Disusun Oleh : Junaedi (1811203066) Hafidatul Aulia(1811203026) A. Hadits Mutawatir
1. Pengertian Hadits Mutawatir
Secara etimologi kata mutawatir berasal dari kata mutatabi’yang artinya beriringan tanpa jarak. Secara terminologi ilmu hadits,ia merupakan hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak,dari orang banyak,dan berdasarkan logika atau kebiasaan,mustahil mereka akan sepakat untuk berdusta. 2. Syarat-Syarat Hadits Mutawatir a. Hadits mutawatir harus diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi,dan dapat diyakini bahwa mereka tidak berdusta. b. Adanya keseimbangan antara perawi pada thabaqat pertama dengan thabaqat berikutnya.Keseimbangan jumlah perawi pada setiap thabaqat merupakan salah satu persyaratan. c. Berdasarkan tanggapan pancaindera.Berita yang disampaikan oleh perawi harus berdasarkan pancaindera.Artinya,harus benar-benar dari hasil pendengaran atau penglihatan sendiri. 3. Macam-Macam Hadits Mutawatir a. Hadits Mutawatir Lafzhi,yaitu hadits yang diriwayatkan dengan lafaz dan makna yang sama,serta kandungan hukum yang sama,contoh: !ي فَ ْليَتَبَ َّو ْأ َم ْق َع َدهُ ِم َن النَّا ِر َ صلَّي هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َك َذ َّ َب َعل َ قَا َل َرس ُْو ُل هللا Rasulullah SAW. Bersabda,”Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku,maka hendaklah dia siap-siap menduduki tempatnya di api neraka.” b. Hadits MutawatirMa’nawi,yaitu hadits yang berasal dari berbagai hadits yang diriwayatkan dengan lafaz yang berbeda-beda,tetapi jika disimpulkan,mempunyai makna umum yang sama. c. Hadits Mutawatir ‘Amali,yaitu amalan agama (ibadah) yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.,kemudian diikuti oleh para sahabat,kemudian diikuti lagi oleh tabi’in,dan seterusnya,diikuti oleh generasi demi generasi sampai sekarang. B. Hadits Ahad 1. Pengertian Hadits Ahad Secara etimologi kata ahad merupakan bentuk jamak dari kata wahid yang berarti satu. Secara terminologi hadits ahad berarti hadits yang diriwayatkan oleh orang perorangan,atau dua orang atau lebih akan tetapi belum cukup syarat untuk dimasukkan ke dalam kategori hadits mutawatir.Artinya,hadits ahad adalah hadits yang jumlah perawinya tidak sampai pada tingkatan mutawatir. 2. Pembagian Hadits Ahad a. Hadits Masyhur Menurut bahasa,masyhur berarti “sesuatu yang sudah tersebar dan populer.Sedangkan menurut istilah antara lain : َ ص َحابَ ِة َع َد ٌد الَ يَ ْبلُ ُغ َح ًد التَّ َوتُ ِر ثُ َم تَ َواتَ َر بَ ْع َد الص َحابَة َو َم ْن بَ ْع َدهُ ْم َّ َما َر َواهُ ِم َن ال “Hadits yang diriwayatkan dari sahabat tetapi bilangannya tidak sampai pada tingkatan mutawatir,kemudian baru mutawatir setelah sahabat dan orang setelah mereka. Sebuah hadits dinamakan masyhur jika sudah tersebar luas dikalangan masyarakat.Ada ulama yang berpendapat bahwa hadits masyhur adalah segala hadits yang sudah populer dalam masyarakat sekalipun tidak mempunyai sanad sama sekali,baik berstatus shahih maupun dha’if. b. Hadits Ghair Masyhur Ulama hadits membagi hadits ghair masyhur menjadi dua yaitu : • Hadist ‘Aziz ‘Aziz menurut bahasa berasal dari kata َ ِي!!ع! ُّز- َع! َزartinya “sedikit atau jarang”.Menurut istilah adalah hadits yang perawinya tidak kurang dari dua orang dalam semua tingkatan sanad. • Hadits Gharib Menurut bahasa berarti al-munfarid yang artinya menyendiri.Dalam tradisi ilmu hadits,ia adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri dalam meriwayatkannya,baik yang menyendiri itu imamnya maupun selainnya. Penyendirian perawi dalam meriwayatkan hadits itu bisa berkaitan dengan personalitasnya,yakni tidak ada yang meriwayatkannya selain perawi tersebut,atau mengenai sifat atau keadaan perawi itu sendiri.Maksudnya,sifat dan keadaan perawi itu berbeda dengan sifat dan kualitas perawi-perawi lain,yang juga meriwayatkan hadits itu.disamping itu,penyendirian seorang perawi bisa terjadi pada awal,tengah atau akhir sanad. Sekian dan Terima Kasih :)