Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan di dunia saat ini berusaha untuk menerapkan


konsep holistik, yaitu suatu pendekatan yang memandang manusia secara
keseluruhan, meliputi pikiran, status emosi, gaya hidup, fisik, dan
lingkungan social.1 Konsep holistik ini seharusnya dapat dipahami dan
diaplikasikan oleh praktisi kesehatan, baik bidang kedokteran maupun
keperawatan. Kedokteran memandang holistik sebagai suatu upaya
pengobatan yang menggabungkan antara western/ conventional medicine
dan eastern medicine seperti complementary and alternative medicine
(CAM), sedangkan keperawatan memandang klien secara keseluruhan,
meliputi aspek psiko-sosio-kultural dan spiritual.2

Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan


keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila
satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik
terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan
terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional,
intelektual, sosial dan spiritual.Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah
satu aspek yang harus dimilikiindividu adalah kemampuan beradaptasi
terhadap stimulus.2

Pelayanan Holistik Care didasarkan pada konsep keperawatan holistik


yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja
merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian
obat semata. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan
kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai
manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang
saling memengaruhi. Pelayanan holistik menawarkan keperawatan dengan

1
memanfaatkan teknologi perawatan modern maupun beragam terapi
alternatif ataupun komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan
promosi kesehatan. Integrasi terapi komplementer dan konvensional telah
diterapkan di rumah sakit sebagai bentuk aplikasi dari Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.1109 tahun 2007 tentang penyelenggaraan pengobatan
komplementer dan alternatif di sarana pelayanan kesehatan formal atau
rumah sakit.3 Rumah sakit pertama di Indonesia yang memberikan
pengobatan komplementer dan alternatif adalah Indonesian Holistik Tourist
Hospital Purwakarta Jawa Barat yang telah berdiri sejak tahun 1993.

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin


turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.4 Proses dinamik dari persalinan
meliputi empat komponen yaitu power (kontraksi uterus), passanger (janin),
passage (pelvis ibu), dan psikis (status emosi ibu). Empat komponen ini
saling berkaitan yang mempengaruhi baik mulainya dan kemajuan
persalinan.5

Kemajuan persalinan pada kala I fase aktif merupakan saat yang paling
melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu merasakan sakit atau nyeri dalam
fase ini karena kegiatan rahim mulai lebih aktif.6

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan


pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon
ini menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan penyempitan
pembuluh darah yang dapat menyebabkan penurunan kontraksi uterus,
penurunan sirkulasi ke ureteroplasenta, pengurangan aliran darah dan
oksigen ke uterus serta iskemia jaringan yang mengakibatkan proses
persalinan lama dan membuat impuls nyeri semakin banyak.7 Rasa nyeri
pada persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan
peningkatan aktivitas sistem syaraf simpatis. Nyeri yang hebat dan tidak
teratasi pada persalinan dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis
tubuh, seperti kenaikan tekanan darah, kenaikan denyut jantung, dan
kenaikan laju pernafasan, dan apabila tidak segera diatasi, maka keadaan ini

2
akan menyebabkan peningkatan konsumsi glukosa tubuh pada ibu bersalin
yang menghambat kontraksi uterus, dan hal tersebut menyebabkan
persalinan menjadi lama.8

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk membahas


tentang cara-cara holistikuntuk mengurangi rasa nyeri pada seorang
parturient.

1.2 . Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas kami sebagai bidan bertugas untuk
membantu menyelesaikan masalah ibu mengurangi rasa sakit pada saat
persalinan dengan berbagai metoda pelayanan secara holistik. Makalah ini
bertujuan menyajikan berbagai cara–cara holistik atau metoda pelayanan
holistik untuk mengurangi rasa nyeri pada seorang parturient

1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini,yaitu Mengetahui cara-cara holistik
untuk mengurangi rasa nyeri pada parturient.

1.4 Manfaat

Manfaat dalam penulisan makalah ini:

1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang cara-cara holistik untuk


mengurangi rasa nyeri pada parturient.
2. Manfaat secara teoritis yaitu dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
penelitian selanjutnya yang dianggap relevan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Holistik care

Kata “holistik” berasal dari bahasa Yunani” Holos ( whole,wholism)


yang berarti satu kesatuan yang utuh. Hal ini berarti manusia holistik adalah
suatu kesatuan yang utuh, lebih dari atau bukan hanya merupakan gabungan
dari beberapa komponen penyusunnya.9

Holistik memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata holy dan
healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan
sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran;
seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan
fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada
aspek sinergitas spiritual.9

2.2. Filosofi

kebidanan adalah keyakinan setiap bidan yang digunakan sebagai


kerangka berfikir dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien. Bidan
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai dengan
standard pelayanan kebidanan, serta berkeyakinan bahwa setiap individu
berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai
dengan kebutuhan dan perbedaan budaya.10 Keberhasilan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan ditentukan dan diukur dengan angka kematian ibu dan
angka kematian perinatal, sedangkan kesejahteraannya ditentukan oleh
penerimaan gerakan keluarga berencana. Dalam hal ini, bidan merupakan
mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai ujung
tombak dalam upaya meningkatkan sumber daya melalui kemampuannya
untuk melakukan pengawasan, pertolongan dan pengawasan neonatus dan
pada persalinan ibu postpartum. Di samping itu, upaya untuk meningkatkan

4
sumber daya manusia dapat dibebankan kepada bidan melalui keluarga
berencana.11

Filosofi merujuk pada pengertian keyakinan dan nilai yang dianut oleh
sesorang yang mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga Filosofi
Kebidanan dapat diartikan sebagai keyakinan/cara pandang dan nilai yang
dianut oleh seorang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Falsafah disebut juga filosofi atau filsafat. Berikut beberapa pengertian
kebidanan:

1. Filosofi kebidanan menurut Guilland and Pairman Menurut Guilland and


Pairman filosofi kebidanan meliputi 4 aspek yaitu, hamil, bersalin dan
masa nifas adalah peristiwa alamiah (natural) dan fisiologis (normal).
Peran bidan adalah kehamilan normal, persalinan normal dan masa nifas
normal, women centered,dan continuity of care.
2. Filosofi kebidanan menurut Kepmenkes 369/Menkes/ SK.III/2007 Dalam
menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan
dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi: Konsep
Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses
alamiah dan bukan penyakit.
b. Keyakinan tentang setiap perempuan adalah pribadi yang unik
mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing.
c. Keyakinan fungsi profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan
adalah mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat
keputusan.
e. Keyakinan tentang tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian).
f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan praktik kebidanan
dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan
pemahaman holistik

5
g. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan dan perbedaan kebudayaan.
h. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
i. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa
masa remaja.12

2.3 Pengertian Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan merupakan rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan


yang berlangsung dimulai dari kala I persalinan, rasa sakit terjadi karena
adanya aktifitas besar di dalam tubuh ibu guna mengeluarkan bayi, semua
ini terasa menyakitkan bagi ibu. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian
bawah perut, mungkin juga menyebar ke kaki, rasa sakit dimulai seperti
sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak,kejadian itu terjadi ketika otot-otot
rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar dari dalam rahim ibu.13
Menurut Judha dkk (2012) rasa nyeri dalam persalinan adalah manifestasi
dari adanya kontraksi otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa
sakit pada pinggang darah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini
menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (servik).14

Penyebab Nyeri Persalinan Nyeri persalinan kala-satu adalah akibat


dilatasi seviks dan sagmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan,
dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor penyebab nyeri persalinan
adalah :

1. berkurangnya pasokan oksigen ke otot rahim (nyeri persalinan menjadi


lebih hebat jika interval antara kontraksi singkat, sehingga pasokan
oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih),
2. meregangnya leher rahim (effacement dan pelebaran),

6
3. tekanan bayi pada saraf di dan dekat leher rahim dan vagina,
4. ketegangan dan meregangnya jaringan ikat pendukung rahim dan sendi
panggul selama kontraksi dan turunnya bayi,
5. Tekanan pada saluran kemih, kandung kemih, dan anus,
6. Meregangnya otot-otot dasar panggul dan jaringan vagina,
7. ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkannya
hormon stress dalam jumlah besar (epinefrin, norepinefrin, dan lainlain)
yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih
berat.15

2.4 Fisiologi Nyeri Persalinan

Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot


uterus,peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia rahim (penurunan
aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi
arteri miometrium. Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan iskemia
uterus adalah nyeri viseral yang berlokasi di bawah abdomen menyebar ke
daerah lumbar punggung dan menurun ke paha. Biasanya nyeri dirasakan
pada saat kontraksi saja dan hilang pada saat relaksasi. Nyeri bersifat lokal
seperti kram, sensasi sobek dan sensasi panas yang disebabkan karena
distensi dan laserasi serviks, vagina dan jaringan perineum.

Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks fisik. Nyeri


persalinan memberikan gejala yang dapat diidentifikasi seperti pada sistem
saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah,
nadi respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap juga berubah meliputi
peningkatan kecemasan, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang
menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang sangat di seluruh
tubuh.16. Klasifikasi Nyeri Klasifikasi nyeri secara umum, antara lain.17

a. Nyeri akut yaitu nyeri yang timbul segera setelah rangsangan dan hilang
setelah penyembuhan.
b. Nyeri kronik yaitu nyeri yang menetap selama lebih dari 3 bulan
walaupun proses penyembuhan sudah selesai.

7
2.5 Persalinan

Definisi Persalinan Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil


konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Proses pengeluaran janin yang lahir secara spontan dengan presentasi
belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta
tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.11 Proses
Terjadinya Persalinan Persalinan terjadi karena adanya :

a. penurunan kadar estrogen danprogesteron, dimana progesteron


merupakan penenang otot-otot rahim dan estrogen meningkatkan
kontraksi otot. Selama kehamilan kadar progesteron dan estrogen
seimbang di dalam darah tetapi di akhir kehamilan kadar progesteron
menurun sehingga timbul his, menurunnya kadar kedua hormon ini
terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum persalinan dimulai,
b. oksitosin meningkat sehingga timbul kontraksi rahim,
c. dengan majunya kehamilan maka otot-otot rahim semakin menegang
dan timbul kontraksi untuk mengeluarkan janin,
d. hipofise dan kadar suprarenal janin memegang peranan penting
sehingga pada ancephalus kelahiran sering lebih lama,
e. kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm
terutama saat persalinan menyebabkan kontraksi myometrium17

Tahapan Persalinan (Kala I) Kala I Pada Kala I Persalinan dimulainya


proses persalinan yang ditandai dengan adanya timbulnya his dan disertai
dengan keluarnya lendir bersemu darah (bloody show). Lendir yang
bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai
membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh
pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena
pergeseran ketika serviks membuka. Proses membukanya serviks sebagai
akibat his terdiri dari 2 fase :

8
a. Fase Laten : Dari awal kontraksi hingga pembukaan 3 cm, durasi 20-30
detik, tidak terlalu mulas, berlangsung 7-8 jam
b. Fase Aktif : Pembukaan dari 4 cm hingga lengkap, penurunan bagian
terbawah janin, durasi 40 detik atau lebih dengan frekuensi 3x10 menit
atau lebih dan sangat mulas, berlangsung 6 jam, dibagi atas 3 subfase :
 Fase akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan 3-4 cm  Fase
dilatasi maksimal : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4-9 cm 
Fase deselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 9 cm sampai
lengkap Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida, pada
multigravida pun terjadi akan tetapi terjadi lebih pendek.17

2.6 Cara-cara Holistik untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan.

Berdasarkan Jurnal yang sudah dilakukan penelitian ada beberapa cara


untuk mengurangi rasa nyeri tersebut:

1. Menggunakan massage Effleurrage


Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan nyeri selama persalinan adalah melakukan tindakan
massage effleurage. Effleurage adalah bentuk massage dengan
menggunakan telapak tangan yang memberikan tekanan lembut keatas
permukaan tubuh dengan arah sirkular secara berulang (Reeder, 2011).
Effleurage merupakan teknik massage yang aman, mudah untuk
dilakukan, tidak memerlukan banyak alat, tidak memerlukan biaya,
tidak memiliki efek samping dan dapat dilakukan sendiri atau dengan
bantuan orang lain. Gerakan effleurage merupakan pilihan awal dan
akhir pada terapi massage karena sangat menguntungkan bagi aliran
darah dan limpa. Effleurage dapat digunakan dalam mempersiapkan
jaringan untuk massage yang dalam dan untuk kesegaran jaringan
setelah menggunakan gerakan massage yang lain. Ini dapat digunakan
pada setiap bentuk permukaan tubuh. Keuntungan dari effleurage
adalah pengulangan effleurage dapat membuat penguluran pada terapi
massage karena sangat menguntungkan bagi aliran darah dan limpa.

9
Effleurage dapat digunakan dalam mempersiapkan jaringan untuk
massage yang dalam dan untuk kesegaran jaringan setelah
menggunakan gerakan massage yang lain. Ini dapat digunakan pada
setiap bentuk permukaan tubuh. Keuntungan dari effleurage adalah
pengulangan effleurage dapat membuat penguluran pada jaringan,
gosokan ritmis pada effleurage mempunyai efek sadatif yang terjadi
pada modulasi nyeri pada spinal level, dorongan ke proksimal membuat
aliran kembali venous dan sirkulasi lymphatik sehingga mengurangi
iritan nyeri, membuat relaksasi pada pasien, terjadi dilatasi pada kapiler
dan meningkatkan sirkulasi darah, jika dilakukan dengan tekanan
ringan, serta mengurangi spasme otot dan menambah kelenturan pada
otot.
Massage dimulai pada punggung bagian bawah. Tindakan utama
masase dianggap menutup gerbang untuk menghambat perjalanan
rangsangan nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada sistem saraf pusat.
Selanjutnya rangsangan taktil dan perasaan positif, yang berkembang
ketika dilakukan bentuk sentuhan yang penuh perhatian dan empatik,
bertindak memperkuat efek masage untuk mengendalikan nyeri.
2. Tehnik Kneading
Salah satu jenis massage yang dapat dimanfaatkan untuk
menurunkan nyeri persalinan adalah teknik kneading. Kneading adalah
memijat menggunakan tekanan yang sedang dengan sapuan yang
panjang, meremas menggunakan jari-jari tangan diatas lapisan
superficial dari jaringan otot. Teknik kneading membantu mengontrol
rasa sakit lokal dan meningkatkan sirkulasi. Teknik kneading dapat
memberikan efek fisiologis berupa peningkatan aliran darah, aliran
limfatik, stimulasi sistem saraf, menghilangkan rasa sakit dengan cara
meningkatkan ambang rasa sakit oleh karena merangsang peningkatan
produksi hormon endorpin, meningkatkan aliran balik vena yang akan
membantu secara efisien pengembalian darah ke jantung, serta
membantu mengalirkan asam laktat yang tertimbun dalam otot sehingga
membantu mempercepat eliminasi asam laktat dalam darah dan otot.

10
3. Aromaterapi Lavender
Cara untuk mengatasi nyeri persalinan, yaitu dengan metode
farmakologis dan non-farmakologis. Metode non-farmakologis bersifat
efektif tanpa efek samping yang merugikan dan dapat meningkatkan
kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaannya
dan kekuatannya. Metode ini termasuk terapi panas dan dingin, terapi
sentuhan, pijat, refleksi, relaksasi, menari, permen karet bebas gula,
stimulasi saraf trans atau subkutan, terapi air, menggunakan birth ball,
terapi musik, akupresur dan aromaterapi.
Aromatherapy adalah metode yang menggunakan minyak esensial
untuk meningkatkan kesehatan fisik, emosi, dan spirit efek lainnya
adalah menurunkan nyeri dan kecemasan. Beberapa penelitian
menunjukkan efektivitas aromaterapi untuk rasa sakit dan kecemasan
terhadap pasien rawat inap di RS Abbott Northwestern. Aromatherapy
Lavender merupakan salah satu minyak esensial analgetik yang
mengandung terpena dan keton. Monoterpena merupakan jenis senyawa
terpena yang paling sering ditemukan dalam minyak atsiri tumbuhan.
Ekstrak lavender berkualitas tinggi tidak hanya sesuai dengan monograf
ini namun idealnya melebihi spesifikasi tersebut dengan kandungan
linalil asetat yang lebih tinggi (idealnya 33-45%) dan lavandulil asetat
dan batas yang lebih rendah untuk kandungan cineol. yang merupakan
senyawa ester yang terbentuk melalui penggabungan asam organik dan
alkohol. Ester sangat berguna untuk menormalkan keadaan emosi serta
keadaan tubuh yang tidak seimbang.
Aromaterapi bersal dari kata aroma yang berarti harum dan wangi,
dan terapi yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau
penyembuhan. Sehingga aromaterapi dapat diartikan sebagai satu cara
perawatan tubuh dan penyembuhan penyakit dengan menggunakan
minyak esensial dan dengan menghirup aroma minyak esensial dapat
mangurangi ketegangan, terutama pada persalinan tahap awal. Dapat
juga untuk mengarumkan ruang persalinan karena dapat memberikan
efek menenteramkan. Aromaterapi menggunakan minyak lavender

11
dipercaya dapat memberikan efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot
yang tegang (carminative) setalah lelah beraktivitas.
4. Menggunakan cara Hypnobirthing
Hypnobirthing adalah salah satu dari hipnosis, terdiri dari atas kata
hypno (dari Hypnos berarti tidur) merupakan penggalan dari kata
hypnosis/hypnotism, yaitu komunikasi pikiran bawah sadar dan birthing
(melahirkan) yang diartikan sebagai seni dan ketrampilan untuk
meningkatkan ketenangan pikiran sehingga dapat menghadapi
persalinan dengan nyaman. Ada berbagai teknik dalam pelaksanaan
hypnobirthing yaitu: preinduksi, induksi, deepening, terapeutik
sugestion dan terminasi. Hypnobirthing tidak mengajarkan metode
spesifik untuk menghindari nyeri, tetapi mengajarkan pernapasan
abdomen dan teknik relaksasi total sebagai cara aktual untuk menikmati
pengalaman melahirkan.
Manfaat metode hypnobirthing bagi ibu antara lain: mengatasi
reaksi-reaksi perubahan dari dalam pada trimester pertama saat
kehamilan seperti mual muntah dan pusing, mengatasi prenatal anxiety
(kecemasan selama kehamilan) dan meningkatkan ketenangan jiwa,
menghadapi persalinan dengan tenang sehingga proses lebih lancar,
mempercepat masa prenatal recovery (pengendalian selama kahamilan)
dan mencegah prenatal depression (depresi pra kehamilan) serta
meningkatkan produksi ASI dan membantu kondisi janin terlepas dari
kondisi terlilit tali pusat.
5. Cara Back massage menggunakan Jasmine oil
Metode masase punggung merupakan salah satu intervensi yang
relatif mudah dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun keluarganya
untuk membantu ibu mengurangi tingkat nyeri dan kecemasan
persalinan. Metode unruk mengurangi nyeri dan kecemasan persalinan
sangat diperlukan untuk mengurangi komplikasi pada ibu dan janin saat
proses dan setelah persalinan, sehingga dapan menurunkan angka
kesakitan dan angka kematian ibu secara tidak langsung berdampak
pada pengurangan kerentanan dan mengatasi dampak penyakit.

12
Massage yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri antara lain
effuerage, counter pressure, kneading (Petrissage) dan Slow Stroke
Back Massage. Slow Stroke Back Massage (SSBM) adalah teknik
pemijatan dengan menempatkan kedua telapak tangan pada punggung
ibu yaitu pada torakal 10-11-12 sampai ke lumbal dengan yang
merupakan sumber persarafan pada uterus dan serviks. Teknik ini
dilakukan sebanyak 60 pijatan dalam satu menit dan dilakukan selama
20 menit.
Minyak melati merangsang tubuh untuk melepaskan hormone
endorphin yang dapan mengurangi nyeri serta kecemasan pada ibu
bersalin primigravida. Minyak jasmine atau melati adalah suatu tonik
uteri yang telah digunakan secara tradisional sebagai bantuan dalam
persalinan. Melatih membantu memperkuat kontraksi dan memiliki
kandungan pereda nyeri dan antipasmodik secara emosional, jasmine
memiliki kualiatas memberikan energy dan memiliki beberapa
kandungan anti depresan atau anti kecemasan yang cukup tinggi,
diantaranya linalool dan benzyl asetat. Linalool berfungsi untuk
menurunkan kecemasan dan relaksasi, sedangkan benzyl asetat
merupakan zat yang berfungsi sebagai aroma harum pada bunga melati
tersebut.
Pijat punggung menggunakan minyak melati dapat menyegarkan
pikiran dan mengurangi kecemasan dan juga membantu proses
kemajuan persalinan yang cepat.
6. Dengan menggunakan terapi panas dan endorphin massage
Terapi Panas dan Endorphine Massage merupakan metode
nonfarmakologi yang diduga efektif untuk menurunkan rasa nyeri
persalinan. Endorphin massage merupakan sebuah terapi
sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada wanita
hamil, di waktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini
disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan
senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat
menciptakan perasaan nyaman.

13
Selain endorphin massage, terapi panas merupakan bagian dari
stimulasi kutaneus yang dapat menyebabkan pelepasan endorphin,
sehingga memblok tranmisi stimulus nyeri. Terapi panas merupakan
tehnik integrasi sensori yang mempengaruhi aktivitas sistem saraf
otonom.
7. Tehnik Relaksasi terhadap adaptasi persalinan
Teknik Relaksasi yaitu sebuah teknik relaksasi yang bertujuan
untuk mengurangi stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai
serta merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam
kehidupan. Imajinasi terbimbing merupakan salah satu jenis dari teknik
relaksasi sehingga manfaat dari teknik ini pada umumnya sama dengan
manfaat dari teknik relaksasi yang lain. Dari kenyataannya terdapat
kesesuaian antara teori dan keadaan dilapangan. Relaksasi dipercaya
dapat meningkatkan pelepasan endorfin yang memblok transmisi
stimulus nyeri dan juga menstimulasi serabut saraf berdiameter besar
A-Beta sehingga menurunkan transmisi implus nyeri melalui serabut
kecil A-delta dan serabut saraf C. Pemberian teknik relaksasi bertujuan
untuk memberi efek penurunan nyeri yang efektif, dengan mengalihkan
perhatian klien sehingga klien berfokus pada stimulus dan mengabaikan
sensasi nyeri, yang pada akhirnya dapat menurunkan persepsi nyeri.
8. Menggunakan tehnik Birth ball
Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada
persalinan, Salah satu metode untuk mengatasi nyeri dengan cara non
farmakologis adalah metode distraksi dengan bola kelahiran bith ball
yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress dan kecemasan. birthing
ball memiliki manfaat lain diantaranya dapat mengurangi angka
kejadian kala I memanjang, mempercepat pembukaan serviks,
merangsang kontraksi uterus, memperlebar diameter panggul serta
mempercepat penurunan kepala janin, dengan ini penggunaan birthing
ball sangat disarankan untuk ibu hamil, bersalin dan nifas.
Latihan atau terapi birthball yang dilakukan ibu bersalin dengan
cara duduk dengan santai dan bergoyang di atas bola, memeluk bola

14
selama kontraksi memiliki manfaat membantu ibu dalam mengurangi
rasa nyeri saat persalinan. Seorang ibu yang mampu melakukan
relaksasi seirama kontraksi uterus berlangsung rnaka ibu tersebut akan
rnerasakan kenyamanan selama proses persalinannya. Selain itu
birthball sangat baik mendorong dengan kuat tenaga ibu yang
diperlukan saat melahirkan, posisi postur tubuh yang tegak akan
menyokong proses kelahiran serta membantu posisi janin berada di
posisi optimal sehingga memudahkan melahirkan dengan normal.
Selama terapi ibu bersalin duduk senyaman mungkin dan bentuk bola
yang dapat rnenyesuaikan dengan bentuk tubuh ibu membuat ibu lebih
mudah relaksasi.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rasa nyeri dalam persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi


otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang
darah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya
pembukaan mulut rahim. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan
nyeri pada persalinan, Baik secara farmakologis atau Non Farmakologis.

Metode non-farmakologis bersifat efektif tanpa efek samping yang


merugikan dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu
dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya. Metode ini termasuk terapi
panas dan dingin, terapi sentuhan, pijat, refleksi, relaksasi, menari, permen
karet bebas gula, stimulasi saraf trans atau subkutan, terapi air,
menggunakan birth ball, terapi musik, akupresur dan aromaterapi.

3.2 Saran

Diharapkan bidan dapat melakukan dapat melakukan upaya untuk


menurunkan nyeri pada persalinan baik secara farmakologi atau non
farmakologi.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Agarwal, Ravi P, dan O’Regan, Daniel J, 2000, Ordinary and Partial


Differential Equations With Special Functions, Fourier Series, and Boundary
Value Problems, Springer.
2. Berg et al. (2006). Konsep konseling group dan prosedur. New York:
Routledge.
3. PKKAI, 2012
4. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. Walsh, L. V. (2008). Buku ajar kebidanan komunitas alih bahasa, Handayani
Wilda Ika (2th ed).Jakarta : EGC.
6. Danuatmaja, Bonny & Meiliasari. (2008). Persalinan normal tanpa rasa sakit.
Jakarta: Puspa Swara.
7. Sumarah.2009. Perawatan IbuBersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.
8. Cunningham FG, Gant NF, dkk. 2013. Obstetri Williams Volume 1 Edisi 23.
Jakarta: EGC.
9. Dossey, B. M., Keegan, L., & Guzzetta, C. E. (2005). Holistic Nursing: A
Handbook for Practice (4th ed.). Sudbury, MA: Jones & Bartlett.
10. Kuswanti, Ina.S. Si. T, M. Kes. 2014. Asuhan kehamilan. Yogyakarta : PT.
Pustaka Pelajar.
11. Manuaba. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan KB. Jakarta: EGC. 2010.
12. Adnani,Qorinah. 2013.Filosofi Kebidanan.Jakarta: Trans Info Media.
13. Bangun, Adriana. (2012). Pengaruh Komunikasi Teraupetik Terhadapa
Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase aktif di Klinik Santi Medan. Skripsi
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Diambil pada tanggal 18
November 2019 http://www.repository.usu.ac.id
14. Afroh F, Judha M, Sudarti. 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan, Nuha Medika: Yogyakarta.
15. Simkin, Whalley, Keppler. (2007). Kehamilan, Melahirkan & Bayi. Jakarta.
Arcan.

17
16. Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Edisi 4. Alihbahasa oleh : Maria A, dkk. Jakarta : EGC.
17. Praeirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono. Jakarta: PT.Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

18
HOLISTIK UNTUK MENGURANGI RASA NYERI
PADA SEORANG PARTURIENT

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Holistic Care Midwifery

Dosen Pengampu: Prof. Hidayat Wijayanegara, dr., Sp.OG(K)

Oleh: Kelompok 3

Enung Nursih (4007180029)

Lani Nurlita (4007180004)

PROGRAM MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

DHARMA HUSADA BANDUNG

TAHUN 2019

19

Anda mungkin juga menyukai