Anda di halaman 1dari 28

DISKUSI TOPIK MINGGU KE-5

BLOK 3.B

Dosen Pembimbing : Miranie Safaringga, SST.,M.keb


Kelompok :2

Anggota :
1. Annisa Nur Al Izza MH ( 1810332007 )
2. Aqila Salsabela ( 1810333005 )
3. Marsela Rustam ( 1810332012 )
4. Hafshah Dalila Putri N ( 1810332008 )
5. Maulida Khairunnisa ( 1810332003 )
6. Pratiwi Rahma Maghfira ( 1810331009 )
7. Salsabila Aulia Ibon ( 1810332017 )
8. Raissya Rahma ( 1810331012 )
9. Yeri Englania Rusmat ( 1810331006 )

PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil
pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm ) dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II
juga sebagai kala pengeluaran bayi.
Lamanya kala II persalinan spontan tanpa komplikasi adalah sekitar 40 menit pada
primi – gravida dan 15 menit pada multipara. Kontraksi selama kala II adalah sering,
kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira – kira 2 menit yang berlangsung 60 - 90 detik
dengan interaksi tinggi dan semakin eksplusif sifatnya.
Aturan kala II, yanag pada dasarnya membatasi durasi menjadi 2 jam, tidak dapat
ditentukan secara individual ( Hellman dan Prystowsky, 1952 ).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu perslinan kala II dengan menggunakan langkah Varney ?
2. Apa itu persalinan kala II atau dokumentasi dengan menggunakan SOAP ?
3. Persalian kala II ?
3.1 Apa definisi dari persalinan kala II ?
3.2 Berapa lama waktu yang dibutuhkan pada kala II persalinan

1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu menjelaskan mengenai persalinan kala II dan menyusun asuhan kebidanan
pada klien yang bersalin normal.
2. Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui apa itu persalian kala II dengan menggunakan langkah Varney.
b. Dapat mengetahui persalian kala II atau dokumentasi dengan menggunakan SOAP.
c. Dapat mengetahui apa itu persalian kala II.
d. Dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses kala II
persalinan.
1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa laporan ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan sebagai
informasi mengenai persalinan kala II dan penyusunan asuhan kebidanan pada klien
persalinan kala II.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH JURNAL

2.1. Tinjauan Pustaka Varney


Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan
masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970, proses ini
memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian, perkiraan, tindakan-tindakan
dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga
kesehatan. Dalam text book kebidanan yang ditulisnya pada tahun 1981, proses
manajemen kebidanan diselesaikan dalam lima langkah. Namun setelah menggunakan
Varney tahun 1997 melihat ada beberapa hal penting yang harus disempurnakan
sehingga ditambah dua langkah lagi untuk menyempurnakan teori lima langkah tersebut.
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap
langkah disempurnakan secara periodik, proses dimulai dari pengumpulan data dan
berakhir dengan evaluasi. Ketujuh kerangka tersebut membentuk kerangka yang lengkap
yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Adapun langkah tersebut adalah sebagai
berikut :
Langkah 1. Pengumpulan data dasar
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu :
1. Riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4. Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien.

Langkah 2. Interpretasi data dasar


Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data dasar yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga ditemukan
masalah atau diagnosis yang spesifik, diagnosis kebidanan yang ditegakkan oleh bidan
dalam lingkup praktek kebidanan yang memenuhi standar nomenklatur (tata nama)
diagnosis kebidanan.
Langkah 3. Diagnosis Potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi, langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati
klien, bidan diharapkan bersiap – siap bila diagnosis / masalah potensial ini benar-benar
terjadi.

Langkah 4. Tindakan segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh


Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh yang telah ditentukan oleh
langkah – langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa saja yang sudah teridentifikasidari kondisi klien,
tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan konseling, merujuk klien bila
ada masalah sosial ekonomi kultural atau masalah psikologi, setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak (bidan dan klien) agar dapat dilaksanakan dengan
efektif.

Langkah 6. Melaksanakan perencanaan


Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dari langkah kelima harus
dilaksanakan secara efesien dan aman, pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebahagian dilakukan oleh bidan dan sebahagian lagi dilakukan oleh pasien.

Langkah 7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis, rencana tersebut dapat
dianggap efektif bila benar – benar efektif dalam pelaksanaannya.
2.2 Tinjauan Pustaka SOAP
Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi data atau fakta
yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan. Secara umum dokumentasi dapat diartikan
sebagai suatu catatan otentik atau semua surat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan
bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti
pencatatan dan pelaporan yang di miliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan
yang berguna untuk kepentingan Klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis
dengan tanggungjawab bidan. Dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/ kejadian yang dilihat dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan kebidanan) Muslihatun, Mudlilah,
Setyawati, 2009).
Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien membutuhkan
pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menuntut
tanggungjawab dan tanggung gugat dari berbagai permasalahan yang mungkin dialami
oleh klien berkaitan dengan pelayanan yang diberikan. Pendokumentasian ini harus
lengkap dan akurat sesuai dengan keadaan dan kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan
asuhan kebidanan. Dalam kasus ini kita menggunakan metode pendokumentasian SOAP.
a. S adalah data subjektif
Menggambarkan pendokumentasian asuhan kebidanan hasil pengumpulan data dan
masalah dari sudut pandang klien melalui anamnesa.
b. O adalah data objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil pemeriksaan laboratorium yang dirumuskan dalam data focus untuk
mendukung asuhan. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosis.
c. A adalah analysis assessment
Menggambarkanpendokumentasianhasilanalisisdaninterpretasi (kesimpulan) dari data
subjektifdan data objektif mencakup diagnosis, masalah kebidanan, dankebutuhan.
d. P adalah planning/perencanaan
Menggambarkanpendokumentasiandengan mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera,
tindakan secara komprehensif; penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up
dan rujukan.

2.3. Tinjauan Pustaka Kasus


1. Pengertian Kala II
Kala II adalah persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II dikenal juga sebagai kala pengeluaran.

2. Penanganan pada kala II


1) Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan cara : mendampingi ibu
agar merasa nyaman, menawarkan minum, mengipasi, dan memijat ibu.
2) Menjaga kebersihan diri meliputi : ibu tetap dijaga kebersihan agar terhindar dari
infeksi, jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
3) Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu.
4) Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibu
dengan cara : menjaga privasi ibu, penjelasan tentang prosedur dan kemajuan
persalinan, penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu.
5) Mengatur posisi ibu dalam membimbing mengedan dapat dipilih posisi berikut :
posisi jongkok., menungging, tidur miring, setengah duduk
6) Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesering
mungkin.
7) Memberikan cukup minum : memberi tenaga dan mencegah dehidrasi.
(Prawirohardjo, 2002).

3. Asuhan persalinan kala II


1) Menemani ibu saat menghadapi proses persalinan.
2) Mengajari suami dan anggota-anggota keluarga agar setiap keluhan ibu
didengarkan dan dibantu ibu saat ia memerlukan pertolongan, misalnya ibu
berkeringat dibantu mengusap dengan handuk, bila ibu kesakitan tanyakan dimana
yang dapat dibantu, atau pijit di pinggang, jadi dimana ditunjukkan ibu, lakukan
secara lembut sampai ibu merasa nyaman.
3) Menghindari terjadinya infeksi misalnya melakukan periksa dalam minimal
setiap 4 jam sekali, bila tidak ada indikasi.
4) Menjaga perasaan ibu agar tetap senang, menganjurkan ibu untuk mencoba
berbagai posisi selama persalinan, mengajarkan ibu untuk banyak minum manis.
5) Membantu persalinan dan kelahiran bayi dengan baik sesuai standar kebidanan,
yaitu :
a. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, dan menawarkan ibu
posisi yang mana yang ibu inginkan dan membantunya sesuai keinginannya,
mendekatkan alat-alat ke dekat tempat penolong. Menunggu ibu saat ingin
meneran, bila saat ibu meneran, bila saat ibu meneran, pastikan bahwa kepala
sudah selesai membuka jalan lahir, bila sudah
tampak kepala pada vulva walaupun his tidak ada berarti pembukaan sudah
lengkap, memimpin ibu untuk mengedan pada saat his berikutnya, dalam keadaan
penolong siap sesuai standar. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain,
letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan
tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.
b. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa
yang bersih, memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi dan menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan, tempatkan kedua tangan di masing-masing sisi muka bayi.
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya, Dengan lembut
menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu hingga bahu anterior
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas
dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior berada di tangan, menelusuri
tangan mulai kepala bayi yang bagian bawah ke arah perineum tangan yang ada di
atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangga saat punggung
dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati membantu
kelahiran kaki, menilai keadaan bayi dengan cepat (jika dalam penelitian terdapat
jawaban tidak dari 5 pertanyaan, maka lakukan langkah awal), kemudian
meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi bayi lebih rendah dari tubuhnya
(bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang memungkinkan) dan
segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian
tali pusat, jepit tali pusat dengan menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi.
c. Urut tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari
klem pertama (ke arah ibu), memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi
bayi dari gunting, dan memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut.
d. Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut
yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, mengambil tindakan yang sesuai.
e. Memberikan bayi pada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya
dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendakinya, meletakkan kain bersih
dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan pada
bayi yang kedua, memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
f. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10 iu /
im di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih
dahulu, memindahkan klem pada sekitar 5-10 cm dari vulva.
g. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang
pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan
yang lain.
h. Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah
pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang
(dorso – kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya infersio
uteri.
i. Setelah plasenta lahir, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat ke
arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil
meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
j. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan hati-hati memutar
plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan melahirkan
selaput ketuban tersebut.
k. Melakukan masase uterus, meletakkan tapak tangan di fundus dan melakukan
masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi, lalu
kita memeriksa plasenta untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan
utuh, mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif, menilai ulang uterus dan
memastikan berkontraksi dengan baik, mengevaluasi perdarahan per vagina,
menempatkan klem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikat
tali desinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sisa sekeliling tali pusat sekitar 1
cm dari pusat.
l. Mengikat satu lagi simpul mati di bagian tali pusat yang berseberangan dengan
simpul mati yang pertama, menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian
kepalanya. Memastikan handuk atau kainnya bersih dan kering.
m. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI, menganjurkan pemantauan
kontraksi uterus dan perdarahan pervagina.
n. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan massase uterus dan
memeriksa kontraksi uterus, mengevaluasi kehilangan darah.
o. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan.
p. Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkat tinggi,
membersihkan cairan air ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu untuk memakai
pakaian yang bersih dan kering dan membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minum dan makanan yang
diinginkannya. (Depkes, 2004).

2.4 Telaah Jurnal


Telaah Jurnal 1
Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada NY “N” dengan Usia Kehamilan
Preterm di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01 Juli 2018
1. JUDUL
a. Judul jurnal sudah sesuai yaitu menggambarkan nilai penelitian, dibuat dalam
kalimat yang sederhana, tercantum tempat penelitian dan tanggal penelitian
b. Judul sudah sesuai dengan isi, dimana adanya metode yang dilakukan dalam
penelitian ini bisa langsung dilihat pada judul penelitian
2. METODE
Metode penelitian sudah dituliskan dan digambarkan dengan sangat jelas
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Alur dari hasil permasalahan sudah baik dan mudah dipahami, karena data
yangdisajikan pun mengerucut dari hal umum ke yang spesifik.
b. Pada jurnal ini penulisan dan alur dari sistematika sudah sangat baik.
c. Pembahasan pada jurnal ini dipaparkan dengan sangat jelas
4. KESIMPULAN
a. Kesimpulan telah sesuai karena telah menjawab dari hasil penelitian, analisis serta
pembahasan
b. Pada jurnal ini kesimpulan telah diambil dari analisis sehingga secara sistematis
telah benar.

Telaah Jurnal 2
Asuhan Kebidanan Continuity of Care Pada Ny “N” Masa Hamil Sampai dengan
Keluarga Berencana di PMB Setyami Nurhayati S.ST
1. JUDUL
a. Judul jurnal sudah sesuai yaitu menggambarkan nilai penelitian, dibuat dalam
kalimat yang sederhana namun tidak tercantum tanggal atau tahun penelitiannya
b. Judul sudah sesuai dengan isi, dimana adanya variabel-variabel yang diteliti bisa
langsung dilihat pada judul penelitian selain itu juga hubungan antara
variabel jelas.
2. METODE
Metode penelitian sudah dituliskan dan digambarkan dengan sangat baik dan bersifat
kuantitatif
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pada jurnal ini penulisan pada bagian hasil sudah lengkap tercantum
semua persyaratan penulisan
b. Alur dari hasil permasalahan sudah baik dan mudah dipahami, karena data yang
disajikan didapatkan dari asuhan yang komprehensif
c. Pada jurnal ini penulisan dan alur dari sistematika sudah sangat baik.
4. KESIMPULAN
a. Kesimpulan telah sesuai karena telah menjawab dari hasil penelitian, analisis serta
pembahasan
b. Pada jurnal ini kesimpulan telah diambil dari analisis sehingga secara sistematis
telah benar.
Telaah Jurnal 3
EFEKTIVITAS PELVIC ROCKING EXERCISES TERHADAP LAMA WAKTU
PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARA DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN
BANJARNEGARA
Surtiningsih Surtiningsih1), Kun Aristiati Susiloretni2), Sri Wahyuni3)
1)Mahasiswa Fakultas Epidemiologi Sain Terapan Kesehatan Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro/STIKES Harapan Bangsa Purwokerto, email : surtiningsihrouf@ymail.com
2) Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Ilmu Gizi, email : aristiati@yahoo.com
3)Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kebidanan, email : sriwahyuni@gmail.com
1. JUDUL ARTIKEL
a. Judul jurnal sudah sesuai yaitu menggambarkan nilai penelitian, dibuat dalam
kalimat yang sederhanadan juga tercantum tempat penelitian
b. Judul sudah sesuai dengan isi, dimana adanya variabel-variabel yang diteliti bisa
langsung dilihat pada judul penelitian selain itu juga hubungan antara
variabel jelas, ada sasaran dan tercantum lokasi.
c. Pada penelitian ini hubungan faktor yang terdapat pada judul mempunyai ikatan
yang kuat seperti sebab akibat
2. METODE
Metode penelitian sudah dituliskan dan digambarkan dengan sangat baik dan bersifat
kuantitatif
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pada jurnal ini penulisan pada bagian hasil sudah lengkap tercantum
semua persyaratan penulisan diantaranya yaitu:
Terdapat fakta-fakta yang mendukung penelitian(data dari WHO, dinas kesehatan
dan hasil dari studi pendahuluan pada beberapa ibu hamil)
b. Alur dari hasil permasalahan sudah baik dan mudah dipahami, karena data
yangdisajikan pun mengerucut dari hal umum ke yang spesifik.
c. Pada jurnal ini penulisan dan alur dari sistematika sudah sangat baik.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan dan saran telah sesuai karena telah menjawab dari hasil penelitian
,analisis serta pembahasan
b. Pada jurnal ini kesimpulan telah diambil dari analisis sehingga secara
sistematistelah benar. Begitu juga pada saran jurnal telah sesuai manfaat pada
penelitian
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN KALA II

Ny. A yang sedang hamil anak pertama sudah berada di kamar bersalin sejak 2 jam
yang lalu. Saat ini, pukul 14.30,Ny. A menyatakan ingin buang air besar. Bd Sari pun
melakukan pemeriksaan tampak adanya tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva
membuka. His semakin kuat 4-5x/10 menit lamanya 50 detik. Pengeluaran lendir bercampur
darah bertambah banyak. VT : efficement 100%, kepala Hodge 2+, UUK depan, pembukaan
lengkap.
Bidan menyampaikan kepada pasien bahwa ia berada pada kala II persalinan, Bidan
memimpin ibu untuk meneran dan suaminya pun tak henti-hentinya memberikan semangat
didampingnya. Setelah 15 menit memimpin persalinan, Bidan kembali melakukan
pemantauan DJJ diantara kontraksi dan diperoleh hasil frekuensi 150x/menit, irama teratur.
Bidan menyarankan untuk minum disaat his mulai melemah dan mengambil nafas dalam jika
his mulai terasa kembali. Saat kepala tampak bidanpun menolong kelahiran kepala. Saat itu
juga terdengarlah tangisan yang kuat. Kemudian bidan membantu kelahiran bahu, perut, kaki
dan lahirlah seluruh badan janin.Pada pukul 15.00 WIB bayi lahir spontan, menangis kuat,
warna kemerahan dengan aktivitas baik serta berjenis kelamin laki-laki..
Tanggal Pengkajian : 23 Oktober 2019
Waktu Pengkajian : 14.50 wib
Tempat Pengkajian : BPM Cinta Bunda
Nama Pengkaji : Bidan Sari

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
Identitas (Biodata)
Nama Ibu : Ny.A Nama Suami : Tn. D
Umur : 28 Tahun Umur : 32 Tahun
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : D3
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jati IV, Padang
Anamnesa (Subjektif)
1. Keluhan utama : ibu mengatakan bahwa ingin buang air besar disertai adanya
lendir disertai darah. saat ini rasa nyeri itu semakin kuat serta adanya dorongan
untuk meneran
2. Tanda-tanda bersalin
a. Kontraksi sejak tanggal : 22 oktober 2019
b. Frekuensi : 3-4x/10’
c. Lamanya : 50”
3. Pengeluaran pervaginam
Darah bercampur lendir : ada
4. Air ketuban : warna jernih
5. Darah : ada
6. Masalah-masalah khusus : Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 2 februari 2019
b. ANC : 11 kali, teratur
c. Tempat : di BPM CINTA BUNDA Bidan Sari
7. Riwayat imunisasi TT : 2 kali
8. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu : Ibu mengatakan ini kehamilan yang
pertama
9. Riwayat Kehamilan ini : Ibu mengatakan hamil anak pertama, HPHT 2februari
2019, ibu melakukan pemeriksaan Kehamilan rutin setiap bulan di Bidan, pernah
mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 x, pergerakan janin dalam 24 jam terakhir
±10x, Taksiran Persalinan: 26 Oktober 2019, tidak ada komplikasi selama
kehamilan, ibu merasakan pergerakan janinya yang kuat dirasakan pada perut
sebelah kanan dan dirasakan sampai sekarang.
10. Makan dan minum terakhir
a. Makan terakhir
a. Jam : 12.00 wib
b. Jenis makanan : Nasi, ikan dan sayur
c. Banyaknya : 1 porsi kecil
b. Minum terakhir
a. Jam : 13.50 wib
b. Jenis minuman : air teh manis
c. Banyaknya : 1 gelas
11. Eliminasi
a. BAB terakhir : 07.30 wib
b. BAK terakhir : 13.53 wib
12. Tidur : siang ± 2 jam dan malam ± 8 jam
13. Psikologi : baik
14. Keluhan lain : tidak ada

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Status emosional : stabil
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Denyut nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 22x/menit
d. Suhu : 36,4oC
5. Antopometri
a. Tinggi Badan : 160 cm
b. Berat badan sebelum hamil : 48 kg
c. Berat badan sekarang : 57 kg
d. Lingkar Lengan Atas : 24.8 cm
e. IMT : BB (kg) = 57 = 22,26
TB2 (m) (2,56)2
f.Kategori : Normal
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan rambut : bersih
b. Muka :tidak oedema dan tidak ada cloasma gravidarum
c. Mata
 Kelopak mata : tidak oedema dan tidak terlihat adanya
kelainan
 Sklera : tidak ikterik
 Konjunctiva : tidak pucat
 Refleks pupil : positif/positif
b. Mulut
 Warna bibir : merah muda
 Lidah : tidak ada stomatitis
 Gusi : tidak mudah berdarah dan tidak bengkak
c. Leher
 Pembesaran kelenjar thyroid : tidak teraba
 Pembesaran kelenjar getah bening : tidak teraba
 JVP : tidak teraba
d. Dada : bentuk dada : simetris
Paru-paru
 Palpasi tactil vremitus : getaran paru-paru normal
 Perkusi batas paru-paru : tidak ada oedema
 Auskultasi bunyi paru-paru : tidak terdengar bunyi wheezing
dan ronchi
e. Jantung
bunyi jantung : lub-dub, reguler

f. Payudara
 Bentuk : simetris
 Putting susu : menonjol
 Pembesaran : ada
 Rasa nyeri : tidak ada
 Striae : ada
 Pengeluaran : ada (kolostrum)
g. Punggung dan pinggang
 Posisi tulang belakang : lordosis
 Rasa nyeri : ada

h. Abdomen
a. Inspeksi
 Bentuk perut : memanjang
 Pembesaran : ada, sesuai usia kehamilan
 Luka bekas operasi : tidak ada
 Striae gravidarum : ada
b. Palpasi
 TFU : 32 cm
 Leopold I : pada fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting, (bokong)
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang seperti
papan sebelah kanan perut ibu (puka) dan teraba bagian-bagian kecil
sebelah kiri perut ibu
 Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat,
keras (kepala) tidak dapat digoyangkan, sudah masuk PAP
 Leopold IV : divergent
 Perlimaan : 0/5
 Posisi janin : memanjang
 Kontraksi Uterus : Ada, Frekuensi : 5x10”50’
 Palpasi supra pubis kandung kemih : kosong
c. Auskultasi
 DJJ : frekuensi 140x /menit, reguler
 Punctum maximum : tempat berada di sebelah kanan perut
ibu, 4 jari dibawah pusat
 Tafsiran berat janin (TBJ) : sekitar 3.255 gram

i. Ekstremitas
a. Atas
 Bentuk : simetris
 Oedema jari-jari tangan : tidak ada
b. Bawah
 Bentuk : simetris
 Oedema tibia : tidak ada
 Betis merah/lembek/keras (homan sign) : tidak ada
 Varises tungkai : tidak ada

j.Genitallia
Inspeksi
a. Vulva dan vagina
 Varises : tidak ada
 Oedema : tidak ada
 Pengeluaran pervaginam : ada (lendir bercampur darah)
b. Perineum
 Bekas luka/luka parut : tidak ada
c. Pemeriksaan dalam
 Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
 Portio : melesap
 Pembukaan serviks : 10 cm( lengkap)
 Ketuban : pecah
 Presentasi : ubun –ubun kecil dibawah sympisis
 Denominator : ubun-ubun kecil kanan depan
 Moulage :0
 Penurunan bagian terendah : Hodge IV
 Penumbungan : tidak ada
 Kesan panggul : normal
 Pelepasan : lendir,darah dan air ketuban

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : G1P0A0H0 gravida 40 minggu pelangsungan Kala II
Masalah aktual : tidak ada indikasi
Data subjektif :adanya penekanan pada anus, adanya dorongan kuat untuk meneran,
sakitnya sering dan bertambah sakit.
Data obkjektif : kontraksi uterus 4-5x dalam 10 menit dengan durasi 50 detik,
pembukaan 10 cm (lengkap),penurunan hodge 2+ dan pelepasan
lendir&darah
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjang terjadinya diagnosa potensial

IV.PENETAPAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA KOLABORASI


DAN RUJUKAN
Tidak ada data yang menunjang
V. PLANNING/RENCANA TINDAKAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa
pembukaanibu 10 cm serta saat ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik
2. Melakukan informed consent untuk persetujuan tindakan yang akan dilakukan seperti
pertolongan persalinan dan tindakan lain yaang kemungkinan dibutuhkan saat
persalinan.
3. Memberikan Asuhan Sayang Ibu seperti :
a. Memberi dukungan mental kepada ibu untuk menjalani proses persalinan
b. Menganjurkan suami untuk menemani ibu selama proses persalinan berlangsung
untuk memberikan dukungan mental dan psikologis.
c. Menjelaskan tentang teknik relaksasi yang baik dan benar yaitu menarik nafas
panjang dari hidung dan mengeluarkannya melalui mulut saat ibu merasakan
mules untuk mengurangi rasa sakit
d. Menganjurkan pada keluarga untuk mengusap punggung ibu untuk mengurangi
rasa sakit
e. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK
f. Menganjurkan kepada suami dan keluarga untuk memberikan makan atau
minumsaat tidak ada his
4. Mempersiapkan tempat dan alat-alat pertolongan persalinan
5. Mengobservasi :
a. Suhu setiap 2 jam
b. Nadi, DJJ dan his setiap 30 menit
c. Tekanan Darah, Penurunan bagian terendah janin dan pembukaan serviks
setiap 4 jam
d. Observasi telah dilakukan.
6. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran( pada saat
his,bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman)
7. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untukmeneran. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan tindakan dalam format
pengkajian
8. Memberitahukan kepada ibu jika bahwasanya ibu dapat melahirkan secara normal.
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN ASUHAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa pembukaan
ibu 10 cm serta saat ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik
2. Melakukan informed consent untuk persetujuan tindakan yang akan dilakukan
seperti pertolongan persalinan dan tindakan lain yaang kemungkinan dibutuhkan
saat persalinan
3. Memberikan Asuhan Sayang Ibu seperti :
a. Memberi dukungan mental kepada ibu untuk menjalani proses persalinan
b. Menganjurkan suami untuk menemani ibu selama proses persalinan
berlangsunguntuk memberikan dukungan mental dan psikologis
c. Menjelaskan tentang teknik relaksasi yang baik dan benar yaitu menarik
nafaspanjang dari hidung dan mengeluarkannya melalui mulut saat ibu
merasakan mules untuk mengurangi rasa sakit
d. Menganjurkan pada keluarga untuk mengusap punggung ibu untuk mengurangi
rasa sakit
e. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK
f. Menganjurkan kepada suami dan keluarga untuk memberikan makan atau minum
saat tidak ada his
4. Mempersiapkan tempat dan alat-alat pertolongan persalinan
5. Mengobservasi :
a. TD dan suhu setiap 2 jam
b. Nadi, DJJ dan his setiap 30 menit
c. Penurunan bagian terendah janin dan pembukaan serviks setiap 4 jam
d. Observasi telah dilakukan.
6. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran( pada saat
his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman)
7. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran
9. Mencatat semua hasil pemeriksaan dan tindakan dalam format pengkajian, menulis
hasil pemantauan dalam lembar observasi dan partograf, Patograf telah terisi.

VII.EVALUASI
1. Ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan.
2. Informed Consent ditulis sendiri dan ditandatangani oleh suami ibu.
3. Memberikan Asuhan Sayang Ibu
a. Ibu terlihat lebih tenang dan siap dalam menjalani proses persalinan.
b. Ibu terlihat tenang saat ditemani oleh suami.
c. Ibu bisa melakukan teknik relaksasi dengan baik.
d. Ibu merasa nyaman dengan asuhan yang diberikan.
e. Ibu bisa melakukannya.
f. Ibu minum teh manis ± 50 cc
4. Bayi lahir spontan tanggal 04 Oktober 2019 jam 18.05 WIB, menangis kuat dan
bernapas tanpa bantuan serta bayi bergerak aktif, dengan jenis kelamin laki-laki,
BBL= 3100 gram,PBL= 49 cm
5. Observasi telah dilakukan.
6. Menulis hasil pemantauan dalam lembar observasi dan partograf, Patograf telah terisi.

1.2.2 Pemdokumentasian SOAP


I. Subjektif
Ny.”S” umur 28 tahun G1P0A0H0 usia kehamilan 40 minggu. ibu mengatakan
bahwa ingin buang air besar disertai adanya lendir disertai darah. Saat ini rasa
nyeri itu semakin kuat serta adanya dorongan untuk meneran.
II. Objektif
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Status emosional : stabil
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Denyut nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 22x/menit
d. Suhu : 36,4oC
5. Antopometri
a. Tinggi Badan : 160 cm
b. Berat badan sebelum hamil : 48 kg
c. Berat badan sekarang : 57 kg
d. Lingkar Lengan Atas : 24.8 cm
e. IMT : BB (kg) = 57 = 22,26
TB2 (m) (2,56)2
f.Kategori : Normal
6. Pemeriksaan fisik
a Kepala dan rambut : bersih

b. Muka : tidak oedema dan tidak ada cloasma


gravidarum

c Mata
 Kelopak mata : tidak oedema dan tidak terlihat adanya
kelainan
 Sklera : tidak ikterik
 Konjunctiva : tidak pucat
 Refleks pupil : positif/positif

b. Mulut
 Warna bibir : merah muda
 Lidah : tidak ada stomatitis
 Gusi : tidak mudah berdarah dan tidak bengkak

c. Leher
 Pembesaran kelenjar thyroid : tidak teraba
 Pembesaran kelenjar getah bening : tidak teraba
 JVP : tidak teraba

d. Dada : bentuk dada : simetris


Paru-paru
 Palpasi tactil vremitus : getaran paru-paru normal
 Perkusi batas paru-paru : tidak ada oedema
 Auskultasi bunyi paru-paru : tidak terdengar bunyi wheezing dan
ronchi
e. Jantung
bunyi jantung : dub-dub, reguler
f. Payudara
 Bentuk : simetris
 Putting susu : menonjol
 Pembesaran : ada
 Rasa nyeri : tidak ada
 Striae : ada
 Pengeluaran : ada (kolostrum)

g. Punggung dan pinggang


 Posisi tulang belakang : lordosis
 Rasa nyeri : ada

h. Abdomen
a. Inspeksi
 Bentuk perut : memanjang
 Pembesaran : ada, sesuai usia kehamilan
 Luka bekas operasi : tidak ada
 Striae gravidarum : ada
b. Palpasi
 TFU : 32 cm
 Leopold I : pada fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting, (bokong)
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang seperti papan
sebelah kanan perut ibu (puka) dan teraba bagian-bagian kecil
sebelah kiri perut ibu
 Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat, keras
(kepala) tidak dapat digoyangkan, sudah masuk PAP
 Leopold IV : divergent
 Perlimaan : 0/5
 Posisi janin : memanjang
 Kontraksi Uterus : Ada, Frekuensi : 5x10”50’
 Palpasi supra pubis kandung kemih : kosong
c. Auskultasi
 DJJ : frekuensi 140x /menit, reguler
 Punctum maximum : tempat berada di sebelah kanan perut
ibu, 4 jari dibawah pusat
 Tafsiran berat janin (TBJ) : sekitar 3.255 gram

i. Ekstremitas
a. Atas
 Bentuk : simetris
 Oedema jari-jari tangan : tidak ada
b. Bawah
 Bentuk : simetris
 Oedema tibia : tidak ada
 Betis merah/lembek/keras (homan sign) : tidak ada
 Varises tungkai : tidak ada

j.Genitallia
Inspeksi
a. Vulva dan vagina
 Varises : tidak ada
 Oedema : tidak ada
 Pengeluaran pervaginam : ada (lendir bercampur darah)
b. Perineum
 Bekas luka/luka parut : tidak ada
c. Pemeriksaan dalam
 Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
 Portio : melesap
 Pembukaan serviks : 10 cm( lengkap)
 Ketuban : utuh
 Presentasi : ubun –ubun kecil dibawah sympisis
 Denominator : ubun-ubun kecil kanan depan
 Moulage :0
 Penurunan bagian terendah : Hodge IV
 Penumbungan : tidak ada
 Kesan panggul : normal
 Pelepasan : lendir,darah dan air ketuban

III. Assasment
Diagnosa : Ny. S, G1P0A0H0 gravida 40 minggu pelangsungan Kala II
Masalah Potensial : Tidak ada data yang menunjang terjadinya diagnosa potensial

IV. Planning
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa pembukaan ibu 10 cm
serta saat ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik.
2. Melakukan informed consent untuk persetujuan tindakan yang akan dilakukan seperti
pertolongan persalinan dan tindakan lain yaang kemungkinan dibutuhkan saat persalinan
atau pada kasus ini izin untuk pemecahan ketuban.
3. Memberikan Asuhan Sayang Ibu seperti :
c. Memberi dukungan mental kepada ibu untuk menjalani proses persalinan
d. Menganjurkan suami untuk menemani ibu selama proses persalinan berlangsung
untuk memberikan dukungan mental dan psikologis.
c. Menjelaskan tentang teknik relaksasi yang baik dan benar yaitu menarik nafas
panjang dari hidung dan mengeluarkannya melalui mulut saat ibu merasakan
mules untuk mengurangi rasa sakit
d. Menganjurkan pada keluarga untuk mengusap punggung ibu untuk mengurangi
rasa sakit
e. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK
f. Menganjurkan kepada suami dan keluarga untuk memberikan makan atau
minum saat tidak ada his
4. Mempersiapkan tempat dan alat-alat pertolongan persalinan
5. Mengobservasi :
e. Suhu setiap 2 jam
f. Nadi, DJJ dan his setiap 30 menit
g. Tekanan Darah, Penurunan bagian terendah janin dan pembukaan serviks
setiap 4 jam
h. Observasi telah dilakukan.
6. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran( pada saat his,
bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman)
7. melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
8. Memberitahukan kepada ibu jika bahwasanya ibu dapat melahirkan secara normal.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil


pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm ) dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II
juga sebagai kala pengeluaran bayi.
Lamanya kala II persalinan spontan tanpa komplikasi adalah sekitar 40 menit pada
primi – gravida dan 15 menit pada multipara. Kontraksi selama kala II adalah sering, kuat
dan sedikit lebih lama yaitu kira – kira 2 menit yang berlangsung 60 - 90 detik dengan
interaksi tinggi dan semakin eksplusif sifatnya.
Aturan kala II, yanag pada dasarnya membatasi durasi menjadi 2 jam, tidak dapat
ditentukan secara individual ( Hellman dan Prystowsky, 1952 ).

4.2 SARAN
1. Saran untuk tenaga medis
Diharapkan laporan ini dapat membantu pengetahuan tentang persalinan kala 2 dan
dapat dijadikan sebagai panduan untuk melakukan tindakan serta meningkatkan kulitas
dari pelayanan tenaga medis.
2. Saran untuk pembaca
Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi untuk
menambah pengetahuan kita terkait persalinan khususnya pada kala 2
DAFTAR PUSTAKA

Fraser, Cooper (Alih bahasa: Rahayu, et.al.). 2009. Myles, Buku Ajar Bidan, edisi 14. EGC,
Jakarta.
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal. JNPK-KR Depkes RI, Jakarta.
Mean. 2003. Video Pembelajaran : Proses Kelahiran dan Kekuatan Alami Melalui Pelepasan
Hormone dan Posisi Melahirkan, Disampaikan pada seminar Frisian Flag-IBI di Jakarta.
Simkin, Ancheta. 2005. Buku Saku Persalinan. EGC, Jakarta.
Sumarah, Widyastuti, Wiyati. 2008. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan pada Ibu
Bersalin). Fitramaya, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai