Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH SAIN DAN KEBUDAYAAN ISLAM FI ANDALUSIA

1. Sejarah masuknya islam di spanyol


Spanyol ditaklukkan oleh pasukan Islam pada masa Khalifah Al-Walid (705-715M).
Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam sesungguhnya telah menaklukkan Afrika Utara
yang kemudian menjadikan salah satu wilayahnya sebagai provinsi di bawah kendali Bani
Umayyah. Maka tidak heran jika Afrika Utara dijadikan sebagai tolok ukur untuk menguasai
wilayah Andalusia. Dalam hal ini, terdapat tiga pahlawan yang dianggap memiliki peran
strategis yaitu Tarif ibn Malik, Tariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nusair (WAHYUDIN)
Thariq bin Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena pasukannya
lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar dan
sebagian lagi orang Arab yang kemudian menyeberangi selat tepatnya di sebuah gunung
yang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq) yang menjadi tempat pertama kali Thariq
dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya dan dengan dikuasainya daerah ini,
maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dan pada akhirnya Thariq dan
pasukannya dapat menaklukkan kota-kota penting seperti Cordova, Granada dan Toledo (Ibu
kota kerajaan Ghoth saat itu). (WAHYUDI)
Kemenangan demi kemenangan yang dicapai umat Islam tampak begitu mudah
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Yang berkaitan dengan
faktor eksternal adalah keadaan sosial, politik dan ekonomi Spanyol yang sedang terpuruk.
Dari segi politik, wilayah Spanyol bercerai-berai dan terbagi-bagi menjadi dalam negara-
negara kecil. Adanya pembagian kelas dalam sistem masyarakat, sehingga keberadaannya
diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak. Dalam suasana yang
begitu tidak nyaman sebagian besar rakyat Spanyol menanti kedatangan sosok heroik, dan
yang menjadi pahlawan itu adalah orang Islam. (LIKA)
Sedangkan yang menjadi faktor internal adalah berasal dari dalam tubuh penguasa
Islam ketika itu, Para pemimpin yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya
diri. Mereka sangat berani menghadapi setiap persoalan. Yang paling penting adalah wajah
Islam yang ditunjukkan kepada masyarakat Spanyol yang sangat toleransi, dan penuh
persaudaraan (LIKA)

2. Bukti Perkembangan Islam di Andalusia


Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah
mencapai kejayaannya di sana. Banyak bukti prestasi yang mereka peroleh, bahkan
pengaruhnya membawa Eropa, dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks.
Selain itu banyak meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah yang merupakan sterpiece
arsitektur dunia saat itu : (Tidak dibaca, karena saya hanya munculkan di video)
a. Kemajuan Intelektual
1) Filsafat
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr
Muhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yang
kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail. Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi
munculnya seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam
Islam, yaitu Rusyd dari Cordova. (JAFAR)
2) Sains
Dalam bidang sains, ilmu yang berkembang ketika itu adalah ilmu kedokteran, musik,
matematika, astronomi, kimia. Ilmuwan yang terkenal ketika itu adalah Abbas ibn
Farnas yang merupakan ahli dalam bidang kimia dan astronomi. Ia adalah orang
pertama yang menemukaan pembuataan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya Al-
Naqqas
terkenal dalam ahli astronomi. Ahmad ibn Abbas dari Cordova adalah ahli dalam
bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan binti Abi Ja’far dan saudara perempuannya
AlHafidz juga merupakan ilmuan dan ahli dalam bidang kedokteran (JAFAR)
3) Musik dan Seni
Kemajuan peradaban juga menyentuh bidang musik dan seni suara. Islam di Spanyol
mencapai kejayaan dalam bidang musik dan kesenian dipelopori oleh Al-Hasan ibn
Nafi yang dijuluki Zaryab. (JAFAR)
4) Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Diantara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan
berbicara maupun tata bahasa yaitu Ibn Sayyidih, Ibn malik pengarang Alfiyah, Ibn
Huruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-
Gharnathi. (JAFAR)

b. Bangunan-bangunan Megah
Bangunan-bangunan bersejarah nan megah seperti Istana Al-Hambra, Masjid Raya
Cordoba, dan Medinat Az-Zahra (Istana Khalifah) merupakan masterpiece arsitektur
dunia saat itu.
1. Istana Al-Hambra
Pada tahun 1232 M, Sultan Muhammad bin Al-Ahmar membangun sebuah istana
yang indah di sebuah bukit bernama La Sabica, di kota Granada, Spanyol. Istana ini
kemudian dikenal dengan nama Alhambra. Istana ini adalah pusat kekuasaan Dinasti
Bani Ahmar, yang merupakan dinasti Islam terakhir di Andalusia. (YULI)
2. Masjid Agung Cordoba
Masjid Agung Cordoba menjadi bagian penting dalam perjalanan Islam di Andalusia
selama tiga abad. Masjid ini dikenal sebagai jantung pusat ibu kota Andalusia (YULI)
3. Medina Az-Zahra
Medina Azzahra atau dikenal sebagai kota yang bersinar ini merupakan sebuah istana
dan pusat pemerintahan kerajaan Islam pada tahun 900-an Masehi di Cordoba.
Tempat ini juga merupakan sebuah kota pemukiman yang indah yang dibangun di
atas kontur lahan bertingkat 3. (YULI)

3. Penyebab runtuhnya islam d andalusia (spanyol)


Islam di Spanyol selain mengalami kemajuan yang begitu gemilang di daratan Eropa, pada
akhirnya juga mengalami kehancuran yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
(Tidak dibaca, karena saya hanya munculkan di video)
1. Konflik Islam dengan Kristen
Dalam penaklukan Spanyol, para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara
sempurna, mereka membiarkan orang-orang Kristen yang sudah ditaklukkannya
mempertahankan hukum dan adat mereka. (INAYAH)
2. Tidak adanya ideologi pemersatu
Orang Arab tidak pernah menerima orang pribumi Spanyol, paling tidak hingga abad ke-
10 M, orang Arab mempunyai istilah ’ibad dan muwalladun kepada orang-orang
Andalusia, suatu ungkapan yang sangat merendahkan. Akibatnya, kelompok-kelompok
etnis non-Arab yang sering melakukan perlawanan dan merusak perdamaian. (INAYAH)
3. Kesulitan Ekonomi
Pada pertengahan masa Islam di Spanyol, para penguasa terlalu memusatkan perhatian
membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius,
sehingga kondisi ini menyebabkan penguasa lalai membangun perekonomian. (INAYAH)
4. Ketidakjelasan sistem peralihan kekuasaan
Ketidakjelasan sistem peralihan kekuasaan menyebabkan terjadinya perebutan kekuasan
diantara ahli waris. Bahkan, karena inilah kekuasaan Bani Umayyah jatuh dan Muluk Al-
Tawaif muncul. Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh
ketangan Ferdinand dan Isabella. (FIKRI)
5. Keterpencilan
Letak geografis Spanyol yang dikuasai Islam sangat terpencil dari dunia Islam yang lain.
Akibatnya kekuasaan Islam di Spanyol seperti selalu berjuang sendirian, tanpa pernah
mendapat bantuan selain dari Afrika Utara. (FIKRI)

Anda mungkin juga menyukai