Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH


DI SMA SWASTA XAVERIUS DAN SMA NEGERI 7
BANDAR LAMPUNG
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Observasi Manajemen Sekolah

Dosen Pengampu
Rohana S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

1. Martinia Putri Salsabilla 211210022


2. Nanda Sheppy Marshelani 211210026
3. Sesillia Geovanni 211210034
4. Vuri Ardiani 211210039
5. Nyimas Rahma Tridayanti 211210041

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini guna memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Observasi
Manajemen Sekolah, dengan judul “Laporan Manajemen Sekolah di SMA Swasta
Xaverius Bandar Lampung dan SMA Negeri 7 Bandar Lampung”.
Observasi ini dilaksanakan di SMA Swasta Xaverius dengan alamat Jalan
Cendana, Rawa Laut, Bandar Lampung dan SMA Negeri 7 dengan alamat Jalan
Teuku Cik Ditiro, Beringin Raya, Kemiling, Bandar Lampung. Observasi
dilaksanakan pada Rabu, 12 Oktober 2022. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh
kelompok observasi dalam satu kali pertemuan atau satu kali tatap muka.
Kelompok observer mendapatkan pengalaman yang menarik dan bergarga dengan
lpelaksaaan observasi tersebut
Kami sangat berharap laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakkan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Bandar Lampung, 17 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan Observasi


Istilah observasi berasal dari Bahasa Latin yang berati “melihat dan
memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat peristiwa yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam peristiwa tersebut. Pada dasarnya, observasi bertujuan untuk
mendeskripsikan yang dipelajari, aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan maksa kejadian dilihat dan perspektif subjek yang
terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, factual,
sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi beberapa hal yang tidak relevan.
Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana disertai
dengan kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam mempelajari
berbagai teori belajar yang telah dilaksanakan dalam perkuliahan, baik yang telah
dilakukan dalam diskusi dan pembahasan pertama, maka dilaksanakan pula
kegiatan observasi manajemen sekolah. Kegiatan observasi ini dimaksud untuk
mengamati pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya dalam manajemen
sekolah.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk mengamati segala kegiatan
yang ada di sekolah baik manajemen sekolah hingga aktivitas pembelajaran di
kelas. Analisis dalam kegiatan observasi ini berangkat dari kegiatan pengamatan
yang dilakukan oleh kelompok observasi terhadap aktivtas yang ada di sekolah.
Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi manajemen sekolah di kedua sekolah
yang memiliki permanajemenan yang berbeda. Perbedaan yang signifikan ini
kami dapat dalam kegiatan observasi ini sehingga kami pun dapat mengetahui
beberapa perbedaan yang didapat. Oleh sebab itu, kami sebagai kelompok
observasi, mengharapkan banyak calon pendidik yang terlebih dahulu memahami
bagaimana sekolah tersebut memenejemen sekolah itu sendiri.
1.2 Tujuan Kegiatan Observasi
Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan
dalam sekolah, baik dalam manajemen sekolah maupun kegiatan belajar mengajar
di kelas. Tidak sampai di sini, hasil observasi dianalisis, dengan cara
mengidentifikasi manajemen sekolah yang diaplikasikan para guru. Observasi ini
berlangsung satu kali pertemuan.

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Observasi


Observasi yang dilakukan dibatasi pada pelaksanaan menejemen sekolah
dalam satu kali tatap muka, bukan observasi secara keseluruhan. Hal ini
dimaksudkan agar observasi terfokus untuk mengidenfikasikan dan menganalisis
proses manajemen sekolah yang diobservasi. Dalam observasi yang dilaksanakan
secara berkelompok ini pada awalnya membatasi ruang lingkup pada pengamatan
dalam pembelajaran dikelas sekaligus manajemen yang ada di sekolah. Kelompok
observer hanya melihat, mengamati, mencatat dan membuat dokumentasi
observasi, sedangkan particitate observation adalah kegiatan pengamatan dimana
pengamat selain mengamati situasi yang terjadi, tetapi juga ikut mengawasi
jalannya kegiatan yang ada di sekolah bahkan hingga pembelajaran di kelas.
particitate observation dilakukan setelah mendapatkan izin dari guru yang
bersangkutan.
Keterlibatan observer dalam kegiatan pembelajaran dilakukan seminimal
mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran yang mengacu pada
bahan ajar observasi manajemen sekolah. Dilihat dari porsi intensi dan eksistensi
observer dengan keterlibatan observer secara minimal merupakan kategori survase
observation. Keteribatan observer antara lain adalah bebrbaur dengan kelompok
guru, kelompok siswa dan memberikan beberapa pertanyaan kepada guru yang
bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelaksanaan Observasi


Kegiatan observasi dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Observasi Manajemen Sekolah. observasi dikategorikan sebagai salah satu metode
pembelajaran kontekstual-aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran
secara nyata situasi dan kondisi tertentu.
Telah disebutkan dibagian pendahuluan laporan ini, metode observasi
yang digunakan oleh kelompok observer adalah dengan participate observation,
yakni dengan berbaur dalam situasi belajar dan manajemen sekolah yang ada.
Selama kegiatan observasi berlangsung, kelompok observer melakukan
pencatatan terhadap data sekolah dan proses belajar mengajar siswa di kelas serta
melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran dan aktivitas yang ada di
sekolah. Pencatatan bertujuan untuk menangkap segala aspek dalam proses
pembelajaran, sedangkan pendokumentasian dilakukan dengan cara merekam
proses kegiatan di sekolah hingga kegiatan belajar mengajar di kelas dengan
menggunakan kamera video dan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen
pembelajaran seperti kultur sekolah, struktur organisasi dan tata kerja, visis misi
sekolah, ekstrakulikuler serta peraturan dan tata tertib sekolah.
1. Tempat dan waktu pelaksaan kegiatan observasi manajemen sekolah
Observasi dilaksanakan di SMA Swasta Xaverius dengan alamat Jalan
Cendana, Rawa Laut, Bandar Lampung dan SMA Negeri 7 dengan
alamat Jalan Teuku Cik Ditiro, Beringin Raya, Kemiling, Bandar
Lampung pada Rabu, 12 Oktober 2022. Kelas yang diobervasi adalah
kelas XII IPA 1 dengan jumlah 36 siswa dan 10.11 dengan jumlah 31
siswa.
2. Aspek yang berkaitan
SMA Swasta Xaverius Bandar Lampung
 Guru pengampu : Imelda Natalia Lumban Gaol, S.Pd.
 Mata pelajaran : IPS-Geografi
SMA Negeri 7 Bandar Lampung
 Guru pengampu : Damanuri, S.Pd.
 Jabatan : Waka Kurikulum
Sebelum dan sesudah kegiatan observasi manajemen sekolahdan
kegiatan belajar mengajar, kelompok observer juga melakukan
wawancara dengan guru pengampu. Diperoleh keterangan bahwa di dua
sekjolah tersebut memiliki kultur seekolah yang sangat baik karena
daiwal kegiatan belajar mengajar diawaali dengan penyambutan peserta
didik di depan gerbang untuk menambah semangat dalam proses belajar
mengajar. Selain itu kegiatan 3A (senyum, sapa, salam) dilakukan
dengan sangat baik, kami sebagai kelompok observer disambut dengan
sangat baik oleh pihak sekolah baik oleh satpam, guru bahkan siswa
yang sangat ramah dalam menyambut kami kelompok observer. Namun
saat itu kebetulan kami dating di hari Rabu, dimana upacara bendera
tidak dilaksanakan, tetapi menurut hasil wawancara upacara bendera
dilaksanakan setiap minggu di hari Senin dengan rutin untuk menambah
rasa nasionalisme peserta didik terhadap negara dan pahlawan. Selain
itu dalam menajga kebersihan di sekolah, guru sangat mengawasi
dengan baik, selain itu juga ada banyak anjuran menjaga kebersihan
yang ditempel di beberapa tempat di sekolah. Selain wawancara yang
kami lakukan dengan beberapa guru, kelompok observer juga melihat,
mengamati proses belajar mengajar di beberapa kelas guna untuk
mengetahui bagaimana sistematika dalam proses belajar dan
mengetahui seberapa besar minat peserta didik dalam belajar.
Diakui pula oleh para guru pengampu atau guru yang dibidangnya,
bahwa beberapa ekstrakulikuler tyang baru saja dibentuk karena melihat
perkembangan globalisasi yang sangat pesat sehingga sekolah berusaha
untuk mengupayakan atau mempersiapkan para peserta didik di masa
depan untuk dapat bersaing dengan dunia luar. Desebutkan juga bahwa
peserta didik di kelas XI diwajibkan untuk mengikuti ekstrakulikuler
pramuka karena dianggap dapat membentuk pribadi atau katakter
peserta didik yang berjiwa kepemimpinan.
3. Kesulitan dan hambatan
Dalam observasi, kami melakukan sejumlah wawancara kepada
beberapa guru pamong di kedua sekolah tersebut. Rata-rata kedua
sekolah memiliki beberapa permasalahan yang sama yaitu kurangnya
minatb siswa terhadap beberapa ekstarakulikuler yang ada sehingga
peserta didik cenderung hanya focus di bidang akademik, namun pada
dasarnya para guru dan sekolah mempersiapkan peserta didik untuk
siap dalam menghadapai dunia global, sehingga peserta didik mau tak
mau dituntut untuk dapat mengembangkan minat dan bakat yang
dipunya. Sekolah pun sudah memfasilitasi sarana dan prasarana, tidak
dipungkiri juga ada beberapa guru atau pelatih yang professional dalam
membimbing ekstrakulikuler di sekolah.

2.2 Deskripsi Hasil Observasi


Pada waktu observasi dilakukan kami mwendapatkan beberapa
informasi yang kami rangkum dalam tabel dibawah ini :

SMA Xaverius Bandar Lampung


Keterlaksanaan
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Deskripsi
Baik Kurang
Kultur Sekolah
Dalam kegiatan observasi yang kami lakukan,
kelompok observer disambut dengan hangat oleh
Kegiatan 3S
para guru, bahkan para siswanya. Selain itu juga
1. (Senyum, Sapa,
setelah kami lakukan observasi kegiatan 3S
Salam)
dilakukan dengan sangat baik antar guru ke guru,
siswa ke guru bahkan siswa ke siswa.
2. Pengkodisian awal Diawal pembelajaran, kelompok observer
disuguhkan dengan penyambutan peserta didik oleh
para guru dan staff di pagi hari. Mereka percaya
belajar bahwa penyambutan para pesrta didik mampu
meningkatkan semangat dan rasa percaya diri
peserta didik terhadap kegiatan belajar mengajar.
Sejauh pelaksaan observasi di sekolah, kelompok
observer melihat secara langsung ketertiban peserta
didik serta guru dalam penggunaan seragam. Di hari
Penggunaan seragam
3. senin dan rabu menggunakan seragam putih abu-
sekolah
abu, di hari senin menggunakan seragam khusus
kuning-cokelat, di hari kamis batik bebas dan di
hari jumat menggunakan seragam pramuka.
Selain melakukan wawancara, kami juga
melakukan observasi lingkungan ekolah dimana
kami berkeliling di sekolah, sehingga dapat kami
Anjuran menjaga
4. simpulkan bahwa anjuran menjaga kebersihan
kebersihan
tertempel di beberaap tempat yang ada disekitar
sekolah, guna menhingatkan siswa untuk menjaga
kebersihan di area sekolah.
Pada saaat kelompok observer melakukan
observasi, kami mendengar beberapa kali bel
Anjuran dibunyikan untuk menandakan pergantian jam
5.
memanfaatkan waktu pelajaran, istirahat sampai pulang, selain itu juga
ada beberapa kegiatan literasi di setip hari setiap 15
menit sebelum pelajaran pertama dimulai.
6. Tercipta suasana yang Selain kami melakukan wawancara dan observasi
tenang dan nyaman lingkungan sekitar, kami juga melakukan observasi
untuk belajar di satu kelas yaitu kelas XII IPA 1. Sejauh itukami
merasakan kenyamanan dalam prosesn belajar dan
mnegajar karena diawali dengan pengantar guru
yang tidak terlalu monoton sehingga peserta didik
juga merasa nyaman diawal belajar.
Seperti yang sudah dijelaskan diawal bahwa
sekolah mempercayai menyambut peserta didik di
Suasana di sekolah sekolah akan meningkatkan kepercayaan diri dan
7.
menyenangkan semangat, sehingga dapat disimpulkan bahwa
suasana yang nyaman dan senang sudah berusaha
dibangun oleh para guru di awal pembelajaran.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
Saat melakukan observasi lingkungan sekolah kami
melihat beberapa kali ada pemaparan bagan struktur
Bagan struktur organisasi sekolah yang dipajang di beberapa
8.
organisasi sekolah tempat tepatnya di depan ruang kesiswaan dimana
itu adalah tempat pertama yang dilihat tamu saaat
pertama kali masuk ke sekolah.
Visi : Manusia muda yang unggul adalam
humanitas, Kecerdasan, Kejujuran, Kedisiplinan,
dan Pelayanan.
Misi :
 Menyelenggarakan Pendidikan yang berkualitas
 Mengembangkan pembelajaran yang berkualitas,
aktif, kreatif, inofatif dan menyenangkan
9. Visi dan misi sekolah
 Mengembangakn sumber daya Pendidikan yang
professional dengan penuh pelayanan
 Mengembangkan nilai humanis, jujur, disiplin,
dan religious melalui pengalaman rekfleksi, aksi
dan evaluasi
 Mewujudkan pelayanan gereja yang berpihak
pada kaum lemah.
10. Pemaparan visi dan Dapat kami simpulkan dalam hasil observasi bahwa
misi sekolah di pemaparan visi dan misi dipaparkan di berbagai
beberapa tempat tempat yang ada di lingkungan sekolah, seperti di
atas gerbang utama sekolah karena diharpkan setiap
tamu atau peserta didik yang masuk memiliki
semangat untuk bersama sama mewujudkan visi
dan misi yang ingin diwujudkan.
Kokurikuler dan Ekstrakulikuler
Dalam melengkapi data kokurikuler dan
ekstrakulikuler kami mendapatkan data dari hasil
wawancara kami bersama Ibu Imelda Natalia
Kegiatan kokurikuler
11. Lumban Gaol, S.Pd. selaku guru pembimbing
dan ekstrakulikuler
esktrakulikuler, beliau berkata bahwa kegiatan
kokulikuler dan ekstrakulikuler berjalan dengan
baik.
Setelah kami melakukan wawancara, kelompok
Ada pembinaan
observer mendapatkan informasi dimana setiap
12. kokurikuler dan
harinya ada pembinaan ekstrakulikuler oleh guru
ekstrakulikuler
pembimbing.
Setiap guru dipercaya masing masing untuk
Setiap guru menjadi mengawasi bahkan membina kegiatan kokulikuler
13. pembina kokurikuler dan ekstrakulikuler di setiap harinya untuk
dan ekstrakulikuler mengawasi perkembangan dari peserta didik itu
sendiri.
Dalam peraturan sekolah di xaverius, peserta didik
di kelas XI wajib mengikuti ekstrakulikuler
Setiap siswa wajib
pramuka, namun untuk ekstrakulikuler lainnya
14. mengikuti kokurikuler
dibebaskan sesuai minat dan bakat yang mereka
dan ekstrakulikuler
miliki masing-masing, namun setiap peserta didik
diharapkan memilih satu atau dua ekstrakulikuler.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
15. Peraturan dan tata Di setiap tempat pasti memiliki peraturan yang
tertib sekolah secara berlaku begitu juga di sekolah yang pastinya
tertulis memiliki peraturan tertulis yang ditempel di
beberapa tempat dimana sering dikunjungi orang
lain atau siswa itu sendiri.
Peraturan dan tata Setelah kami melakukan observasi di sekolah
tertib sekolah dengan berkeliling lingkungan sekolah kami
16.
dipaparkan di melihat beberapa kali ada paparan peraturan dan
berbagai tempat tata tertib sekolah yang ada di lingkungan sekolah.
Peraturan dan tata
tertib sekolah sudah Peraturan dan taat tertib di sekolah dipublikasikan
17. disosialisasi dan lewat website sekolah yang bisa diakses oleh semua
dipubliskan di orang.
berbagai media
Setiap peserta didik yang melanggar aturan ataua
Peraturan dan tata tata tertib sekolah akan lagsung dipanggil di ruang
tertib sekolah kesiswaan untuk menindak lanjuti pelanggaran yang
18.
diberlakukan secara dilakukan peserta didik tersebut sehingga dapat
tegas dan konsekuen dipastikan peraturan dan tata tertibs ekolah
dilaksanakan sengan konsekuen dan tegas.

SMA Negeri 7 Bandar Lampung


Keterlaksanaan
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Deskripsi
Baik Kurang
Kultur Sekolah
Dalam kegiatan observasi yang kami lakukan,
Kegiatan 3S
kelompok observer kuarang disambut dengan
1. (Senyum, Sapa,
hangat oleh para guru piket. Namun kami disambut
Salam)
baik oleh para peserta didik dengan baik.
2. Pengkodisian awal Di pagi hari, setiap peserta didik langsung masuk ke
belajar kelas masing masing untuk memulai kegiatan
belajar mengajar. Tetapi ada beberapa hari yang
mereka lakukan sebagai kebiasaan, missal di hari
senin mereka melakukan upacara, di hari selasa
hingga kamis, mereka memiliki kebiasaan mengaji
dengan dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya, lalu jumat dilanjutkan dengan
jumat sehat dan jumat sholawat atau membaca
yasin.
Sejauh pelaksaan observasi di sekolah, kelompok
observer melihat secara langsung ketertiban peserta
didik serta guru dalam penggunaan seragam. Di hari
Penggunaan seragam
3. senin dan selasa menggunakan seragam putih abu-
sekolah
abu, di hari rabu hingga kamis menggunakan
seragam khusus batik, dan di hari jumat
menggunakan seragam pramuka.
Selain melakukan wawancara, kami juga
melakukan observasi lingkungan ekolah dimana
kami berkeliling di sekolah, sehingga dapat kami
Anjuran menjaga
4. simpulkan bahwa anjuran menjaga kebersihan
kebersihan
tertempel di beberaap tempat yang ada disekitar
sekolah, guna menhingatkan siswa untuk menjaga
kebersihan di area sekolah.
Pada saaat kelompok observer melakukan
observasi, kami mendengar beberapa kali bel
Anjuran dibunyikan untuk menandakan pergantian jam
5.
memanfaatkan waktu pelajaran, istirahat sampai pulang, selain itu juga
ada beberapa kegiatan literasi di setip hari setiap 15
menit sebelum pelajaran pertama dimulai.
6. Tercipta suasana yang Selain kami melakukan wawancara dan observasi
tenang dan nyaman lingkungan sekitar, kami juga melakukan observasi
untuk belajar di satu kelas yaitu kelas 10.11. Sejauh itu kami
merasakan kenyamanan dalam prosesn belajar dan
mnegajar karena diawali dengan pengantar guru
yang tidak terlalu monoton sehingga peserta didik
juga merasa nyaman diawal belajar.
Sejauh dalam melakukan observasi, kami
merasakan secara langsung suasana yang
Suasana di sekolah
7. menyenangkan si sekolah terlebih lingkungan
menyenangkan
sekitar sekolah yang nyaman dan tidak terlalu
banyak gangguan di luar sekolah,
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
Saat melakukan observasi lingkungan sekolah kami
melihat beberapa kali ada pemaparan bagan struktur
Bagan struktur organisasi sekolah yang dipajang di beberapa
8.
organisasi sekolah tempat tepatnya di depan ruang kesiswaan dimana
itu adalah tempat pertama yang dilihat tamu saaat
pertama kali masuk ke sekolah.
9. Visi dan misi sekolah Visi : sekolah unggul berkarakter, berprestasi dan
berwawasan global berdasarkan IPTEK
Misi :
 Mewujudkan suasana pergaulan yang sopan dan
bertata krama yang baik dan meningkatkan
penghayatan dan pelaksaaan agamayang dianut
 Menerapkan disiplin yang tingg kepada pesreta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan dengan
mengedepankan contoh atau suri tauladan yang
nyata
 Menciptakan desain dan strategi pembelajaran
yang menitikberatkan kepada unjuk kerja peserta
didik
 Menghasilkan peserta didik yang berprestasi dan
unggul dalam lomba akademik dan non akademik
 Membina hubungan yang harmonis antara peserta
didik, pendidik, tenaga kependidik dan orangtua
dengan komunikasi yang efektif
 Meningkatkan kualitas pendidik, tenaga
kependidikan melalui seminar, workshop dan
studi banding serta pelatihan dibidang IT
 Menumbuhkembangkan semangat budaya
Lampung dengan memberi pelajaran yang
menyangkut budaya Lampung kepada peserta
didik
 Mengembangkan teknologi dan informasi dalam
pembelajaran dan administrasi sesuai dengan
perkembangan IPTEK
 Menumbuhkembangkan budaya sekolah yang
berwawasan sehat dan lingkungan
 Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan
Dapat kami simpulkan dalam hasil observasi bahwa
pemaparan visi dan misi dipaparkan di berbagai
Pemaparan visi dan tempat yang ada di lingkungan sekolah, seperti di
10. misi sekolah di atas gerbang utama sekolah karena diharpkan setiap
beberapa tempat tamu atau peserta didik yang masuk memiliki
semangat untuk bersama sama mewujudkan visi
dan misi yang ingin diwujudkan.
Kokurikuler dan Ekstrakulikuler
Dalam melengkapi data kokurikuler dan
ekstrakulikuler kami mendapatkan data dari hasil
Kegiatan kokurikuler wawancara kami bersama Bapak Damanuri, M.Pd.
11.
dan ekstrakulikuler selaku waka kurikulum, beliau berkata bahwa
kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler berjalan
dengan baik.
12. Ada pembinaan Setelah kami melakukan wawancara, kelompok
kokurikuler dan observer mendapatkan informasi dimana setiap
ekstrakulikuler harinya ada pembinaan ekstrakulikuler oleh guru
pembimbing atau orang yang dipercaya dengan
professional.
Setiap guru atau orang yang profesional dipercaya
Setiap guru menjadi masing masing untuk mengawasi bahkan membina
13. pembina kokurikuler kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler di setiap
dan ekstrakulikuler harinya untuk mengawasi perkembangan dari
peserta didik itu sendiri.
Dalam peraturan sekolah di SMA N 7, peserta didik
di kelas XI wajib mengikuti ekstrakulikuler
Setiap siswa wajib
pramuka, namun untuk ekstrakulikuler lainnya
14. mengikuti kokurikuler
dibebaskan sesuai minat dan bakat yang mereka
dan ekstrakulikuler
miliki masing-masing, namun setiap peserta didik
diharapkan memilih satu atau dua ekstrakulikuler.
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Di setiap tempat pasti memiliki peraturan yang
Peraturan dan tata berlaku begitu juga di sekolah yang pastinya
15. tertib sekolah secara memiliki peraturan tertulis yang ditempel di
tertulis beberapa tempat dimana sering dikunjungi orang
lain atau siswa itu sendiri.
Peraturan dan tata Setelah kami melakukan observasi di sekolah
tertib sekolah dengan berkeliling lingkungan sekolah kami
16.
dipaparkan di melihat beberapa kali ada paparan peraturan dan
berbagai tempat tata tertib sekolah yang ada di lingkungan sekolah.
Peraturan dan tata
tertib sekolah sudah Peraturan dan taat tertib di sekolah dipublikasikan
17. disosialisasi dan lewat website sekolah yang bisa diakses oleh semua
dipubliskan di orang.
berbagai media
18. Peraturan dan tata Setiap peserta didik yang melanggar aturan atau tata
tertib sekolah tertib sekolah akan lagsung dipanggil di ruang
diberlakukan secara kesiswaan untuk menindak lanjuti pelanggaran yang
dilakukan peserta didik tersebut sehingga dapat
tegas dan konsekuen dipastikan peraturan dan tata tertibs ekolah
dilaksanakan sengan konsekuen dan tegas.

Secara keseluruhan berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan


kami mennganalisis serta menyimpulkan bahwa dalam kedua sekolah, SMA
Swasta Xaverius dan SMA Negeri 7 Bandar Lampung memiliki perbedaan yang
cukup signifikan dalam beberapa aspek misal pada ekstrakulikuler dan
kokurikuler, dan pastinya pada visi misi sekolah yang memiliki tujuan yang
berbeda, di SMA Xaverius menitikberatkan kepada humanitas yang harus
diwujudkan oleh para peserta didik berbeda dengan SMA Negeri 7 yang
menitikberatkan pada keunggulan peserta didik dalam menghadapi dunia
perlombaan di bidang akademik maupun non akademik, selebihnya dalam kedua
sekolah tersebut tidak memiliki perbedaan yang kentrara missal pada kultur
sekolah dan kegiatan ekstrakulikuler dan kokurikuler yang pastinya sama-sama
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi peserta didik yang unggul dalam
bidang non akademik dan mempersiapkan para peserta didik untuk menghadapi
dunia globalisasi yang sangat pesat.
Sehingga dapat kami simpulkan bahwa pelaksanaan manajemen
sekolah di kedua sekolah tersebut dilakukan dengan sangat baik dan menunjang
kejgiatan belajar mengajar peserta didik semakin baik serta unguul dan
berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai