Anda di halaman 1dari 20

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG SEPANJANG

DAUR KEHIDUPAN

NAMA KELOMPOK 2:

1. ADELIA LUMBANGAOL
2. PUTRI SIRAIT
3. JULMANSRI GEA
4. MERDINA MARBUN
5. DIKA KRISTI WAYA
A.Pengertian Tumbuh
Kembang
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan,
berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya . Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
masalah perubahan dalam besar jumlah ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium
Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini
menyangkut adanya proses: diferensiasi dari scl-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-
masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian.
B. Aspek Yang Dikaji Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang
Adapun aspek-aspek yang dikaji pada setiap tahap perkembangannya
yaitu: Your text

1. Pertumbuhan
Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler yang menandakan bertambahnya ukuran fisik
dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
3. Ciri-ciri tumbuh kembang, antara lain:
2. Perkembangan
1. Pertumbuhan dan perkembangan pada
Bertambahnya struktur
tahap awal menentukan
dan fungsi tubuh yang
perkembangan selanjutnya
lebih komplek dalam
kemampuan gerak kasar 2. Pertumbuhan dan perkembangan
gerak halus, emosi, mempunyai kecepatan yang berbeda
bicara dan bahasa serta 3. Pertumbuhan berkorelasi dengan
sosialisasi dan perkembangan
kemandirian. 4. Perkembangan mempunyai pola yang
tetap
5. Perkembangan menimbulkan perubahan
5. Faktor yang mempengaruhi tumbuh
4. Prinsip proses
kembang
tumbuh kembang
a. Faktor internal: Ras/etnik dan suku,
a. Perkembangan
Keluarga, Umur, Genetik
merupakan hasil
b. Faktor eksternal:
proses kematangan
dan belajar 1.Prenatal : gizi, mekanis, toksin,
endokrin, radiasi, infeksi, psikologi.
b. Pola perkembangan
2.Postnatal : gizi, penyakit, lingkungan
dapat diramalkan
fisik, endokrin, sosio ekonomi, stimulasi,
pola asuhan
3.Intranatal masa gestasi, proses
persalinan, trauma, masalah.
C.Indikator Pemantauan Dari Aspek Yang Dikaji
1. Pertumbuhan
2.Perkembangan
3. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa postnatal
4. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak
• Gerak kasar/motorik kasar
• Gerak halus/motorik halus
• Kemampuan bicara dan bahasa
• Sosialisasi dan kemandirian
D.Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Dam
Penanggulangan
1.Infertilitas
Infertil adalah merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita tidak
mempunyai kemampuan untuk mengandung sampai melahirkan bayi
hidup setelah setahun melakukan hubungan seks yang teratur dan tidak
menggunakan alat kontrasepsi .
Pembagian Infertilitas dapat dibagi menjadi:

1. Infertilitas Primer
Adalah suatu keadaan dimana pasangan usia subur yang sudah
melakukan hubungan suami istri secara teratur dalam waktu
satu tahun dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan belum
hamil.

2. Infertilitas Sekunder
Adalah pasangan usia subur dan telah mempunyai anak dan
tidak menggunakan alat kontrasepsi, melakukan hubungan
suami istri secara teratur tetapi belum hamil lagi.
2. Seksual Transmitled Deseases (STD)/IMS
a. Pengertian IMS

Infeksi menular seksual (IMS) adalah merupakan salah satu masalah


kesehatan, sosial dan ekonomi yang ter jadi di banyak Negara, dan
hal ini juga merupakan salah satu jalan untuk masuknya HIV. Infeksi
menular seksual ini memberikan pengaruh yang besar dalam
pengendalian HIV-AIDS. IMS dapat ditularkan melalui hubungan sek-
sual, namun IMS juga dapat ditularkan melalui ibu ke janin dalam
kandungan serta saat kelahiran.
b. Program Pencegahan IMS
Adapun tujuan dari program pencegahan IMS adalah
1. Mengurangi morbiditas dan mortalitas berkaitan dengan IMS
2. Mencegah infeksi HIV
3. Mencegah komplikasi serius pada kaum perempuan
4. Mencegah efek kehamilan yang buruk
5. Penanganan Berdasarkan Pendekatan Sindrom
c. Pemeriksaan Pasien IMS

Pada penderita IMS, perlu penatalaksanaan pasien IMS secara


efektif, tidak hanya memperoleh kesembuhan dan menurunkan
tingkat penularan namun juga memberikan pelayanan paripurna
untuk mencapai derajat reproduksi yang baik.
Adapun komponen penatalaksanaan IMS meliputi:

• Melakukan anamnesis tentang riwayat infeksi/penyakit.


• Melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan speci men/bahan
pemeriksaan.
• Melakukan diagnosis secara tepat.
• Melakukan pengobatan yang efektif.
• Memberikan nasehat yang berkaitan dengan perilaku seksual.
• Menyediakan kondom dan memberikan penjelasan mengenai pemakaiannya.
• Penatalaksanaan mitra seksual.
• Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus. Melakukan tindak lanjut klinis secara
tepat.
• Informasi yang perlu ditanyakan kepada pasien: Keluhan utama.
• Keluhan tambahan.
• Riwayat perjalanan penyakit,
• Siapa yang menjadi pasangan seksual tersangka.
• Kapan kontak seksual tersangka dilakukan.
• Cara melakukan hubungan seksual seperti genital genital, orogenital, anogenital.
• Penggunaan kondom.
• Riwayat dan pemberi pengobatan sebelumnya. Hubungan keluhan
dengan keadaan lainnya seperti kelelahan fisik, penyakit, penggunaan
obat, pemakaian alat kontrasepsi, rangsangan seksual.
• Riwayat IMS sebelumnya dan pengobatannya. Hari terakhir haid.
• Nyeri perut bagian bawah.
• Cara kontrasepsi yang digunakan dan mulai kapan.
d. Diagnosis dan Pengobatan IMS

Untuk menegakkan diagnosis pasien IMS dapat


dilakukan dengan pendekatan sindrom bagi sarana
pelayanan kesehatan yang tidak memiliki fasilitas
laboratorium, atau secara etiologis berdasarkan hasil
pemeriksaan laboratorium sederhana.
3. Gangguan Haid
Gangguan haid/menstruasi adalah hal yang sering ditemukan,
terutama sering terjadi pada awal-awal menstruasi. Gangguan
tersebut dapat seperti nyeri saat menstruasi, menstruasi yang
tertunda, menstruasi yang tidak teratur serta perdarahan yang
banyak saat menstruasi. Gangguan menstruasi perlu mendapatkan
evaluasi karena apabila gangguan ini tidak di tangani secara tepat
maka akan berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari serta kualitas
hidupnya.
Adapun gangguan menstruasi dan siklusnya khususnya pada masa
reproduksi adalah:
• Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya
• Kelainan Siklus menstruasi
• Perdarahan di luar siklus menstruasi
4. Gangguan Menopause
Secara biological, menopause didefinisikan sebagai pengakhiran masa
menstruasi, hal ini pertanda hilangnya kemampuan seseorang untuk
menghasilkan keturunan. Adapun pengertian menopause yang lainnya yaitu
berhentinya masa ovulasi yang disebabkan oosit indung telur (ovarium)
tidak memberikan respon dan hal ini terjadi sekitar usia 47-53 tahun.
Perubahan yang terjadi saat menopause:
• Perubahan vagina dan urethra
• Osteoporosis
• Pengaruh pada kardiovaskular
• Sindroma menopause
5. Pelvic Inflamatry Deseases (PID)

PID adalah merupakan proses peradangan yang terjadi di dae- rah


kelamin tepatnya di rongga panggul yaitu traktus genital. Pl dapat
mempengaruhi endometrium, saluran tuba, indung telur,
miometrium, parametrium hingga rongga panggul. PID sering
terjadi pada remaja dan ibu muda. Pada wanita yang menderita
PID yang mengalami komplikasi seperti nyeri perut yang kronis,
infertilitas, dan kehamilan ab- normal. Faktor risiko terjadinya PID
adalah wanita muda cenderung untuk melakukan hubungan seks
secara tidak aman dan sering berganti pasangan seksual.
Faktor risiko lainnya adalah:
• Riwayat penyakit randang panggul sebelumnya.
• Berganti-ganti pasangan seksual.
• Wanita dengan infeksi oleh kuman penyebab PMS.
• Sering menggunakan cairan pembersih vagina (douche).
• Penggunaan IUD yang tidak pernah dikontrol/diperiksa.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH😊

Anda mungkin juga menyukai