Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEMESTER 7 – MODUL 24 Perilaku dan Jiwa


SKENARIO 1
Eklektik Holistik

DOSEN PEMBIMBING

dr. H. Faisal Balatif, M. Kes., PA, Sp. KKLP

DISUSUN OLEH

ALFINA ZUHRA MAHARANI (71190811104)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
Lembar Penilaian Makalah

No Bagian yang Dinilai Skor Nilai

1 Ada makalah 60

2 Kesesuaian dengan LO 0-10

3 Tata cara penulisan 0-10

4 Pembahasan materi 0-10

5 Cover dan penyajian 0-10

TOTAL

NB : LO = learning objektif

Medan, Desember 2022

Dinilai Oleh:

(dr. H. Faisal Balatif, M. Kes., PA, Sp. KKLP)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas kuliah Fakultas Kedokteran UISU.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.


Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Tutor Pembimbing, Medan, 9 Desember 2022

dr. H. Faisal Balatif, M. Kes., PA, Sp. KKLP Alfina Zuhra Maharani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Definisi Psikiatri.............................................................................................3

2.2 Perbedaan Ilmu Psikiatri dan Psikologi..........................................................4

2.3 Manusia Sebagai Unitas Multipleks...............................................................5

BAB III KESIMPULAN......................................................................................6

3.1 Kesimpulan...................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan
atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya
kualitas hidup manusia. Gangguan jiwa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
gangguan jiwa ringan (Neurosa) dan gangguan jiwa berat (Psikosis). Psikosis ada
dua jenis yaitu: psikosis organik, dimana didapatkan kelainana pada otak dan
psikosis fungsion tidak terdapat kelainan pada otak. Psikosis salah satu bentuk
gangguan jiwa merupakan ketidak mampuan untuk berkomunikasi atau menggali
realitas yang menimbulkan kesukaran dalam kemampuan seseorang berperan
sebagaimana mestinya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (2016)
jumlah penderita gangguan jiwa di dunia sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60
juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena
dimensia.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan prevalensi
ganggunan mental emosional dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk
usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah
penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti
skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000
penduduk. Prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk Indonesia 6,0
persen. Provinsi dengan prevalensi ganguan mental emosional tertinggi adalah
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Nusa
Tenggara Timur. Tercatat Jumlah kunjungan gangguan jiwa di daerah Jawa
Tengah tahun 2016 sebanyak 413.612 jiwa.
Untuk mengatasi masalah tersebut perawat kesehatan jiwa harus memiliki
basis pengetahuan yang kuat mengenai keadaan kegawatdarurat psikiatri.
Keperawatan kesehatan jiwa merupakan suatu praktik yang mempromosikan
kesehatan mental serta merawat orang-orang yang memiliki penyakit mental,
meningkatkan kemandirian mereka dan memulihkan martabat mereka.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan psikiatri dan psikologi?
2. Apa itu Psiko-edukasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi psikiatri
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perbedaan ilmu psikiatri dan
psikologi
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manusia sebagai unitas
multipleks

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Psikiatri


Psikiatri (psychiatry) atau Ilmu Kedokteran Jiwa: cabang spe-sialistik Ilmu
Kedokteran yang meng-khususkan pendalaman aspek pato-genesis,
diagnosis, terapi, rehabilitasi, pencegahan gangguan jiwa, dan peningkatan
kesehatan jiwa.
Tujuan pendidikan bidang Psikiatri dalam pendidikan kedokteran umum
mencakup mempersiapkan calon dokter dalam berbagai kemampuan:
1. Memahami arti dan peran Ilmu Kedokteran iwa (Psikiatri) dalam bidang
keschatan dan kaitannya dengan berbagai gangguan atau kon-disi sakit;
2. Memahami peran psikiatri dalam hubungan dengan kondisi medik umum
(kedokteran umumnya dan cabang ilmu spesialistik kedokteran lainnya);
3. Memahami peran Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri) dalam berbagai
ikhtiar terapi/prevensi terkait kondisi medik umum, dalam ikhtiar hasil
taraf kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.
4. Mampu melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosis psikiatrik,
dan sampai taraf tertentu, mampu menangani (melakukan terapi) ber-
bagai problem/gangguan jiwa yang umum di masyarakat;
5. Mampu menentukan rujukan psi-kiatrik untuk pemeriksaan atau
penanganan lanjut sesuai kondisi yang diperlukan pasien.
Landasan pendekatan psikiatri adalah
1. Eklektik, merangkul:
a. Semua cabang ilmu kedokteran dasar,
b. Semua cabang spesialistik dalam kedokteran, dan
c. Semua cabang Humaniora (The Humanities) seperti psikologi,
teologi filsafat, ilmu sejarah, fiologi (ilmu bahasa),
kesusasteraan atau susastera, kesenian (music, seni rupa, seni
pertunjukan), ilmu social, dan antropologi.
2. Holistik adalah melihat manusia secara keseluruhan atau
komprehensif, baik sebagai individu, sebagai makhluk bio-psiko-
sosial; maupun sebagai anggota masyarakat.
3
Dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan kualitas
hidup, jadi bukan sekedar mendiagnosis dan terapi gangguan jiwa saja.

2.2 Perbedaan Ilmu psikiatri dan Psikologi


Psikiatri (Psyche = mental, iatros = terapi ) adalah suatu cabang spesialistik
dalam ilmu kedokteran yang bertujuan untuk mempelajari aspek mental/
manusia baik dalam keadaan sehat maupun sakit dan tertuju untuk meneliti
genesis, diagnosa terapi dan prevensi dari segala gangguan mental, emosional
serta tingkah laku manusia serta berusaha menyembuhkan gangguan tersebut
atau setidak- tidaknya menaikkan taraf kesehatan jiwanya.
Psikologi dari bahasa Yunani Kuno: psyche= jiwadan logos = kata) dalam
arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah lakudan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Tabel 1. Perbedaan Ilmu Psikiatri dan Psikologi
PSIKOLOGI PSIKIATRI
Yang dipelajari Psikologi (Ilmu Sosial) Kedokteran + Psikologi
Pendidikan Sarjana psikologi + Dokter umum +
Profesional pendidikan profesi klinis pendidikan profesi yang
yang mencakup: mencakup:
1. Methods of treatment Keterampilan merawat
2. Analytical testing pasien dengan gangguan
3. Problem-solving tech- perilaku sampai dengan
nique gangguan jiwa berat.
4. Psychological theory
5. Behavioral therapy
Peresepan Obat - +
Penanganan Psikoterapi Somatoterapi+psikoterapi
Pemeriksaan Tes (neuro) psikologi Pemeriksaan fisik,
neurologi dan psikiatri
Pendekatan Medik << Medik >>
4
2.3 Manusia Sebagai Unitas Multipleks
Manusia merupakan makhluk monodualis yang terdiri dari 2 unsur yang
merupakan satu kesatuan utuh yaitu unsur “jiwa” dan “raga”. William Herm
menyatakan bahwa jiwa dan raga tidak terdapat dipisahkan tapi dapat
dibedakan sebagai suatu “unitas multipleks”.
Unitas merupakan manusia yang memiliki 2 unsur yaitu jiwa dan raga, jika
salah satu atau keduanya tidak ada atau terpisah satu sama lain, tidak dapat
disebut sebagai manusia.
Multipleks yaitu baik dari jiwa dan raga terdiri dari banyak unsur. Unsur-
unsur jiwa yaitu gejala jiwa yang terdiri dari gejala cipta, gejala rasa, gejala
karsa, dan gejala campuran. Sedangkan unsur-unsuur raga yaitu kepala,
tangan, kaki, otot kulit dan lainnya.

5
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Dalam menyembuhkan penyakit, seorang psikiater harus
melakukan pendekatan eklektik, artinya menelusuri secara rinci
namun selektif terhadap aspek psikis (mental dan emosional), fisik,
dan sosialnya. Setiap aspek tersebut selanjutnya dipandang secara
menyeluruh pengaruhnya terhadap gejala atau gangguan yang
dialami individu, itulah yang disebut pendekatan holistik .

6
DAFTAR PUSTAKA

Rasjad, Chairuddin. 2015. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: Bintang Lamumpatue

Elvira, S.D. (2013). Buku Ajar Psikiatri (2 ed.).

Depkes RI (2016). Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat.

Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes R

13

Anda mungkin juga menyukai