Bagaimana HIV/AIDS bisa menular?

Apakah ibu bisa menularkan

HIV/AIDS pada anaknya?
HIV/AIDS TIDAK ditularkan melalui : Ibu positif HIV bisa menularkan ke bayinya saat :
Kehamilan : penularan melalui tali pusat
Persalinan : penularan melalui cairan dan darah
Alat makan berciuman kolam renang Menyusui : penularan melalui ASI apabila mulut bayi
luka
Kapan dilakukan tes HIV/AIDS Sayangi diri dan bayi
Bersalaman gigitan nyamuk berpelukan pada ibu hamil?
Semakin cepat virus HIV diketahui, semakin cepat anda
pula pemberian obat antiretroviral (ARV), MAKA
Tinggal serumah batuk/bersin resiko penularan kepada orang lain atau kepada bayi
akan berkurang
NAMUN HIV/AIDS ditularkan melalui : Bagaimana cara menghindari
penularan virus HIV/AIDS? Dengan skrining
Hubungan seks yang tidak aman A : ABSEN (tidak melakukan hubungan seksual saat
HIV
jauh dari pasangan/seks bebas)
Kontak cairan tubuh/ B : Be Faithful (Setia/tidak bergonta-ganti pasangan)
Transfusi darah C : Condom ( memakai kondom saat berhubungan)
D : Drugs (tidak menggunakan narkoba)
Penggunaan jarum suntik bergantian E : Educatian (aktif mencari informasi kesehatan)

Ibu hamil HIV ke bayi

Poltekkes Kemenkes Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya

 APA ITU HIV/AIDS?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena
turunnya kekebalan tubuh akibat virus HIV
Berapa banyak orang yang terkena HIV
saat ini?
Tahun 2019 yang terkena HIV :
-Di Indonesia 46.659 jiwa (5.074 ibu hamil)
-Di Jawa Timur 8.608 jiwa (742 ibu hamil)
-Di Kabupaten Malang 382 jiwa (29 ibu hamil)
Siapa saja yang bisa terkena HIV/AIDS?
HIV tidak mengenal umur, pendidikan, pekerjaan,
agama, suku, status sosial, dll
HIV bisa terjadi pada SEMUA ORANG
Poltekkes Kemenkes Surabaya
Bagaimana proses terjadinya HIV/AIDS?
Tahap pertama (1-6 bulan)
Bagaimana cara mengetahui virus
HIV masuk dalam tubuh, penderita
HIV/AIDS dalam tubuh?
nampak sehat dan tes HIV belum
Virus HIV dapat diketahui dengan :
bisa mendeteksi virus
PEMERIKSAAN DARAH (SKRINING HIV)
Tahap kedua (5-10 tahun) yang dapat dilakukan di puskesmas atau rumah
Virus mulai berkembang, tes HIV sakit terdekat dengan layanan skrining HIV
sudah bisa mendeteksi, SUDAH BISA
MENULARKAN KE ORANG LAIN
meskipun tanpa gejala
HIV
Tahap ketiga
Kenali Virusnya
Penderita dikatakan positif, kekebalan Jauhi Penyakitnya
tubuh semakin menurun dan mulai Bukan Orangnya
timbul gejala seperti pembengkakan
kelenjar limfe
Tahap keempat
Penderita menjadi AIDS, sistem
kekebalan tubuh semakin menurun,
disertai beberapa penyakit
Poltekkes Kemenkes Surabaya