Sebhoria Kel 8
Sebhoria Kel 8
MAKALAH
SEBHOREA
Dosen Pembimbing : Hairiana Kusvitasari, SST.,M.Keb
Disusun oleh :
Kelompok 8
Medica Lenty 11194862110100
Niken Adkah Karinda 11194862110106
Nur Qomara Evana 11194862110110
Riska Ali Zulianur 11194862110117
Silvia Atwi Maharani 11194862110118
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sebhoria“ ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang kami buat ini adalah untuk memenuhi
tugas dari ibu Hairiana Kusvitasari, SST.,M.Keb pada mata kuliah Kebidanan III.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini .
Hormat Kami
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebhoria pada bayi, yang lebih dikenal sebagai seborrheic
dermatitis, merupakan kondisi umum pada kulit yang seringkali
memunculkan gejala seperti sisik, kemerahan, dan terkadang diiringi oleh
kerak berwarna kuning atau putih. Kondisi ini cenderung terjadi akibat
produksi minyak berlebihan oleh kelenjar minyak kulit, serta dapat terkait
dengan pertumbuhan ragi alami di permukaan kulit. Meskipun sebhoria
pada bayi umumnya tidak menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan,
perhatian dan perawatan khusus seringkali diperlukan. Gejala sebhoria
paling umum muncul di area kulit kepala bayi, tetapi dapat juga terjadi di
wajah, leher, dan lipatan kulit lainnya. Meskipun kondisi ini cenderung
membaik seiring waktu, pengelolaan perawatan menjadi kunci untuk
meredakan gejala. Sampo yang lembut dan perawatan kulit khusus bayi
sering direkomendasikan oleh para profesional kesehatan untuk
membersihkan dan merawat kulit yang sensitive. Sebagian besar kasus
sebhoria pada bayi dapat diatasi dengan perawatan sederhana di rumah, dan
hanya dalam beberapa kasus yang lebih parah mungkin memerlukan
perhatian medis lebih lanjut. Oleh karena itu, memahami dan
mengidentifikasi gejala sebhoria pada bayi merupakan langkah awal
penting dalam memberikan perawatan yang sesuai dan menjaga kesehatan
kulit bayi secara optimal.
Selain itu, perlu dicatat bahwa sebhoria pada bayi tidak bersifat
menular dan tidak terkait dengan kurangnya kebersihan. Faktor-faktor
genetik, hormon, dan respons sistem kekebalan tubuh bayi dapat berperan
dalam perkembangan kondisi ini. Meskipun gejalanya dapat terlihat
mengkhawatirkan, seborrheic dermatitis pada bayi umumnya merupakan
kondisi yang ringan dan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat.
4
Penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan berkonsultasi dengan
profesional kesehatan jika mereka mengamati gejala sebhoria pada bayi
mereka. Dokter dapat memberikan panduan yang tepat tentang cara
merawat kulit bayi dan mungkin meresepkan sampo atau krim khusus jika
diperlukan. Selain itu, menjaga kebersihan kulit bayi dengan lembut dan
menghindari penggunaan produk perawatan yang mengandung bahan kimia
keras dapat membantu mencegah iritasi tambahan.
Dalam sebagian besar kasus, seborrheic dermatitis pada bayi
cenderung membaik secara bertahap seiring waktu dan sering kali hilang
sepenuhnya pada masa pertumbuhan anak. Dengan memberikan perhatian
dan perawatan yang sesuai, orang tua dapat membantu membuat
pengalaman sebhoria pada bayi menjadi lebih nyaman sambil memastikan
kesehatan kulit yang optimal pada tahap perkembangan awal kehidupan
mereka.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sephoria?
2. Bagaimana Etiologi dan Patofisiologi Sephoria ?
3. Gambar Sephoria dan Penanganannya ?
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sephoria
2. Mengetahui Etiologi dan Patofisiologi Sephoria
3. Mengetahui Gambar dan Penanganan Sephoria
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sephoria
Sebhoria, atau dikenal juga sebagai seborrheic dermatitis, adalah
kondisi kulit yang umumnya ditandai oleh peradangan dan iritasi pada area
tertentu di tubuh. Secara spesifik, sebhoria seringkali muncul sebagai sisik,
kemerahan, dan mungkin diiringi oleh kerak-kerak pada kulit. Meskipun
kondisi ini dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, seborrheic dermatitis
pada bayi sering terlihat di kulit kepala, wajah, leher, dan lipatan kulit
lainnya.
Penyebab sebhoria melibatkan berbagai faktor, termasuk produksi
minyak berlebihan oleh kelenjar minyak kulit dan pertumbuhan ragi alami
pada permukaan kulit. Meskipun gejalanya dapat memberikan kesan
mengkhawatirkan, sebhoria pada bayi umumnya tidak menyebabkan
ketidaknyamanan yang signifikan. Kondisi ini cenderung bersifat kronis,
dengan gejala yang muncul dan mereda dari waktu ke waktu.
Faktor-faktor genetik dan hormon juga dapat berperan dalam
perkembangan sebhoria. Pengelolaan perawatan menjadi kunci dalam
meredakan gejala, dan tindakan seperti penggunaan sampo yang lembut dan
perawatan kulit khusus bayi umumnya direkomendasikan oleh profesional
kesehatan. Meskipun seborrheic dermatitis pada bayi dapat menciptakan
kekhawatiran bagi orang tua, pemahaman yang komprehensif tentang
kondisi ini, bersama dengan konsultasi kepada dokter atau ahli kesehatan,
dapat membantu memastikan bahwa perawatan yang sesuai diberikan untuk
menjaga kesehatan kulit bayi secara optimal dan memberikan kenyamanan
selama masa pertumbuhan awal mereka.
6
B. Etiologi dan Patofisiologi Sebhoria
1. Etiologi Sebhoria
7
Faktor genetik juga dapat berperan dalam etiologi sebhoria.
Beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan genetik tertentu yang
membuat mereka lebih rentan terhadap perubahan pada kulit dan respons
tubuh terhadap faktor-faktor pemicu sebhoria. Faktor-faktor lingkungan,
seperti cuaca atau paparan bahan kimia tertentu, juga dapat memainkan
peran dalam memicu gejala sebhoria pada individu yang rentan.
2. Patofisiologi Sebhoria:
8
Selain itu, Malassezia juga diketahui memainkan peran dalam
mengubah komposisi lipid kulit, meningkatkan kadar asam lemak bebas. Ini
dapat menyebabkan iritasi dan merusak fungsi pelindung kulit, memberikan
kontribusi tambahan pada peradangan. Faktor genetik memiliki dampak
pada patofisiologi sebhoria dengan mempengaruhi respons individu
terhadap faktor pemicu. Beberapa individu mungkin memiliki reaksi sistem
kekebalan tubuh yang lebih responsif terhadap Malassezia atau lebih
cenderung menghasilkan minyak berlebihan.
Gambar 1
9
Gambar 2
10
3. Hindari Produk yang Menyebabkan Iritasi: Hindari penggunaan sabun
atau produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia keras yang
dapat menyebabkan iritasi tambahan pada kulit bayi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penanganan sebhoria pada bayi melibatkan
pendekatan perawatan yang lembut dan hati-hati untuk mengurangi gejala
dan mempromosikan kesehatan kulit optimal. Langkah-langkah seperti
penggunaan sampo bayi yang lembut, pembersihan kulit yang cermat,
penggunaan minyak atau krim pelembap, serta hindari produk yang dapat
menyebabkan iritasi, menjadi kunci dalam manajemen kondisi ini. Penting
untuk memahami bahwa sebhoria pada bayi cenderung bersifat ringan dan
dapat membaik seiring waktu dengan perawatan yang tepat. Dalam kasus
ketidakpastian atau jika gejala persisten, konsultasi dengan dokter anak atau
ahli kulit sangat disarankan untuk mendapatkan bimbingan dan penanganan
yang sesuai. Menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti
penghindaran faktor pemicu potensial dan pemilihan pakaian yang sesuai,
juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit bayi dan memberikan
kenyamanan selama masa pertumbuhan awal mereka.
B. Saran
Untuk menangani sebhoria pada bayi, disarankan untuk menggunakan
sampo bayi yang lembut, menghindari produk perawatan kulit yang
mengandung bahan kimia keras, dan menjaga kebersihan kulit dengan
cermat. Penggunaan minyak atau krim pelembap dapat membantu
mengurangi kekeringan kulit. Penting untuk menciptakan lingkungan kulit
yang sehat dengan memilih pakaian yang lembut dan bernapas, serta
membatasi frekuensi mandi agar kulit tidak menjadi terlalu kering.
12
LATIHAN SOAL
a. Aktivitas berlebihan
b. Faktor genetik
c. Pemakaian pakaian yang tidak sesuai
4. Bagaimana cara memilih pakaian yang sesuai untuk bayi dengan sebhoria?
a. Memilih pakaian berbahan sintetis
b. Pilih pakaian yang ketat untuk melindungi kulit
13
d. Hindari pemakaian pakaian selama berhari-hari
5. Apa yang sebaiknya dihindari dalam perawatan kulit bayi yang mengalami
sebhoria?
a. Mandi dengan air panas
14
DAFTAR PUSTAKA
Baumann L. "Cosmetics and Skin Care in Dermatology." In: Goldsmith LA, Katz
SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K (eds.) Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine. 8th Edition. New York: McGraw Hill,
2012, p. 3009-12. 2019
15