Anda di halaman 1dari 10

PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA

Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Dosen Pengampu: Ust. Fathorrohman, M.Pd.

Oleh: Wahyu Riski


Pembahasan

Islam Di Andalusia
Perkembangan Islam Di Andalusia
Kemajuan Peradaban Islam Di Andalusia
Kemunduran Dan Kehancuran Islam Di
Andalusia
Islam Di Andalusia (Spanyol)

Andalusia di kenal sejak di kuasai Yunani, kemudian oleh ke kaisaran


Romawi yang menyebar luaskan Agama Kristen pada abad V M Bangsa
vVandal menguasai daerah selatan semenanjung ini. Sejak saat itu, negeri
ini di kenal Vandalusia dan Bangsa Arab meneyebutnya Andalusia.
Masuknya Islam ke Andalusia tidak dapat di lepaskan dari upaya
Ekpansi besar-besaran yang di lakukan dinasti Umayyah ke wilayah Barat
terutama pada masa Khalifah Alwalid Ibnu Abd Almalik (al-Walid I),
khalifah keenam, yang memerintah tahun 86-96 / 705-715. Musa Ibn
Nushair sebagai Gubernur Afrika Utara telah menguasai Afrika bagian
Barat kecuali Sabtah (Ceuta) yang berada di bawah ke kuasaan
Byzantium.
Dalam penaklukan wilayah Andalusia, ada tiga pahlawan Islam yang
berjasa memimpin pasukan ke sana, yaitu: Tharif Ibn Abdul Malik
Perkembangan Islam di Andalusia
Periode Pertama (711-755 M)
Andalusia berada di bawah pemerintahan para wali yang di angkat
oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Selama masa
ini terjadi dua 20 kali pergantian wali 20. Periode ini, Islam di Andalusia
belum memasuki kegiatan pembangunan di bidang peradaban dan
kebudayaan.
Periode Kedua (755-912 M)
Andalusia berada di bawah pemerintahan seorang panglima atau
gubernur yang begelar Amir tapi tidak tunduk kepada pusat
pemerintahan Islam Abbasiyah di Bagdad. Periode ini sampai periode
keempat merupakan zaman Dinasti Bani Umayyah II di Andalusia
hingga tahun 1031, yakni berdirinya dinasti-dinasti kecil (Mulk al-
Thawaif).
Periode Ketiga (912-1012 M)
Pemerintahan Abd al-Rahman III yang bergelar al-Nasir li dinillah
(penegak agama Allah) sampai munculnya raja-raja kelompok (kecil)
yang dikenal dengan Muluk at-Thawaif masuk dalam periode ketiga.
Pada periode ini, Spanyol diperintah oleh penguasa yang bergelar
Khalifah.
Periode Keempat (1013-1086 M)

Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negeri kecil di
bawah pemerintahan raja-raja golongan atau al-Muluk at-Thawaif, yang
antara lain berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, dan Toledo
(Bosworth, 1993).
Periode Kelima (1086-1248M)

Walaupun terpecah dalam beberapa negara, pada periode kelima ini, Spanyol
Islam masih mempunyai suatu kekuatan yang dominan, yaitu dinasti
Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235M).

Periode Keenam (1248-1492 M)

Kerajaan Granada merupakan pertahanan terakhir Muslim Spanyol di bawah


kekuasaan dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M). Peradaban kembali mengalami
kemajuan seperti di zaman Abdurrahman al-Nasir. Akan tetapi, secara politik,
dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil.
Kemajuan Peradaban Islam di Andalusia
Bahasa Arab
Sebagai realisasi kebijakan Arabisasi (pengaraban) Dinasti Umayyah dalam bidang Bahasa,
ilmu pengetahuan berkembang dengan perantaraan bahasa Arab. Masyarakat Andalusia
muslim maupun non muslim menerima dan mempelajari bahasa Arab.
Tafsir
Para ahli di bidang tafsir Al-Qur’an antara lain Ibn Atiah dan al-Qurtubi. Kedua musafir itu
menggunakan metode penulisan at-Tabari yang dikenal dengan dengan Tafsir bi al-Ma’sur
Hadits
Para ahli bidnag Hadits antara lain Ibn Waddah Ibn Abdul Barr, al-Qadi Ibn Yahya al-Laisi,
abdul Walid al-Baji, Abdul Walid Ibn Rusyd dan Abu Asim yang menulis kitab at-Tuhfah
(persembahan).
Fikih
Dalam bidang fiqih dikenal di Spanyol sebagai penganut mazhab Maliki. Mazhab ini disana
diperkenalkan oleh Ziyad bin Abd. al-Rahman. Hasyim I adalah penyokong mazhab Maliki.
Dia menghormati Imam Malik, salah satu mazhab dari empat mazhab fiqih di kalangan
Sunni.
Tasawuf
Ilmuwan dalam bidang Tasawuf adalah Muhyidin Ibn Arabi yang terkenal dengan faham
Wahdatul Wujud (kesatuan wujud) dan menghasilkan banyak karya tulis antara lain al-
Futuhat al-Makkiyyah (penaklukan Mekah).
Filsafat
Dalam bidang filsafat, atas inisiatif al-Hakam II (961-976 M.) karya-karya ilmiah dan
filosof diimpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan
dan Universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu
pengetahuan di Dunia Islam.
Kedokteran
Andalusia mencapai kejayaan di bidang kedokteran dengan Cordova sebagai salah satu
pusat aktivitas medis yang melahirkan beberapa ilmuwan terkemuka antara lain Ibn
Rusyd dengan karya besarnya Kitab al-Kulliyyat fi at-Tibb (tentang filsafat dalam ilmu
kedokteran).
Pertanian
Andalusia sudah mengenal irigasi dan saluran-saluran air sehingga dapat membangun
kebun-kebun tebu, kapas, padi, jeruk, anggur, dsb. Kemajuan dalam bidang pertanian
membawa pada kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Musik dan Seni
Dalam bidang musik dan kesenian ususunya seni suara, Spanyol Islam mempunyai
kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan bin Nafi’ yang dikenal dengan Zaryab. Setiap
kali diselenggarakan pertemuan dan jamuan Zaryab selalu tampil mempertunjukkan
kebolehannya.
Sastra
Ahli sastra terkenal seperti Ibn Sayidar al-Andalusi dalam kitabnya al-Mu’jam
(ensiklopedia), Muahmmad Ibn Hani, Ibn Zaydun, Ibn Abdi Rabbi, Ibn Bassah dan Fath
Ibn Khaqan.
Sejarah dan Geografi

Dalam bidang sejarah dan geografi dikenal Ibn Jubeir dari Valencia (1145 1228 M.)
menulis tentang negerinegeri muslim mediterania dan Sicilia. Ibn Batutah dari
Tangier (1304-1377 M.) mencapai Samudra Pasai di Indonesia dan sampai ke Cina.

Sains

Dalam bidang kedokteran dikenal Ahmad bin Ibas adalah ahli dalam bidang obat-
obatan. Ummi al-Hasan binti Abi Ja’far adalah ahli kedokteran dari kalangan
wanita. Dalam bidang ilmu kimia dan astronomi adalah Abbas bin Farnas. Dialah
orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.

Trigonometri

Ahli trigonometri ternama adalah Jabir ibnu Aflah dari Seville, pengantar risalah
astronomnya ditulis oleh Islah al-Majisti berisi tentang teori-teori trigonometri.

Antidote (Penawar Racun)

Ahli antitode ternama, al-Qafiqi dari Cordova telah menulis sebuah risalah terbaik
menjelaskan tentang serum. Ahli geografi al-Idrisi pun telah meguraiakn 360
serum dalam sebuah karya yang juga memiliki makna penting dalam ilmu botani.
Kemunduran dan Kehancuran Islam Andalusia
Adapun yang menjadi faktor kemunduran Islam di Spanyol, terdapat beberapa
penyebab bagi terjadinya kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol,
diantaranya:

 Konflik Islam denga Kristen


 Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
 Kesulitan Ekonomi
 Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
 Keterpencilan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai