Anda di halaman 1dari 138

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN


KEHAMILAN PADA CALON PENGANTIN DI KECAMATAN
TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA TAHUN 2021

Oleh:
YUSTINA FARIATI
P3.73.24.1.20.179

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
2021
ABSTRAK

Program Studi Tahap Sarjana Profesi Bidan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III Jakarta, Maret 2021

Yustina Fariati
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kehamilan Pada Calon Pengantin
Di Kecamatan Tanjung Priok Tahun 2021.

Latar Belakang: Tujuan dari pernikahan salah satunya adalah memiliki


keturunan, dalam proses memiliki keturunan yang berkualitas diperlukan
perencanaan dan persiapan dari setiap calonp pengantin. Kehamilan yang sehat
membutuhkan persiapan fisik dan mental dari setiap ibu, perencanaan kehamilan
harus dilakukan sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan
dengan baik maka akan berdampak baik bagi kondisi ibu dan kondisi janin.
Berbagai resiko yang dapat terjadi karena ketidaksiapan kehamilan ikut
menyumbang Angka Kematian Ibu (AKI). Capaian program di Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok pemeriksaan calon pengantin sebanyak 5.671
(96.79%), dengan kasus calon pengantin dengan anemia sebanyak: 602 calon
pengantin perempuan, dan kasus gizi kurus sebanyak: 210 calon pengantin
perempuan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kesiapan kehamilan pada calon pengantin. Desain penelitian : Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif analitik untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapan ibu menghadapi kehamilan. Pengambilan sampel
menggunakan metode Non probability Sampling dengan jumlah sampel yaitu 40
responden calon pengantin wanita dan 80 responden calon pengantin pria. Teknik
pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa calon pengantin yang menyatakan siap untuk menghadapi kehamilan yaitu
55% calon pengantin wanita dan 60% calon pengantin pria.Terdapat hubungan
yang bermakna antara variable pendapatan dengan kesiapan kehamilan dimana p-
value calon pengantin wanita 0.038 dan p-value calon pengantin pria 0,037.
Terdapat hubungan yang bermakna antara paparan informasi dengan kesiapan
kehamilan dimana p-value calon pengantin wanita 0.004 dan p-value calon
pengantin pria 0,025. Sedangkan untuk variabel umur, tingkat pendidikan,
pengetahuan, status gizi dan anemia tidak ada hubungan yang bermakna karena p-
value > 0,05.

Kata Kunci : Kesiapan kehamilan, Calon pengantin.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

i
ABSTRACT

Program Studi Tahap Sarjana Profesi Bidan


Poltekkes Kemenkes Jakarta III Jakarta, Maret 2021

Yustina Fariati
Factors that Affect Pregnancy Readiness for Prospective Brides in Tanjung Priok
District in 2021

Background: One of the goals of marriage is to have offspring. In the process of


having quality offspring, planning and preparation of each bride and groom are
required. A healthy pregnancy requires physical and mental preparation from
every mother,and pregnancy planning must be done before pregnancy. A well-
planned pregnancy process will have a good impact on the mother's condition and
the fetus's condition. Various risks that can occur due to unpreparedness for
pregnancy also contribute to the Maternal Mortality Rate (MMR). Program
achievements at the Tanjung Priok Sub-district Health Center examined 5,671
(96.79%), with cases of prospective brides with anemia as many as: 602
prospective brides, and cases of underweight nutrition: 210 prospective brides.
Objective: To determine the factors that influence the readiness of the bride and
groom to get pregnant. Research design: This study used a descriptive analytic
design to determine the factors that influence the mother's readiness to face
pregnancy. The sampling methode uses the Non-Probability Sampling method
with a sample size of 40 respondents for prospective brides and 80 respondents
for prospective grooms. The Data collection techniques uses a questionnaire
sheet. From the results of the study, it was found that there were 55 % of brides
and 60% of prospective grooms who stated that they were ready to face
pregnancy. There was a significant relationship between the income variable and
pregnancy readiness where the p-value of the bride was 0.038 and the p-value of
the prospective bride men 0.037. There is a significant relationship between
information exposure and pregnancy readiness where the p-value of the bride-to-
be is 0.004 while the groom-to-be is 0.025. As for the variables of age, education
level, knowledge, nutritional status and anemia there is no significant relationship
because the p-value > 0.05.

Keywords: Pregnancy readiness, future bride and groom.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

ii
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

iii
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

iv
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

v
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

vi
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kehamilan Pada calon
Pengantin di Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun 2021.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Profesi Bidan pada Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Sarjana Terapan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta III. Dalam meyelesaikan skripsi ini penulis banyak sekali
mendapatkan bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
yang terhormat:
1. Erika Yulita Ichwan, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III.
2. Shentya Fitriana, SST, M.Keb selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Sarjana Terapan Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III.
3. Diana Hartaty Angraini, SST, M.Keb, selaku dosen pembimbing 1
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing,
memberi dukungan, memberikan saran dan masukan yang
membangun sehingga penulis dapat menyempurnakan laporan
skripsi.
4. Junengsih SST, MKM selaku dosen pembimbing 2 yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberi
dukungan, memberikan saran dan masukan yang membangun
sehingga penulis dapat menyempurnakan laporan skripsi.
5. Anisul Fuad Achmad, selaku suami saya tercinta dan kedua anak

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

viii
saya Rafie Ardiansyah Achmad dan Rezvan Raya Ramadhan, yang
tak pernah berhenti memberikan dukungan dan doa disetiap saat
penulis merasa ingin menyerah.
6. Dr. Hikmah Yanti Arif, selaku Kepala Puskesmas Kebon Bawang
dan Tim yang telah banyak memberikan dukungannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Dr. Aharyati, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
dan Tim yang telah memberikan dukungan dan kesempatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman seangkatan di Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Sarjana Terapan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta III yang saling mendukung sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam


penulisan skripsi ini, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan guna perbaikan dikemudian hari. Akhir kata semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
dibidang kebidanan.

Jakarta, 8 Juni 2021


Yustina Fariati

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

ix
DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ……........................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................ iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ………………... v

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii


DAFTAR ISI ......................................................................................... x

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................. 4
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.4.1. Bagi Peneliti .................................................................................. 5
1.4.2. Bagi Puskesmas ............................................................................ 5
1.4.3. Bagi Mahasiswa ............................................................................ 5
1.5. Ruang Lingkup ................................................................................ 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 6


2.1. Kesiapan ........................................................................................ 6

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

x
2.2. Kehamilan ........................................................................................... 7
2.2.1. Pengertian Kehamilan .................................................................... 7
2.2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Kehamilan .... 8
2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kehamilan .............. 12
2.3.1. Umur ………………………………………………………… 12
2.3.2. Pendidikan …………………………………………………… 18
2.3.3. Pendapatan ……..…………………………………………… 19
2.3.4. Pengetahuan ………………………………………………… 20
2.3.5. Paparan Informasi …………………………………………… 21
2.3.6. Status Gizi …………………………………………………… 22
2.3.7. Anemia ……………………………………………………… 23
2.4. Calon Pengantin .................................................................................. 25
2.5. Kerangka Teori .................................................................................. 25
2.6. Penelitian Terkait .................................................................................. 26

BAB 3. METODEPENELITIAN ...................................................... 29


3.1. Desain Penelitian ........................................................................... 29
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 29
3.3. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................... 29
3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................... 30
3.5. Hipotesis ............................................................................................... 31
3.6. Populasi dan Sampel ............................................................................ 31
3.6.1. Populasi ............................................................................................. 31
3.6.2. Sampel ............................................................................................... 31
3.6.3. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................. 32
3.6.4. Etika Penelitian .................................................................................. 33
3.6.5. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................... 35

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

xi
BAB 4. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 40
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 40
4.1.1. Luas Wilayah .................................................................................... 40

4.1.2. Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok ......................................... 40

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 41

4.2.1. Analisis Univariat ......................................................................... 42

4.2.2. Analisis Uji Hipotesis ................................................................... 44

4.2.3. Analisis Bivariat ........................................................................... 44

BAB 5. KESIMPULAN ....................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 51

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... 53

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

xii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tujuan dari pernikahan salah satunya adalah memiliki keturunan, dalam
proses memiliki keturunan yang berkualitas diperlukan perencanaan dan persiapan
dari setiap calon pengantin. Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan
untuk mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang
sehat dan menghasilkan keturunan berkualitas yang diinginkan oleh keluarga
(Nurul, 2013). Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental
dari setiap ibu, perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa kehamilan.
Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik maka akan berdampak baik
bagi kondisi ibu dan kondisi janin.
Kesiapan kehamilan sama halnya dengan merencanakan suatu kehamilan,
semakin banyak waktu yang digunakan untuk mempersiapkan kehamilan akan
lebih baik, idealnya beberapa bulan hingga setahun (Walker, 2012). Sebesar 40%
dari 85 juta kehamilan di dunia merupakan kehamilan yang tidak direncanakan
dan 38% berakhir dengan aborsi, keguguran dan persalinan yang tidak
direncanakan (Mehdi et al, 2018). Berdasarkan penelitian Oktalia dan Herizasyam
(2016) didapatkan bahwa dari 96 ibu yang menjadi responden sebagian besar
responden tidak menyiapkan kehamilannya sebanyak 62 orang (64,6%) dan 34
orang ibu sudah menyiapkan kehamilannya dengan baik (35,4%). Sedangkan
kehamilan yang tidak direncanakan dapat berdampak pada kehamilan dan
berdampak pada ketidaksiapan ibu untuk hamil dan bahkan dapat berujung pada
keputusan untuk pengguguran kandungan yang tidak aman (unsafe abortion).(1)
Data WHO (2013) 4 dari 10 wanita mengalami kehamilan yang tidak
direncanakan, akibatnya wanita dan pasangannya terlambat mendapatkan
intervensi kesehatan esensial saat kehamilan hingga 40%. Begitu pula dari hasil
Riskesdas tahun 2010 tidak seluruh pasangan siap menghadapi proses kehamilan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

1
2

atau memiliki anak, salah satu alasan dari pasangan adalah ketidak tepatan waktu
dari terjadinya proses kehamilan tersebut. (1)
Hasil penelitian yang dilakukan Oktavia (2018) membuktikan bahwa wanita
prakonsepsi yang tidak mempersiapkan fisik dan emosionalnya dapat mengalami
stress dan memiliki status gizi yang tidak normal sehingga mengalami obesitas
atau Kekurangan Energi Kronis (KEK). Stress pada masa prakonsepsi beresiko
sebesar 25% - 60% mengalami kelainan vaskular seperti hipertensi dan pre
eclampsia. Selain itu, ketidaksiapan kehamilan juga dapat meningkatkan resiko
kelahiran premature, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), peningkatan resiko
anomaly bawaan dan keterlambatan perkembangan.(2) Berbagai resiko yang dapat
terjadi karena ketidaksiapan kehamilan ikut menyumbang Angka Kematian Ibu
(AKI) menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup yang masih jauh dari target
Sustainable Development Goal’s (SDGs) yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2030.(3)
Berdasarkan data Aseanstats, pada tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia menduduki peringkat 2 setelah Laos yaitu 305 per 100.000 kelahiran
hidup (SUPAS 2015) lebih tinggi dari rata-rata kematian di ASEAN (197 per
100.000 kelahiran hidup). Faktor penyebab terjadinya kematian ibu paling sering
terjadi yaitu perdarahan saat mengandung atau melahirkan, eklampsia dan infeksi,
tidak hanya itu saja faktor kesehatan ibu seperti kekurangan gizi saat
mengandung, anemia, hipertensi, dapat memincu terjadinya kematian. Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI
2017). Ditambah dengan kasus tingginya angka kelahiran pada perempuan usia
15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR) sebesar 36 per 1000 yang
menyumbang penyebab kematian pada ibu dan bayi.
Status kesehatan perempuan di Indonesia saat ini masih rendah, hal ini
ditandai antara lain dengan masih tingginya presentase Kurang EnergiKronis
(KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 20.8%, anemia pada perempuan
sebesar 23.9% dan pada ibuhamil 37.1% serta kehamilan pada usia remaja 15-19
tahun sebesar 48/1000 perempuan, sebagaian besar kasus AIDS terjadi pada usia
produktif 20-49 tahun, 68% terjadi pada perempuan, ibu hamil dengan HIV 2.061

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


3

kasus (data laporan triwulan IV tahun 2015, Kemenkes). Dimana pada usia
tersebut reproduksi pada perempuan belum siap untuk hamil dan melahirkan.
Penelitian (Oktalia dan Herizasyam, 2016) menunjukkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan kehamilan, yaitu: pendidikan,
pendapatan, pengetahuan dan keterpaparan informasi. Dalam penelitian tersebut
juga menyimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi
kesiapan kehamilan adalah Pendapatan dan Keterpaparan informasi. (1)
Menurut UU no. 4 tahun 2019 tentang kebidanan menjelaskan bahwa peran
bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa
sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi
baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana sesuai tugas dan wewenangnya
Upaya meningkatkan kesiapan kehamilan tersebut dapat direalisasikan
melalui Peraturan Gubernur DKI No.185 tahun 2017 tentang Konseling dan
Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin, dalam meningkatkan layanan
Puskesmas memberikan layanan Policatin yang bertujuan untuk melakukan
sosialisasi, konseling edukasi dan informasi tentang pelayanan kesehatan serta
pemeriksaan kesehatan bagi setiap calon pengantin.
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok memiliki Penilaian Kinerja Puskesmas
Kecamatan tahun 2019 yang mana kasus kematian ibu sebanyak 1 per 8.195
kelahiran hidup, dan kasus kematian bayi sebesar 18 per 8.195 kelahiran hidup
sehingga total kematian ibu pada tahun 2019 di wilayah Jakarta Utara sebanyak
18 per 31.167 kelahiran hidup. Capaian program pemeriksaan calon pengantin
sebanyak 5.671 (96.79%), dengan kasus calon pengantin dengan anemia sebanyak
:602 calon pengantin perempuan, dan kasus gizi kurus sebanyak: 210 calon
pengantin perempuan. Sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan masih ada calon
pengantin belum lulus SMA/ sederajat dimana mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.19 tahun 2016 tentang
Program Indonesia Pintar dimana wajib belajar hingga 12 tahun. Oleh karena itu,
sampai saat ini belum diketahui prevalensi kesiapan kehamilan catin di wilayah
kecamatan Tanjung Priok.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


4

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkanhasil Penilaian Kinerja Puskesmas Kecamatan tahun 2019,
Capaian program pemeriksaan calon pengantin sebanyak 5.671 (96.79%), dengan
kasus calon pengantin dengan anemia, kasus gizi kurus, oleh karena itu perlu
diketahui Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesiapan kehamilan pada
calon pengantin di Wilayah Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapan kehamilan pada calon pengantin.

1.3.2. Tujuan Khusus


Adapun tujuan penelitian ini secara khususa dalah:
a. Diketahui hubungan antara umur calon pengantin terhadap kesiapan kehamilan
di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok tahun 2021.
b. Diketahui hubungan antara tingkat pendidikan calon pengantin terhadap
kesiapan kehamilan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok tahun
2021.
c. Diketahui hubungan antara pengetahuan calon pengantin terhadap kesiapan
kehamilan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok tahun 2021.
d. Diketahui hubungan antara pendapatan calon pengantin terhadap kesiapan
kehamilan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok tahun 2021.
e. Diketahui hubungan antara ketepaparanin formasi calon pengantin terhadap
kesiapan kehamilan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok tahun
2021.
f. Diketahui hubungan antara status gizi calon pengantin terhadap kesiapan
kehamilan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok tahun 2021.
g. Diketahui hubungan antara anemia calon pengantin terhadap kesiapan
kehamilan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok tahun 2021.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


5

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan peneliti dalam Kesehatan reproduksi khususnya
calon pengantin dalam mempersiapakan kehamilannya.

1.4.2. Bagi Puskesmas


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelayan
kesehatan masyarakat untuk memberikan prioritas masalah dalam memberikan
edukasi dan konsultasi kepada calon pengantin teruatama di Wilayah Kecamatan
Tanjung Priok.

1.4.3. Bagi Mahasiswa


Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang
ilmu Kesehatan kebidanan dan menjadi bahan referensi bagi Institusi Pendidikan
di Poltekkes 3 Jakarta dalam pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel data calon pengantin yang
datang ke Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.
b. Karakteristik data yang dipakai adalah umur, pendidikan, pendapatan,
pengetahuan keterpaparan informasi, status gizi dan anemia.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Kesiapan
Menurut Yusnawati (2007) kesiapan merupakan suatu kondisi dimana
seseorang telah mencapai pada tahapan tertentu atau di konotasikan dengan
kematangan fisik, psikologis, spiritual dan skill. Menurut Slameto (2010) kesiapan
adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi respon atau
jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.
Menurut Dalyono (2005) kesiapan adalah kemampuan yang cukup, baik fisik
dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan Kesehatan yang baik
untuk melakukan suatu kegiatan.
Dari beberapa teori di atas dapat di simpulkan bahwa kesiapan adalah suatu
kondisi yang di miliki oleh seseorang dalam mempersiapkan diri baik secara fisik,
mental maupun emosional, sebagai prasyarat untuk menghadapi keadaan yang
akan datang.
Pengertian Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang
optimal melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan
merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian
maternal. Menjaga jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari
sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga.(4)
Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap
pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/mental, fisik dan finansial adalah
hal yang tidak boleh diabaikan.(5) Merencanakan kehamilan merupakan
perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan guna mendukung
terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas
yang diinginkan oleh keluarga (Nurul, 2013).

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

6
7

Dalam persiapan kehamilan juga sebaiknya dilakukan skrining penyakit- penyakit


seperti penyakit infeksi yang berisiko menular pada janinnya misalnya Hepatitis,
HIV, Toxoplasma dan Rubella), penyakit yang dapat diperberat dengan
kondisi kehamilan misalnya diabetes Mellitus, epilepsi, penyakit jantung,
penyakit paru, hipertensi kronis (Anon 2007). Data Riskesdas 2013, terdapat
37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar hb kurang dari 11,0
gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara kawasan perkotaan (36,4%)
dan perdesaan (37,8%).(1)

2.2. Kehamilan
2.2.1. PengertianKehamilan
Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam
atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan
lahir.
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002). Kehamilan adalah mulai dari
ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari
(43 minggu).(6)
Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester: trimester I, dimulai dari
konsepsi sampai tiga bulan (0 - 12 minggu); trimester II, dimulai dari bulan
keempat sampai enam bulan (13 - 28 minggu); trimester III dari bulan tujuh
sampai Sembilan bulan (29 -42 minggu).

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


8

2.2.2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Kehamilan


Menurut Mirza (2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam
merencanakan kehamilan, antara lain: (4)

1) Kesiapan aspek psikologis


Apabila memutuskan untuk hamil, sebaiknya mulai menjalani konseling
prahamil. Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan
cara melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan umum dan kandungan) dan
laboratorium. Sebab, tujuan dari konseling prahamil ini akan mempersiapkan
calon ibu beserta calon ayah dan untuk menyiapkan kehamilan yang sehat
sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, bisa
segera dideteksi bila ada penyakit yang diturunkan secara genetis, misalnya:
diabetes militus, hipertensi, dan sebagainya. Konseling prahamil dilakukan
untuk mencegah cacat bawaan akibat kekurangan zat gizi tertentu atau terpapar
zat berbahaya.
Hasil penelitian dari Dewi Rokhanawati dan Umu Hani Edi Nawangsih
(2018) menyimpulkan bahwa Pendidikan pranikah berpengaruh terhadap
kesiapan menghadapi kehamilan pertama pada calon pengantin wanita.(7)
Penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2010) menunjukkan bahwa ada
pengaruh dukungan sosial terhadap kecemasan menghadapi kehamilan
pertama. Hal ini didukung oleh penelitian Friedman (2003) yang menyebutkan
bahwa dukungan keluarga merupakan bagian integral dari dukungan sosial.
Dampak positif dari dukungan keluarga akan meningkatkan penyesuaian diri
seseorang terhadap kejadian-kejadian dalam kehidupan, termasuk kehamilan.

2) Kesiapan fisik
Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses kehamilan. Tanpa ada
fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan terwujud dan bahkan
kalau kehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang tidak prima akan
memengaruhi janin. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan,
antara lain:

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


9

a. Mulai menata pola hidup


Selain kondisi tubuh, gaya hidup dan lingkungan juga memengaruhi
keprimaan fisik. Akan lebih baik lagi, bila persiapan fisik ini dilakukan
secara optimal kira-kira 6 bulan menjelang konsepsi.
b. Mencapai berat badan ideal Berat badan sangat besar pengaruhnya pada
kesuburan. Karena berat badan kurang atau berlebihan, keseimbangan
homon dalam tubuh akan ikut-ikutan terganggu. Akibatnya siklus ovulasi
terganggu. Berat badan yang jauh dari ideal juga memicu terjadinya
berbagai gangguan kesehatan.
c. Menjaga pola makan Disiplin membenahi pola makan bukannya tanpa
alasan. Karena, zat-zat gizi akan mengoptimalkan fungsi organ reproduksi,
mempertahankan kondisi kesehatan selama hamil, serta mempersiapkan
cadangan energy bagi tumbuh kembang janin.
Caranya sebagai berikut:
(1) Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Masukkan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam menu
makanan sehari-hari secara bervariasi dan dalam jumlah yang pas,
sesuai kebutuhan.
(2) Hindari zat pengawet atau atau tambahan pada makanan, karena dapat
menyebabkan kecacatan pada janin dan alergi.
(3) Perbanyak makan-makanan yang segar dan tidak terlalu lama diolah,
sehingga kandungan zat-zat gizinya tidak hilang.
d. Olahraga secara teratur Olahraga memang berkhasiat untuk melancarkan
aliran darah. Peredaran nutrisi dan pasokan oksigen ke seluruh organ
tubuhpun jadi efisien, sebab benar-benar bebas hambatan. Jadi, kondisi
seperti ini dibutuhkan untuk pembentukan sperma dan sel telur yang baik.
Berolahraga secara rutin bisa pula memperbaiki mood karena meningkatnya
produksi hormon endoprin. Tubuh juga jadi sehat dan bugar. Kalau ini yang
terjadi, proses kehamilan, persalinan, serta kembalinya bentuk tubuh ke
keadaan semula jadi lebih mudah. Yang cocok dilakukan yaitu, olahraga
joging, jalan kaki, berenang, bersepeda dan senam.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


10

e. Menghilangkan kebiasaan buruk Kebiasaan buruk seperti merokok, minum


minuman beralkohol, serta mengkonsumsi kafein (kopi, minuman bersoda),
sebaiknya dihentikan saja. Sebab, zat yang terkandung didalamnya bisa
memengaruhi kesuburan. Akibatnya, peluang terjadinya pembuahan makin
kecil. Sering stress juga bukan kebiasaan yang baik. Apalagi, kalau sibuk
kerja dan lupa istirahat.
f. Bebas dari penyakit Bila mengidap penyakit tertentu, seperti cacar, herpes,
campak jerman, atau penyakit berbahaya lain, sebaiknya periksakan diri ke
dokter. Sebab, penyakit tersebut bisa membahayakan diri dan janin.
g. Stop pakai kontrasepsi Apabila memutuskan untuk hamil, hentikan
penggunaan kotrasepsi. Apabila belum berkeinginan untuk hamil maka
harus memakai kontrasepsi. Misalnya, pil, obat suntik, serta susuk KB
mengandung hormone yang bertugas terjadinya ovulasi.
h. Meminimalkan bahaya lingkungan Lingkungan, termasuk lingkungan kerja,
bisa juga berdampak buruk sebelum hamil. Misalnya, gangguan hormonal
atau gagguan pada pembentukan sel telur. Lingkungan yang sarat
mikroorganisme (jamur, bakteri, dan virus), bahan kimia beracun (timah
hitam dan pestisida), radiasi (sinar X, sinar ultraviolet, monitor komputer,
dan lainnya), dan banyak lagi.

3) Kesiapan Finansial
Persiapan finansial bagi ibu yang akan merencanakan kehamilan
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak yang harus disiapkan, dimana
kesiapan finansial atau yang berkaitan dengan penghasilan atau keuangan yang
dimiliki untuk mencukupi kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai
persalinan.(5)
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kesiapan finansial, diantaranya:
a. Sumber keuangan
Memiliki anak memang tidak murah. Makanya, perlu merancang keuangan
keluarga sejak jauh-jauh hari. Disadari atau tidak, anak ternyata
membutuhkan alokasi dana yang cukup besar.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


11

b. Dana yang wajib ada


Inilah beberapa dana yang wajib disiapkan sebagai calon orang tua, yaitu:
(1) Saat hamil Yaitu biaya memeriksakan kehamilan, pemeriksaan
penunjang (laboratorium, USG, dan sebagainya), serta mengatasi
penyakit (bila ada).
(2) Saat bersalin Meliputi biaya melahirkan (secara normal atau operasi
caesar), menginap di rumah sakit pilihan, obat-obatan, serta biaya
penolong persalinan.
(3) Setelah bayi lahir Prioritas keuangan keluarga jadi berubah dan perlu
memperhitungkan masa depan anak.

4) Persiapan Pengetahuan
Dalam merencanakan kehamilan yang sehat dan aman, maka setiap
pasangan suami istri harus mengetahui hal-hal yang berpengaruh dalam
perencanaan kehamilan atau dalam kehamilan. Diantaranya adalah :
a) Masa subur
Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap untuk dibuahi.
Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Adanya
hasrat antara suami dan istri adalah sesuatu yang wajar, penyaluran hasrat
tersebut akan memulai hasil yang baik jika pertemuan antara suami dan istri
diatur waktunya.
b) Kecenderungan memilih jenis kelamin anak
Setiap pasangan yang menikah pastilah mendambakan anak di tengah
kehidupan keluarganya. Bagi yang telah mempunyai anak berjenis kelamin
tertentu, pastilah menginginkan anak dengan jenis kelamin yang belum
mereka miliki, sehingga lengkap yaitu laki-laki dan perempuan (Nurul,
2013).

5) Kesiapan aspek usia


Pada usia dibawah 20 tahun merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perencanaan kehamilan, karena pada usia dibawah 20 tahun

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


12

apabila terjadi kehamilan maka akan beresiko mengalami tekanan darah tinggi,
kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya, dan
beresiko terkena kanker serviks.

2.3. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kehamilan


2.3.1. Umur
Umur adalah usia yang secara garis besar menjadi indikator dalam
kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap
pengalaman. Usia yang cukup dalam mengawali atau memasuki masa
perkawinan dan kehamilan akan membantu seseorang dalam kematangan
dalam menghadapi persoalan atau masalah, dalam hal ini menghadapi
kehamilan dan perubahan selama hamil. Demikian sebaliknya dengan usia
kurang dari 16 tahun maka kemungkinan kematangan pikiran dan perilaku
juga kurang terlebih menghadapi perubahan dan adaptasi selama kehamilan.
Karakteristik pada ibu hamil berdasarkan usia sangat berpengaruh
terhadap perhatian dalam proses persalinan, dimana semakin muda umur ibu
maka semakin kurang perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu hamil
karena ketiksiapan ibu dalam menerima sebuah kehamilan, selain itu usia
yang masih muda sistem reproduksi yang belum matang, sehingga akan
berisiko terjadi gangguan selama kehamilan. Hal ini akan berdampak pada
persiapan persalinan yang minim dan dapat berdampak buruk selama proses
persalinan berlangsung.(8)
Menurut teori Notoatmadjo (2014), menemukan bahwa makin tua umur
seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik,
akan tetapi pada umur tertentu, bertambanhnya proses perkembangan mental
ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu memang
daya ingat seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang
diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut
kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan
berkurang.(9)

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


13

Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam


satuan waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal yang
memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologik sama
(Nuswantari, 1998). Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan
atau diadakan) (Hoetomo, 2005).
Sedangkan usia ibu hamil adalah usia ibu yang diperoleh melalui
pengisian kuesioner. Penyebab kematian maternal dari faktor reproduksi
diantaranya adalah maternal umur atau usia ibu. Dalam kurun reproduksi
sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30
tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di
bawah 20 tahun ternyata 2 sampai 5 kali lebih tinggi dari pada kematian
maternal yang terjadi pada usia 20 sampai 29 tahun. Kematian maternal
meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun.(10) Usia seorang wanita
pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk
melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi,
psikologis, sosial dan ekonomi (Ruswana, 2006).

a. Usia ibu kurang dari 20 tahun


Penyebab utama kematian pada perempuan berumur 15-19 tahun
adalah komplikasi kehamilan, persalinan, dan komplikasi keguguran.
Kehamilan dini mungkin akan menyebabkan para remaja muda yang
sudah menikah merupakan keharusan sosial (karena mereka diharapkan
untuk membuktikan kesuburan mereka), tetapi remaja tetap menghadapi
risiko-risiko kesehatan sehubungan dengan kehamilan dini dengan tidak
memandang status perkawinan mereka. Kehamilan yang terjadi pada
sebelum remaja berkembang secara penuh, juga dapat memberikan risiko
bermakna pada bayi termasuk cedera pada saat persalinan, berat badan
lahir rendah, dan kemungkinan bertahan hidup yang lebih rendah untuk
bayi tersebut. Wanita hamil kurang dari 20 tahun dapat merugikan
kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan perkembangan janin karena

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


14

belum matangnya alat reproduksi untuk hamil. Penyulit pada kehamilan


remaja (< 20 tahun) lebih tinggi dibandingkan kurun waktu reproduksi
sehat antara 20-30 tahun. Keadaan tersebut akan makin menyulitkan bila
ditambah dengan tekanan (stress) psikologi, sosial, ekonomi, sehingga
memudahkan terjadinya keguguran.(8)
Manuaba (2007), menambahkan bahwa kehamilan remaja dengan usia
dibawah 20 tahun mempunyai risiko:
1) Sering mengalami anemia.
2) Gangguan tumbuh kembang janin.
3) Keguguran, prematuritas, atau BBLR.
4) Gangguan persalinan.
5) Preeklampsi.
6) Perdarahan antepartum.
Para remaja yang hamil di negara-negara berkembang seringkali
mencari cara untuk melakukan aborsi. Di negara-negara di mana aborsi
adalah ilegal ataudibatasi oleh ketentuan usia, para remaja ini mungkin
akan mencari penolong ilegal yang mungkin tidak terampil atau berpraktik
di bawah kondisi-kondisi yang tidakbersih. Aborsi yang tidak aman
menempati proporsi tinggi dalam kematian ibu diantara para remaja.

b. Usia ibu lebih dari 35 tahun


Risiko keguguran spontan tampak meningkat dengan bertambahnya
usia terutama setelah usia 30 tahun, baik kromosom janin itu normal atau
tidak, wanita dengan usia lebih tua, lebih besar kemungkinan keguguran
baik janinnya normal atau abnormal (Murphy, 2000). Semakin lanjut usia
wanita, semakin tipis cadangan telur yang ada, indung telur juga semakin
kurang peka terhadap rangsangan gonadotropin. Makin lanjut usia wanita,
maka risiko terjadi abortus, makin meningkat karena menurunnya kualitas
seltelur atau ovum dan meningkatnya risiko kejadian kelainan kromosom
(Samsulhadi, 2003).

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


15

Pada gravida tua terjadi abnormalitas kromosom janin sebagai salah


satufaktor etiologi abortus (Friedman, 1998).Sebagian besar wanita yang
berusia di atas 35 tahun mengalami kehamilan yang sehat dan dapat
melahirkan bayi yang sehat pula. Tetapi beberapa penelitian menyatakan
semakin matang usia ibu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya
beberapa risiko tertentu, termasuk risiko kehamilan. Para tenaga ahli
kesehatan sekarang membantu para wanita hamil yang berusia 30 dan
40an tahun untuk menuju ke kehamilan yang lebih aman. Ada
beberapateori mengenai risiko kehamilan di usia 35 tahun atau lebih, di
antaranya:

1) Wanita pada umumnya memiliki beberapa penurunan dalam hal


kesuburan mulai pada awal usia 30 tahun. Hal ini belum tentu berarti
pada wanita yang berusia 30 tahunan atau lebih memerlukan waktu
lebih lama untuk hamil dibandingkan wanita yang lebih muda usianya.
Pengaruh usia terhadap penurunan tingkat kesuburan mungkin saja
memang ada hubungan, misalnya mengenai berkurangnya frekuensi
ovulasi atau mengarah ke masalah seperti adanya penyakit
endometriosis, yang menghambat uterus untuk menangkap sel telur
melalui tuba fallopii yang berpengaruh terhadap proses konsepsi.
2) Masalah kesehatan yang kemungkinan dapat terjadi dan berakibat
terhadap kehamilan di atas 35 tahun adalah munculnya masalah
kesehatan yang kronis.Usia berapa pun seorang wanita harus
mengkonsultasikan diri mengenai kesehatannya ke dokter sebelum
berencana untuk hamil. Kunjungan rutin kedokter sebelum masa
kehamilan dapat membantu memastikan apakah seorang wanita berada
dalam kondisi fisik yang baik dan memungkinkan sebelum terjadi
kehamilan. Kontrol ini merupakan cara yang tepat untuk
membicarakan apa saja yang perlu diperhatikan baik pada istri maupun
suami termasuk mengenai kehamilan. Kunjungan ini menjadi sangat
penting jika seorang wanita memiliki masalah kesehatan yang kronis,

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


16

seperti menderita penyakit diabetes mellitus atau tekanan darah tinggi.


Kondisi ini, merupakan penyebab penting yang biasanya terjadi
padawanita hamil berusia 30-40 an tahun dibandingkan pada wanita
yang lebih muda,karena dapat membahayakan kehamilan dan
pertumbuhan bayinya.
Pengawasan kesehatan dengan baik dan penggunaan obat-obatan
yang tepat mulai dilakukan sebelum kehamilan dan dilanjutkan selama
kehamilan dapat mengurangi risiko kehamilan di usia lebih dari 35
tahun, dan pada sebagian besar kasus dapat menghasilkan kehamilan
yang sehat.
Para peneliti mengatakan wanita di atas 35 tahun dua kali lebih
rawan dibandingkan wanita berusia 20 tahun untuk menderita tekanan
darah tinggi dan diabetes pada saat pertama kali kehamilan. Wanita
yang hamil pertama kali pada usia di atas 40 tahun memiliki
kemungkinan sebanyak 60% menderita takanan darah tinggi dan 4
kali lebih rawan terkena penyakit diabetes selama kehamilan
dibandingkan wanita yang berusia 20 tahun pada penelitian serupa di
University of California pada tahun 1999. Hal ini membuat pemikiran
sangatlah penting ibu yang berusia 35 tahun ke atasmendapatkan
perawatan selama kehamilan lebih dini dan lebih teratur.
Dengandiagnosis awal dan terapi yang tepat, kelainan-kelainan
tersebut tidak menyebabkan risiko besar baik terhadap ibu maupun
bayinya.
3) Risiko terhadap bayi yang lahir pada ibu yang berusia di atas 35 tahun
meningkat,yaitu bisa berupa kelainan kromosom pada anak. Kelainan
yang paling banyak muncul berupa kelainan Down Syndrome, yaitu
sebuah kelainan kombinasi dari retardasi mental dan abnormalitas
bentuk fisik yang disebabkan oleh kelainan kromosom.
4) Risiko lainnya terjadi keguguran pada ibu hamil berusia 35 tahun atau
lebih. Kemungkinan kejadian pada wanita di usia 35 tahun ke atas
lebih banyak dibandingkan pada wanita muda. Pada penelitian tahun

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


17

2000 ditemukan 9% pada kehamilan wanita usia 20-24 tahun. Namun


risiko meningkat menjadi 20% padausia 35-39 tahun dan 50% pada
wanita usia 42 tahun.
Peningkatan insiden pada kasus abnormalitas kromosom bisa sama
kemungkinannya seperti risiko keguguran.Yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut sebaiknya wanita berusia 30 atau 40 tahun
yang merencanakan untuk hamil harus konsultasikan diri dulu ke
dokter. Bagaimanapun, berikan konsentrasi penuh mengenai
kehamilan di atas usia 35 tahun, diantaranya:
a. Rencanakan kehamilan dengan konsultasi ke dokter sebelum pasti
untuk kehamilan tersebut. Kondisi kesehatan, obat-obatan dan
imunisasi dapat diketahui melalui langkah ini.
b. Konsumsi multivitamin yang mengandung 400 mikrogram asam
folat setiap hari sebelum hamil dan selama bulan pertama
kehamilan untuk membantu mencegah gangguan pada saluran
tuba.
c. Konsumsi makanan-makanan yang bernutrisi secara bervariasi,
termasuk makanan yang mengandung asam folat, seperti sereal,
produk dari padi,sayuran hijau daun, buah jeruk, dan kacang-
kacangan.
d. Mulai kehamilan pada berat badan yang normal atau sehat (tidak
terlalu kurus atau terlalu gemuk). Berhenti minum alkohol sebelum
dan selama kehamilan.
Jangan gunakan obat-obatan, kecuali obat anjuran dari dokter yang
mengetahui bahwa si ibu sedang hamil (Saleh, 2003). Dari hasil penelitian
Silviani dan Siti Nurunniyah (2020) menunjukkan bahwa usia reproduksi
sehat berpengaruh pada pengetahuan kesiapan kehamilan. Dimana wanita
usia reproduksi sehat 55.7% mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
kesiapan kehamilan.(11)
Dari hasil penelitian Dewi Rokhanawati, Umu Hani Edi Nawangsih
(2014) menunjukkan bahwa Usia sangat mempengaruhi kesiapan dalam

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


18

menghadapi kehamilan. Pada perempuan yang memiliki usia kurang dari 20


tahun sebagian besar belum memiliki kesiapan jasmani, psikis dan sosial
dalam menghadapi kehamilan. Berbeda dengan perempuan yang telah
memiliki usia lebih dari 20 tahun, kemungkinan dapat lebih mudah
beradaptasi dalam menghadapi perubahan pada masa kehamilan.(7)

2.3.2. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pendidikan adalah
jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar berbentuk sekolah
dasar dan madrasah ibtidayah atau bentuk lain yang sederajat, serta sekolah
menengah pertama dan madrasah tsanawiyah atau bentuk lain sederajat,
pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan
pendidikan tinggi terdiri dari diploma, sarjana, magister, spesialis dan dokter
yang di selengarakan perguruan tinggi (Sisdiknas, 2013).
Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan tentang persiapan menghadapi
persalinan yang mereka peroleh (Kodyat, 2015). Dari kepentingan keluarga
pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang lebih tanggap adanya
persalinan yang bermasalah atau terjadi insiden selama proses persalinan
terjadi dan keluarga dapat segera mengambil tindakan secepatnya. Tingkat
pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap dan
memakai pengetahuannya, demikian juga halnya dengan persiapan
menghadapi persalinan. (9)
Berdasarkan penelitian Oktalia dan Herizasyam (2016) tingkat pendidikan
suami mempunyai pengaruh terhadap kesiapan kehamilan istri meskipun
tidak dominan.(1) Dari hasil penelitian Dewi Rokhanawati, Umu Hani Edi
Nawangsih (2014) menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


19

terhadap kesiapan menghadapi kehamilan pertama pada calon pengantin


putri.(7)

2.3.3. Pendapatan
Penghasilan adalah pendapatan yang didapatkan oleh seorang dalam
sebulan yang kemudian dibagikan berdasarkan jumlah anggota keluarga
(Badan Pusat Statistik, 2014). Menurut Soetjiningsih (2014), Status sosial
ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status
sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu
masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti
tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi
kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan
keluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua
dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder
(Suparyanto, 2010).
Menurut Kartono (2014), Status ekonomi adalah kedudukan seseorang
atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Status
ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang
pokok (Suparyanto, 2010). Tingkat perekonomian adalah perolehan uang
yang diterima oleh orang tua selama satu bulan yang berasal dari berbagai
sumber dibagi dengan jumlah anggota keluarga yang ditanggung.
Tingkat pendapatan keluarga akan mempengaruhi gaya hidup seseorang
dan cara memperoleh pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang
sakit (Asmadi, 2013). Seseorang yang berasal dari keluarga berpenghasilan
tinggi cenderung lebih mudah dalam memperoleh pelayanan dan informasi
tentang kesehatan, dibandingkan dengan orang yang berasal dari keluarga
dengan penghasilan rendah. Keluarga dengan penghasilan tinggi cenderung
mendapatkan kesempatan yang lebih tinggi untuk mendapatkan pengetahuan
dan informasi tentang arti kesehatan dan manfaat pelayanan kesehatan
(Asmadi, 2013). Berdasarkan penelitian Oktalia dan Herizasyam (2016)

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


20

tingkat pendapatan mempunyai pengaruh kuat terhadap kesiapan kehamilan


istri.(1)

2.3.4. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh
dari mata dan telinga.(9)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih
langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian
Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku
baru (berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yang disebut AIETA (Awareness,Interest, Evaluation, Trial,
Adaption) yaitu:
1. Awareness (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini
sikap subjek sudah mulai timbul.
3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh stimulus.
5. Adaption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo,
2010).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amalia tahun 2018, menyatakan
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangat rendah yaitu
62,5%, dan hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanti

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


21

pada tahun 2018 memiliki pengetahuan rendah sebanyak 31,6 % responden


tentang kesehatan reproduksi pranikah. Persiapan kehamilan yang rendah
mengakibatkan kehamilan dengan komplikasi, kehamilan dengan komplikasi
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan janin. Kurangnya
persiapan kehamilan dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum,
pre eklampsia dan eklamsia, kelainan dalam lamanya kehamilan, kehamilan
ektopik, penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin, perdarahan
antepartum, dan kehamilan kembar. Berdasarkan penelitian Oktalia dan
Herizasyam (2016) tingkat pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kesiapan
kehamilan istri meskipun tidak dominan.(1)

2.3.5. Paparan Informasi


Pengertian Informasi (information) menurut Lilis Puspitawati & Sri Dewi
Anggadini (2014) adalah data yang diproses menjadi sesuatu yang berarti dan
dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi tersebut,
disimpulkan bahwa informasi merupakan data-data yang diproses menjadi
suatu bentuk yang berarti bagi para penggunanya dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan.
Dapat kita pahami juga bahwa sebuah kata “informasi” mempunyai arti
yang berbeda dibandingkan dengan kata “data”. Data adalah sebuah fakta
yang bisa dibilang masih mentah atau belum diolah, setelah diproses atau
diolah maka data tersebut dapat menjadi suatu informasi yang sangat
bermanfaat. Tidak semua data atau fakta bisa dibuat menjadi sebuah
informasi bagi para penerimanya. Jika sebuah data yang diolah tersebut tidak
mempunyai manfaat bagi penerimanya, maka hal tersebut tidak bisa disebut
dengan informasi. Informasi bisa disajikan kedalam beragam bentuk, dimulai
dari tulisan, tabel, gambar, diagram, video, audio, dan lain-lain.
Jenis Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaannya:
1. Informasi yang bisa menambah pengetahuan, contohnya : sebuah peristiwa
dan pendidikan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


22

2. Informasi yang bisa menjadi pembelajaran untuk pembaca, contoh :


misalnya sebuah makalah yang membahas tentang tutorial atau cara
memasak, sebuah artikel yang membahas tentang bagaimana cara
memasak yang baik dan benar.
3. Informasi berdasarkan dengan format penyajian, sebuah informasi yang
berbeda berdasarkan bentuk dari penyajian informasinya. Contoh :
informasi dalam bentuk sebuah tulisan (isinya bisa dalam berbentuk
sebuah kolom, baris, atau gambar dll).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rokhanawati dan Umu Hani
Edi Nawangsih (2014) menyimpulkan bahwa Pendidikan pranikah
berpengaruh terhadap kesiapan menghadapi kehamilan pertama pada calon
pengantin wanita.(7) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harri
Suprastowo (2018) menyimpulkan bahwa Informasi yang dibutuhkan oleh
calon pengantin wanita dalam mempesiapkan peran menjadi seorang ibu
adalah :
1. Informasi tentang persiapan persalinan.
2. Informasi tentang persiapan kehamilan, informasi menyusui dan perawatan
anak.
3. Informasi tentang KB dan masa subur, manjemen konflik, keluarga
sakinah dan konseling peran istri.
Sedangkan menurut hasil penelitian Oktalia dan Herizasyam (2016)
tingkat keterpaparan mempunyai pengaruh yang paling kuat (dominan)
terhadap kesiapan kehamilan istri.(1)

2.3.6. Status Gizi


Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
(12)
penggunaan zat-zat gizi. Keadaan gizi seseorang dapat di katakan baik
bila terdapat keseimbangan antara perkembangan fisik dan perkembangan
mental intelektual (Kardjati, dkk, 1985). Status gizi dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu konsumsi makanan dan kesehatan. Konsumsi makanan
dipengaruhi zat gizi dalam makanan, program pemberian makanan dalam

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


23

keluarga, kebiasaan makan, pemeliharaan, kesehatan, daya beli keluarga dan


lingkungan fisik dan sosial.(13)
Salah satu cara untuk menentukan status gizi dengan membandingkan
Berat Badan dan Tinggi Badan. (Departemen Kesehatan RI 2003).
IMT = Berat Badan (kg) / TB2 (dalam meter).
Untuk Perempuan :
a. Kurus : < 18.5 kg/m2
b. Normal : ≥ 8.5 - < 24.9 kg/m2
c. Kegemukan : ≥25 - <27 kg/m2
d. Obesitas : > 27 kg/m2

2.3.7. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam
tubuh dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto, 2014).
Anemia merupakan keadaan menurunnyakadar hemoglobin hemotokrit dan
jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan
(Arisman, 2014). Anemia sebagai keadaan bahwa level hemoglobin rendah
karena kondisi patologis. Defisiensi Fe merupakan salah satu penyebab
anemia, tetapi bukanlahs atu-satunya penyebab anemia (Ani, 2016). Menurut
Nursalam (2010), anemia adalah berkurangnya kadar eritrosit (sel darah
merah) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap millimeter kubik darah
dalam tubuh manusia. Hampir semua gangguan pada sistem peredaran darah
disertai dengan anemia yang ditandai dengan warna kepucatan pada tubuh,
penurunan kerja fisik dan penurunan daya tahan tubuh.
Penyebab anemia bermacam-macam diantaranya adalah anemia defisiensi
zat besi.(14) Menurut Soekirman (2013), anemia gizi besi adalah suatu
keadaan penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin
darah menurun di bawah normal.(15) Anemia pada ibu hamil berdampak buruk
bagi ibu maupun janin. Kemungkinan dampak buruk terhadap ibu hamil yaitu
proses persalinan yang membutuhkan waktu lama dan mengakibatkan
perdarahan serta syok akibat kontraksi. Dampak buruk pada janin yaitu

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


24

terjadinya prematur, bayi lahir berat badan rendah, kecacatan bahkan


kematian bayi.(16)
Batas normal kadar Hb menurut umur dan jenis kelamin adalah terlihat
dalam Tabel berikut :
TABEL 2.1. Batas Normal Kadar Hb

Kelompok Hb ( gram/100 ml )
Dewasa :
Wanita 12
Wanita Hamil 11
Laki-laki 13

Anak :
6 bulan s/d 6 tahun 11
6 tahun s/d 14 tahun 12

Sumber :Wirakusumah, 1999

Menurut WHO anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11gr/dl sebagai akibat ketidak
mampuan jaringan pembentuk sel darah merah (Erythtopoetic) dalam
produksinya untuk mempertahankan konsentrasi Hb pada tingkat normal
(WHO, 2014). Menurut Sharma and Meenakshi (2010), terdapat komplikasi
pada anemia dalam kehamilan, komplikasi tersebut dapat terjadi pada ibu dan
bayi. Ibu bisa mengalami palpitasi, takhikardi, sesak nafas, meningkatkan
cardiac output dan mengarah kepada cardiac stress yang dapat menyebabkan
dekompensasi dan gagal jantung yang fatal sedangkan pada janin
mengakibatkan BBLR.Sedangkan menurut WHO (2014), berikut adalah
klasifikasi anemia berdasarkan derajat keparahan.

Tabel 2.2 Klasifikasi Derajat Keparahan Anemia Pada Kehamilan

Klasifikasi Angka Hemoglobin


Ringan 10,0 – 10,9 gr/dl
Sedang 7,0 – 9,9 gr/dl
Berat < 7,0 gr/dl
Sumber: WHO (2014)

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


25

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anasta Sari, Hamam Hadi, Ratih
Devi Alfiana (2018) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara kadar Hb calon pengantin dengan KEK waktu hamil.

2.4. Calon Pengantin


Calon pengantin merupakan pasangan laki-laki dan perempuan yang akan
segera hidup bersama dalam mahligai rumah tangga dan membentuk keluarga
dalam ikatan pernikahan (Kemenag, 2009). Pernikahan menurut Nugroho (2012)
menyebutkan bahwa pada hakekatnya pernikahan adalah suatu ikatan janji setia
antara pihak suami (seorang laki-laki) dan pihak istri (seorang perempuan) yang
didalamnya terdapat suatu bentuk tanggung jawab dari kedua belah pihak.
Pernikahan merupakan sesuatu yang bersifat sakral. Pernikahan dapat
memberikan pengalaman terhadap pergaulan antara dua insan yang berlainan jenis
dalam kehidupan.

2.5. Kerangka Teori


Selama kehamilan ibu hamil akan mengalami perubahan fisik maupun
psikologis terutama pada kehamilan trimester tiga. Perubahan fisik yang terjadi
yaitu pada sistem reproduksi, kardiovaskuler, pencernaan, respirasi, perubahan
kulit dan metabolisme serta terjadi perubahan psikologi seperti perasaan tidak
nyaman dan perubahan emosional. Untuk menghadapi perubahan fisik maupun
psikologi tersebut maka diperlukan kesiapan yang baik dalam menghadapi
kehamilan, agar Ibu dan bayi sehat sehingga AKI dan AKB dapat diminimalisir.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan kehamilan yaitu:
umur, pendapatan, pendidikan, pengetahuan, paparan informasi, status gizi dan
anemia.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


26

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan Kehamilan

Aspek Aspek Fisik Aspek Finansial Aspek Aspek


Psikologis 1. Status Gizi 1. Pendapatan Pengetahuan Usia
2. Anemia 1. Pendidikan
2. Paparan
Informasi

Kesiapan kehamilan
Calon Pengantin
Keterangan :
: Yang diteliti

: Tidak diteliti

Gambar KerangkaTeori
Sumber : Modifikasi Kurniasih (2010) , Notoatmodjo (2010)

2.6. PenelitianTerkait
Tabel 2.3. Jurnal yang berhubungan dengan penelitian

Nama Jurnal Judul Penulis Hasil Penelitian


1. Sebagian besar ibu
tidak memiliki
kesiapan dalam
menghadapi
kehamilan yaitu
sebanyak 62
responden (64,6%)

Jurnal Ilmu dan 2. Terdapat beberapa


Kesiapan Ibu Menghadapi
Teknologi Juli Oktalia, faktor yang
Kehamilan dan Faktor - faktor
Kesehatan, Vol.3 Herizasyam berhubungan dengan
Yang Mempengaruhinya.
No.2, Maret 2016 kesiapan ibu dalam
menghadapi
kehamilan yaitu
tingkat pendidikan
suami dengan P value
0,016 (P Value <
0,05); tingkat
pendapatan dengan P
value 0,000 (P Value

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


27

< 0,05); tingkat


keterpaparan
informasi dengan P
value 0,002 (P Value
< 0,00).

3. Hasil Analisis
Multivariat
menunjukkan bahwa
variable tingkat
pendapatan dan
keterpaparan
informasi adalah
variable dominan (p
value < 0,05),
sedangkan faktor-
faktor yang lain
seperti tingkat
pendidikan suami dan
tingkat pengetahuan
adalah variabel yang
tidak dominan.
Ada hubungan
JIDAN Hubungan Tingkat Pendidikan tingkat Pendidikan
JurnalIlmiahBida dengan Pengetahuan Ibu Corneles Marina dengan pengetahuan
n, Vol.3 No.2, Hamil Tentang Kehamilan & Losub yang ibu hamil tentang
2015 Resiko Tinggi, 2015 kehamilan resiko
tinggi
Pengetahuan sebelum
Jurnal Biometrika Efektivitas Penyuluhan dan setelah
dan Kesehatan Reproduksi Pada Riantini Amalia, penyuluhan
Kependudukan Calon Pengantin Di Pulung kesehatan reproduksi
Vol.7 No.1Juli Puskesmas Pucang Sewu Siswantara calon pengantin
2018 Surabaya mengalami
peningkatan
Ada pengaruh
Jurnal Kebidanan pendidikan pranikah
Pendidikan Pranikah Terhadap Dewi
dan terhadap kesiapan
Kesiapan Menghadapi Rokhanawati,
KeperawatanAisy menghadapi
Kehamilan Pertama Pada Umu Hani Edi
iyah, Vol. 13, No. kehamilan pertama
Calon Pengantin Putri Nawangsih
1, Juni 2017 pada calon pengantin
perempuan
Ada hubungan antara
Faktor-Faktor Yang usia, jarak kelahiran,
Jurnal Kebidanan
Berhubungan Dengan Tessa Sjahriani , usia kehamilan dan
Vol 5, No2, April
Kejadian Anemia Pada Ibu Vera Faridah pengetahuan ibu
2019
Hamil hamil dengan
kejadian anemia.
Pendidikan pranikah
Upaya Peningkatan
Jurnal Pengabmas menjadi salah satu
Pengetahuan Melalui Kelas
Kesehatan alternatif utuk
Pranikah Untuk Menyiapkan
Sasambo, Vol.1 Tarsikah meningkatkan
Kehamilan Yang Sehat di
No.2 Mei Tahun pengetahuan remaja
Desa Watugede Singosari
2020 tentang kesiapan
Kabupaten Malang
menjalani fungsi

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


28

reproduksi khususnya
kehamilan yang
ditunjukkan
peningkatan skor
nilai pengetahuan
sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan
kesehatan tentang
kesiapan menjalani
kehamilan
Identifikasi
kebutuhan calon
pengantin perempuan
terhadap peran
menjadi ibu adalah:
1. Informasi tentang
persiapan
Identifikasi Kebutuhan Calon persalinan.
Pengantin Perempuan Harri 2. Informasi tentang
digilib2.unisayog
Terhadap Kesiapan Peran Suprastowo, persiapan
ya.ac.id
Menjadi Ibu di KUA Warsiti kehamilan.
Nanggulan Kulon progo 3. Informasi tentang
KB dan masa
subur, manjemen
konflik, keluarga
sakinah dan
konseling peran
istri.

Ada hubungan yang


Hubungan Kadar Hemoglobin
signifikan antara
Calon Pengantin Dengan Anasta Sari ,
kadar Hb catin
elibrary.almaata.a Kekurangan Energi Kronik Hamam Hadi ,
dengan KEK waktu
c.id (KEK) Waktu Hamil di Ratih Devi
hamil, dengan nilai
Puskesmas Sedayu I dan Alfiana
ods ratio (OR)
Sedayu II Bantul
sebesar 4,9.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan ibu menghadapi kehamilan. Metode
Deskriptif analitik adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dengan kata lain penelitian deskriptif
analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah
sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian
diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. (17) Peneliti akan melakukan
pengukuran variabel independen dan variabel dependen, kemudian akan
menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antara variabel.

3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian


a. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April tahun 2021.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.

3.3. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel Independen
1. Umur
2. Pendidikan Variabel Dependen
3. Pengetahuan
4. Pendapatan
Kesiapan kehamilan calon pengantin
5. Keterpaparan Informasi
6. Status Gizi
7. Anemia

Gambar kerangka konsep

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

29
30

3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu
variabel dengan memberikan arti suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur variabel tersebut.(17) Berikut ini akan diuraikan definisi operasional
tentang variabel-variabel di dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Hasil Ukur Skala
Operasional Pengukuran
A DEPENDEN
1 Kesiapan Kesiapan calon Kuisioner 1. Belum Siap: < Mean ordinal
Kehamilan pengantin untuk 2. Siap: ≥ Mean
menghadapi
kehamilan
setelah menikah
B INDEPENDEN
1 Umur Umur dalam Kuisioner 1. < 25 Tahun Ordinal
tahun dari 2. ≥ 25 Tahun
responden saat
dilakukan
pengambilan
data
2 Pendidikan Jenjang Kuisioner 1.Rendah : Ordinal
Pendidikan (tamatSD,SMP)
terakhir yang 2.Tinggi : (tamat SMA
ditempuh & PT)
3 Pendapatan Pendapatan Kuisioner 1. Pendapatan <UMR Ordinal
yang didapatkan 2. Pendapatan ≥UMR
oleh seorang
dalam sebulan
hidupnya
4 Pengetahuan Pengetahuan Kuisioner 1. Kurang: < Mean Ordinal
yang dimiliki 2. Baik: ≥ Mean
oleh calon
pengantin
5 Paparan Informasi Informasi yang Kuisioner 1.TidakAdekuat : < Ordinal
diperoleh calon Mean
pengantin 2.Adekuat : ≥ Mean
seputar
kehamilan
6 Status Gizi Pengukuran BB Dengan 1. Kurus: < 17 kg/m2 ordinal
dan TB melihat hasil 2. Normal: 17 - 23 kg/
pengukuran m2
7 Anemia Pemeriksaan Hb Dengan 1. Anemia: ≤ 12 gr/dl ordinal
melihat hasil 2. Tidak Anemia: > 12
pemeriksaan gr/dl
laboratorium

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


31

3.5. Hipotesis
1. Ada hubungan antara umur dengan kesiapan kehamilan pada calon pengantin.
2. Ada hubungan antara pendidikan dengan kesiapan kehamilan pada calon
pengantin.
3. Ada hubungan antara pedapatan dengan kesiapan kehamilan pada calon
pengantin.
4. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan kehamilan pada calon
pengantin.
5. Ada hubungan antara paparan informasi dengan kesiapan kehamilan pada
calon pengantin.
6. Ada hubungan antara status gizi dengan kesiapan kehamilan pada calon
pengantin.
7. Ada hubungan antara anemia dengan kesiapan kehamilan pada calon
pengantin.

3.6. Populasi dan Sampel


3.6.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah calon pengantin di Wilayah Kecamatan
Tanjung Priok. Ukuran populasi yang diambil pada penelitian ini sebesar 100
responden.

3.6.2. Sampel
Dari populasi penelitian ini yang di jadikan sampel dalam penelitian adalah
calon pengantin yang memenuhi criteria inklusi sebagaiberikut:
a) Bisa membaca dan menulis
b) Mampu diajak berkomunikasi dengan baik
Untuk kriteria eksklusi dari sampel penelitian ini adalah:
a) Tidak bersedia menjadi responden.
b) Calon pengantin yang tidak kooperatif.
c) Tidak bias membaca dan menulis.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


32

a. Jumlah Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan persamaan Slovin
yaitu :

Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Besar populasi
e = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan
sampel yang masihdiinginkan

Dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin error 5% maka sampel yang
diambil pada penelitian ini adalah :

Dari 80 calon pengantin tersebut akan dibagi menjadi 40 sampel calon pengantin
wanita dan 40 sampel calon pengantin pria.

b. Cara Pengambilan Sampel Atau Teknik Sampling


Adapun teknik yang digunakan adalah Non Probality Sampling dengan teknik
Insidental Sampling. Non Probality Sampling adalah suatu cara pengambilan
sampel yang reprensif populasi, sedangkan Insidental Sampling yaitu teknik
pengambilan sampel didasarkan pada mereka yang kebetulan muncul.

3.6.3. Alat dan Metode Pengumpulan Data

a. Alat pengumpulan data


Alat pengumpulan data adalah alat yang dipakai untuk mengukur fakta tentang
variabel-variabel yang dikaji secara empiris.(18) Ahli lain menjelaskan bahwa

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


33

dalam penyusunan alat pengumpulan data penelitian terdapat macam-macam


validitas.(17) Alat pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini berupa
kuisioner yang memuat beberapa pertanyaan.

b. Metode pengumpulan data


Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian di perlukan cara-cara atau
teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan
lancar.
Data dalam penelitian ini adalah
1. Data primer Data primer dari penelitian ini adalah data yang didapatkan dari
kuisioner.
2. Data sekunder Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang didapatkan
dari Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara

3.6.4. Etika Penelitian


Sebelum pengumpulan data dilakukan, peneliti terlebih dahulu mengadakan
pendekatan kepada Puskesmas untuk meminta izin dan menjelaskan tentang
penelitian yang dimaksud. Setelah mendapat izin dari pihak instansi, lalu peneliti
melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for Human
Dignity)
Peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian dan
memberikan kebebasan responden untuk memberikan informasi
tentang tujuan penelitian. Peneliti juga menghormati harkat dan
martabat responden dengan mempersiapkan lembar persetujuan
(informed Consent). Lembar persetujuan tersebut berisi :
a. Penjelasan judul penelitian.
b. Penjelasan manfaat penelitian.
c. Penjelasan kemungkinan resiko ketidaknyamanan yang
ditimbulkan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


34

d. Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.


e. Persetujuan responden dapat mengundurkan diri sebagai subjek
penelitian kapan saja.
Lembar persetujuan tersebut digunakan agar responden mengerti
tujuan dari penelitian yang dilakukan. Responden mengisi lembar
persetujuan tanda tidak adanya unsure paksaan dan dengan sukarela.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (Respect for
Privacy)
Setiap orang memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap informasi
yang disampaikan oleh responden dijamin kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk peningkatan keilmuan. Oleh karena itu,
penelitihanya mencantumkan inisial responden demi menjaga
kerahasiaan identitas subjek.
3. Keadilan dan inklusivitas/ keterbukaan (Respect for Justice and
Inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan dan kehati-hatian. Oleh karena itu, lingkungan
penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan
dengan menjelaskan prosedur penelitian. Selain itu, prinsip keadilan
juga harus menjamin semua responden memperoleh perlakuan dan
keuntungan yang sama tanpa membedakan gender, ras, agama, etnis
dan sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
(Balancing Harms and Benefit)
Pada saat melakukan penelitian, peneliti berusaha meminimalisir
dampak yang merugikan bagi responden. Oleh sebab itu pelaksanaan
penelitian harus dapat mencegah atau mengurangi dampak merugikan
yang timbuldari penelitian.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


35

3.6.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data


A. Pengolahan data
Pengolahan data pada penelitian ini akan dilaksanakan dengan tahap-tahap
sebagai berikut :
a. Editing/memeriksa
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data.(19) Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai diisi
responden dilakukan terhadap:
1. Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada jawabannya sesuai
ketentuan instrumen yang digunakan.
2. Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit pengolahan
data. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga bila terdapat
kekurangan dapat segera dilengkapi.
b. Memberi tanda kode/koding
Koding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden ke
dalam kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan 40 cara memberi
tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.(19)
Pemberian kode untuk variabel pada penelitian ini dikategorikan sebagai
berikut:
1) Kesiapan Kehamilan
Kode 1 : Belum Siap
Kode 2 : Siap
2) Umur
Kode 1 : <25 Tahun
Kode 2 : ≥ 25 Tahun
3) Pendidikan
Kode 1 : Rendah
Kode 2 : Tinggi
4) Pendapatan
Kode 1 : < UMR

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


36

Kode 2 : ≥ UMR
5) Pengetahuan
Kode 1 : Kurang
Kode 2 : Baik
6) Paparan Informasi
Kode 1 : Tidak Adekuat
Kode 2 : Adekuat
7) Status Gizi
Kode 1 : Kurus
Kode 2 : Normal
8) Anemia
Kode 1 : Anemia
Kode 2 : Tidak Anemia
c. Pemasukan data/entry data
Memasukkan data, boleh dengan cara manual atau melalui pengolahan
komputer.(19) Pada penelitian ini, jawaban-jawaban yang sudah diberi kode
kategori kemudian dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi
data dari masing-masing variabel.

B. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Karena instrument kuesioner yang digunakan menggunakan skala Guttman
maka untuk uji validitas digunakan persamaan koefisien Reprodusibilitas dan
koefisien Skalabilitas sebagai berikut:

Rumuskoefisien Reprodusibilitas:

Keterangan:
Kr = Koefisien Reprodusibilitas

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


37

e = Jumlah kesalahan/ nilai error


n = Jumlah pernyataan dikali jumlah responden

Syarat penerimaan nilai koefisien reprodusibilitas yaitu > 0,90.

Rumuskoefisien Skalabilitas:

Keterangan:
Ks = Koefisien Skalabilitas
e = Jumlah kesalahan/ nilai error
x = 0.5 {(Jumlah pernyataan dikali jumlah responden) – jumlah jawaban
benar}
Syarat penerimaan nilai koefisien skalabilitas yaitu > 0,60.
Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien reprodusibilitas > 0,90 dan
koefisien skalabilitas > 0,60 seperti terlihat pada tabel 9 sampai dengan tabel 20
(terlampir) yang berarti bahwa semua pertanyaan pada instrument kuesioner
adalah valid.

2. Uji Realibilitas
Karena instrument kuesioner yang digunakan menggunakan skala Guttman
maka untuk uji realibilitas digunakan persamaan Kuder Richardson-20 sebagai
berikut:

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


38

Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
n = Jumlah pertanyaan
S2 = Standar deviasi dari tes (akar dari varians)
p = Proporsi responden yang menjawab soal dengan benar
q = Proporsi responden yang menjawab soal salah

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,0 – 0,2 Sangat Rendah
0,2 – 0,4 Rendah
0,4 – 0,6 Sedang
0,6 – 0,8 Tinggi
0,8 – 1,0 Sangat Tinggi

Dari hasil pengolahan data diperoleh angka r11 > 1 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kuesioner yang di pakai mempunyai realibilitas yang sangat tinggi. Hal ini
ditunjukkan pada tabel 21 sampai dengan tabel 26 (terlampir).

C. Analisis Data
Setelah data terkumpul maka data akan dianalisis dengan melakukan Teknik
Analisa sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
Digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Penyajian data univariat berupa distribusi frekuensi masing-
masing variabel penelitian yang meliputi variabel independen (umur, pendidikan,
pendapatan, pengetahuan, paparan informasi, status gizi dan Anemia) dan variabel
dependen yaitu kesiapan kehamilan.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen
(bebas) dengan variabel dependen (terikat). Mengingat rancangan studi yang
digunakan adalah studi cross sectional dan variabel bebas maupun variabel terikat
adalah variabel katagorik, maka tes signifikan untuk asosiasi yang digunakan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


39

adalah Chi Square test (χ2) dengan α 0,05 dan confidence interval (CI) 95%
dengan ketentuan bila :
a. P value ≥ 0,05 berarti Ha ditolak (P value> α), uji stastistik menunjukkan tidak
ada hubungan yang bermakna.
b. P value < 0,05 berarti Ha gagal tolak (P value< α), uji statistik menunjukkan
hubungan yang bermakna.
Data yang diperoleh akan diuji dengan chi-square apabila memenuhi syarat uji
chi-square. Syarat uji chi-square adalah tidak ada nilai expected yang kurang dari
5. Jika syarat uji chi-square tidak terpenuhi, maka dapat dipakai uji alternatifnya
yairu uji Fisher’s Exact Test. Variabel yang diuji dikatakan memiliki hubungan
yang signifikan apabila dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p-value
kurang dari 0,05.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB 4
HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


4.1.1. Luas Wilayah
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor : 171 Tahun 2007, luas wilayah Kecamatan Tanjung Priok adalah
25,52 Km2, yang terdiri atas 103 RW dan 1.266 RT dengan luas masing-masing
kelurahan sebagai berikut:
- Kelurahan Sunter Agung : 7,0226 Km2
- Kelurahan Sunter Jaya : 4,5817 Km2
- Kelurahan Kebon Bawang : 1,7270 Km2
- Kelurahan Papanggo : 2,8018 Km2
- Kelurahan Warakas : 1,0884 Km2
- Kelurahan Sungai Bambu : 2,3640 Km2
- Kelurahan Tanjung Priok : 5,5400 Km2
4.1.2. Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
Puskesmas kecamatan tanjung priok mengkoordinir 12 puskesmas
Kelurahan yaitu :
- Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1
- Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2
- Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3
- Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1
- Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2
- Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1
- Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2
- Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3
- Puskesmas Kelurahan Papanggo
- Puskesmas Kelurahan Warakas
- Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
- Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

40
41

Adapun fasilitas pelayanan yang ada di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok


adalah :
- Poli Umum - Poli PKPR
- Poli Gigi - Poli Rawat Bersalin
- Poli KIA - Poli 24 Jam
- Poli KB dan Catin - Poli TB dan Kusta
- Poli Imunisasi - Poli Pelangi
- Poli MTBS - Farmasi
- Poli Gizi - Laboratorium
- Poli Lansia - Poli Jiwa
- Poli Penanganan KTPA - Poli Swab
- Poli Ispa - Ruang ASI
- Ruang Bermain - Kesling

Pada penelitian ini kami melakukan pengambilan data di Poli KB dan Catin.
Karena dalam situasi Pandemi Covid 19 di Poli KB dan Catin Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok diterapkan kebijakan bahwa pasien calon pengantin
tidak diperbolehkan berkunjung dengan calon pasangannya secara bersamaan di
hari yang sama, sehingga saat pengambilan data responden, peneliti mengalami
keterbatasan yaitu data yang diambil adalah data responden calon pengantin tidak
berpasangan antara calon pengantin Wanita dan calon penganti pria.

4.2. Deksripsi Hasil Penelitian


Untuk mendiskripsikan hasil penelitian dilakukan analisis data dengan cara
analisis Univariat dan Analisis Bivariat.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


42

4.2.1. Analisis Univariat


• Karakteristik Responden

Tabel 4.1. Karakteristik Responden


Catin Wanita Catin Pria
Variabel
f (%) f (%)
Variabel Dependent
Kesiapan Kehamilan
Belum Siap 18 45,00 16 40,00
Siap 22 55,00 24 60,00
Variabel Independent
a. Umur (Tahun)
<25 Tahun 16 40 10 25
≥ 25 Tahun 24 60 30 75
b. Pendidikan
Rendah 4 10 1 2,5
Tinggi 36 90 39 97,5
c. Pekerjaan
Swasta 26 65,00 32 80
PNS 0 0 2 5
Wiraswasta 7 17,50 6 15
Tidak Bekerja 7 17,50 0 0
d. Pendapatan
<UMR 24 60 17 42,5
≥ UMR 16 40 23 57,5
e. Pengetahuan
Kurang 11 27,50 12 30,00
Baik 29 72,50 28 70,00
f. Paparan Informasi
TidakAdekuat 11 27,50 10 25,00
Adekuat 29 72,50 30 75,00
g. Status Gizi
Kurus 13 32,5 23 57,5
Normal 27 67,5 17 42,5
h. Anemia
Anemia 12 30 3 7,5
Tidak Anemia 28 70 37 92,5
Sumber : Data Primer 2021

1) Kesiapan Kehamilan
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masih banyak calon pengantin
wanita yang belum siap untuk hamil yaitu 45% begitu pula dengan calon
pengantin pria masih cukup banyak yaitu 40% yang belum siap. Hal ini

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


43

berbeda dengan hasil penelitian JuliOktalia, Herizasyam, 2015 dimana


hanya 35,4% menyiapkan dalam menghadapi kehamilan.
2) Umur Responden
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar calon pengantin
wanita dan calon pengantin pria berumur ≥ 25 Tahun.
3) Pendidikan Responden
Dari table tersebut terlihat bahwa tingkat Pendidikan calon pengantin
Wanita dan calon pengantin pria hamper merata yaitu mempunyai tingkat
Pendidikan tinggi meskipun ada sebagian kecil yang masih berpendidikan
rendah.
4) Pekerjaan Responden
Sebagian besar calon pengantin wanita dan calon pengantin pria bekerja di
sector swasta dan ada sebagian kecil calonpn gantin Wanita yang tidak
bekerja.
5) Pendapatan Responden
Pada calon pengantin wanita mempunyai pendapatan < UMR lebih banyak
daripada yang ≥ UMR, hal ini berbeda dengan calon pengantin pria yang
mempunyai pendapatan ≥ UMR lebih banyak daripada < UMR.
6) Paparan Informasi Tentang Kehamilan
Dari tabel terlihat bahwa sebagian besar calon pengantin terpapar informasi
tentang kehamilan yang adekuat.
7) Pengetahuan tentang kehamilan
Dari table di atas terlihat bahwa sebagian besar calon pengantin mempunyai
pengetahuan kehamilan yang baik.
8) Status Gizi Responden
Calon pengantin wanita sebagian besar berstatus gizi normal meskipun
masih ada yang berstatus gizi kurus sedangkan calon pengantin pria lebih
banyak yang berstatus gizi kurus daripada yang berstatus gizi normal.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


44

9) Status Anemia Responden


Dari Tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar calon pengantin wanita
maupun pria tidak mengalami anemia meskipun masih ada yang mengalami
anemia terutama pada calon pengantin wanita yaitu 30%.

4.2.2. Analisis Uji Hipotesis


a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan pada masing-masing variabel penelitian dan teknik
pengujian yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Data suatu variabel
dinyatakan terdistribusi normal apabila pengujian normalitas menghasilkan p-
value < 0.05 dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 29. Berdasarkan
tabel tersebut terlihat bahwa semua data terdistribusi secara normal.
b. Uji Linearitas
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah bentuk hubungan antara
masing-masing variabel independen dengan variabel dependen termasuk linear.
Pengujian dilakukan berdasarkan analisis variansi model regresi pada sumber
variansi deviation from linearity. Data suatu variabel mempunyai hubungan
linear apabila pengujian Linearitasnya menghasilkan p-value < 0.05 dan hasil
pengujiannya dapat dilihat pada tabel 30. Berdasarkan tabel tersebut terlihat
bahwa hanya pendapatan dan keterpaparan informasi yang mempunyai
hubungan linear dengan kesiapan kehamilan sedangkan lainnya non linear.

4.2.3. Analisis Bivariat


Analisis bivariabel digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas
(umur, pendidikan, pendapatan, pengetahuan, paparan informasi, status gizi dan
anemia) dengan variabel terikat yaitu kesiapan kehamilan calon pengantin. Uji
statistik yang digunakan adalah chi-square dengan nilai p< 0.05 yang
menunjukkan hubungan yang bermakna (signifikan) secara statistik.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


45

a. Analisa hubungan antara umur dengan kesiapan kehamilan calon


pengantin.
Tabel 4.2. Hubungan antara umur dengan kesiapan kehamilan calon pengantin
Kesiapan Kehamilan
Jumlah
Umur Siap Belum siap p-value
f % f % f %
Calon Pengantin Wanita
<25 Tahun 7 17,50 9 22,50 16 40 0,243
≥ 25 Tahun 15 37,50 9 22,50 24 60
Jumlah 22 55 18 45 40 100
Calon PengantinPria
<25 Tahun 5 12,50 5 12,50 10 25 0,456
≥ 25 Tahun 19 47,50 11 27,50 30 75
Jumlah 24 60 16 40 40 100

Dari table tersebut terlihat bahwa p-value calon pengantin wanita 0,243 (p-
value ≥ 0,05) dan calon pengantin pria 0,456 (p-value ≥ 0,05) sehingga tidak
terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara Umur dengan Kesiapan
Kehamilan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Juli Oktalia, Herizasyam,
2016 akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Dewi
Rokhanawati, Umu Hani Edi Nawangsih, 2014 dimana usia sangat
mempengaruhi kesiapan dalam kehamilan.

b. Analisa hubungan antara tingkat pendidikan dengan kesiapan kehamilan


calon pengantin.

Tabel 4.3. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan kesiapan kehamilan


calon pengantin
Kesiapan Kehamilan
Jumlah
Pendidikan Siap Belum siap p-value
f % f % f %
Calon Pengantin Wanita
Pendidikan Rendah 1 2,5 3 7,5 4 10 0,204
Pendidikan Tinggi 21 52,5 15 37,5 36 90
Jumlah 22 55 18 45 40 100
Calon PengantinPria
Pendidikan Rendah 1 2,5 0 0 1 2,5 0.408
Pendidikan Tinggi 23 57,5 16 40 39 97,5
Jumlah 24 60 16 40 40 100

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


46

Dari table tersebut terlihat bahwa p-value calon pengantin wanita 0,204 (p-
value ≥ 0,05) dan calon pengantin pria 0,408 (p-value ≥ 0,05) sehingga tidak
terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara Tingkat Pendidikan
dengan Kesiapan Kehamilan. Hal ini berbeda dengan hasilpenelitian Juli
Oktalia, Herizasyam, 2016 yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan suami
mempengaruhi kesiapan kehamilan. Begitupun dengan hasil penelitian yang
dilakukan Dewi Rokhanawati, Umu Hani Edi Nawangsih,2014 dimana tingkat
Pendidikan kesehatan mempengaruhi kesiapan dalam kehamilan.

c. Analisa hubungan antara pendapatan dengan kesiapan kehamilan calon


pengantin.

Tabel 4.4. Hubungan antara pendapatan dengan kesiapan kehamilan calon


pengantin
Kesiapan Kehamilan
Jumlah
Pendapatan Siap Belum siap p-value
f % f % f %
Calon Pengantin Wanita
<UMR 10 25 14 35 24 60 0,038
≥ UMR 12 30 4 10 16 40
Jumlah 22 55 18 45 40 100
Calon PengantinPria
<UMR 7 17,5 10 25 17 42,5 0,037
≥ UMR 17 42,5 6 15 23 57,5
Jumlah 24 60 16 40 40 100

Dari table tersebut terlihat bahwa p-value calon pengantin wanita 0,038 (p-
value < 0,05) dan calon pengantin pria 0,037 (p-value < 0,05) sehingga
terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara Tingkat Pendapatan
dengan Kesiapan Kehamilan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Juli Oktalia, Herizasyam, 2016 yang menyatakan bahwa tingkat
pendapatan akan mempengaruhi kesiapan kehamilan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


47

d. Analisa hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan kehamilan calon


pengantin.

Tabel 4.5. Hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan kehamilan calon


pengantin
Kesiapan Kehamilan
Jumlah
Pengetahuan Siap Belum siap p-value
f % f % f %
Calon Pengantin Wanita
Kurang 4 10 7 17,5 11 27,5 0,145
Baik 18 45 11 27,5 29 72,5
Jumlah 22 55 18 45 40 100
Calon PengantinPria
Kurang 6 15 6 15 12 30 0,398
Baik 18 45 10 25 28 70
Jumlah 24 60 16 40 40 100
Dari table tersebut terlihat bahwa p-value calon pengantin wanita 0,145 (p-
value ≥ 0,05) dan calon pengantin pria 0,398 (p-value ≥ 0,05) sehingga tidak
terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara Pengetahuan dengan
Kesiapan Kehamilan. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Juli Oktalia, Herizasyam, 2016 yang menyatakan bahwa
pengetahuan akan mempengaruhi kesiapan kehamilan meskipun tidak
dominan.

e. Analisa hubungan antara paparan informasi dengan kesiapan kehamilan


calon pengantin.

Tabel 4.6. Hubungan antara paparan informasi dengan kesiapan kehamilan


calon pengantin
Kesiapan Kehamilan
Jumlah
Paparan Informasi Siap Belum siap p-value
f % f % f %
Calon Pengantin Wanita
Tidak Adekuat 2 5 9 22,5 11 27,5 0,004
Adekuat 20 50 9 22,5 29 72,5
Jumlah 22 55 18 45 40 100
Calon Pengantin Pria
Tidak Adekuat 3 7,5 7 17,5 10 25 0,025
Adekuat 21 52,5 9 22,5 30 75
Jumlah 24 60 16 40 40 100

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


48

Dari table tersebut terlihat bahwa p-value calon pengantin wanita 0,004 (p-
value < 0,05) dan calon pengantin pria 0,025 (p-value < 0,05) sehingga
terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara Paparan Informasi
dengan Kesiapan Kehamilan. Hal ini sangat sama dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Juli Oktalia, Herizasyam, 2016 yang menyatakan bahwa
paparan informasi akan mempengaruhi kesiapan kehamilan secara dominan.

f. Analisa hubungan antara status gizi dengan kesiapan kehamilan calon


pengantin.

Tabel 4.7. Hubungan antara status gizi dengan kesiapan kehamilan calon
pengantin
Kesiapan Kehamilan
Jumlah
Status Gizi Siap Belum siap p-value
f % f % f %
Calon Pengantin Wanita
Kurus 6 15 7 17,5 13 32,5 0,435
Normal 16 40 11 27,5 27 67,5
Jumlah 22 55 18 45 40 100
Calon PengantinPria
Kurus 16 40 7 17,5 23 57,5 0,151
Normal 8 20 9 22,5 17 42,5
Jumlah 24 60 16 40 40 100

Dari table tersebut terlihat bahwa p-value calon pengantin wanita 0,435 (p-
value ≥ 0,05) dan calon pengantin pria 0,151 (p-value ≥ 0,05) sehingga tidak
terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara Status Gizi dengan
Kesiapan Kehamilan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


49

g. Analisa hubungan antara anemia dengan kesiapan kehamilan calon


pengantin.

Tabel 4.8. Hubungan antara anemia dengan kesiapan kehamilan calon pengantin
Kesiapan Kehamilan
Jumlah p-value
Anemia Siap Belum siap
f % f % f %
Calon Pengantin Wanita
Anemia 6 15 6 15 12 30 0,677
Tidak Anemia 16 40 12 30 28 70
Jumlah 22 55 18 45 40 100
Calon PengantinPria
Anemia 3 7,5 0 0 3 7,5 0,141
Tidak Anemia 21 52,5 16 40 37 92,5
Jumlah 24 60 16 40 40 100

Dari tabel tersebut terlihat bahwa p-value calon pengantin wanita 0,677 (p-
value ≥ 0,05) dan calon pengantin pria 0,141 (p-value ≥ 0,05) sehingga tidak
terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara Anemia dengan
kesiapan kehamilan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut:
1. Calon pengantin yang menyatakan siap untuk menghadapi kehamilanyaitu
55% calon pengantin wanita dan 60% calon pengantin pria.
2. Terdapat hubungan yang bermakna antara variable pendapatan dengan
kesiapan kehamilan baik pada calon pengantin wanita maupun calon penganti
pria dimana p-value calon pengantin wanita 0.038 dan p-value calon
pengantin pria 0,037.
3. Terdapat hubungan yang bermakna antara paparan informasi dengan kesiapan
kehamilan baik pada calon pengantin wanita maupun calon penganti pria
dimana p-value calon pengantin wanita 0.004 dan p-value calon pengantin
pria 0,025.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

50
DAFTAR PUSTAKA

1. Herizasyam JO. KESIAPAN IBU MENGHADAPI KEHAMILAN DAN


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. J Ilmu dan Teknol
Kesehat. 2016;3(2):147–59.
2. Goossens J, Van Den Branden Y, Van Der Sluys L, Delbaere I, Van Hecke
A, Verhaeghe S, et al. The prevalence of unplanned pregnancy ending in
birth, associated factors, and health outcomes. Hum Reprod. 2016;
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. Profil Kesehatan
Indonesia 2017. Data dan Informasi. Kementrian Keseahtan RI; 2018.
Jurnal Ilmu Kesehatan. 2018.
4. Indiarti M. Panduan lengkap kehamilan, persalinan dan perawatan bayi.
Yogyakarta : Diglossia Media. 2008;
5. Kurniasih D, Hilmansyah H, Astuti MP, Imam S. Sehat dan bugar berkat
gizi seimbang. Jakarta: Kompas Gramedia. 2010;
6. Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan edisi keempat. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta. 2014;
7. Rokhanawati D, Edi Nawangsih UH. Pendidikan pranikah terhadap
kesiapan menghadapi kehamilan pertama pada calon pengantin putri. J
Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah. 2018;
8. Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba D. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
& Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Cetakan I. 1998.
9. Notoadmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi. PT Rineka Cipta.
2014;
10. Prawirohardjo.S. Ilmu Kandungan edisi 3. In: ilmu kandungan. 2011.
11. Sari RM, Silviani YE, Supriyanto G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Pernikahan Dini di Desa Ujung Alih Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Empat Lawang Tahun 2019. Nurs Insid Communitu. 2020;
12. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.(b). Islam MZ, Lamberg-Allardt, C, Kärkkäinen, M, Ali, SMK.
2003;
13. Supariasa. Penilaian Status Gizi, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Supariasa, Penilai Status Gizi, Jakarta Buku Kedokt EGC. 2013;
14. Ani LS. Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. EGC. 2015.
15. Soekriman. Hidup Sehat Gizi SEimbang Dalam Siklus Kehidupan
Manusia. Jakarta: PT.Primamedi Pustaka. 2013.
16. Fikawati S, Syafiq, Ahmad KK. Gizi Ibu dan Bayi. Rajawali Pers. 2015.
17. (4) Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV
Alfabeta. 2016.
18. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta; 2010. Community Psychol. 2010;
19. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Edisi 2. Salemba Medika. 2015.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

51
DAFTAR LAMPIRAN

1. BIODATA PENELITI UTAMA


2. LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN
3. LEMBAR KUISIONER
4. SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
5. KETERANGAN LAYAK ETIK
6. LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI
7. LEMBAR BIMBINGAN LAPORAN HASIL SKRIPSI
8. LAMPIRAN ACC PEMBIMBING
9. DAFTAR TABEL

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

52
Lampiran 1

BIODATA PENELITI UTAMA

I. Data Pribadi
a. Nama : Yustina Fariati
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Januari 1972
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Status Pernikahan : Kawin
f. Alamat : Jl. Apel 1 Blok YF No. 15
Harapan Indah - BEKASI
g. Nomor Telepon/HP : 082299218858
h. Email : yustina.fariati@gmail.com

II. Riwayat Pendidikan


a. Akademi Kebidanan Depkes Bandung : 2000
b. Program Pendidikan Bidan Depkes Bandung : 1993
c. Sekolah Perawat Kesehatan Gatot Soebroto Jakarta : 1992
d. Sekolah Menengah Pertama 7 Metropolitan Jakarta : 1988
e. Sekolah Dasar 01 Pulogadung Jakarta : 1985

III. Pengalaman Pekerjaan


a. Bidan Desa di Pandeglang : 1993 - 1997
b. Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok : 2000 – Sekarang

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN


(Informed Consent)
Judul penelitian:
“Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kehamilan pada calon pengantin di
Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun 2021”

Undangan:
Peneliti ingin meminta kesediaan saudara/saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini sebagai partisipan penelitian. Silahkan membaca lembar persetujuan ini. Jika ada
pertanyaan, jangan sungkan atau ragu untuk menanyakannya.

Tujuan penelitian:
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi kesiapan kehamilan pada calon pengantin.

Keterlibatan partisipan:
Selama penelitian ini, peneliti membutuhkan kesedian saudara/saudari untuk meluangkan
waktu. Peneliti akan menemui anda dengan maksud:
1. Meminta anda membaca dan menandatangani lembar persetujuan partisipasi dalam
penelitian.
2. Melakukan wawancara.
3. Meminta anda untuk membaca hasil transkip nilai (hasil ketikan) wawancara dan
memberikan pengesahan/persetujuan.

Penjelasan prosedur :
Peneliti akan melakukan pembagian lembar kuisioner untuk diisi secara lengkap dan hasil
jawaban kuisioner ini akan peneliti jaga kerahasiaannya.

Jaminan kerahasiaan:
Kerahasiaan anda akan peneliti jaga. Peneliti tidak akan menyebutkan nama anda. Peneliti
hanya akan memberikan nama samaran atau inisial. Semua informasi yang anda berikan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


akan dijaga kerahasiaannya sehingga identitas anda tetap terlindungi. Semua informasi
menjadi rahasia peneliti. Hasil penelitian ini akan dipublikaskan sebagai skripsi.

Hak untuk berpartisipasi dan mengundurkan diri:


Anda dengan sepenuhnya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Tetapi sewaktu-
waktu anda bisa menarik diri untuk tidak terlibat dalam penelitian ini. Jika ada
pertanyaan, anda tidak perlu sungkan atau ragu untuk bertanya. Salinan dari surat
persetujuan ini akan menjadi milik anda untuk disimpan. Partisipan memahami semua
informasi di atas dan dengan ini menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini.

(…………………………...) (………………………)
Tanda tangan partisipan Tanggal
Inisial: (………………….)

Partisipan menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian dan bersedia untuk mengisi
kuisioner dengan lengkap, benar dan jujur. Peneliti telah menjelaskan penelitian ini
kepada partisipan diatas sebelum meminta persetujuannya untuk terlibat dalam penelitian
ini.

(…………………………...) (………………………)
Tanda tangan peneliti Tanggal

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 3
LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

A. BIODATA
Nama : ........................................................
Nama Calon Istri/ Suami (*) :........................................................
Umur : ..................... Tahun
Tinggi Badan : ..................... Meter
Berat Badan : ..................... Kg
Status Gizi : .....................
Lila : ..................... Cm
Kadar Hb : ..................... gr/dl
Keterangan: (*) coret yang tidakperlu

Petunjuk pengisian :
Berilah tanda checklist (√) pada kotak yang telah disediakan.
1. Pendidikan terakhir
a. SD
b. SMP/Tsanawiyah
c. SMA/SMK/Aliyah
d. Akademi/Perguruan Tinggi
2. Pekerjaan
a. Swasta
b. PNS
c. Wiraswasta
d. Tidak bekerja
3. Pendapatan rata-rata per bulan
a. Kurang dari UMR (Rp. 4.400.000)
b. Lebih dari UMR (Rp. 4.400.000)

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan
B. PENGETAHUAN
Petunjuk Pengisian :
Berilah jawaban anda dengan tanda checklist (√) pada kolom B jika benar dan
S jika Salah
No Pernyataan B S
1. Kehamilan adalah bersatunya sperma dan sel telur.
Salah satu tanda kehamilan adalah tidak menstruasi
2.
(telat menstruasi lebih dari satu bulan).
3. Pada saat terjadi kehamilan dilarang untuk berolah raga.
Kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol,
4. minum kopi berlebihan dapat mempengaruhi kesuburan
wanita.
5. Pada saat hamil tidak akan terjadi perubahan fisik.
Pada masa kehamilan harus banyak mengkonsumsi
6.
makanan yang bergizi.
Yang dimaksud dengan Anemia pada ibu hamil adalah
7.
ibu hamil yang kelebihan makan.
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar
8.
hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11gr/dl.
Terjadinya Anemia pada ibu hamil akan berdampak
9.
kurang baik bagi ibu dan janin yang dikandungnya.
Gejala ibu hamil yang mengalami Anemia adalah pucat,
10.
lesu, lelah, mual, pusing dan daya tahan tubuh menurun.
Umur ideal kehamilan seorang wanita adalah 20 - 35
11.
tahun.
Selain mempersiapkan fisik, umur dan psikologis,
perencanaaan kehamilan harus juga mempersiapkan
12.
keuangan (financial) dan pengetahuan tentang
kehamilan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan

C. PAPARAN INFORMASI
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan.
No Pernyataan Ya Tidak
Apakah anda pernah mencari informasi tentang
1. kehamilan baik dari koran, majalah, televisi atau
internet?
Apakah orang tua, saudara, teman atau orang di
2. lingkungan terdekat anda pernah membagikan
pengalaman mereka ketika hamil?
Apakah anda pernah mendapatkan penyuluhan tentang
3.
kehamilan dari petugas kesehatan?.
Apakah anda setuju dengan informasi petugas bila hamil
4.
diusia > 35 tahun resiko kecacatan pada bayi tinggi ?
Apakah petugas kesehatan menjelaskan tanda-tanda
5. subur pada wanita menggunakan siklus mestruasi di
Aplikasi procatin ?
Apakah informasi cara menghitung masa subur dalam
6.
menu merencakaan kehamilan mudah anda terapkan ?
Apakah petugas memberikan kesempatan untuk tanya
7.
jawab saat konsultasi ?
Apakah informasi yang petugas sampaikan jelas dan
8.
mudah dipahami dalam merencanakan kehamilan?
Apakah petugas kesehatan menjelaskan 4 hal yang harus
9.
dihindari dalam merencanakan kehamilan ?
Apakah aplikasi Procatin mempermudah anda dalam
10.
merencanakan kehamilan bersama pasangan ?

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan
D. KESIAPAN KEHAMILAN
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan.
No Pernyataan Ya Tidak
Apakah saat ini anda memiliki tabungan untuk
1. menghadapai kehamilan anda dan calon istri anda dan
persalinannya nanti ?
Apakah anda rutin berolah raga, menjaga pola makan
2.
dan istirahat yang cukup ?
Apakah anda merokok, minum minuman keras atau
3.
mengkonsumsi narkoba ?
Apakah anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau
4.
kencing manis (diabetes millitus) ?
Apakah anda pernah melakukan skrining HIV, Hepatitis
5.
dan Torch ?
6. Apakah anda sering mengalami cemas dan sulit tidur ?
Apakah anda sering mengalami lemes, cepat Lelah dan
7.
wajah tampak pucat ?
Apakah anda pernah mengalami kekerasan fisik atau
8.
psikologis dari calon pasangan anda ?
Apakah anda pernah mendapatkan imunisasi Tetanus
9.
(TT) ?
Apakah sebelum menikah anda pernah hamil atau
10.
mengalami keguguran ?
Apakah anda pernah mengkonsumsi tablet asam folat
11.
dan tablet penambah darah ?
Apakah lingkungan atau tempat pekerjaan anda
12.
memiliki efek bahaya terhadap kehamilan ?

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 4

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 5

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 6
LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
2021

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan
LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
2021

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 7

LEMBAR BIMBINGAN LAPORAN HASIL SKRIPSI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
2021

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lanjutan

LEMBAR BIMBINGAN LAPORAN HASIL SKRIPSI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
2021

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 8

Persetujuan pembimbing untuk maju Sidang Proposal Skripsi

Persetujuan pembimbing untuk maju Sidang Skripsi

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 9
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Pengetahuan Kehamilan Calon


Pengantin Wanita.
2. Tabel 2. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Paparan Informasi Calon
Pengantin Wanita.
3. Tabel 3. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Kesiapan Kehamilan Calon
Pengantin Wanita.
4. Tabel 4. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Pengetahuan Kehamilan Calon
Pengantin Pria.
5. Tabel 5. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Paparan Informasi Calon
Pengantin Pria.
6. Tabel 6. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Kesiapan Kehamilan Calon
Pengantin Pria.
7. Tabel 7. Rekapitulasi Data Responden Calon Pengantin Wanita.
8. Tabel 8. Rekapitulasi Data Responden Calon Pengantin Pria.
9. Tabel 9. Koefisien Reprodusibilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin
Wanita.
10. Tabel 10. Koefisien Reprodusibilitas Paparan Informasi Calon Pengantin
Wanita.
11. Tabel 11. Koefisien Reprodusibilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin
Wanita.
12. Tabel 12. Koefisien Skalabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin
Wanita.
13. Tabel 13. Koefisien Skalabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Wanita.
14. Tabel 14. Koefisien Skalabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin
Wanita.
15. Tabel 15. Koefisien Reprodusibilitas Pengetahuan Kehamilan Calon
Pengantin Pria.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


16. Tabel 16. Koefisien Reprodusibilitas Paparan Informasi Calon Pengantin
Pria.
17. Tabel 17. Koefisien Reprodusibilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin
Pria.
18. Tabel 18. Koefisien Skalabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin
Pria.
19. Tabel 19. Koefisien Skalabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Pria.
20. Tabel 20. Koefisien Skalabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Pria.
21. Tabel 21. Hasil Pengujian Reabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon
Pengantin Wanita.
22. Tabel 22. Hasil Pengujian Reabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin
Wanita.
23. Tabel 23. Hasil Pengujian Reabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin
Wanita.
24. Tabel 24. Hasil Pengujian Reabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon
Pengantin Pria.
25. Tabel 25. Hasil Pengujian Reabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Pria.
26. Tabel 26. Hasil Pengujian Reabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin
Pria
27. Tabel 27. Hasil Uji Normalitas dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.
28. Tabel 28. Hasil Uji Normalitas dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
29. Tabel 29. Hasil Uji Normalitas
30. Tabel 30. Hasil Uji Linearitas
31. Tabel 31. Hasil Uji Linearitas Umur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Wanita
32. Tabel 32. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.
33. Tabel 33. Hasil Uji Linearitas Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita.
34. Tabel 34. Hasil Uji Linearitas Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Wanita.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


35. Tabel 35. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendapatan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.
36. Tabel 36. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.
37. Tabel 37. Hasil Uji Linearitas Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.
38. Tabel 38. Hasil Uji Linearitas Umur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Pria
39. Tabel 39. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
40. Tabel 40. Hasil Uji Linearitas Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria.
41. Tabel 41. Hasil Uji Linearitas Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Pria.
42. Tabel 42. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendapatan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
43. Tabel 43. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
44. Tabel 44. Hasil Uji Linearitas Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
45. Tabel 45. Hasil Analisa BivariatUmur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Wanita.
46. Tabel 46. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.
47. Tabel 47. Hasil Analisa Bivariat Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita.
48. Tabel 48. Hasil Analisa Bivariat Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita.
49. Tabel 49. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pendapatan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


50. Tabel 50. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita.
51. Tabel 51. Analisa Bivariat Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita.
52. Tabel 52. Hasil Analisa BivariatUmur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Pria.
53. Tabel 53. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
54. Tabel 54. Hasil Analisa Bivariat Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria.
55. Tabel 55. Hasil Analisa Bivariat Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria.
56. Tabel 56. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pendapatan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
57. Tabel 57. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria.
58. Tabel 58. Analisa Bivariat Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria.
59. Tabel 59. Hasil Analisa Korelasi Bivariat dengan SPSS Calon Pengantin
Wanita.
60. Tabel 60. Hasil Analisa Korelasi Bivariat dengan SPSS Calon Pengantin Pria.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGETAHUAN KEHAMILAN RESPONDEN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE PENGETAHUAN


SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KURANG BAIK
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 10 1
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 2
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 2
8 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 9 1
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 8 1
14 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 1
15 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 1
16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 1
17 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
21 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
32 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 6 1
33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
34 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
40 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 1
Mean 10.90
Frekuensi (f) 11 29

Tabel 1. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PAPARAN INFORMASI RESPONDEN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE PAPARAN INFORMASI


SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T IDAK ADEKUAT ADEKUAT

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 1
2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1
3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1
4 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1
5 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
7 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 2
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
14 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1
15 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 2
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 2
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
30 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 1
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2
32 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
35 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
36 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 1
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
38 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
Mean 8.85
Frekuensi (f) 11 29

Tabel 2. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Paparan Informasi Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KESIAPAN KEHAMILAN RESPONDEN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE KESIAPAN KEHAMILAN


SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 BELUM SIAP SIAP
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 1
2 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7 1
3 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 1
4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 1
5 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 5 1
6 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 1
7 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 9 2
8 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 8 1
9 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 1
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 2
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 2
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9 2
14 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6 1
15 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 2
17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 2
18 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 2
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 2
20 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 2
21 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 1
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 2
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 2
24 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 1
25 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 2
26 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 1
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 2
28 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 2
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
30 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 2
32 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 7 1
33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 2
34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
35 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 1
36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 2
37 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 1
38 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 1
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 2
40 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 2
Mean 8.68
Frekuensi (f) 18 22

Tabel 3. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGETAHUAN KEHAMILAN RESPONDEN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE PENGETAHUAN


SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KURANG BAIK
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 1
5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 1
7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
9 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 2
12 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 9 1
13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
14 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 1
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 2
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 2
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 2
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 2
34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
36 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
38 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 1
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
40 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 1
Mean 10.80
Frekuensi (f) 12 28

Tabel 4. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PAPARAN INFORMASI RESPONDEN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE PAPARAN INFORMASI


SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T IDAK ADEKUAT ADEKUAT

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
6 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1
7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 2
11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
12 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
14 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 2
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
20 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
28 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 1
29 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 1
30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 2
31 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 2
33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2
34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
36 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 1
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 2
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
40 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 1
Mean 8.38
Frekuensi (f) 10 30

Tabel 5. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Paparan Informasi Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KESIAPAN KEHAMILAN RESPONDEN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE KESIAPAN KEHAMILAN


SKOR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 BELUM SIAP SIAP
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 2
3 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 2
4 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 1
5 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 2
6 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4 1
7 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
9 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 1
10 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 5 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 2
14 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
17 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 8 2
18 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 2
20 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6 1
21 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 1
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 2
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 2
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9 2
25 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 7 1
26 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
28 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 1
29 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5 1
30 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 1
31 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 1
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 2
33 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 8 2
34 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 2
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
36 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 2
37 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 1
38 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
39 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 2
40 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 1
Mean 7.65
Frekuensi (f) 16 24

Tabel 6. Hasil Jawaban Kuesioner Tentang Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


TABEL REKAPITULASI RESPONDEN WANITA

No Umur < 19 Thn ≥ 19 Thn Pend Rendah Tinggi Gizi Kurus Normal Anemia ≤ 12 gr/dl > 12 gr/dl Pendapatan < UMR ≥ UMR Pengetahuan Kurang Baik Informasi Tdk Adekuat Adekuat Kesiapan Tdk siap Siap
1 20 2 3 2 25.0 2 11.1 1 0 1 9 1 7 1 8 1
2 26 2 4 2 26.4 1 13.9 2 1 1 12 2 8 1 7 1
3 27 2 4 2 21.0 2 12.7 2 2 2 11 2 8 1 8 1
4 25 2 4 2 23.8 2 13.4 2 2 2 10 1 8 1 8 1
5 27 2 3 2 24.1 2 13.4 2 1 1 11 2 7 1 5 1
6 23 2 3 2 21.6 2 11.4 1 1 1 11 2 10 2 6 1
7 23 2 3 2 18.7 2 11.9 1 1 1 11 2 7 1 9 2
8 30 2 1 1 25.4 1 12.2 2 1 1 9 1 10 2 8 1
9 30 2 4 2 31.1 1 13.2 2 1 1 11 2 9 2 6 1
10 22 2 3 2 22.1 2 12.7 2 2 2 11 2 10 2 11 2
11 31 2 4 2 21.5 2 13.6 2 2 2 12 2 9 2 10 2
12 31 2 4 2 19.4 2 11.6 1 2 2 12 2 9 2 9 2
13 29 2 2 1 23.2 2 12.1 2 1 1 8 1 10 2 9 2
14 21 2 3 2 23.1 2 10.4 1 0 1 10 1 7 1 6 1
15 25 2 2 1 24.2 2 13.1 2 1 1 8 1 8 1 8 1
16 26 2 4 2 22.2 2 13.2 2 2 2 10 1 10 2 11 2
17 23 2 3 2 24.9 2 13.5 2 1 1 10 1 9 2 11 2
18 25 2 4 2 22.5 2 12.3 2 2 2 12 2 9 2 9 2
19 26 2 3 2 25.2 2 14.2 2 0 1 11 2 9 2 11 2
20 36 2 4 2 39.1 1 13.0 2 2 2 12 2 9 2 9 2
21 21 2 2 1 22.9 2 12.6 2 1 1 10 1 9 2 7 1
22 31 2 4 2 21.9 2 15.0 2 0 1 12 2 10 2 9 2
23 33 2 3 2 20.7 2 12.5 2 1 1 12 2 9 2 11 2
24 22 2 3 2 22.9 2 13.8 2 1 1 12 2 9 2 8 1
25 24 2 3 2 17.2 1 13.3 2 2 2 11 2 9 2 10 2
26 27 2 4 2 28.9 1 14.4 2 0 1 12 2 10 2 8 1
27 28 2 4 2 24.0 2 13.2 2 2 2 11 2 10 2 11 2
28 24 2 3 2 23.8 2 12.3 2 1 1 12 2 9 2 9 2
29 26 2 3 2 25.2 1 11.6 1 1 1 12 2 10 2 10 2
30 23 2 4 2 17.9 1 10.5 1 0 1 12 2 8 1 6 1
31 41 2 4 2 25.0 2 12.0 1 2 2 12 2 9 2 11 2
32 21 2 3 2 24.5 1 12.3 2 0 1 6 1 5 1 7 1
33 29 2 3 2 24.8 2 12.7 2 2 2 11 2 10 2 9 2
34 27 2 4 2 25.9 1 12.7 2 2 2 11 2 10 2 10 2
35 26 2 3 2 19.0 2 10.2 1 2 2 12 2 9 2 6 1
36 20 2 3 2 30.2 1 12.0 1 1 1 12 2 8 1 10 2
37 22 2 3 2 31.6 1 11.6 1 1 1 12 2 9 2 8 1
38 22 2 3 2 22.0 2 12.5 2 2 2 12 2 9 2 8 1
39 27 2 4 2 23.4 2 12.6 2 2 2 11 2 10 2 11 2
40 19 2 3 2 17.9 1 11.2 1 1 1 10 1 9 2 9 2
26.0 0 40 4 36 13 27 12 28 24 16 10.90 11 29 8.85 11 29 8.68 18 22

Tabel 7. Rekapitulasi Data Responden Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


TABEL REKAPITULASI RESPONDEN PRIA

No Umur < 19 Thn ≥ 19 Thn Pendidikan Rendah Tinggi Gizi Kurus Normal Anemia ≤ 13 gr/dl > 13 gr/dl Pendapatan < UMR ≥ UMR Pengetahuan Kurang Baik Informasi Tdk Adekuat Adekuat Kesiapan Tdk siap Siap
1 28 2 3 2 19.5 2 13.9 2 1 1 10 1 9 2 8 2
2 33 2 3 2 22.2 2 14.9 2 2 2 12 2 6 1 9 2
3 25 2 4 2 23.8 2 13.6 2 2 2 12 2 10 2 8 2
4 26 2 3 2 18.6 2 13.5 2 2 2 10 1 9 2 6 1
5 29 2 2 1 25.0 2 15.9 2 1 1 11 2 10 2 8 2
6 28 2 2 2 39.0 1 14.7 2 1 1 7 1 2 1 4 1
7 22 2 2 2 20.1 2 14.7 2 1 1 7 1 2 1 6 1
8 30 2 4 2 26.8 1 16.2 2 2 2 12 2 10 2 10 2
9 27 2 3 2 17.6 1 15.7 2 2 2 10 1 10 2 5 1
10 20 2 3 2 20.9 2 14.8 2 1 1 12 2 9 2 5 1
11 27 2 4 2 26.8 1 14.4 2 2 2 11 2 9 2 10 2
12 28 2 3 2 25.7 1 15.8 2 1 1 9 1 7 1 8 2
13 24 2 3 2 20.1 2 12.3 1 1 1 10 1 10 2 9 2
14 20 2 3 2 18.4 2 14.9 2 1 1 8 1 2 1 7 1
15 28 2 4 2 27.7 1 14.8 2 2 2 11 2 10 2 10 2
16 35 2 3 2 22.9 2 15.1 2 2 2 8 1 9 2 8 2
17 27 2 4 2 32.4 1 15.4 2 2 2 12 2 10 2 8 2
18 24 2 3 2 22.4 2 14.5 2 2 2 11 2 9 2 7 1
19 41 2 3 2 27.3 1 15.4 2 1 1 12 2 10 2 10 2
20 27 2 3 2 39.4 1 14.4 2 1 1 12 2 7 1 6 1
21 37 2 4 2 23.4 2 14.9 2 1 1 12 2 9 2 7 1
22 24 2 4 2 25.6 1 14.4 2 2 2 11 2 9 2 9 2
23 22 2 3 2 21.5 2 14.5 2 1 1 10 1 9 2 9 2
24 25 2 4 2 16.6 1 15.7 2 2 2 12 2 9 2 9 2
25 30 2 4 2 23.5 2 14.8 2 2 2 12 2 10 2 7 1
26 25 2 4 2 30.8 1 12.9 1 2 2 11 2 10 2 8 2
27 29 2 4 2 26.3 1 14.8 2 2 2 11 2 9 2 8 2
28 39 2 3 2 26.6 1 13.2 2 1 1 11 2 7 1 7 1
29 32 2 4 2 19.2 2 14.6 2 1 1 11 2 6 1 5 1
30 23 2 3 2 25.1 1 15.3 2 1 1 12 2 9 2 7 1
31 26 2 3 2 25.5 1 13.6 2 2 11 2 9 2 7 1
32 33 2 4 2 29.4 1 13.8 2 2 2 12 2 9 2 9 2
33 24 2 3 2 22.6 2 12.2 1 2 2 11 2 9 2 8 2
34 26 2 4 2 31.8 1 15.6 2 2 2 11 2 9 2 8 2
35 28 2 3 2 27.8 1 16.3 2 2 2 12 2 10 2 8 2
36 23 2 3 2 25.8 1 15.6 2 2 2 11 2 6 1 8 2
37 25 2 4 2 31.0 1 14.9 2 2 2 12 2 9 2 7 1
38 42 2 3 2 26.6 1 13.7 2 1 1 10 1 10 2 8 2
39 32 2 3 2 29.8 1 14.9 2 2 2 12 2 10 2 8 2
40 28 2 3 2 19.1 2 13.9 2 1 1 10 1 7 1 7 1
0 40 1 39 23 17 3 37 17 23 10.80 12 28 8.38 10 30 7.65 16 24

Tabel 8. Rekapitulasi Data Responden Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN REPRODUSIBILITAS PENGETAHUAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 8
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 3
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 10 2
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
8 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 9 3
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 8 4
14 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 2
15 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 4
16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
17 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
21 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
32 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 6 6
33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
34 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
40 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
Jumlah Kesalahan 0 1 15 4 5 0 8 5 1 2 2 1
Koefisien Reprodusibilitas
1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 44
Kr
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 9. Koefisien Reprodusibilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN REPRODUSIBILITAS PAPARAN INFORMASI CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 3
2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2
4 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
5 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 3
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
7 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 3
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
14 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 3
15 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
30 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 2
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1
32 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 5
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
35 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
36 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 2
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
38 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
Jumlah Kesalahan 3 0 21 10 2 5 2 1 2 0
Koefisien Reprodusibilitas
1.000 1.000 0.999 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 46
Kr
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 10. Koefisien Reprodusibilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN REPRODUSIBILITAS KESIAPAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 4
2 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7 5
3 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
5 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 5 7
6 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 6
7 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 9 3
8 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
9 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 6
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 2
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9 3
14 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6 6
15 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 4
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1
17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
18 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 3
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
20 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
21 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 5
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
24 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
25 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 2
26 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 4
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
28 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 3
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
30 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 6
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1
32 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 7 5
33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
35 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 6
36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 2
37 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 4
38 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1
40 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
Jumlah Kesalahan 10 8 0 1 35 9 9 1 23 4 31 2
Koefisien Reprodusibilitas
1.000 1.000 1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 133
Kr
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 11. Koefisien Reprodusibilitas KesiapanKehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN SKALABILITAS PENGETAHUAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 8
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 3
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 10 2
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
8 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 9 3
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 8 4
14 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 2
15 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 4
16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
17 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
21 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
32 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 6 6
33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
34 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
40 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
Jumlah Kesalahan 0 1 15 4 5 0 8 5 1 2 2 1
Jumlah yang Benar 40 39 25 36 35 40 32 35 39 38 38 39
Koefisien Skalabilitas
1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 44
Ks
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 12. Koefisien Skalabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN SKALABILITAS PAPARAN INFORMASI CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 3
2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2
4 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
5 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 3
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
7 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 3
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 1
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
14 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 3
15 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
30 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 2
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1
32 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 5
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
35 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
36 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 2
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
38 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
Jumlah Kesalahan 3 0 21 10 2 5 2 1 2 0
Jumlah yang Benar 37 40 19 30 38 35 38 39 38 40
Koefisien Skalabilitas 46
1.000 1.000 0.998 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Ks
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 13. Koefisien Skalabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN SKALABILITAS KESIAPAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 4
2 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7 5
3 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
5 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 5 7
6 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 6
7 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 9 3
8 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
9 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 6
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 2
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9 3
14 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6 6
15 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 4
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1
17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
18 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 3
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
20 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
21 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 5
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1
24 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
25 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 2
26 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 4
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
28 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 3
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
30 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 6
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1
32 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 7 5
33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
35 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 6
36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 2
37 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 4
38 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 4
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1
40 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 3
Jumlah Kesalahan 10 8 0 1 35 9 9 1 23 4 31 2
Jumlah yang Benar 30 32 40 39 5 31 31 39 17 36 9 38
Koefisien Skalabilitas 133
1.000 1.000 1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 0.999 1.000 0.999 1.000
Ks
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 14. Koefisien Skalabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN REPRODUSIBILITAS PENGETAHUAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 8
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 5
7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 5
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
9 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
12 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 9 3
13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
14 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 4
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 4
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
36 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
38 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
40 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
Jumlah Kesalahan 1 0 10 2 2 0 10 7 6 4 3 2
Koefisien Reprodusibilitas
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 50
Kr
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 15. Koefisien Reprodusibilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN REPRODUSIBILITAS PAPARAN INFORMASI CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 4
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
6 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 8
7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 8
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
12 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 3
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
14 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 8
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
18 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
20 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 3
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 2
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
28 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 3
29 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 4
30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
32 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
33 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2
34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
36 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 4
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
40 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 3
Jumlah Kesalahan 10 6 20 12 4 3 6 3 3 3
Koefisien Reprodusibilitas
0.999 1.000 0.999 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 71
Kr
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 16. Koefisien Reprodusibilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN REPRODUSIBILITAS KESIAPAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 3
3 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 4
4 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 6
5 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 4
6 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4 8
7 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6 6
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
9 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 7
10 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 5 7
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
14 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 5
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
17 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 8 4
18 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 2
20 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6 6
21 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9 3
25 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 7 5
26 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
28 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 5
29 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5 7
30 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
31 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
33 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 8 4
34 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 4
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
36 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 4
37 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
38 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
39 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
40 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
Jumlah Kesalahan 5 7 8 5 33 8 4 1 26 40 33 3
Koefisien Reprodusibilitas
1.000 1.000 1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 0.999 0.999 1.000 174
Kr
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 17. Koefisien Reprodusibilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN SKALABILITAS PENGETAHUAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 8
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 5
7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 5
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
9 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1
12 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 9 3
13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2
14 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 4
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 4
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
36 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
38 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0
40 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 2
Jumlah Kesalahan 1 0 10 2 2 0 10 7 6 4 3 2
Jumlah yang Benar 39 40 30 38 38 40 30 33 34 36 37 38
Koefisien Skalabilitas
1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 0.999 0.999 0.999 1.000 1.000 1.000 50
Ks
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 18. Koefisien Skalabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN SKALABILITAS PAPARAN INFORMASI CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 4
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
6 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 8
7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 8
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
12 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 3
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
14 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 8
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
18 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
20 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 3
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 2
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
28 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 3
29 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 4
30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
32 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
33 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2
34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
36 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 4
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0
40 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 3
Jumlah Kesalahan 10 6 20 12 4 3 6 3 3 3
Jumlah yang Benar 30 34 20 28 36 37 34 37 37 37
Koefisien Skalabilitas 71
0.999 1.000 0.999 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Ks
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 19. Koefisien Skalabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KOEFISIEN SKALABILITAS KESIAPAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
TOTAL ERROR
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 3
3 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 4
4 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 6
5 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 4
6 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4 8
7 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6 6
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
9 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 7
10 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 5 7
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
14 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 5
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
17 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 8 4
18 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 2
20 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6 6
21 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9 3
25 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 7 5
26 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
28 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 5
29 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5 7
30 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
31 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 3
33 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 8 4
34 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 4
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
36 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 4
37 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
38 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
39 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 4
40 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 5
Jumlah Kesalahan 5 7 8 5 33 8 4 1 26 40 33 3
Jumlah yang Benar 35 33 32 35 7 32 36 39 14 0 7 37
Koefisien Skalabilitas 174
1.000 1.000 1.000 1.000 0.999 1.000 1.000 1.000 0.999 0.999 0.999 1.000
Ks
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 20. Koefisien Skalabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGUJIAN REABILITAS PENGETAHUAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
SKOR (s) s2
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 9 81
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10 100
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 121
8 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 9 81
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
13 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8 64
14 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 100
15 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 8 64
16 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 100
17 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 100
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
21 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 100
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
32 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 6 36
33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
34 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
40 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 100
Benar 40 39 25 36 35 40 32 39 35 39 38 38 436 4826
Salah 0 1 15 4 5 0 8 1 5 1 2 2
p 1 0.975 0.625 0.9 0.875 1 0.8 0.975 0.875 0.975 0.95 0.95
q 0 0.025 0.375 0.1 0.125 0 0.2 0.025 0.125 0.025 0.05 0.05
p.q 0 0.024375 0.234375 0.09 0.109375 0 0.16 0.024375 0.109375 0.024375 0.0475 0.0475 0.87125
S2 120.3775
KR-20 1.083

Tabel 21. Hasil Pengujian Reabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGUJIAN REABILIITAS PAPARAN INFORMASI CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
SKOR (s) s2
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 49
2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 64
3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 64
4 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 64
5 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 49
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
7 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 49
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 81
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
14 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 49
15 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 64
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 81
19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 81
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 81
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
30 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 64
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 81
32 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 25
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
35 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 81
36 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 64
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
38 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
Benar 37 40 19 30 38 35 38 39 38 40 354 3182
Salah 3 0 21 10 2 5 2 1 2 0
p 0.925 1 0.475 0.75 0.95 0.875 0.95 0.975 0.95 1
q 0.075 0 0.525 0.25 0.05 0.125 0.05 0.025 0.05 0
p.q 0.069375 0 0.249375 0.1875 0.0475 0.109375 0.0475 0.024375 0.0475 0 0.7825
S2 79.32875
KR-20 1.100151

Tabel 22. Hasil Pengujian Reabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGUJIAN REABILITAS KESIAPAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN WANITA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
SKOR (s) s2
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 64
2 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7 49
3 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 64
4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 64
5 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 5 25
6 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 36
7 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 9 81
8 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 8 64
9 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 36
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 100
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 81
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9 81
14 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6 36
15 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 64
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
18 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 81
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
20 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 81
21 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 49
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 81
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
24 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 64
25 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 100
26 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 64
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121
28 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 81
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 100
30 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 36
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
32 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 7 49
33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 81
34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 100
35 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 36
36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 100
37 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8 64
38 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 64
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
40 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9 81
Benar 30 32 40 39 5 31 31 39 17 36 9 38 347 3125
Salah 10 8 0 1 35 9 9 1 23 4 31 2
p 0.75 0.8 1 0.975 0.125 0.775 0.775 0.975 0.425 0.9 0.225 0.95
q 0.25 0.2 0 0.025 0.875 0.225 0.225 0.025 0.575 0.1 0.775 0.05
p.q 0.1875 0.16 0 0.024375 0.109375 0.174375 0.174375 0.024375 0.244375 0.09 0.174375 0.0475 1.410625
S2 77.90813
KR-20 1.071157

Tabel 23. Hasil Pengujian Reabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGUJIAN REABILITAS PENGETAHUAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
SKOR (s) s2
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 100
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 100
5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 49
7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 49
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
9 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 100
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 121
12 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 9 81
13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
14 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 64
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 8 64
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 100
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 121
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 121
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121
34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
36 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
38 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 100
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144
40 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 100
Benar 39 40 30 38 37 40 30 33 34 36 37 38 432 4740
Salah 1 0 10 2 3 0 10 7 6 4 3 2
p 0.975 1 0.75 0.95 0.925 1 0.75 0.825 0.85 0.9 0.925 0.95
q 0.025 0 0.25 0.05 0.075 0 0.25 0.175 0.15 0.1 0.075 0.05
p.q 0.024375 0 0.1875 0.0475 0.069375 0 0.1875 0.144375 0.1275 0.09 0.069375 0.0475 0.995
S2 74.4
KR-20 1.07632

Tabel 24. Hasil Pengujian Reabilitas Pengetahuan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGUJIAN RABILITAS PAPARAN INFORMASI CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
SKOR (s) s2
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 81
2 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 36
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
6 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 4
7 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 4
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 81
11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
12 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 49
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
14 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 4
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 81
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
18 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 64
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
20 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 49
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 81
22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
23 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 64
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
28 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 49
29 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 36
30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 81
31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 64
32 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 64
33 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 64
34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 64
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
36 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 6 36
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
40 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 49
Benar 30 34 20 28 35 37 34 37 37 37 329 2891
Salah 10 6 20 12 5 3 6 3 3 3
p 0.75 0.85 0.5 0.7 0.875 0.925 0.85 0.925 0.925 0.925
q 0.25 0.15 0.5 0.3 0.125 0.075 0.15 0.075 0.075 0.075
p.q 0.1875 0.1275 0.25 0.21 0.109375 0.069375 0.1275 0.069375 0.069375 0.069375 1.289375
S2 72.06938
KR-20 1.091233

Tabel 25. Hasil Pengujian Reabilitas Paparan Informasi Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


PENGUJIAN REABILITAS KESIAPAN KEHAMILAN CALON PENGANTIN PRIA

NO JAWABAN PERTANYAAN KE
SKOR (s) s2
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 81
3 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 64
4 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 36
5 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 64
6 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4 16
7 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6 36
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 100
9 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 25
10 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 5 25
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 100
12 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 81
14 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 49
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 100
16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
17 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 8 64
18 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 49
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 100
20 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6 36
21 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 49
22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 81
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 81
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9 81
25 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 7 49
26 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
28 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7 49
29 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5 25
30 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 49
31 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 49
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 81
33 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 8 64
34 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 64
35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
36 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 8 64
37 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 49
38 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
39 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 8 64
40 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 49
Benar 35 33 32 34 7 32 36 39 14 0 7 37 306 2422
Salah 5 7 8 6 33 8 4 1 26 40 33 3
p 0.875 0.825 0.8 0.85 0.175 0.8 0.9 0.975 0.35 0 0.175 0.925
q 0.125 0.175 0.2 0.15 0.825 0.2 0.1 0.025 0.65 1 0.825 0.075
p.q 0.109375 0.144375 0.16 0.1275 0.144375 0.16 0.09 0.024375 0.2275 0 0.144375 0.069375 1.40125
S2 60.35875
KR-20 1.065583

Tabel 26. Hasil Pengujian Reabilitas Kesiapan Kehamilan Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 27. Hasil Uji Normalitas dengan SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 28. Hasil Uji Normalitas dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Variabel p-value Keterangan

Calon Pengantin Wanita


Kesiapan Kehamilan (Y) < 0.01 Normal
Umur (X1) < 0.01 Normal
Pendidikan (X2) < 0.01 Normal
Pendapatan (X3) < 0.01 Normal
Pengetahuan (X4) < 0.01 Normal
Paparan Informasi (X5) < 0.01 Normal
Status Gizi (X6) < 0.01 Normal
Anemia (X7) < 0.01 Normal

Calon PengantinPria
Kesiapan Kehamilan (Y) < 0.01 Normal
Umur (X1) < 0.01 Normal
Pendidikan (X2) < 0.01 Normal
Pendapatan (X3) < 0.01 Normal
Pengetahuan (X4) < 0.01 Normal
Paparan Informasi (X5) < 0.01 Normal
Status Gizi (X6) < 0.01 Normal
Anemia (X7) < 0.01 Normal

Tabel 29. Hasil Uji Normalitas

Hubungan p-value Keterangan

Calon Pengantin Wanita

Umur (X1) – Kesiapan Kehamilan (Y) 0,254 Non Linear


Pendidikan (X2) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.214 Non Linear
Pendapatan (X3) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.039 Linear
Pengetahuan (X4) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.152 Non Linear
Paparan Informasi (X5) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.003 Linear
Status Gizi (X6) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.448 Non Linear
Anemia (X7) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.687 Non Linear

Calon PengantinPria

Umur (X1) – Kesiapan Kehamilan (Y) 0,469 Non Linear


Pendidikan (X2) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.421 Non Linear
Pendapatan (X3) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.037 Linear
Pengetahuan (X4) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.411 Non Linear
Paparan Informasi (X5) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.025 Linear
Status Gizi (X6) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.159 Non Linear
Anemia (X7) - Kesiapan Kehamilan (Y) 0.149 Non Linear

Tabel 30. Hasil Uji Linearitas

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 31. Hasil Uji Linearitas Umur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Wanita

Tabel 32. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan


dengan SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 33. Hasil Uji Linearitas Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita

Tabel 34. Hasil Uji Linearitas Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 35. Hasil Uji Linearitas Pendapatan – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita

Tabel 36. Hasil Uji Linearitas Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan dengan


SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 37. Hasil Uji Linearitas Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita

Tabel 38. Hasil Uji Linearitas Umur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 39. Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Tabel 40. Hasil Uji Linearitas Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 41. Hasil Uji Linearitas Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Pria

Tabel 42. Hasil Uji Linearitas Pendapatan – Kesiapan Kehamilan dengan


SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 43. Hasil Uji Linearitas Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria

Tabel 44. Hasil Uji Linearitas Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan


dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 45. Hasil Analisa Bivariat Umur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 46. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 47. Hasil Analisa Bivariat Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 48. Hasil Analisa Bivariat Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 49. Hasil Analisa Bivariat Pendapatan – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 50. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 51. Hasil Analisa Bivariat Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 52. Hasil Analisa Bivariat Umur – Kesiapan Kehamilan dengan SPSS
Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 53. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pendidikan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 54. Hasil Analisa Bivariat Status Gizi – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 55. Hasil Analisa Bivariat Anemia – Kesiapan Kehamilan dengan
SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 56. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pendapatan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 57. Hasil Analisa Bivariat Tingkat Pengetahuan – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 58. Hasil Analisa Bivariat Paparan Informasi – Kesiapan Kehamilan
dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 59. Hasil Analisa Korelasi Bivariat dengan SPSS Calon Pengantin
Wanita

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Tabel 60. Hasil Analisa Korelasi Bivariat dengan SPSS Calon Pengantin Pria

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3

Anda mungkin juga menyukai