Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

FILSAFAT UMUM

EMPIRISISME (FILSAFAT BERBASIS PENGALAMAN)

Dosen Pengampu :

Gianto, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Hafidatul Aulia (1811203026)

Tahta Mulya Simbolon (1811203078)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI PENDIDIKN BAHASA ARAB

2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin puji dan syukur kami panjatkan ke hadiran Allah SWT
yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya.Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa
menyelesaikan penyusunan makalah kelompok ini.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah FILSAFAT,yang berjudul “EMPIRISISME”

Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu.Makalah ini disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran demi
perbaikan dan penyempurnaan akan kami terima engan senang hati.Akhir kata saya ucapkan
terima kasih.

Samarinda, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab.I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

Bab.II Pembahasan

A. Pengertian Empirisisme
B. Tokoh-Tokoh Empirisisme
C. Pengetahuan Menurut Rasionalisme

Bab.III Penutup

A. Kesimpulan
B. Penutup

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan pemikiran empirisisme?
2. Siapa saja tokoh-tokoh penting empirisisme?
3. Bagaimana pengetahuan menurut rasionalisme?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Empirisisme: Pengertian dan Pemikiran

Istilah empirisme berasal dari Bahasa Yunani empeiria,empeiros yang berarti


pengalaman.Empirisme adalah doktrin atau pandangan yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan bersumber dari pengalaman.1Empirisme adalah lawan dari
rasionalisme.Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan tentang kebenaran yang sempurna
tidak di peroleh melalui akal,melainkan di peroleh dari pancaindera manusia.Dengan
demikian,kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan akal manusia.

1
Akhyar Yusuf Lubis,Filsafat Ilmu Klasik Hingga kontemporer,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2016),hlm.112
B. Tokoh-Tokoh Empirisisme: John Locke,Hobbes,Hume,Berkeley

1. John Locke
John Locke dilahirkan di Wrington,Inggris.Disamping seorang ahli hukum,ia juga
menyukai filsafat dan teologi,mendalami ilmu kedokteran dan penelitian kimia.Dalam
mencapai kebenaran,sampai seberapa jauh manusia memakai kemampuannya.2John Locke
dikenal sebagai salah seorang peletak dasar empirisme.Ia belajar kedokteran dan kimia di
Oxford.3

Dalam penelitiannya ia memakai istilah sensasi dan refleksi.Sensasi berarti memersepsi


melalui indra sedangkan refleksi muncul mengikuti sensasi.Locke menyatakan bahwa tanpa
mata tidak akan ada warna,tanpa telinga tidak aka nada suara,tanpa hidung tidak akan ada
bau.Tiap-tiap pengetahuan yang diperoleh manusia terdiri dari sensasi dan refleksi.Walaupun
demikian,manusia harus mendahulukan sensasi karena jiwa manusia saat dilahirkan putih
bersih (tabula rasa) yaitu jiwa itu kosong bagaikan kertas putih yang belum tertulisi.Tidak
ada sesuatu dalam jiwa yang dibawa sejak lahir,melainkan pengalamanlah yang membentuk
jiwa seseorang.

2. Thomas Hobbes

Ia seorang ahli pikir Inggris lahir di Malmesbury.Pada usia 15 tahun ia pergi ke Oxford
untuk belajar logika Skolastik dan fisika,yang ternyata gagal,karena ia tidak berminatsebab
gurunya beraliran Aristotelian.

Pendapatnya adalah bahwa ilmu filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya
umum.Menurutnya filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang akibat-akibat atau tentang
gejala-gejala yang diperoleh dari sebabnya.Segala yang ada ditentukan oleh sebab,sedangkan
prosesnya sesuai dengan hukum ilmu pasti/ilmu alam.

Namanya sangat terkenal karena teorinya tentang kontrak sosial,yaitu manusia


mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan diri.Apabila setiap orang mempunyai
kecenderungan demikian,maka pertentangan,pertengkaran tak dapat dihindari.Perang akan
membuat kehidupan menjadi sengsara dan buruk.Bagaimana manusia dapat

2
Asmoro Achmadi,Filsafat Umum,(Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada,2016),hlm 117
3
Akhyar Yusuf Lubis,Filsafat Ilmu Klasik Hingga kontemporer,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2016),hlm.119
menghindarinya.Maka diperlukan akal sehat agar setiap orang mau melepaskan haknya untuk
berbuat sekehendaknya sendiri.Untuk itu,mereka harus bersatu membuat perjanjian untuk
mentaati/tunduk terhadap penguasa.Orang-orang yang dipersatukan disebut Commonwealth.4

3. David Hume

Hume membedakan antara dua macam persepsi:Impression (kesan-kesan) dan Ideas (ide-
ide).Kesan-kesan adalah persepsi indrawi yang masuk ke akal-budi,kesan ini bersifat kuat
dan hidup.Sementara itu,ide-ide merupakan gambaran yang kabur dari kesan-kesan dalam
pemikiran kita.Jadi,ada kaitannya antara kesan-kesan dengan ide-ide kita.

Hume mengemukakan bahwa seluruh ilmu pengetahuan berkaitan dengan hakikat


manusia.Bahkan ia menganggap bahwa pengetahuan tentang manusia merupakan pusat
seluruh ilmu pengetahuan.

Menurut Hume,apa yang kita sebut kausalitas itu bukanlah sebab-akibat yang
sesungguhnya,karena yang kita sebut sebab akibat juga adalah rangkaian peristiwa saja,dan
bukan kausalitas.Kita tidak akan pernah tahu alam atau realitas yang sebenarnya,kita tidak
pernah tahu apa yang menyebabkan pengindraan kita,kita tidak pernah tahu sifat sejati
benda-benda dan mengapa benda tersebut seperti itu.Rasio tidak akan pernah mampu
menyingkapkan rahasia alam,tujuan atau rencana dunia,karena itu berada di luar jangkauan
pengamatan kita.5

4. Berkeley

Berkeley menyatakan bahwa semua pengalaman tidaklah disebabkan objek-objek yang


ada diluar kita,karena tidak ada apa-apa diluar kesadaran kita.Pandangan Berkeley ini disebut
imaterialisme,dengan menyatakan yang ada adalah kesadaran.Berkeley menyatakan,realitas
eksternal (objek) hanya ada kalau kita persepsi (esse est percippi).R.Knox mengkritik
pandangan Berkeley ini dengan mempertanyakan: Apakah matahari tidak ada kalua kita
sedang tidur?Apakah batu tidak ada kalua kita sedang tidak melihatnya? Berkeley
menjawab,”Kursi ini ada karena saya memersepsinya,dan bila saya meninggalkan ruang dan
kursi ini,kursi ini tetap ada karena tuhan tetap memersepsinya,Tuhan memersepsi semuanya

4
Asmoro Achmadi,Filsafat Umum,(Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada,2016),hlm116-117
5
Ahmad Tafsir,Filsafat Umum,(Bandung:PT.Remaja RosdaKarya),hlm.127-129
termasuk akal-budi kita yang sedang memersepsi,dan dengan demikian menjamin semua
eksistensi yang ada”.6

Pemikiran berkeley dapat disimpulkan: pengetahuan kita tentang objek-objek fisik pasti
terkait dengan pikiran kita (konsep,pandangan dunia),dan kita tidak dapat menentukan seperti
apa objek-objek itu bila terlepas dari pikiran kita.Pandangan Berkeley ini sesungguhnya
menantang pandangan kaum realis yang berpendapat bahwa konsepsi tentang sesuatu
(konsep,teori) eksis secara independen dari pikiran.

C. Pengetahuan Menurut Rasionalisme

Daftar Pustaka
6
Akhyar Yusuf Lubis,Filsafat Ilmu Klasik Hingga kontemporer,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2016),hlm.124
Achmadi,A.2016.Filsafat Umum.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Lubis,AY.2014.Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Susanto,A.2016.Filsafat Ilmu.Jakarta: Bumi Aksara
Tafsir,A.2012.Filsafat Umum.Bandung: PT Remaja RosdaKarya

Anda mungkin juga menyukai