1. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini
digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta,pembuluh darah, dan jaringan yang
baru (Almatsier, 2009). Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta
untuk proses metabolisme jaringan baru (Mitayani, 2010). Ibu hamil memerlukan sekitar 80.000
tambahan kalori pada kehamilan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan
penambahan sebesar 300 kkal/hari untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian dalam
satu hari asupan energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari. Kebutuhan
energi yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan
minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat seperti
padi-padian, umbi-umbian, dan gula
murni (Almatsier, 2009).
2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh peningkatan
volume darah dan pertumbuhan jaringan baru (Aritonang, 2010). Jumlah protein yang harus
tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu,
plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan
sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan
demikian, dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 67-100 gr. Menurut Aritonang (2010),
perkiraan faktorial protein terhadap komponen komponen pertambahan pada kehamilan normal
cukup bulan dapat dilihat dalam
tabel
Tabel 2.1. Perkiraan Faktorial Protein Terhadap Komponen-Komponen
Pertambahan Pada Kehamilan Normal Cukup Bulan
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam hal jumlah maupun mutu,
seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang. Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari
nabati seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan (Almatsier, 2009).
Arisman (2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil adalah 1040 mg.
Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.
Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450
mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 13 mg untuk
kehamilan pada trimester ketiga.
Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester ketiga adalah
39 mg/hari.
Menurut Aritonang (2010), ada dua bentuk besi yang terdapat dalam pangan, yaitu besi
heme yang terdapat dalam produk-produk hewani dan besi nonheme yang terdapat dalam
produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan dan daging yang harganya
relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Selain
sumber hewani, ada juga makanan nabati yang kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung,
dan sayuran berwarna hijau lainnya. Namun, zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit
penyerapannya. Dibutuhkan porsi besar sumber nabati untuk mencukupi kebutuhan besi sehari
(Almatsier, 2009).
Menurut Aritonang (2010), makanan-makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi selama
hamil diantaranya sebagai berikut :
1. Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi, yaitu daging,
sayur, dan buah yang kaya vitamin C.
2. Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang menginjak
usia trimester ketiga tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui diet. Oleh karena
itu, suplementasi zat besi sangat penting sekali, bahkan kepada ibu hamil status
gizinya sudah baik.
5. Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolism beberapa asam amino,
sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa penting dalam sintesis asam nukleat (Aritonang,
2010). Selain itu Almatsier (2009) menyebutkan bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk
pendewasaannya. Sekitar 24-60% wanita baik di negara berkembang maupun yang telah maju
mengalami kekurangan asam
folat karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil. Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya
insiden komplikasi kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia
kehamilan dan hemorrhage (pendarahan), (Aritonang, 2010). Widyakarya Pangan dan Gizi 2004
menganjurkan penambahan sebanyak 200 μg untuk ibu hamil, yang dapat dipenuhi dengan
mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau
pada 28 hari
pertama kehamilan. Besarnya suplementasi adalah 280, 660, dan 470 μg per hari,
masing-masing pada trimester I, II, dan III (Arisman, 2004). Jenis makanan yang
banyak mengandung asam folat antara lain ragi, hati, brokoli, sayuran hijau, kacangkacangan,
ikan, daging, jeruk, dan telur.
6. Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang perrtumbuhan tulang dan gigi serta
persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah
berkontrkasi dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang
dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos
atau osteoporosis (Sophia, 2009). Widya Karya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan
penambahan sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian
kebutuhan kalsium yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang
menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk olahan
susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan menyebabkan tekanan
darah ibu menjadi meningkat.
Status Tanda
Keadaan umum Responsive, gesit
Berat badan Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
Postur Tegak, tungkai dan lengan lurus
Otot Kuat, kenyal sedikit lemak di bawah kulit
Saraf Perhatian baik, tidak mudah tersinggung,
refleks normal, mental stabil
Pencernaan Nafsu makan baik
Jantung Detak dan irama normal, tekanan darah normal
sesuai usia
Vitalitas umum Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh
semangat
Rambut Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepala
normal
Kulit Licin, cukup lembab, warna segar
Muka dan leher Warna sama, licin, tampak sehat, segar
Bibir Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak
Mulut Tidak ada luka dan selaput merah
Gusi Merah normal, tidak ada perdarahan
Lidah Merah normal, licin, tidak ada luka
Gigi geligi Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagu
normal, bersih dan tidak ada perdarahan
Mata Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada
perdarahan
Kelenjar Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada
perdarahan
Kuku Keras dan kemerahan
Tungkai Kaki tidak bengkak, normal
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini
karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang
baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin (Anwar, 2008).
Langkah-Langkah Perawatan Payudara
Sebelum mengetahui langkah-langkah perawatan payudara, sebaiknya kita mengenali
dulu tentang beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan waktu perawatan payudara,
yaitu:
Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus, perawatannya
dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus, perawatannya dapat
dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dialkukan lebih
dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia
kehamilan setelah 6 bulan.
Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah usia kehamilan 5-6 bulan.
Apabila anda melakukan perawatan ini sejak awal kehamilan, bukan hasil baik yang diperoleh,
namun bisa menimbulkan kontraksi rahim yang tentu berbahaya untuk janin dan ibu hamil.
Adapun perawatan Payudara yang dilakukan adalah:
1. Pemijatan
Pemijatan payudara ibu hamil bisa dilakukan saat mandi. Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah:
Siapkan di waskom air hangat dan air dingin, minyak kelapa yang bersih atau baby oil,
handuk, dan kapas.
Bersihkan payudara memakai air, lalu lakukan pemijatan dengan kedua tangan
menggunakan minyak. Pemijatan dilakukan di sekeliling payudara diurut memutar searah
jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan dengan arah jarum jam.
Lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun untuk putting tidak perlu dipijat
karena tidak mempunyai kelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu.
Setelah dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Hal ini
berguna agar sirkulasi darah pada payudara bekerja lebih baik.
Bersihkan putting payudara dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak ini berguna
melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui puting tidak mudah terluka.
Bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Sehingga sirkulasi darah
kembali lancar. Terakhir, keringkan payudara indah anda dengan menggunakan handuk.
2. Senam Teratur
Merawat payudara juga bisa dilakukan dengan senam. Hal ini bertujuan untuk
memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi
ASI agar lebih maksimal.
Senam yang dilakukan sangat mudah, bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi.
Adapun gerakan yang bisa dilakukan antara lain:
Mulai dengan posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat
siku, sedangkan tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersedekap).
Tekan kuat-kuat tangan ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa
tarikannya pada otot-otot di dasar payudara dan setelah beberapa detik lepas kembali.
Lakukan gerakan ini berulang-ulang hingga 30 kali.
Gerakan senam Merawat Payudara Ibu Hamil adalah diawali dengan Pegang bahu
dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian
dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Teruskan gerakan tangan ke atas ke
belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan gerakan senam ini selama 20 kali
putaran.
Apabila ketika hamil ukuran payudara anda sangat besar, gunakan bra yang memakai
penyangga kawat. Bra yang tak menopang payudara besar dengan baik, akan menyebabkan
payudara turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Hal ini akan meningkatkan
resiko tumbuhnya jamur yang berbahaya untuk ibu hamil. Namun apabila jamur sudah terlanjur
menyerang, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara bisa
menjadi masalah pada saat anda menyusui.
Tubuh ibu hamil akan cenderung berkeringat. Sehingga penggunaan bra dari bahan katun
atau campuran katun akan lebih nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya
bra sebaiknya juga dipilih yang lebar, sehingga mampu menyangga payudara dengan baik.
Prinsip
Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat perawatan payudara
• Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus,
perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
• Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus, perawatannya dapat
dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
• Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dialkukan
lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia
kehamilan setelah 6 bulan.
• Pegangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah ±
20 kali (gerakannya kerah luar)
• Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu
• Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekanan ± 20
kali (gerakannya ke arah luar)
Pengurutan payudara
• Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas, samping, bawah, dan
melintang sehingga tangan menyangga payudara
Pengurutan kedua
• Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan
• Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal payudara kearah
puting, demikian pula payudara kanan
Pengurutan ketiga
• Jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan kanan mengurut
payudara dari pangkal ke arah puting susu
• Lakukan 30 kali selama 5 menit
Siram/kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air dingin
Membersihkan puting susu dengan minyak/baby oil agar kotoran-kotoran keluar tidak bertumpuk
dan tidak terhisap oleh bayi yang ingin menetek, minyak ini juga dapat melemaskan puting susu
sehingga kulitnya tidak mudah lecet
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001).
Gerakan 2
1. Gerakan pertama yaitu posisi berdiri dan tangan di pinggang, gerakkan leher ke kanan dan kiri
untuk meregangkan otot leher.
2. Gerakan sederhana dengan melakukan latihan dasar kaki dan menggerakkan telapak kaki ke
depan dan ke belakang guna membantu sirkulasi vena dan mencegah pembengkakkan di kaki.
3. Tidur telentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki ditekuk kemudian dorong kembali ke
depan. Lakukan bergantian dengan kaki lainnya. Gunanya untuk latihan dasar panggul.
4. Pada gerakan ini yaitu berbaring dengan posisi miring. Angkatlah kaki perlahan-lahan lalu
turunkan. Lakukan bergantian dengan kaki satunya. Gunanya untuk menguatkan otot paha.
5. Selanjutnya berbaring telentang, kedua lutut dipegang dengan tangan, kemudian tarik nafas dan
berlatih mengejan.
6. Sikap merangkak, letakkan kepala di antara ke dua tangan, lalu menoleh ke samping.
Selanjutnya turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur. Bertahanlah pada posisi ini selama
kurang lebih 1 menit.
Nb: Gerakan ini sangat cocok untuk Ibu yang bayinya masiy belum masuk
pinggul (sungsang).
7. Gerakan yang ini anda bisa melibatkan suami dengan membantu memijat daerah pinggang,
punggung, dan bahu untuk melepaskan ketegangan dan memulihkan otot pinggang yang lelah.