Anda di halaman 1dari 8

BAB II PEMBAHASAN A. Injeksi Intra Cutan (IC) 1.

Definisi Injeksi IC/ID


adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan dermis di
bawah epidermis kulit dengan mengunakan spuit. 2. Tujuan a. Memasukkan
sejumlah toksin atau obat yang disimpan dibawah kulit untuk di absorbsi. b.
Metode untuk test diagnostic terdapat alergi atau adanya penyakit-penyakit
tertentu. 3. Tempat injeksi a. Lengan bawah bagian dalam b. Dada bagian
atas c. Punggung di bawah spatula 4. Peralatan a. Buku catatan pemberian
obat atau kartu obat b. Kapas alkohol c. Sarung tangan d. obat yang sesuai
e. Spuit 1 ml f. Pulpen/spidol g. Bak spuit h. Baki obat i. Bengkok 5.
Prosedur kerja a. Cuci tangan b. Siapkan obat dengan 6 benar c. Identifikasi
klien d. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan e. Atur kien
pada posisi yang nyaman f. Pakai sarung tangan g. Pilih area penusukan yang
bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan
absorbsi obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan h. Bersihkan area penusukan
dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam
keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. i.
Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan. j. Buka
tutup jarum k. Tempatkan ibu jari dengan tangan non dominan sekitar 2,5 cm
dibawah area penusukan, kemudian tarik kulit. l. Dengan ujung jarum
menghadap keatas dan menggunakan tangan dominan, masukkan jarum tepat di
bawah kulit dengan sudut 150 m. Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan
adanya jendalan (jendalan harus terbentuk) n. Cabut jarum dengan sudut yang
sama seperti saat dimasukkan o. Usap pelan-pelan area penyuntikkan (jangan
melakukan massage pada area penusukan). p. Buat lingkaran dengan diameter
2,5 cm disekitar jendalan dengan menggunakan pupen. Intruksikan klien untuk
tidak menggosok area tersebut. q. Observasi kulit adanya kemerahan atau
bengkak jika test alergi, observasi adanya reaksi sistemik (misalnya sulit bernafas,
berkeringat dingin, pingsan, mual, muntah). r. Kembalikan posisi klien . s.
Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan. t. Buka sarung tangan. u. Cuci
tangan. v. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. w. Kaji kembali
klien dan tempat injeksi setelah 5 menit, 15 menit dan selanjutnya secara periodik.
B. Injeksi Intra Muskular(IM) 1. Definisi Injeksi intramuskular adalah
pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan otot dengan
menggunakan spuit. 2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot
untuk di absorbsi. 3. Tempat injeksi a. Pada daerah lengan atas (Deltoid) b.
Pada daerah Dorsogluteal (Glupeusmaximus) c. Pada daerah bagian luar (Vastus
Lateralis) d. Pada daerah bagian depan (Rectus Femoris) 4. Peralatan a. Buku
catatan atau pemberian obat b. Kapas alkohol c. Sarung tangan disposibel d.
Obat yang sesuai e. Spuit 2-5 ml f. Needle g. Bak spuit h. Baki obat i.
Plester j. Kassa steril k. Bengkok 5. Prosedur kerja a. Cuci tangan b.
Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar c. Identifikasi klien d. Beri tahu
klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan e. Atur klien pada posisi yang
nyaman sesui dengan kebutuhan dengan menghindari gangguan absorbsi obat atau
cidera dan nyeri yang berlebihan f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda
kekakuan, peradangan atau rasa gatal g. Pakai sarun tangan h. Bersihkan area
penusukan dengan menggunakan kapas dengan menggunakan dengan gerakan
sirkuler dan arah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering.
Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung
mikroorganisme. i. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan
non dominan j. Buka tutup jarum k. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan l. Dengan cepat
masukkan jarum dengan sudut 900 dengan tangan dominan, masukkan sampai
pada jaringan otot m. Melakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
barel dari spuit dan tangan dominan menarik plungger. n. Observasi adanya
darah pada spuit o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan p. Jika
ada darah : 1) Tarik kembali jarum dari kulit 2) Tekan tempat penusukan
selama 2 menit 3) Observasi adanya hematoma atau memar 4) Jika perlu
berikan plaster 5) Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah a, pilih area
penusukan yang baru q. Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama
seperti saat dimasukkan, maka tekan area tersebut dengan menggunakan kassa
steril sampai darah berhenti. r. Kembalikan posisi klien s. Buang perlahan
yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing. t. Buku sarung
tangan u. Cuci tangan v. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan C.
Injeksi Intra Vena(IV) 1. Definisi Injeksi intravena adalah pemberian obat
dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit. 2. Tujuan a. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat di
absorbsi dari pada dengan injeksi parenteral lain. b. Untuk menghindari
terjadinya kerusakan jaringan c. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang
lebih besar 3. Tempat injeksi a. Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)
b. Pada tungkai (vena saphenous) c. Pada leher (vena jugularis) d. Pada
kepala (vena frontalis atau vena temperalis) 4. Peralatan a. Buku catatan
pemberian obat atau kartu obat b. Kapas alkohol c. Sarung tangan d. Obat
yang sesuai e. Spuit 2 ml- 5 ml f. Bak spuit g. Baki obat h. Plester i.
Perlak pengalas j. Pembendung vena (torniquet) k. Kassa steril (bila perlu)
l. Bengkok 5. Prosedur kerja a. Cuci tangan b. Siapkan obat dengan
prinsip 6 benar c. Identifikasi klien d. Beritahu klien dan jelaskan prosedur
yang akan diberikan e. Atur klien pada posisi yang nyaman f. Pasang perlak
pengalas g. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja h. Letakkan
pembendung i. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekauan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan
nyeri yang berlebihan j. Pakai sarung tangan k. Bersihkan area penusukan
dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam
keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. l.
Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan m. Buka
tutup jarum n. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukkan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang
dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan. o. Pegang jarum pada posisi
300 sejajar dengan vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti p. Rendahkan
posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena q. Lakukan aspirasi
dengan tangan non dominan menahan baral dari spuit dan tangan dominan menarik
plunger. r. Observasi adanya darah pada spuit s. Jika ada darah, lepaskan
terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan t. Keluarkan jarum dengan sudut
yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan. u. Tutup area penusukan
dengan menggunakan kassa steril yang diberikan betadin v. Kembalikan posisi
klien w. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan x. Buka sarung tangan
y. Cuci tangan z. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan D. Injeksi
Sub Cutan (SC) 1. Definisi Injeksi subcutan adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat kedalam jaringan subcutan dibawah kulit dengan menggunakan
spuit. 2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat kedalam jaringan subcutan dibawah
kulit untuk diabsorbsi. 3. Tempat injeksi a. Lengan bagian atas luar b. Paha
depan c. Daera abdomen d. Area scapula pada punggung bagian atas e.
Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas 4. Peralatan a. Buku catatan
pemberian obat atau kartu obat b. Kapas alkohol c. Sarung tangan d. Obat
yang sesuai e. Spuit 2ml f. Bak spuit g. Baki obat h. Plester i. Kassa
steril(bila perlu) j. Bengkok 5. Prosedur kerja a. Cuci tangan b. Siapkan
obat sesuai dengan prinsip 6 benar c. Identifikasi klien d. Beritahu klien dan
jelaskan prosedur yang akan diberikan e. Atur klien pada posisi yang nyaman
sesuai dengan kebutuhan Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan
nyeri yang berlebihan f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. (area penusukan yang utama adalah pada lengan
bagian atas dan paha anterior) g. Pakai sarung tangan h. Bersihkan area
penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan gerakan sirkular dan arah
keluar dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. i.
Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan j. Buka
tutup jarum k. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan l. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan
dominan masukkan jarum dengan sudut 450 atau menggunakan sudut 900 (untuk
orang gemuk). Pada orang gemuk jaringan subcutannya lebih tebal m. Lepaskan
tarikan tangan non dominan n. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada
spuit. o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan p. Jika ada darah :
1) tarik kembali jarum dari kulit 2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit
3) Observasi adanya hematoma atau memar 4) Jika perlu berikan plester 5)
Siapkan obat yang baru,mulai dengan langkah a, pilih area penusukan baru q.
Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan,
sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan r. Jika terdapat perdarahan,maka tekan area tersebut dengan
menggunakan kassa steril sampai darah berhenti. s. Kembalikan posisi klien t.
Buang peralatan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing
u. Buka sarung tangan dan cuci tangan v. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ Copy and WIN :
http://ow.ly/KNICZ Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ Copy and WIN :
http://ow.ly/KNICZ

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZBAB II PEMBAHASAN A. Injeksi Intra


Cutan (IC) 1. Definisi Injeksi IC/ID adalah pemberian obat dengan cara
memasukan obat ke dalam jaringan dermis di bawah epidermis kulit dengan
mengunakan spuit. 2. Tujuan a. Memasukkan sejumlah toksin atau obat yang
disimpan dibawah kulit untuk di absorbsi. b. Metode untuk test diagnostic
terdapat alergi atau adanya penyakit-penyakit tertentu. 3. Tempat injeksi a.
Lengan bawah bagian dalam b. Dada bagian atas c. Punggung di bawah spatula
4. Peralatan a. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat b. Kapas alkohol
c. Sarung tangan d. obat yang sesuai e. Spuit 1 ml f. Pulpen/spidol g. Bak
spuit h. Baki obat i. Bengkok 5. Prosedur kerja a. Cuci tangan b.
Siapkan obat dengan 6 benar c. Identifikasi klien d. Beri tahu klien dan
jelaskan prosedur yang akan diberikan e. Atur kien pada posisi yang nyaman f.
Pakai sarung tangan g. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cedera dan
nyeri yang berlebihan h. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5
cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari
kulit yang mengandung mikroorganisme. i. Pegang kapas alkohol dengan jari-
jari tengah pada tangan non dominan. j. Buka tutup jarum k. Tempatkan ibu
jari dengan tangan non dominan sekitar 2,5 cm dibawah area penusukan, kemudian
tarik kulit. l. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan
dominan, masukkan jarum tepat di bawah kulit dengan sudut 150 m. Masukkan
obat perlahan-lahan, perhatikan adanya jendalan (jendalan harus terbentuk) n.
Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan o. Usap pelan-
pelan area penyuntikkan (jangan melakukan massage pada area penusukan). p.
Buat lingkaran dengan diameter 2,5 cm disekitar jendalan dengan menggunakan
pupen. Intruksikan klien untuk tidak menggosok area tersebut. q. Observasi kulit
adanya kemerahan atau bengkak jika test alergi, observasi adanya reaksi sistemik
(misalnya sulit bernafas, berkeringat dingin, pingsan, mual, muntah). r.
Kembalikan posisi klien . s. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan. t.
Buka sarung tangan. u. Cuci tangan. v. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan. w. Kaji kembali klien dan tempat injeksi setelah 5 menit, 15 menit dan
selanjutnya secara periodik. B. Injeksi Intra Muskular(IM) 1. Definisi Injeksi
intramuskular adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam
jaringan otot dengan menggunakan spuit. 2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat
pada jaringan otot untuk di absorbsi. 3. Tempat injeksi a. Pada daerah lengan
atas (Deltoid) b. Pada daerah Dorsogluteal (Glupeusmaximus) c. Pada daerah
bagian luar (Vastus Lateralis) d. Pada daerah bagian depan (Rectus Femoris) 4.
Peralatan a. Buku catatan atau pemberian obat b. Kapas alkohol c. Sarung
tangan disposibel d. Obat yang sesuai e. Spuit 2-5 ml f. Needle g. Bak
spuit h. Baki obat i. Plester j. Kassa steril k. Bengkok 5. Prosedur kerja
a. Cuci tangan b. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar c. Identifikasi
klien d. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan e. Atur klien
pada posisi yang nyaman sesui dengan kebutuhan dengan menghindari gangguan
absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan f. Pilih area penusukan
yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal g. Pakai sarun tangan
h. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas dengan menggunakan
dengan gerakan sirkuler dan arah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu
sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang
mengandung mikroorganisme. i. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah
pada tangan non dominan j. Buka tutup jarum k. Tarik kulit ke bawah kurang
lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan l. Dengan
cepat masukkan jarum dengan sudut 900 dengan tangan dominan, masukkan
sampai pada jaringan otot m. Melakukan aspirasi dengan tangan non dominan
menahan barel dari spuit dan tangan dominan menarik plungger. n. Observasi
adanya darah pada spuit o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan
p. Jika ada darah : 1) Tarik kembali jarum dari kulit 2) Tekan tempat
penusukan selama 2 menit 3) Observasi adanya hematoma atau memar 4) Jika
perlu berikan plaster 5) Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah a, pilih
area penusukan yang baru q. Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang
sama seperti saat dimasukkan, maka tekan area tersebut dengan menggunakan
kassa steril sampai darah berhenti. r. Kembalikan posisi klien s. Buang
perlahan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing. t.
Buku sarung tangan u. Cuci tangan v. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan C. Injeksi Intra Vena(IV) 1. Definisi Injeksi intravena adalah
pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit. 2. Tujuan a. Untuk memperoleh reaksi obat yang
cepat di absorbsi dari pada dengan injeksi parenteral lain. b. Untuk menghindari
terjadinya kerusakan jaringan c. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang
lebih besar 3. Tempat injeksi a. Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)
b. Pada tungkai (vena saphenous) c. Pada leher (vena jugularis) d. Pada
kepala (vena frontalis atau vena temperalis) 4. Peralatan a. Buku catatan
pemberian obat atau kartu obat b. Kapas alkohol c. Sarung tangan d. Obat
yang sesuai e. Spuit 2 ml- 5 ml f. Bak spuit g. Baki obat h. Plester i.
Perlak pengalas j. Pembendung vena (torniquet) k. Kassa steril (bila perlu)
l. Bengkok 5. Prosedur kerja a. Cuci tangan b. Siapkan obat dengan
prinsip 6 benar c. Identifikasi klien d. Beritahu klien dan jelaskan prosedur
yang akan diberikan e. Atur klien pada posisi yang nyaman f. Pasang perlak
pengalas g. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja h. Letakkan
pembendung i. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekauan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan
nyeri yang berlebihan j. Pakai sarung tangan k. Bersihkan area penusukan
dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam
keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. l.
Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan m. Buka
tutup jarum n. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukkan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang
dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan. o. Pegang jarum pada posisi
300 sejajar dengan vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti p. Rendahkan
posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena q. Lakukan aspirasi
dengan tangan non dominan menahan baral dari spuit dan tangan dominan menarik
plunger. r. Observasi adanya darah pada spuit s. Jika ada darah, lepaskan
terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan t. Keluarkan jarum dengan sudut
yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan. u. Tutup area penusukan
dengan menggunakan kassa steril yang diberikan betadin v. Kembalikan posisi
klien w. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan x. Buka sarung tangan
y. Cuci tangan z. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan D. Injeksi
Sub Cutan (SC) 1. Definisi Injeksi subcutan adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat kedalam jaringan subcutan dibawah kulit dengan menggunakan
spuit. 2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat kedalam jaringan subcutan dibawah
kulit untuk diabsorbsi. 3. Tempat injeksi a. Lengan bagian atas luar b. Paha
depan c. Daera abdomen d. Area scapula pada punggung bagian atas e.
Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas 4. Peralatan a. Buku catatan
pemberian obat atau kartu obat b. Kapas alkohol c. Sarung tangan d. Obat
yang sesuai e. Spuit 2ml f. Bak spuit g. Baki obat h. Plester i. Kassa
steril(bila perlu) j. Bengkok 5. Prosedur kerja a. Cuci tangan b. Siapkan
obat sesuai dengan prinsip 6 benar c. Identifikasi klien d. Beritahu klien dan
jelaskan prosedur yang akan diberikan e. Atur klien pada posisi yang nyaman
sesuai dengan kebutuhan Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan
nyeri yang berlebihan f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. (area penusukan yang utama adalah pada lengan
bagian atas dan paha anterior) g. Pakai sarung tangan h. Bersihkan area
penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan gerakan sirkular dan arah
keluar dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. i.
Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan j. Buka
tutup jarum k. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan l. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan
dominan masukkan jarum dengan sudut 450 atau menggunakan sudut 900 (untuk
orang gemuk). Pada orang gemuk jaringan subcutannya lebih tebal m. Lepaskan
tarikan tangan non dominan n. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada
spuit. o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan p. Jika ada darah :
1) tarik kembali jarum dari kulit 2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit
3) Observasi adanya hematoma atau memar 4) Jika perlu berikan plester 5)
Siapkan obat yang baru,mulai dengan langkah a, pilih area penusukan baru q.
Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan,
sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan r. Jika terdapat perdarahan,maka tekan area tersebut dengan
menggunakan kassa steril sampai darah berhenti. s. Kembalikan posisi klien t.
Buang peralatan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing
u. Buka sarung tangan dan cuci tangan v. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ Copy and WIN :
http://ow.ly/KNICZ Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ Copy and WIN :
http://ow.ly/KNICZ

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Anda mungkin juga menyukai