Dosen Pengampu :
Eva Meizara Puspita Dewi, S.Psi., M.Si. Psikolog
Rahmawati Syam S.Psi., M.Psi., Psikolog
Astiti Tenriawaru S.Psi., M.Psi., Psikolog
Eka Sufartianinsih Jafar, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Disusun Oleh:
Pemateri I :
Psikodiagnostik merupakan metode diagnosa dalam psikologi yang dilakukan oleh psikolog
ataupun ilmuan psikologi (berkualifikasi) yang bertujuan menentukan ciri, sifat, kepribadian maupun
sikap kerja seseorang dengan melakukan assesmen psikologi.
Pemateri II :
Klien dalam bidang psikologi forensik adalah mereka yang terkait dengan sistem hukum di
Indonesia. Namun, Psikologi forensik bertindak atas dasar keadilan sebagai klien utama.
Peran Psikologi forensik adalah membantu APH (Aparat Penegak Hukum) dan memberikan
kontribusi dalam memberikan vonis hakim. Dalam proses ini, mereka menggunakan
wawancara investigasi untuk mendapatkan informasi dari pelaku.
Namun, tugas psikologi forensik tidak termasuk dalam pencarian kronologis kasus. Aspek-
aspek klinis, kepribadian, pendidikan, dan lainnya tidak begitu relevan dalam persidangan,
karena ruang lingkup psikologi forensik berfokus pada fakta yang sebenarnya dan barang
bukti yang nyata, tanpa banyak interpretasi.
Dalam penanganan kasus forensik, harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena
melibatkan sistem hukum. Meskipun asumsi dapat dibuat, namun dalam psikologi forensik,
penting untuk berpegang pada fakta. Penting juga untuk memiliki bukti data yang otentik dan
keterangan ilmiah yang kuat dalam membuat kesimpulan hukum. Jika tidak Psikologi
Forensik bisa saja di somasi (dilaporkan balik)
Pemateri juga menjelaskan bagaimana alur layanan psikologi di biro Psikologi dan Human
Resource DPI (Duta Potensial Indonesia), yaitu :