrasi dan koping 7.Berikan pijatan punggung/pijatan leher, jika perlu
Gerakan tidak relevan (misalnya, mengeret 2. Menunjukan pengendalian- 8.Jaga peralatan perawatan jauh dari pandangan
kaki, gerakan lengan) diri terhadap ansietas, yang 9.Bantu pasien untuk mengidentifikasikan situasi
Gelisah dibuktikan oleh indikator yang mencetuskan ansietas
Memandang sekilas sebagai berikut (sebutakan HE
Insomnia 1-5: tidak pernah, jarang, 1.Sediakan informasi factual menyangkut diagnosis,
Resah kadang-kadang, sering atau terapi, dan prognosis
Ketakutan selalu) : 2.Instruksikan pasien tentang penggunaan tehnik
Perasaan tidak adekuat Merencanakan strategi relaksasi
Fokus pada diri sendiri koping untuk situasi penuh 3.Jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yg