Anda di halaman 1dari 53

1

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “ FK” USIA 27 TAHUN


GI P0000 A000 UK 33 MINGGU T/H DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI PUSKESMAS GONDANGLEGI

ASKEB FISIOLOGIS

OLEH :
RISFINA ALMEIGA
NIM. 2282B1041

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2022
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan merupakan proses yang alamiah yang dialami
setiap wanita. perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan
normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang
diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus
memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan
yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya (Walyani, 2015).
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kehamilan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu
pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan dengan
resiko tinggi.
Pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 228 per
100.000 kelahiran hidup (KH). Meningkat menjadi 359 per 100.000 KH tahun
2012. AKI terakhir dari data survei antara sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar
305 per 100.000 (Kemenkes RI, 2017).
Upaya kesehatan di Provinsi Jawa Timur diarahkan untuk
meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang mungkin
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok rentan yaitu bayi, anak
Balita, Bumil (Ibu hamil), Bulin (Ibu bersalin) dan Busui (Ibu menyusui).
Penilaian terhadap pelaksana pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dilakukan dengan melihat cakupan Kunjungan Pertama (K1) dan cakupan
Kunjungan Keempat (K4). Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat
kali sesuai jadwal yang dianjurkan (Kemenkes RI, 2017).
Dalam hal menangani ketidaknyamanan pada kehamilan,
pemerintah melalui PERMENKES RI No. 97/MENKES/PER/XII/2014 pasal 13
3

butir 1 yaitu, memberikan program pelayanan jaminan persalinan yang


diantaranya terdapat pemeriksaan ANC (Antenatal Care) terpadu yang terdiri
dari 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada
trimester ketiga. Pelayanan ini dilakukan untuk mendeteksi dini adanya
permasalahan pada kehamilan. Pada pelayanan ini terdapat penatalaksanaan
pada emesis gravidarum agar dapat ditangani lebih awal (Menkes, 2014).
Asuhan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil nornal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal. Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal termasuk “10 T” :
Timbang berat badan dan ukur TB, ukur Tekanan Darah, nilai stasus gizi
(LILA), pemeriksaan TFU, tentukan presentasi janin dan DJJ, Imunisasi TT,
pemberian Tablet FE 90 tablet selama kehamilan, Tes Laboratorium,
Tatalaksana kasus, Temu wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pemcegahan Komplikasi serta KB paksa persalainan.
Dengan demikian penulis mempelajari lebih mendalam tentang
manajemen kebidanan pada ibu hamil normal, sehingga dapat menjaga
kesehatan ibu dan janin, melaksanakan asuhan yang komprehensif, mendeteksi
masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi, serta member
pendidikan kesehatan yang efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil.
Kebijakan pemerintah dalam mananggulangi masalah atau keluhan
pada ibu hamil, salah satunya kebijakan mengenai Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (Buku KIA). Penggunaan buku ini sebagai tindak lanjut dari Undang-
Undang (UU) nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Makna atau
amanat dari Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 ini yaitu semua anak sejak
dari kandungan mempunyai hak-hak, seperti hak kelangsungan hidup, hak
perkembangan, dan perlindungan. Buku KIA merupakan alat bantu yang
bertujuan sebagai system pendataan kesehatan ibu terkait keluhan-keluhan yang
ibu rasakan atau alami selama masa-masa kehamilan, sehingga dari data-data
yang diperoleh, solusi atau tatalaksana keluhan-keluhan yang dialami ibu hamil
termasuk keluhan nyeri pada perut bagian bawah dapat teratasi.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan asuhan
kebidanan komprehensif berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. FK usia 27
4

tahun G1 P0000 A000 Uk 33 Minggu T/H Dengan kehamilan Normal di Puskesmas


Gondanglegi Kabupaten Malang Tahun 2022”.

1.2 Tujuan
1.2.1  Tujuan Umum
Dapat memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil Trimester III pada
Ny. “FK” secara komprehensif dengan menggunakan 7 langkah Varney.
1.2.2  Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian dan interprestasikan data dengan baik
pada Ny. “FK” dengan nyeri perut bagian bawah.
b. Dapat menentukan diagnosa potensial dan merencanakan tindakan
segera untuk mengatasi masalah yang terjadi.
c. Dapat melaksanakan perencanaan tindakan serta mengevaluasi hasil
d. Dapat mengetahui adanya kesenjangan antara teori dengan praktek
e. Dapat melakukan dokumentasi asuhan kebidanan dengan tujuh langkah
Varney.

1.3 Metode Penulisan


1.3.1. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau
informasi secara lisan dari seorang sasaran penelitian atau bercakap-
cakapan berhadapan muka dengan orang tersebut.
(Notoatmodjo. 2010. h, 139)
1.3.2. Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain
meliputi melihat dan mencatat sejumlah dan tarafaktivitas tertentu yang
ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. (Notoatmodjo. 2010. h,
131)
1.3.3. Studi kepustakaan
Semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam
menyusun proposal tersebut. Umumnya terdiri dari buku-buku teks,
jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, thesis atau disertasi.
(Notoatmodjo, 2010; h, 50)
5

1.3.4 Pemeriksaan Fisik


 Inspeksi
kemudian hal-hal yang khusus, pengetahuan dan pengalaman sangat
diperlukan dalam melakukan kemampuan inspeksi (Priharjo, R 2010).
 Palpasi
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan ayau rabaan.
Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau
organ. Palpasi biasanya dilakukan terakhir setelah inspeksi, auskultasi,
perkusi. Dalam melakukan palpasi, hanya sentuh bagian tubuh yang
akan diperiksa. Lakukan secara terorganisasi dari satu bagian ke
bagian yang lain. Semakin banyak pengalaman, semakin terampil pula
perawat membedakan normal atau tidak normal (Priharjo, R 2010).
 Perkusi
Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk. Tujuan
perkusi adalah menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh
dengan cara merasakan vibrasi yang di timbulkan akibat adanya
gerakan yang diberikan ke bawah jaringan. Dengan perkusi kita dapat
membedakan apa yang ada dibawah jaringan (udara, cairan, atau zat
padat) (Priharjo, R 2010).
 Auskultasi
Auskultasi merupakan metode pengkajian yang menggunakan
stetoskop untuk memperjelas pendengaran. Perawat menggunakan
stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung, paru-paru, bisinng usus
serta mengatur tekanan darah dan denyut nadi (Priharjo, R 2010).
1.3.5.Pemeriksaan Penunjang
Uji laboratorium dan pemeriksaan terkait dilakukan sebagai bagian
skrining rutin yang bervariasi. Nilai labratorium yang diperoleh bervariasi
dari satu laboratorium ke leboratorium yang lain (varney, 2007).

1.4 Ruang Lingkup


6

Asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program dari pendidikan,


tempat praktik klinik yang dituju adalah Puskesmas Gondanglegi kabupaten
malang.
7

BAB II
TINJAUAN TEORI

Pada bagian ini diuraikan telaah pustaka secara sistematik dari ibu hamil yang akan
dilakukan asuhan kebidanan, secara runtut menggambarkan kesinambungan
( contiunity of care).
2.1 Kehamilan
2.2.1 Konsep dasar kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester yaitu : a.Trimester satu
berlangsung 12 minggu. b.Trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga
ke -27) c.Trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Saiffudin, 2009).
2.1.2 Tanda dan gejala kehamilan
a. Amenorea (tidak mendapat haid)
b. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
c. Mengidam (ingin makan khusus)
d. Pingsan
e. Tidak ada selera makan (anoreksia)
f. Lelah (fatigue)
g. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebebkan pengaruh estrogen
dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara dan kelenjar
montgomery terlihat lebih membesar
h. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar
i. Konstipasi/obstipasi karena tonus otot- otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid
j. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di
muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut
(linea anigra = grisea)
k. Epulis: hipertrofi papila gingivalis.
8

l. Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva,
biasanya dijumpai pada triwulan akhir. (Mochtar, 2011)

2.1.3 Fisiologis Kehamilan


Menurut Manuaba (2010) proses kehamilan merupakan matarantai yang
berkesinambungan yang terdiri atas : 1) Ovulasi Ovulasi adalah proses
pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks.
Selama masa subur yang berlangsung 20-35 tahun, hanya 420 buah ovum yang
dapat mengikuti proses kematangan dan terjadi ovulasi . 2) Spermatozoa Pada
setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40
sampai 60 juta spermatozoa setiap cc, dan hanya beberapa ratus yang dapat
mencapai tuba fallopii. 15 Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia
wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan
konsepsi. 3) Konsepsi Menurut Manuaba (2010), Pertemuan inti ovum dengan
inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Proses
konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut : a) Ovum yang dilepaskan dalam
proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang mengandung persediaan
nutrisi. b) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah
sitoplasma yang disebut vitelus. c) Dalam perjalanan, korona radiata makin
berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan kedalam vitelus, melalui
saluran pada zona pelusida. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat
yang paling luas, dindingnya penuh jonjot sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama dalam ampula tuba. d) Ovum siap dibuahi
setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. 4) Proses nidasi atau implantasi
Setelah fertilisasi, hasil konsepsi akan melakukan implantasi pada dinding
uterus sekaligus memberikan informasi pada tubuh ibu, sehingga
bermanifestasi terhadap adaptasi fisiologi kehamilan. Jika tidak terjaddi
implantasi, maka zigot 16 akan dengan mudah keluar dari uterus bersamaan
dengan darah menstruasi. Zigot yang sedang membelah, mengapung dalam
tuba fallopi sekitar 1 minggu dan berkembang dari tahap 16 sel melalui tahap
morula yang padat menjadi tahap blastokista dengan 32-64 sel. Tahap
blastokista ini memiliki rongga yang berisi cairan. Blastokista memiliki dua
jenis sel embrionik yang telah berdiferensiasi yaitu trofektoderm di bagian luar
9

dan inner cell mass di bagian dalam. Sel trofektoderm nantinya akan
membentuk plasenta dan inner cell mass akan membentuk janin serta membran
janin. Gambar tahap perkembangan zigot dengan cara membelah diri pada tuba
fallopi dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut Gambar 2.1Tahap
perkembangan zigot dengan cara membelah diri pada tuba fallopi Sumber:
Astuti, S.,dkk.2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Jakarta : Erlangga 17
5) Pembentukan plasenta Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus
uteri di dinding depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas
yang tumbuh tidak rata, sehingga blastula dengan inner cell mass akan
tertanam dalam endometrium. Sel trofoblas menghancurkan endometrium
sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili korealis.
Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel blastula mengadakan
diferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk
“entoderm” dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan sel lain membentuk
“ektoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio (embryonal plate) terbentuk
diantara dua ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk sac. Ruangan amnion
dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat diantara
amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat. Awalnya yolk
sac berfungsi sebagai pembentuk darah bersama dengan hati, limpa, dan
sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga, terbentuk bakal jantung
dengan pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung
bayi mulai dapat dideteksi pada minggu ke-6 sampai 8 dengan menggunakan
ultrasonografi atau sistem Doppler (Manuaba, 2013). 18 6) Pertumbuhan dan
perkembangan janin Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dilihat pada
gambar berikut: Gambar 2.2Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Sumber:
Manuaba, I.B.G, dkk.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Embrio akan
berkembang sejak usia 3 minggu hasil konsepsi. Secara klinik usia gestasi 4
minggu dengan USG akan tampak sebagai kantung gestasi berdiameter 1 cm,
tetapi embrio belum tampak. Pada minggu ke-6 dari hari terakhir, usia konsepsi
4 minggu embrio berukuran 5 mm, kantung gestasi berukuran 2-3 cm. Pada
saat itu akan tampak denyut jantung secara USG. Pada akhir minggu ke-8 usia
gestasi (6 minggu usia embrio), embrio berukuran 22-24 mm, dimana akan
10

tampak kepala yang relatif besar dan tonjolan jari. Gangguan akan mempunyai
dampak besar apabila terjadi pada usia gestasi 19 kurang dari 12 minggu,
terlebih pada minggu ke-3. Berikut ini akan di ungkapkan secara singkat hal-
hal yang terutama dalam pengembangan organ dan fisiologis janin : Tabel
2.1Perkembangan Fungsi Organ Janin Sumber: Manuaba, I.B.G, dkk.2010.
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Gambar fisiologi kehamilan

2.1.4 Perubahan fisiologi kehamilan


a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi
hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat
selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa
minggu setelah persalinan.
b. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.
Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema
pada seluruh serviks, bersama dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia
pada kelenjar-kelenjar serviks.
c. Ovarium
11

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
d. Vagina dan perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada
kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat
berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chandwick.
e. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
f. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih
lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah
g. ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat (Saiffudin, 2014).

2.1.4 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II, Dan III


a. Trimester I
Trimester 1 sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia
sedang mengandung. Penerimaan kenyataan ini dan arti semua ini bagi
dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester
pertama kehamilan.Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen
tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami
kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.
12

b. Trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik.
Yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan
yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase
ketika wanita menelusur kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase : pra quickening dan pasca
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang
terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan
c. Trimester III
Trimester tiga sering disebut priode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi
sebagai mahluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti
kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan
pun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan
menunggu tanda dan gejala persalinan muncul (Walyani, 2015).

2.1.5 Kebutuhan energi


Widya kraya pangan dan gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil
untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal perhari yang
bertujuan untuk memasok kebutuhan janin. Meningkatkan zat besi
dikarenakan anemia sebagian besar disebabkan oleh defesiensi zat besi.
Selama hamil kebutuhan zat besi meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama
hamil) oleh sebab itu perlu ditekankan ibu hamil untuk mengonsumsi zat
besi.

No Ketidaknyamanan Cara Mengatasi


1. Sering buang air kecil. Trimester  Penjelasan mengenai sebab
I terjadinya
 Kosongkan saat ada dorongan untuk
kencing
 Perbanyak minum pada siang hari
 Jangan kurangi minum untuk
mencegah nokturia, kecuali jika
13

nokturia sangat mengganggu tidur


di malam hari
 Batasi minum kopi, teh, dan soda
 Jelaskan tentang bahaya infeksi
saluran kemih dengan menjaga
posisi tidur, yaitu dengan berbaring
miring ke kiri dan kaki ditinggikan
untuk mencegah diuresis
2. Strie gravidarum  Gunakan emolien topikal atau
Tampak jelas pada bulan ke 6-7 antipruitik jika ada indikasinya
 Gunakan baju longgar yang dapat
menopang payudara dan abdomen
3. Hemoroid  Hindari konstipasi
Timbul pada Trimester II dan III  Makan makanan yang berserat dan
banyak minum
 Gunakan kompres es atau air hangat
o Dengan perlahan masukan
kembali anus setiap selesai
BAB
4. Keputihan  Tingkatkan kebersihan dengan
Terjadi pada Trimester I, II, atau mandi tiap hari
III  Memakai pakaian dalam dari bahan
katun dan mudah diserap
 Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dan sayur
5. Keringat bertambah Secara  Pakailah pakaian yang tipis dan
perlahan terus meningkat sampai longgar
akhir kehamilan  Tingkatkan asupan cairan
 Mandi secara teratur
14

6. Sembelit  Tingkatkan diet asupan cairan


Trimester II dan III  Buah prem atau jus prem
 Minum cairan dingin atau hangat,
terutama saat perut kosong
 Istirahat cukup
 Senam hamil
 Membiasakan buang air besar
secara teratur
 Buang air besar segera setelah ada
dorongan
7. Kram pada kaki  Kurangi konsumsi susu
Setelah usia kehamilan 24 (kandungan fosfornya
minggu tinggi)
 Latihan dorsofleksi pada
kaki dan meregangkan
oto yang terkena
 Gunakan penghangat untuk otot
T8. Napas sesak Trimester II dan III  Jelaskan penyebab fisiologisnya
 Dorong agar secara sengaja
mengatur laju dan dalamnya
pernafasan pada kecepaatan normal
yang terjadi
 Merentangkan tangan di atas kepala
serta menarik nafas panjang
 Mendorong postur tubuh yang baik,
melakukan pernapasan interkostal
9. Nyeri ligamentum rotundum  Berikan penjelasan mengenai
Trimester II dan III penyebab nyeri
 Tekuk lutut kearah abdomen

 Mandi air hangat


 Gunakan bantalan pemanas pada
15

area yang terasa sakit hanya jika


tidak terdapat kontraindikasi
 Gunakan sebuah bantal untuk
menopang
 uterus dan bantal lainnya letakkan
diantara lutut sewaktu dalam posisi
berbaring miring
10. Panas perut (heartburn) mulai  Makan sedikit-sedikit tapi sering
bertambah sejak trimester II dan  Hindari makan berlemak dan
beertambah semakin lamanya berbumbu tajam
kehamilan. Hilang pada waktu  Hindari rorok, asap rokok, alkohol,
persalinan dan coklat
 Hindari berbaring setelah makan
 Hindari minum air putih saat makan
 Kunyah permen karet
 Tidur dengan kaki ditinggikan
11. Perut kembung Trimester II dan  Hindari makanan yang mengandung
III gas
 Mengunyah makanan secara
sempurna
 Lakukan senam secara teratur
 Pertahankan saat buang air besar
yang teratur
12. Pusing/sinkop Trimester II dan  Bangun secara perlahan dari posisi
III istirahat
 Hindari berdiri terlalu lama
dalam lingkungan yang hangat dan
sesak
 Hindari berbaring dalam posisi
terlentang
13. Sakit punggung atas dan bawah  Gunakan posisi tubuh yang baik
Trimester II dan III  Gunakan bra yang menopang
16

dengan ukuran yang tepat


 Gunakan kasur yang keras
 Gunakan bantal ketika tidur untuk
meluruskan punggung
2.1.6 Ketidaknyamanan pada ibu hamil
Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami
ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu
diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Beberapa ketidaknyamanan dan
cara mengatasinya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Ketidaknyamanan Masa hamil dan Cara Mengatasinya
(Sulistyawati, 2009)
17

2.1.7 Kunjungan ulang


Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan, kunjungan minimal
selama hamil adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester
II, dan 2 kali pada trimester III. Namun sebaiknya kunjungan tersebut rutin
dilakukan setiap bulan agar dapat segera terdeteksi jika ada penyulit atau
komplikasi kehamilan (Sulistyawati, 2009).
2.1.8 Tanda bahaya kehamilan
Yang harus diperhatikan sebagai berikut :
a. Muntah terus dan tak mau makan
b. Demam tinggi
c. Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
d. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
e. Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya (Kemenkes RI, 2017)

Gambar bahaya kehamilan pada ibu hamil trimester III


2.1.9 Kebutuhan psikologis
a. Persiapan persaudaraan kandung
b. Dukungan keluarga
c. Perasaan aman dan nyaman selama kehamilan
d. Persiapan menjadi orang tua
18

2.2 Asuhan Antenatal Care


2.2.1 Pengertian
Asuhan Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan
(Mufdillah, 2009)
2.2.2 Tujuan Asuhan Antenatal Care
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu dan juga bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan, dan pembedahan. Mempersiapkan persalinan cukup bulan,
melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.
d. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
esklusif.
e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal (Walyani, 2015).
2.2.3 Jadwal pemeriksaan Antenatal
Jadwal pemeriksaan antenatal adalah sebagai berikut:
 Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
 Pemeriksaan ulang
 Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan
 Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
 Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan
 Menurut (Mufdillah, 2009)

Frekuensi pelayanan antenatal oleh WHO ditetapkan 4 kali kunjungan ibu


hamil dalam pelayanan antenatal selama kehamilan dengan ketentuan sebagai
berikut :
 1 kali pada trimester pertama (K1)
19

 1 kali pada trimester dua dan 2 kali pada trimester ketiga (K4)

2.2.4 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil TM II dan III


a. Kebutuhan Fisik
1. Diet Makanan
Kebutuhan makanan ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan
nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri,
perdarahan pasca persalinan dll. Sedangkan kelebihan makanan akan
berakibat kegemukan, pre-eklamsia, janin terlalu besar dll. Hal yang
harus diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan
pengolahan menu. Bidan sebagai pengawas kecukupan gizinya dapat
melakukan pemantauan terhadap kenaikan BB selama kehamilan. BB
sebelum hamil, dan IMT ( indeks massa tubuh) masih merupakan
indicator yang banyak dipakai untuk menentukan status gizi ibu.
Rendahnya PBBH yang diperburuk oleh rendahnya BB sebelum hamil
dan otomatisrendahnya IMT di tengarai akan meningkatkan risiko
kehamilan.seperti BBLR, kelahiran premature dan komplikasi pada saat
melahirkan.
2. Kebutuhan Energi
 Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak
68%. Widya karya pangan dan gizi Nasional menganjurkan untuk
menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100gram
 Zat besi
Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat 300% (1.040 mg
selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya
dari asupan makanan ibu selama hamil. Melainkan perlu
ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian zat besi dapat
diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-6- gram
setiap hari seslama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran
untuk mencegh anemia post partum
 Asam folat
20

Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia


megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat dan selalu
mengantuk.
 Kalsium
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastic sebanyak 5%
 Obat-obatan
Sebenarnya jika kondisi hamil tidak dalam keadaan yang benar-
benar berindikasi untuk diberikan obat-obatam, sebaiknya
pemberian obat dihindari. Penatalaksanaan keluhan dan
kenyamananan yang dialami di anjurkan kepada pencegahan dan
perawatan saja.
 Senam hamil
- Senam hamil untuk melancarkan sirkulasi darah, nafsu
makan bertambah, pencernaan baik dan tidur lebih nyenyak
- Membantu mengontrol tubuh dan menghilangkan nyeri
- Memperbaiki sirkulasi darah
- Menghilangkan nyeri dan sakit pinggang
- Menguatkan otot-otot panggul
- Memudahkan proses persalinan
 Pakaian
Beberapa kriteria yang diperhatikan saat hamil
- Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ketat
- Bahan mudah menyerap keringat
- Memakai sepatu hak rendah
- Pakaian dalam selalu bersih
 Istirahat dan rekreasi
Denagn adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya
beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap dan
tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu
istirahat dan tidur sangat penting pada ibu hamil. Pada TM III
kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin,
sehingga ibu kesulitan untuk menetukan posisi tidur. Posisi tidur
21

yang dianjurkan adalah miring kiri, aki kiri lurus kaki kanans
edikit menekuk dan diganjal dengan bantal.
 Perawatan payudara
- Hindari Bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan
menggunakan busa
- Gunakan bra yang menyangga
- Hindari membersihkan putting dengan sabun mandi
- Jika ditemukan cairan yang berwarna kekuningan dari
payudara berarti produksi ASI sudah dimulai

 Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak
ada riwayat abortus, kelahiran premature, perdarahan pervaginam
 Eliminasi
BAK : Trimester I dan III frekuensi kencing meningkat,

kurangi minum 2-3 jam sebelum tidur

BAB : anjurkan minum lebih banyak 2 L/ hari dan makan

makanan berserat untuk menghindari konstipasi

 Imunisasi TT
Imunisasi TT merupakan perlindungan terbaik untuk melawan
tetanus pada ibu dan bayinya
22

2.2.5 Pelayanan Asuhan Standar Antenatal


Pelayanan Asuhan Standar Antenatal menurut (Kemenkes RI, 2017) terdapat
10 T yaitu :
a. Pengukuran tinggi badan
Bila tinggi badan <145cm, maka faktor resiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan secara normal dan Penimbangan berat badan
(BB) Sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling sedikit 1 kg/bulan.
b. Pengukuran tekanan darah
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor resiko hipertensi (takanan darah
tinggi) dalam kehamilan.
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
23

Bila < 23,5 cm menunjukkan ibu hamil menderita kurang energi


kronis (KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
d. Pengukuran tinggi rahim
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin
apakah sesuai dengan usia kehamilan.
e. Penentuan letak janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah
lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160
kali/menit menunjukkan ada tanda gawat janin, segera rujuk.
f. Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Dilakukan oleh petugas untuk selanjutnya bilamana diperlukan
mendapatkan suntikan tetanus toksoid sesuai anjuran petugas kesehatan untuk
mencegah tetanus pada ibu dan bayi.
g. Pemberian tablet tambah darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap
hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari
untuk mengurangi rasa mual.
h. Tes laboratorium
Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(Anemia). Tes pemeriksaaan urine (air kencing). Tes pemeriksaan darah
lainnya, seperti HIV dan Sifilis, sementara pemeriksaan malaria dilakukan
didaerah endemis.
i. Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan
kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu
dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, Keluarga
Berencana dan Imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertahap
pada saat kunjungan ibu hamil. Tatalaksanan atau mendapatkan pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.
j. Tata Laksana atau mendapatkan pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.
24

2.3 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


2.3.1 Pengertian
Asuhan kebidanan menurut varney adalah proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran
dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta keterampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
berfokus pada pasien (Sulistyawati, 2009).
2.3.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan dengan 7 Langkah Varney
1.    Langkah  I (Pengkajian)
Pada tahap ini, bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara
lengkap untuk mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat
pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul atas indikasi, mempelajari
catatan sekarang atau laporan yang lalu, mempelajari data
laboratorium dan membuat laporan singkat untuk menentukan kondisi
pasien.
Data subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data
subyektif dapat dilakukan dengan cara menanyakan keluhan pasien,
riwayat kesehatan, riwayat haid, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan, dan riwayat nifas. (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006).
Data objektif didapatkan melalui:
a.   Pemeriksaan fisik
- Palpasi abdomen : untuk memastikan volume cairan amnion.
Jika ketuban benar-benar pecah, palpasi abdomen kadang-
kadang dapat mendeteksi berkurangnya cairan, karena
terdapat peningkatan molase uterus dan dinding abdomen di
sekeliling janin dan penurunan ballottement (Varney,
2010:399)
-  Pemeriksaan anogenital dengan speculum steril
a. Inspeksi genetalia eksterna untuk melihat adanya cairan.
b.  Lihat adanya cairan yang mengalir dari ostium serviks.
c. Lihat genangan cairan amnion, memiliki bau apek yang
khas, yang membedakan dari bau urine.
d. Observasi cairan yang keluar untuk melihat adanya lanugo
atau verniks kaseosa.
25

e. Lihat serviks untuk mengetahui adanya prolaps tali pusat


atau ekstremitas janin.
- Periksa dalam (Vagina toucher) meliputi:
a  Pembukaan : pada primipara kurang dari 3 cm dan pada
multipar kurang dari 5 cm (dr. indogamers, 2006)
b Ketuban sudah pecah (ketuban negatif)
b.  Pemeriksaan laboratorium
1)   Uji pakis positif : dengan meneteskan air ketuban pada objek
glass dan biarkan kering, pemeriksaan mikroskopis
menunjukkan Kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis
(Nurhayati, 2010)
2)  Uji kertas nitrazin positif : jika kertas nitrazin merah berubah
menjadi biru, menunjukkan adanya cairan ketuban (alkalis)
3) Ultrasonografi : untuk pemeriksaan oligohidramnion jika
pemeriksaan sebelumnya tidak memberikan gambaran yang
jelas pecah ketuban (Varney, 2010)

2.    Langkah  II (Interpretasi data)


Adalah interpretasi data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa. Data yang tersedia
di interpretasikan sehingga diketahui diagnosa dan masalah spesifik.
3.    Langkah  III (Identifikasi diagnosa dan masalah potensial)
Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah-masalah potensial masalah atau
penyulit yang mungkin muncul. Langkah ini penting untuk menyusun persiapan
antisipasi, sehingga kita selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
4.    Langkah  IV (Identifikasi tindakan segera dan atau kolaborasi)
Pada langkah ini bidan menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan
konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi
klien. (Ai Yeyeh, 2010)
5.    Langkah  V (Rencana menyeluruh asuhan kebidanan)
Membuat rencana asuhan komperehensif, ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya, merupakan hasil pengembangan dari masalah sekarang antisipasi
masalah dan diagnosa juga melengkapi data yang kurang serta data tambahan yang
penting sebagai informasi untuk data dasar.
6.    Langkah  VI (Pelaksanaan)
26

Adalah implementasi dari rencana asuhan yang komprehensif, ini mungkin


seluruhnya diselesaikan oleh bidan atau sebagian oleh wanita atau anggota team
kesehatan lainnya.
7.    Langkah  VII (Evaluasi)
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, meliputi
apakan pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah. Rencana
dianggap efektif jika pelaksanaannya memang efektif
27

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “ FK” USIA 27 TAHUN


GI P0000 A000 UK 33 MINGGU T/H DENGAN KEHAMILAN NORMAL
DI PUSKESMAS GONDANGLEGI

I. PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBYEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Risfina Almeiga
Di : Poli KIA Puskesmas Gondanglegi
Tanggal : 31-10-2022 Pukul : 09.00 WIB
No RM : 27.515
1.1.1 Identitas Klien
Istri Suami
Nama : Ny. FK Nama : Tn. K
Umur : 27 th Umur : 27 th
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Guru TK Pekerjaan : Sopir
Kewarganegaraan : Indonesia Kewarganegaraa : Indonesia
n
Alamat : Sukorejo RT 01 RW 01

1.1.2 alasan kunjungan saat ini


- Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan
- Ibu mengatakan hamil anak pertama
- Ibu mengatakan hamil 8 bulan

1.1.3 Keluhan Utama:


Ibu mengatakan tidak ada keluhan
1.1.4 Riwayat menstruasi :
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus menstruasi : 28 hari
c. Lama : 6 hari
28

d. Banyaknya darah : 3-4 x ganti pembalut


e. Dysmenorhoe : tidak
f. Fluor Albus : ya , menjelang menstruasi
g. Warna : putih, tidak berbau tidak gatal
h. HPHT : 15 Maret 2022
i. HPL : 22 Desember 2022
1.1.5 Riwayat Perkawinan :
a. Umur waktu nikah : 22 tahun
b. Lama : 5 tahun
c. Perkawinan ke :1
d. Jumlah anak :0

1.1.6 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu


Kehamilan Persalinan Nifas Bayi
No. kehamilan ke KB Ket
UK penyulit penolong jenis tempat penyulit penyulit L/P BB/PB menyusui Hidup/Mati

Hamil ini

Riwayat KB : Suntik 1 bulan selama 6 bulan


1.1.7 Riwayat kehamilan sekarang
a. Ibu hamil ke : Ibu mengatakan hamil yang pertama
b. Usia kehamilan : 7 bulan 2 minggu
c. Gerakan pertama kali dirasakan : 4 bulan
d. Gerakan anak sekarang : aktif, 9-10 kali/ hari
e. Periksa kehamilan
TM 1 : 2x di posyandu,
TM II : 2x di posyandu, 1x di Puskesmas,
TM III : 1x di posyandu
f. Imunisasi TT : T5 (saat mau menikah, sekitar tahun 2018)
g. Pernah mendapat tablet fe : ya
h. Fe diminum teratur : ya
i. Pemeriksaan Laboratorium yang sudah di dapat
- Plano tes : ya , hasil positif garis 2 ( tanggal 7 mei 2022)
- Hb : 11,2 gr/dl
29

- Golongan darah : AB
- Gula Darah Puasa : 108 gr/dl
- PITC ( tanggal 12 september 2022)
1. HbSAg : NR
2. Hepatitis : NR
3. Sypilis : NR
4. Protein Urine : negative (-)
j. KIE yang sudah pernah didapat :
Senam hamil : √ Ya Tidak
Gizi seimbang : √ Ya Tidak
Tanda bahaya kehamilan : √ Ya Tidak
Pola istirahat : √ Ya Tidak
Aktifitas fisik : √ Ya Tidak
hal-hal yang harus dihindari selama hamil : √ Ya Tidak
1.1.8 Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang
 Penyakit menahun Ya √ Tidak
 Penyakit menurun Ya √ Tidak
 Penyakit menular Ya √ Tidak

b. Riwayat kesehatan lalu


 Penyakit menahun Ya √ Tidak
 Penyakit menurun Ya √ Tidak
 Penyakit menular Ya √ Tidak

a. Penyakit lain dalam keluarga : Ada √ Tidak Ada


Jika ada, Sebutkan :
Ibu mengatakan dalam keluarga ada yang menderita sakit darah tinggi yaitu ibu
kandung.

1.1.9 Riwayat Alergi


Makanan : Ya √ Tidak , jika YA, sebutkan :
Obat-obatan : Ya √ Tidak , jika YA, sebutkan :

1.1.10 Keadaan psikososial dan spiritual


a. Kehamilan ini diharapkan : √ Ya Tidak
Alasan :
b. Kehamilan ini direncanakan : √ Ya Tidak
Alasan :
c. Harapan terhadap kehamilan sekarang
- Jenis kelamin : baik perempuan atau laki-laki yang penting sehat
- Penolong : bidan
- Tempat Bersalin : Puskesmas
d. Hubungan sosial dengan mertua, orangtua dan keluarga : sangat baik
e. Pengambil keputusan : suami
30

1.1.11 Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : 3 x/hari, Menu Seimbang: √ Ya Tidak
Selama hamil : 2 x/hari, Menu Seimbang: √ Ya Tidak
Keluhan yang dirasakan : mual muntah diawal kehamilan
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 2-3x/hari, BAB : √ Rutin Tidak Rutin
Selama hamil : BAK 6-8 x/hari, BAB : √ Rutin Tidak
Rutin
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
c. Pola istirahat tidur
Sebelum hamil : 6-7 jam/Hari
Selama hamil : 8-10 jam/Hari
Keluhan yang dirasakan :
d. Pola Aktivitas
Sebelum hamil : √ Ringan Berat
Selama hamil : √ Ringan Berat
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
e. Pola seksualitas
Sebelum hamil : 2 x/minggu
Selama hamil : 1 x/minggu
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
f. Perilaku Kesehatan
Obat-obatan terlarang : √ Ya Tidak
Jamu : √ Ya Tidak
Rokok : √ Ya Tidak
Alkohol :√ Ya Tidak
g. Personal Hygiene
Mandi, keramas, gosok gigi :2 x/hari
Ganti celana dalam dan pembalut : 2 x/hari
Keluhan yang dirasakan : tidak ada

1.2 DATA OBYEKTIF


1.2.1 Pemeriksaan umum
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Status emosional : Stabil
 Tanda vital :
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 20x ./ menit
31

o Suhu : 36,4 ºC
o Lila : 25 cm
o Spo2 : 99%
o BB sebelum hamil : 50 kg
o BB saat hamil : 55 kg
o TB : 158 cm
o IMT : 22.03 ( normal)

1.2.2 Pemeriksaan khusus


a. Inspeksi
 Kepala
Rambut : √ Merata Tidak Merata
Bentuk : √ Simetris Tidak Simetris
Kebersihan : √ Bersih Kotor
 Muka
Conjungtiva : Anemis √ Normal
Sklera : Ikterus √ Normal
 Mulut dan gigi
Bibir : Kering Pucat √ Normal
Lidah : √√ Bersih Kotor
Gigi : Karies
 Hidung : Simetris : √ Ya Tidak
Sekret : Ada √ Tidak Ada
Kebersihan : √ Ya Tidak
 Leher : Pembesaran vena jugularis : Ya √ Tidak
Pembesaran kelenjar thyroid: Ya √ Tidak
Pembesaran kelenjar getah bening : Ya √ Tidak
 Dada : Pembesaran/benjolan : √ Ya Tidak
Ronchi : Ya √ Tidak
Wheezing : Ya √ Tidak
 Payudara : Bentuk Simetris : √ Ya Tidak
Putting susu menonjol : √ Ya Tidak
Hiperpigmentasi aerola : √ Ya Tidak
 Perut : Pembesaran sesuai kehamilan : √ Ya Tidak
Riwat bedah : Ya √ Tidak
Meteorismus : Ya √ Tidak
Linea : Ya √ Tidak
Striae : Ya √ Tidak
 Anogenetalia : Vulva vagina warna
Luka parut : Ya √ Tidak
Oedema : Ya √ Tidak
Varises : Ya √ Tidak
Keluaran : Ya √ Tidak
Hemorroid : Ya √ Tidak
32

Kebersihan : Ya √ Tidak
2 Ekstremitas atas dan bawah : Oedema : Ya √ Tidak
Varises : Ya √ Tidak

b. Palpasi :
 Leher : tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tyroid
 Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, kolustrum sudah keluar sedikit
 Abdomen :
1) Leopold I :
TFU 4 jari diatas pusat, Bagian atas perut ibu teraba bulat,
lunak, tidak melenting yaitu bokong (27cm).
2) Leopold II :
pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin yaitu
ekstremitas, sebelah kanan perut ibu teraba panjang, keras
seperti papan yaitu punggung janin ( PUKA).
3) Leopold III :
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting
yaitu kepala.
4) Leopold IV :
Kepala belum masuk PAP (konvergen)
Mc. Donald : TBJ Gram :(TFU – 12) x 155
( 27 – 12 ) x 155
15 x 155 = 2325 gram
Palpasi supra pubik kandung kemih : Kosong

c. Auskultasi :
1) DJJ : normal
2) Frekuensi : 145 x/ menit
3) Irama : teratur
d. Perkusi
Reflek patella : Kiri (+)/ kanan (+)

1.2.3 Pemeriksaan Panggul Luar


a. Distansia Spinarum (DS) : 24 cm
33

b. Distansia Cristarum (DC) : 28 cm


c. Boudeloque : 19 cm
d. Lingkar Panggul : 88 cm

1.2.4 Pemeriksaan Dalam (Bila Ada Indikasi):


Tidak ada indikasi

1.2.5 Pemeriksaan Penunjang Lain :


a. USG : belum USG
b. Xray : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Laboratorium
- Plano tes : ya , hasil positif garis 2 ( tanggal 7 mei 2022)
- Hb : 11,2 gr/dl
- Golongan darah : AB
- Gula Darah Puasa : 108 gr/dl
- PITC ( tanggal 15 agustus 2022)
1. HbSAg : NR
2. Hepatitis : NR
3. Sypilis : NR
4. Protein Urine : negative (-)
34

2 ANALISA DATA/DIAGNOSA
HARI : Senin
TANGGAL : 31-10-2022
JAM : 09.00 WIB

Diagnosa Analisa Data

Diagnosa : Data Subjektif :


Asuhan Kebidanan Pada Ny. “FK” usia - Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan
27 tahun G1 P0000 A000 Uk 32 Minggu - Ibu mengatakan hamil anak pertama
T/H/IU Dengan kehamilan Normal - Ibu mengatakan hamil 8 bulan
 HPHT : 15 Maret 2022
 HPL : 22 Desember 2022

Data Objektif :
TTV:
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda vital :
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 20x / menit
35

o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%

Leopold I
TFU 4 jari diatas pusat, Bagian atas perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong (27cm).
Leipold II
pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas dan sebelah kanan perut ibu teraba memanjang, keras
seperti papan yaitu punggung janin (PUKA)
Leopold III
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala.
Leopold IV
Bagian terendah janin, Kepala belum masuk PAP
TBJ Gram :(TFU – 12) x 155
( 27 – 12 ) x 155
15 x 155 = 2325 gram
DJJ : 148 x/menit, teratur
36

e. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL


Tanggal / Jam MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL
31/10/2022
09. 05 Tidak ada data yang menunjang untuk diagnosa potensial

f. EVALUASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tanggal / Jam MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL

31/10/2022 Tidak ada data yang menunjang diagnosa potensial untuk dilakukan tindakan segera
09.10

g. INTERVENSI

INTERVENSI DIAGNOSA : Asuhan Kebidanan Pada Ny.”FK” Usia 27 tahun G1 P0000 A000 Uk 33 Minggu T/H , Dengan kehamilan Normal
37

Tujuan :
1. Masa kehamilan berjalan normal
2. Tidak ada komplikasi kebidanan
3. Ibu dan janin kondisi sehat

Kriteria Hasil :
1. Masa kehamilan berjalan normal
Kriteria :
a. Tanda – tanda vital dalam batas normal :
- Tekanan darah : sistol 110- 130 mmHg, diastol 70 - 90 mmHg
- Nadi : 60 - 90 kali / menit
- Suhu : 36,6-37,5 °C
- Pernapasan : 16-24 kali / menit
b. TFU sesuai dengan usia kehamilan
- 12 minggu TFU 3 jr diatas sympisis
- 16 minggu TFU 2 Jari dibawah pusat
- 20 minggu TFU 1 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU 3 jr atas pusat
- 32 minggu TFU antara pust dan prosesus xipoideus
38

- 36 minggu TFU 3 jari bawah PX


- 40 minggi TFU setinggi PX
c. Kenaikan berat badan Ibu hamil
- Tribulan I biasanya tetap atau turun
- Tribulan II sampai ketiga kenailkan BB minimal 1 kg/ bulan dan maksimak 2 kg/ bulan.
- Kenaikan berat badan selama kehamilan 6 - 13 Kg
2. Tidak ada komplikasi kebidanan
Kriteria :
- Tidak ada tanda Preeklamsia
- Tidak terjadi APB
- Tidak terjadi ketuban pecah dini
- Tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti, jantung, batuk lama tidak sembuh-sembuh, diabetes mellitus, hipertensi, hepatitis
HIV,dll
1. Ibu dan Janin sehat
Kriteria ;
- Ibu tidak mengeluh
- DJJ bayi 130-144x /menit
- TTV ibu dalam kondisi normal
-
39

Tanggal /
Intervensi Diagnosa : Rasional
Jam
(1)Masa kehamilan berjalan normal
31/10/2022 a) Berikan informasi hasil pemeriksaan pada ibu 1. Ibu mengetahui kondisi kesehatanya sehingga ibu bias kooperatif dalam
09.20 b) Berikan informasi tentang manfaat buku KIA menerima asuhan kebidanan.
c) Menganjurkan kepada untuk menghindari stres 2. Buku KIA merupakan buku catatan kesehatan ibu dan anak serta sarana
d) Berikan dukungan kepada ibu untuk informasi yang wajib diketahui oleh semua ibu hamil.
mempertahankan nutrisi yang sudah di komsumsi 3. Karena stress dapat mengganggu kesehatan ibu saat hamil dan mengganggu
ibu yang sudah benar. saat proses menyusui.
e) Berikan dukungan pada ibu untuk 4. Nutrisi yang baik sesuai dengan kebutuhan yaitu gizi seimbang perlu untuk
mempertahankan pola istirahat yang sudah benar. dipertahankan dan dukungan semua pihak dapat memberikan semangat pada
ibu untuk konsisten melakukanya.
5. Pola istirahat yang benar dapat mempertahankan kebugaran dan kesehatan
ibu hamil.
40

(2)Tidak ada komplikasi kebidanan a. Bahaya kehamilan perlu


a. Berikan informasi tentang tanda-tanda bahaya diketahui ibu hamil agar ibu hamil dapat deteksi secara adanya adanya tanda
pada kehamilan komplikasi yang dihadapi.
b. Berikan informasi tentang pentingnya komsumsi b. Tablet tambah darah adalah suplemen gizi micro yang wajib di komsumsi
tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan untuk mencegah anemia pada ibu
c. Menganjurkan kepada ibu untuk hamil.
menghindaristress c. Karena stress dapat mengganggu kesehatan ibu saat hamil dan saat menyusui.
d. Berikan dukungan pada ibu untuk d. Bola istirahat yang benar dapat mempertahankan kebugaran dan kesehatan ibu
mempertahankan pola istrahat yang sudah benar hamil.
e. Anjurkan untuk mempertahankan pola kebersihan e. Pola kebersihan yang benar dapat mencegah terjadinya infeksi
yang sudah benar f. Tanda -tanda persalinan perlu diketahui oleh ibu. Agar ibu lebih siap
f. Beri informasi tanda-tanda persalinan menghadapi proses persalinan dan mencegah keterlambatan penanganan.
g. Berikan informasi persiapan persalinan g. Persiapan persalinan sangat penting untuk memperlancar proses persalinan
h. Buat kesepakatan kunjungan ulang h. Kunjungan ulang perlu disepakati untuk pemeriksaan kesehatan dan deteksi
resiko tinggi dan komplikasi

DIAGNOSA MASALAH : Asuhan Kebidanan Pada Ny. FK Usia 27 tahun G1 P0000 A000 Uk 33 Minggu T/H, Dengan kehamilan Normal
41

INTERVENSI KEBUTUHAN :
Tanggal /
Intervensi Kebutuhan : Rasional
Jam

31/10/2022 a)Beri informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan a)Menjelaskan hasil periksaan pada ibu sangat penting, agar ibu mengetahui kondisi
09.35 janin dan kehamilan serta membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan.

b)Beri penjelasan tentang personal hygien b)Dengan menjaga personal hygiene ibu dan bayi dapat terhindar dari infeksi

c)Jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan c)Dengan menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan maka ibu dapat mengerti
yang dapat terjadi pada kehamilan tri mester III. dan berusaha menghindarinya dan melaksanakan anjuran yang diberikan

d)Beri tablet tambah darah minimal 90 selama kehamilan d)Agar saat kehamilan, persalinan, dan nifas kebutuhan Zat besi (Fe) terpenuhi
sehingga tidak terjadi anemis, sedangkan pada saat persalinan tidak terjadi
perdarahan.
e)Anjurkan ibu untuk kontrol 1bulan lagi atau sewaktu-
42

waktu bila ada keluhan. e)Diharapkan dengan penjelasan pada ibu kapan harus kembali maka ibu akan
melakukan kesepakatan pada bidan sehingga tujuan dan usaha dapat dicapai

h. Penatalaksanaan
Implementasi Diagnosa :
Tanggal/Jam Hasil

31/10/2022 a. Memberi informasi tentang hasil TTV:


09.35 pemeriksaan keadaan ibu dan janin a. Keadaan Umum : baik
baik b. Kesadaran : Composmentis
c. Status emosional : Stabil
d. Tanda vital :
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 22x ./ menit
o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%

Leopold I:
TFU 4 Jari diatas pusat, bagian atas
Perut ibu teraba bulat, lunak, tidak
melenting yaitu bokong (TFU 27cm)
43

Leipold II
pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas
dan sebelah kanan perut ibu teraba memanjang, keras seperti papan yaitu punggung
janin (PUKA)
Leopold III
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala.
Leopold IV
Bagian terbawa janin, Kepala blm masuk PAP
TBJ Gram :(TFU – 12) x 155
( 27 – 12 ) x 155
15 x 155 = 2325 gram
DJJ : 148 x/menit

Ibu mengerti dan mau melakukannya


b. Menjelaskan kepada ibu tentang
pentingnya personal hygiene pada
saat hamil seperti cara cebok yang
benar dari depan kebelakang, mandi
minimal 2x sehari, ganti pakaian tiap
kali mandi dan cuci tangan pakai
sabun pada air mengalir sesudah dan
sebelum melakukan aktivitas, serta
pakai masker dan jaga jarak.
44

c. Menjelaskan kepada ibu tentang Ibu mengerti dan akan lebih waspada
tanda bahaya kehamilan yang dapat
terjadi pada kehamilan tri mester III.
Seperti
 Muntah – muntah yang hebat dan
tidak bisa makan dan minum.
 Keluar cairan ketuban sebelum ada
tanda - tanda persalinan
 Pusing yang hebat,penglihatan kabur
oedeem muka atau seluruh tubuh
disertai tekanan darah tinggi.
 Panas tinggi sampai menggigil
 Tidak terasa gerakan janin.
 Perdarahan dari jalan lahir
 Kejang

Ibu mengerti dan memahami


e. Menginformasikan tentang pentingnya
konsumsi obat tablet tambah darah
(TTD)
- Tujuan minum tablet tambah
darah (TTD) adalah untuk
45

menambah dan menjaga


hemoglobin agar tidak terjadi
anemia.
- Jumlah tablet tambah darah
(TTD) yang harus dikonsumsi
selama kehamilan yaitu
minimal 90 tablet.
- Efek samping dari obat tablet
tambah darah (TTD) yaitu
mual sehingga baru diberikan
pada usia kehamilan trimester
II, dan disarankan diminum
malam hari.
- Kontra indikasi minuman
yang diminum bersamaan
dengan tablet tambah darah
(TTD) yaitu teh dan kopi. Ibu mengerti dan akan datang kembali
d. Menganjurkan ibu untuk kontrol
1bulan lagi yaitu 11 - 11- 2022 atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan.
Ibu mengerti dan akan USG ke RS
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan
46

USG

i. EVALUASI
EVALUASI DIAGNOSA : Asuhan Kebidanan Pada Ny.”FK” Usia 27 tahun G1 P0000 A000 Uk 33 Minggu T/H, Dengan kehamilan Normal
Tanggal / Jam : 31-10-2022 / 10.00
Subjek Ibu mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan dan mendepatkan penjelasan dari petugas, ibu dapat mengerti akan keadaan kehamilannya
Objektif TTV:
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Status emosional : Stabil
d. Tanda vital :
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 22x ./ menit
o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%
Leopold I:
TFU 4 jari diatas pusat , bagian atas Perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong ( TFU 27 cm)
Leipold II
pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas dan sebelah kanan perut ibu teraba memanjang, keras seperti papan yaitu
punggung janin (PUKA)
Leopold III
47

Pada bagian bawah perut teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala.

Leopold IV
Bagian terendah janin, kepala belum masuk PAP
TBJ Gram :(TFU – 12) x 155
( 27 – 12 ) x 155
15 x 155 = 2325 gram
DJJ : 144 x/menit, teratur

Assesment Asuhan Kebidanan Pada Ny. “FK” Usia 27 tahun G1 P0000 A000 Uk 33 Minggu T/H , Dengan kehamilan Normal

Perencanaan  Memberitahu pasien bahwa keadaannya dalam kondisi baik dan bayinya dalam keadaan sehat
 Menganjurkan pasien untuk tetap minum obat secara rutin
 Menganjurkan pasien untuk senam ibu hamil
 Menganjurkan pasien untuk menjaga personal hygiene
 Menganjurkan pasien untuk istrahat cukup dan mengkomsumsi gizi seimbang
 Menganjurkan ibu untuk tidak stress
 Menganjurkan ibu untuk USG
 Menganjurkan pasien untuk kembali kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan
48
BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Pada bab terakhir dalam penyusunan kasus yang berjudul ” Asuhan Kebidanan
komprehensif pada ibu hamil fisiologis trimester III Di Puskesmas Gondanglegi
maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. FK dapat diketahui bahwa
kehamilan berjalan normal meskipun ibu hamil memiliki keluhan tetapi masih
bisa ditangani sesuai dengan asuhan kebidanan trimester III. Dilahan praktek
Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan teori  dan praktek.
           4.2  Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan         
1) Meningkatkan IPTEK dan memberikan pelayanan sesuai standar
operasional (SOP).
2) Diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan teori sehingga dapat mengurangi komplikasi pada ibu dan bayi.
3) Meniadakan kesenjangan antara teori dan praktek serta dapat
memberikan asuhan yang dapat berdasarkan pada kondisi ibu.

b. Bagi puskesmas
1) Memberikan pelayanan terpadu yang terjangkau untuk masyarakat
menegah kebawah.

c. Bagi Pasien
1) Hendaknya meningkatkan kewaspadaan dan segera memeriksakan bila
ada tanda bahaya/kelainan yang terjadi pada dirinya
2) Diharapkan ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.

49
DAFTAR PUSTAKA
Marmi,(2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Pantiawati,(2010).Asuhan Kebidanan. Jakarta: Nuha Mediaka.

Prawirohardjo,(2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. BINA PUSTAKA.

Rukiyah, (2019).Asuhan Kebidanan I ,Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media

Saifudin,(2011).Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis: Jakarta: Salemba


medika.

Saifudin Abdul Bari, 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sarwono, P. 2001. Buku Asuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Varney Helen, Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. 2003. Asuahan Kebidanan. Jakarta .


Buku Kedokteran EGC
Winkjosastro,(2010).Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Lampiran I

Buku Periksa Kehamilan


Lampiran II
Lampiran III

Anda mungkin juga menyukai