Islam Di Andalusia
Perkembangan Islam Di Andalusia
Kemajuan Peradaban Islam Di Andalusia
Kemunduran Dan Kehancuran Islam Di
Andalusia
Islam Di Andalusia (Spanyol)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negeri kecil di
bawah pemerintahan raja-raja golongan atau al-Muluk at-Thawaif, yang
antara lain berpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, dan Toledo
(Bosworth, 1993).
Periode Kelima (1086-1248M)
Walaupun terpecah dalam beberapa negara, pada periode kelima ini, Spanyol
Islam masih mempunyai suatu kekuatan yang dominan, yaitu dinasti
Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235M).
Dalam bidang sejarah dan geografi dikenal Ibn Jubeir dari Valencia (1145 1228 M.)
menulis tentang negerinegeri muslim mediterania dan Sicilia. Ibn Batutah dari
Tangier (1304-1377 M.) mencapai Samudra Pasai di Indonesia dan sampai ke Cina.
Sains
Dalam bidang kedokteran dikenal Ahmad bin Ibas adalah ahli dalam bidang obat-
obatan. Ummi al-Hasan binti Abi Ja’far adalah ahli kedokteran dari kalangan
wanita. Dalam bidang ilmu kimia dan astronomi adalah Abbas bin Farnas. Dialah
orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
Trigonometri
Ahli trigonometri ternama adalah Jabir ibnu Aflah dari Seville, pengantar risalah
astronomnya ditulis oleh Islah al-Majisti berisi tentang teori-teori trigonometri.
Ahli antitode ternama, al-Qafiqi dari Cordova telah menulis sebuah risalah terbaik
menjelaskan tentang serum. Ahli geografi al-Idrisi pun telah meguraiakn 360
serum dalam sebuah karya yang juga memiliki makna penting dalam ilmu botani.
Kemunduran dan Kehancuran Islam Andalusia
Adapun yang menjadi faktor kemunduran Islam di Spanyol, terdapat beberapa
penyebab bagi terjadinya kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol,
diantaranya: