Anda di halaman 1dari 10

Sejarah BANI UMAYAH

NAMA : SYIFA AZIZAH

KELAS : XII IPA 3


MASA UMAYYAH

Suksesi kepemimpinan secara turun-temurun dimulai ketika muawiyah


mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid
muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang
tetap menggunakan istilah Khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari
kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut, dia menyebutnya “Khalifah
Allah” dalam pengertian “Penguasa” yang diangkat oleh Allah. Khalifah besar
Bani Umayyah ini adalah :

- Muawiyah Ibn Abi Sufyan (661M-680M)

- Abd Al-Malik Ibn Marwar (685M-705M)

- Al-Walid Ibn Abd Malik (705M-715M)

- Umar Ibn Abd Al-Aziz (717M-720M)

- Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724M-743M)

A. Kebijakan Politik Dan Ekonomi

Sistem Politik Dan Perluasan Wilayah

Dijaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Disebelah timur, Muawiyah


dapat menguasai daerah Khurasan sampai kesungai Oxus dan Afganistan sampai
ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke Ibu Kota Bizantium,
Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian
dilanjutkan oleh Khalifah Abd Al-Malik, dia menyeberangi sungai Oxus dan dapat
berhasil menundukkan Baikh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.
Mayoritas penduduk dikawasan ini kaum Paganis. Pasukan islam menyerang
wilayah Asia Tengah pada tahun 41H / 661M. pada tahun 43H / 663M mereka
mampu menaklukkan Salistan dan menaklukkan sebagian wilayah Thakaristan
pada tahun 45H / 665M. Mereka sampai kewilayah Quhistan pada tahun 44H /
664M. Abdullah Bin Ziyad tiba dipegunungan Bukhari. Pada tahun 44H / 664M
para tentaranya datang ke India dan dapat menguasai Balukhistan,Sind, dan daerah
Punjab sampai ke Maitan.

Ekspansi kebarat secara besar-besaran dilanjutkan dijaman Al-Walid Ibn Abd


Abdul Malik (705M-714M). Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman,
kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup bahagia, tidak ada
pemberontakan dimasa pemerintahanya. Dia memulai kekuasaannya dengan
membangun Masjid Jami’ di Damaskus. Masjid Jami’ ini dibangun dengan sebuah
arsitektur yang indah, dia juga membangun Kubbatu Sharkah dan memperluas
masjid Nabawi, disamping itu juga melakukan pembangunan fisik dalam skala
besar.

Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian luas,


penaklukan ini dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat daya, benua eropa
yaitu pada tahun 711M. Setelah Al Jazair dan Maroko dapat ditaklukkan, Tariq Bin
Ziyad pemimpin pasukan islam dengan pasukannya menyebrangi selat yang
memisahkan antara Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat disuatu tempat
yang sekarang dikenal nama Bibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat
dikalahkan, dengan demikian Spanyol menjadi sasaran ekspansi.

Selanjutnya Ibu Kota Spanyol Kordova dengan cepatnya dapat dikuasai,


menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevi’e, Elvira, dan Toledo yang
dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Kordova. Pasukan islam
memperoleh dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat
kekejaman penguasa. Pada masa inilah pemerintah islam mencapai wilayah yang
demikian luas dalam rentang sejarahnya, dia wafat pada tahun 96H / 714M dan
memerintah selama 10 tahun.

Dijaman Umar Ibn Ab Al-Aziz masa pemerintahannya diwarnai dengan


banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki
tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru dan membangun
masjid-masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar
hingga kemiskinan tidak ada lagi dijamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada
lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwa’an dan
kesalehannya, dia dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan
dimasa pemerintahannya pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis
dengan melewati pegunungan Baranese mereka sampai ke wilayah Septomania dan
Profanes, lalu melakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun
kaum muslimin tidak berhasil mencapai kemenangan yang berarti di Prancis.
sangat sedikit terjadi perang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marak
dengan menggunakan nasehat yang penuh hikmah sehingga banyak orang masuk
islam, masa pemerintahan Umar Bin Abd Aziz terhitung pendek.

Dijaman Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M) pemerintahannya dikenal


dengan adanya perbaikan-perbaikan dan menjadikan tanah-tanah produktif. Dia
membangun kota Rasyafah dan membereskan tata administrasi. Hasyim dikenal
sangat jeli dalam berbagai perkara dan pertumpahan darah. Namun dia dikenal
sangat kikir dan pelit. Penaklukan dimasa pemerintahannya yang dipimpin oleh
Abdur Rahman Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers, dari
sana ia mencoba menyerang Tours. Namun dalam peperangan yang terjadi diluar
kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Prancis pada
tahun 114H / 732M. peristiwa penyerangan ini merupakan peristiwa yang sangat
membahayakan Eropa.

Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik ditimur maupun


barat. Wilayah kekuasaan islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas.
Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arab,
Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut
Pakistan Purkmenia, Ulbek, dan Kilgis di Asia Tengah.

Khususnya dibidang Tashri, kemajuan yang diperoleh sedikit sekali, sebab


kurangnya dukungan serta bantuan pemerintah (kerajaan) waktu itu. Baru setelah
masa khalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan dibidang Tashri mulai meningkat,
beliau berusaha mempertahankan perkembangan hadits yang hampir
mengecewakan, karena para penghafal hadits sudah meninggal sehingga Umar Bin
Abd Al-Aziz berusaha untuk membukukan Hadits.

Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak berarti bahwa
politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati isi
perjanjiannya dengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik tahta yang menyebutkan
bahwa persoalan pergantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan kepada
pemilihan umat islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra
mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi dikalangan rakyat
yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.

Sistem Ekonomi

Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman Bani Umayyah terbukti


berjaya membawa kemajuan kepada rakyatnya yaitu:
- Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap
pembangunan sector pertanian, beliau telah memperkenalkan system
pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian.

- Dalam bidang industri pembuatan khususnya kraftangan telah menjadi nadi


pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah.

B. Sistem Peradilan Dan Pengembangan Peradaban

Meskipun sering kali terjadi pergolakan dan pergumulan politik pada masa
pemerintahan Daulah Bani Umayyah, namun terdapat juga usaha positif yang
dilakukan daulah ini untuk kesejahteraan rakyatnya.

Diantara usaha positif yang dilakukan oleh para khilafah daulah Bani
Umayyah dalam mensejahterakan rakyatnya ialah dengan memperbaiki seluruh
system pemerintahan dan menata administrasi, antara lain organisasi keuangan.
Organisasi ini bertugas mengurusi masalah keuangan negara yang dipergunakan
untuk:

- Gaji pegawai dan tentara serta gaya tata usaha Negara.

- Pembangunan pertanian, termasuk irigasi.

- Biaya orang-orang hukuman dan tawanan perang

- Perlengkapan perang

Disamping usaha tersebut daulah Bani Umayyah memberikan hak dan


perlindungan kepada warga negara yang berada dibawah pengawasan dan
kekuasaannya. Masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan
hukum dan kesewenangan. Oleh karena itu, Daulah ini membentuk lembaga
kehakiman. Lembaga kehakiman ini dikepalai oleh seorang ketua Hakim (Qathil
Qudhah). Seorang hakim (Qadli) memutuskan perkara dengan ijtihadnya. Para
hakim menggali hukum berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Disamping itu
kehakiman ini belum terpengaruh atau dipengaruhi politik, sehingga para hakim
dengan kekuasaan penuh berhak memutuskan suatu perkara tanpa mendapat
tekanan atau pengaruh suatu golongan politik tertentu.

Disamping itu, kekuasaan islam pada masa Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam
pengembangan peradaban seperti pembangunan di berbagai bidang, seperti:

- Muawiyah mendirikan Dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan


menyediakan kuda dengan peralatannya disepanjang jalan. Dia juga
berusaha menertibkan angkatan bersenjata.

- Lambang kerajaan sebelumnya Al-Khulafaur Rasyidin, tidak pernah membuat


lambang Negara baru pada masa Umayyah, menetapkan bendera merah
sebagai lambang negaranya. Lambang itu menjadi ciri khas kerajaan
Umayyah.

- Arsitektur semacam seni yang permanent pada tahun 691H, Khalifah Abd Al-
Malik membangun sebuah kubah yang megah dengan arsitektur barat yang
dikenal dengan “The Dame Of The Rock” (Gubah As-Sakharah).

- Pembuatan mata uang dijaman khalifah Abd Al Malik yang kemudian


diedarkan keseluruh penjuru negeri islam.
- Pembuatan panti Asuhan untuk anak-anak yatim, panti jompo, juga tempat-
tempat untuk orang-orang yang infalid, segala fasilitas disediakan oleh
Umayyah.

- Pengembangan angkatan laut muawiyah yang terkenal sejak masa Uthman


sebagai Amir Al-Bahri, tentu akan mengembangkan idenya dimasa dia
berkuasa, sehingga kapal perang waktu itu berjumlah 1700 buah.

Pada masa Umayyah, (Khalifah Abd Al-Malik) juga berhasil melakukan


pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa
arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.

Kemajuan Sistem Militer

Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada masa pemerintahan dinasti
Bani Umayyah adalah kemajuan dalam system militer. Selama peperangan
melawan kakuatan musuh, pasukan arab banyak mengambil pelajaran dari cara-
cara teknik bertempur kemudian mereka memadukannya dengan system dan teknik
pertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan perpaduan system pertahanan
ini akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani Umayyah mengalami
perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dengan kemajuan-kemajuan dalam
system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani Umayyah mampu melebarkan
sayap kekuasaannya hingga ke Eropa.

Secara garis besar formasi kekuatan tentara Bani Umayyah terdiri dari
pasukan berkuda, pasukan pejalan kaki dan angkatan laut.
C. Sistem Pergantian Kepala Negara Dan Keruntuhan Umayyah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan
membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru
(bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas.
Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini
menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota
keluarga istana.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari
konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi'ah (para
pengikut Abdullah bin Saba’ al-Yahudi) dan Khawarij terus menjadi
gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun
secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah.
Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan
pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia
Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak
zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan
para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang
persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan mawali
(non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak
puas karena status mawali itu menggambarkan suatu inferioritas, ditambah
dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani
Umayyah.
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap
hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak
sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi
kekuasaan. Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena
perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah
munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd
al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan
kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani
Umayyah.

Anda mungkin juga menyukai