Anda di halaman 1dari 33

Vertigo

Farah Amalia (15711225)


DM RSUD Sragen
Stase Ilmu Penyakit Saraf
Definisi

Vertigo berasal dari bahasa latin vertere, yang artinya


memutar merujuk pada sensasi berputar sehingga
mengganggu rasa keseimbangan seseorang,
umumnya disebabkan oleh gangguan keseimbangan.

2
Definisi
disorientasi (gangguan pengamatan) terhadap ruangan
atau halusinasi gerakan, berupa rasa berputar atau
rasa gerakan linier

Merasa dirinya berputar terhadap sekeliling atau


sekeliling terasa berputar terhadap dirinya

Pusing berputar, dgn minimal salah satu :


 Mual atau muntah
 Berkeringat
 Gerakan mata abnormal
(Joresof, 2000)
Gangguan Vestibuler

Vertigo  sensasi gerakan tubuh ketika tubuh sedang tidak bergerak,


yang tidak sesuai dg gerakan kepala normal
Dizziness  keluhan rasa gerakan yang umum, tidak spesifik rasa
goyah, kepala ringan, dan perasaan yang sulit dilukiskan oleh
penderita. Sering disebut nggliyer
Giddiness dizziniess atau vertigo yang berlangsung singkat.
Vestibulo-visual symptoms  gejala visual yg diakibatkan oleh
gangguan vestibuler atau bersamaan dg gggn sist visual
Postural symptoms  keseimbangan dlm mempertahankanstabilitas
postural saat tubuh tegak

4
Epidemiologi

5
Etiologi
Otologi Neurologi Interna
24-61% kasus 23-30% kasus +/- 33% karena gangguan
Benigna Paroxysmal Positional Vertigo Gangguan serebrovaskuler kardio vaskuler
(BPPV) batang otak/ serebelum tekanan darah ↓↑
Meniere Desease Ataksia karena neuropati Aritmia kordis
Otitis Media Gangguan visus Penyakit koroner
Gangguan serebelum Infeksi
Gangguan sirkulasi LCS Hipoglikemia
Multiple sklerosis Intoksikasi Obat : Nifedipin,
Psikiatrik Malformasi Chiari Benzodiazepin, Xanax,
Vertigo servikal
> 50% kasus Drug induced vertigo
Klinik dan laboratorik : dbn
Depresi Fisiologik Aminoglycoside
Fobia Furosemide
Lihat ↓ dari ketinggian Anticonvulsant (phenytoin,
Anxietas
Psikosomatis phenobarbital,
carbamazepin and primidone)
Some anti-inflamatory agents
Salicylates
Quinine
Fisiologi Sistem
Keseimbangan

7
Fisiologi Sistem Keseimbangan

● Tahap Transduksi
Rangsangan gerakan diubah oleh Reseptor (vestibuler, visus, propriosepsi)
menjd impuls saraf
● Tahap Transmisi
Impuls dari haircells dihantarkan oleh saraf eferen vestibularis menuju ke
otak dg NT; Glutamat
● Tahap Modulasi
Mengolah informasi yg masuk & memberi respon yg sesuai
● Tahap Persepsi
Dari nukleus vestibularis ke VOR (Vestibulo ocular reflex); menggerakkan
bola mata : nistagmus & ke VSR (vestibulo spinal reflex): stabilisasi
postural/gait
2. Teori ketidak
1. Teori rangsangan seimbangan saraf
berlebihan otonomik 3. Teori neural mismatch
Sindrom vertigo timbul Sindrom vertigo terjadi Timbul gejala akibat terjadinya
akibat rangsangan akibat ketidakseimbangan mismatch antara pengalaman yang
berlebihan terhadap kanalis saraf otonom akibat rangsang sudah disimpan dan gerakan yang
semisirkularis. Contoh gerakan. Bila ketidak sedang berlangsung. Namun, bila
rangsangan : kursi putar seimbangan mengarah ke gerakan berlangsung terus menerus
barany, irigasi telinga, dominasi saraf simpatik maka gejala akan menghilang dan
kendaraan laut dan darat. timbul sindrom tsb, orang tersebut dalam keadaan
sebaliknya bila parasimpatik teradaptasi.
sindrom menghilang

9
Patofisiologi Vertigo

4. Teori konflik sensoris 5. Teori neurohumoral


• Vertigo disebabkan disharmoni masukkan Akibat rangsangan gerakan, kelainan organik
sensori akibat rangsangan yang berlebihan atau psikis  peningkatan pelepasan
sehingga pusat pengelola data diotak CRH/CRF (corticotropin releasing
mengalami kebingungan. hormon/faktor) Daei hipotalamus 
meningkatkan saraf simpatis melalui influks
kalsium. CRH juga dpt meningkatkan stres
hormon lewat jalur hipotalamus-hipofisis-
adrenaline. Rangsangan kekorteks limbik
ansietas/depresi
10
Sindrom Vertigo

Vertigo Mual/Muntah Nistagmus


Keluhan subjektif rasa Disebabkan oleh kegiatan Gerakan bola mata involunter (diluar
berputar berlebihan dari kemauan), ritmis (beraturan),
sistem simpatik vertikal (ketas atau kebawah),
atau berputar (searah atau
berlawanan arah jarum jam)
Klasifikasi Vertigo

Vertigo Vestibular Vertigo Nonvestibular

Timbul pada gangguan vestibular, Timbull pada gangguan sistem proprioseptif atau
menimbulkan sensasi berputar, sistem visual , menimbulkan sensasi bukan berputar
timbulnya episodik, diprovokasi oleh melainkan melayang., goyang, berlangsung
gerakan kepala dan bisa disertai rasa konstan/ kontinu, tidak disertai rasa muntah.
mual/muntah. Ada 2 jenis Vertigo
vestibular yakni sentral dan perifer. Serangan biasanya dicetuskan oleh gerakan objek
disekitarnya misal ditempat ramai atau kemacetan.

Penyebab tension headaache, hipoglikemia,


polineuropati, penyakit sistemik, presikop , trauma
leher, hipotensi ortostatik.
Perbedaan Klinis Vertigo Vestibuler vs Non
Vestibuler
Gejala V. Vestibuler V. Non Vestibuler
Sensasi Rasa berputar Melayang, goyang

Tempo serangan Episodik Kontinu/ Konstan


Mual, muntah + -
Gangguan +/- -
pendengaran
Gerakan Pencetus Gerakan kepala Gerakan obyek visual
Situasi pencetus - Ramai orang, lalu lintas macet,
supermarket
Berdasarkan letak
lesinya

Vertigo Vestibular Sentral Vertigo Vestibular Perifer


Vertigo sentral adalah vertigo akibat Vertigo perifer adalah vertigo akibat kelainan
kelainan disentral (batang otak, pada labirin dan n.vestibularis. Penyebab pada
serebelum, serebrum). labirin : BPPV , Post traumatik, Meniere,
Penyebab : stroke, epilepsi, neoplasma, Labirintis, toksik, oklusi, dan fistula labirin.
migrain basilar, trauma dan perdarahan Penyebab N. VII: infeksi, inflamasi, nauroma
serebelum, degenerasi, demielinisasi akustik, tumor.

14
Perbedaan Klinis Vertigo tipe Perifer dan tipe Sentral

Gejala Perifer Sentral


Bangkitan Vertigo Lebih Mendadak Lebih Lambat
Beratnya Vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan ++ +/-
kepala
Gejala Otonom ++ +
(mual
/muntah/keringetan)
Gangguan pendengaran +/- +/-
(tinitus, tuli)
Tanda Fokal Otak - +/-
Vertigo Berdasarkan Gejala Klinis

● Vertigo yang paroksismal


● Vertigo yang kronis
● Vertigo yang serangannya akut, berangsur-angsur menghilang
Vertigo Paroksismal

Ciri serangan : Serangan mendadak, beberapa menit atau hari, hilang sempurna, bisa muncul
kembali, diantara serangan penderita bebas keluhan

Vertigo jenis ini :


1.Vertigo dengan keluhan telinga (tuli atau berdenging) :
Sindroma Meniere, Morbus Meniere, Arakhnoiditis ponto serebelaris, Sindroma Lermoyes,
serangan iskemia sepintas arteria vertebralis, Sindroma Cogan, tumor fossa kranii posterior,
kelainan gigi/odontogen.
2.Vertigo tanpa keluhan telinga.
Iskemia sepintas arteria vertebro basilaris, Epilepsi, lesi lambung, migren, vertigo pada anak, TIA
vertebrobasilar
3.Perubahan posisi.
Vertigo posisional paroksismal benigna
Vertigo Kronis

Ciri : Menetap lama, konstan tidak ada serangan akut


1. Disertai keluhan telinga :
Otitis Media Kronika, Meningitis TBC, Labirinitis kronika, Lues serebri, tumor serebelopontin.

2. Tanpa keluhan telinga :


Kontusio serebri, Ensefalitis pontis, Sindroma pasca komosio, Pelagra, Siringobulbi,
Sklerosis multiple, kelainan okuler, intoksikasi obat, kelainan psikis, kelainan endokrin,
kelainan kardiovaskuler.
3. Dipengaruhi posisi :
Hipotensi orthostatik, Vertigo servikalis.
Vertigo Akut, berangsur-angsur menghilang

Ciri : Berangsur-angsur berkurang, tetapi tidak pernah bebas serangan


1. Dengan keluhan telinga :
Trauma labirin, Herpes Zoster Otikus, Labirinitis akuta,Perdarahan labirin, Neuritis N. VIII,
Cedera a. auditiva interna, a. vestibulokohlearis.
2. Tanpa keluhan telinga :
Neuronitis vestibularis, Neuritis vestibularis, Sindroma arteria vestibularis anterior, Ensefalitis,
vestibularis, Vertigoepidemika, Sklerosis multiple, Hematobulbi,sumbatan arteria serebeli
inferior posterior.
Sign/Symptom Insuf BPPV Tumor CPA Meniere Neuronitis Vertigo
vertebrobasiler Disease Vestibuler servikal

Gejala klinis Paroksismal/kroni Paroksismal Kronis/ Paroksismal Akut berangsur- Kronis


s paroksismal berkurang.

Pusing berputar Ringan Berat Ringan/ berat Berat Hebat Ringan

Ggn pendengaran +/- - + + -


-
Tinutus +/- - + + - -
Mual,muntah Ringan/- Hebat +/- Hebat +/-
Hebat
Dipengaruhi + + + + + +
perubahan posisi

Faktor risiko Faktor risiko Trauma, Radiasi, Trauma, Infeksi Trauma,u


stroke degeneratif neurofibromato infeksi tua
sis

Durasi Menit - Hari Detik-Menit Menit-hari Menit-hari Hari Hari


Usia Tua Dewasa 40-50th Dewasa Dewasa muda Tua
muda-Tua muda-tua
Defisit neurologis +/- - +/- - - -
BPPV

● Definisi
● BBPV adalah gangguan klinis yang terjadi dengan karakteristik vertigo
tipe perifer, berulang dan singkat, sering berkaitan dengan perubahan
posisi kepala dari tidur melihat keatas kemudian memutar kepala
(PERDOSSI, 2012)
● Etiologi
Idiopatik
Simptomatik/sekunder : pasca trauma kepala, migrain, mastoiditis kronis,
pasca operasi telinga dalam, ototoksisitas.
● Patofisiologi
Hipotesis kupulolitiasis
Hipotesesi kanalitiasis

● Jenis BPPV
Tipe kanal posterior
Tipe kanal lateral
Tipe kanal anterior dan polikanalikuker
Diagnosis Vertigo
Anamnesis yang terinci

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan

23
• Keluhan pasien
• Tipe/bentuk serangam vertigo
• Durasi vertgo
• Pencetus/eksaserbasi vertigo
• Gejala otonom (mual, muntah, keringat
dingin)
• Ada tidak gejala gangguan pendengaran
• Obat-obatan yg dikonsumsi, yg dpt
menimbulkan vertigo (streptomisin,
Anamnesis gentamisin, kemoterapi)
• Tindakan tertentu : temporal bone surgery,
trans tympananl treatment
• Penyakit yang diderita pasien : DM ,
hipertensi, kelainan jantung
• Defisit neurologis : hemiparesis, baal
wajah satu sisi, perioral numbness,
disfagia, hemiparastesi, penglihatan ganda,
ataksia serebelaris
• Tanda Vital
• Pemeriksaan fisik umum
• Pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran
Pemeriksaan Fisik b. Nervi Kranialis
c. Sistem saraf motorik
d. Sistem saraf sensorik
e. Pemeriksaan serebelum/ px khusu
neuro-otologi. Pemeriksaan untuk
menentukan vertigo.
Pemeriksaan untuk menentukan vertigo
Tes Romberg Tes Romberg dipertajam Tes Jalan tandem
• Pemeriksa dibelakang paien • Pemeriksa dibelakang pasien • Pasien diminta berjalan dengan sebuag
• Pasien berdiri, kedua tangan didada, kedua • Tumit pasien didepan ibu jari garis lurus, dengan tumit dedapn ibu
mata terbuka kakiyang lainnya jari kaki
• Amati 30 detik • Pasien diamati mata terbuka 30
• Menutup mata dan amati selama 30 detik detik • Jatuh satu sisi: kelianan serebelar
• Diamati mata tertutup 30 detik • Deviasi kesisi lesi : kelainan vestibular
• Mata terbuka jatuh: kelainan serebelum • Interpretasi sama tes romberg
• Mata tertutup jatuh: kelainan vestibuler

Tes past ponting Head thurst test


Tes fukuda
• Pasien mengangkat satu tangan
• Pemeriksa berada di belakang pasien • Pasien diminta memfiksasi
dengan jari mengarah ke atas
• Tangan diluruskan kedepan mata pada hidung/ dahi
• Jari pemeriksa didepan pasien
• Pasien berjalan ditempat 50 langkah pemeriksa
• Ujung jari paien menyentuh ujung jari
• Setelah itu kepala digerakan
pemeriksa pada mata terbuka
• Deviasi ke satu sisi > 30 derajat atau secara cepat ke satu sisi
• Lalu dilakukan dengan mata tertutup
mundur >1 meter • Pada kelainan vestibular :
• Kelaian vetibular: jari deviasi ke lesi
• Tes fukuda menunjukkan lokasi kelainan • Kelainan sereberal : hieprmetri atau sakadik
disisi kanan atau kiri hipometri 26
Pemeriksaan Nistagmus

Beside secara sederhana


Head shaking test Dix Hallpike test
- Mata pasien diminta untuk - Pasien duduk ditempat tidur, kepala
mengikuti jari pemeriksa kearah kiri menoleh 45° ke satu sisi, setelah
- Kepala pasien digerakkan itu pasien dibaringkan sampai
dan kanan sejauh 30° kemudian
kekiri dan kekanan 20 kepala menggantung 15° dibawah
diamati, apakah timbul nistagmus
hitungan bidang datar dari tempat tdur.
horizontal
- kemudian diamati apakah diamati apakah timbul nistagmus
- Mata pasien diminta untuk
timbul nistagmus atau tidak
mengikuti jari pemeriksa kearah
horizontal atau vertikal - Pasien ditegakkan kembali
atas dan bawah, kemudian diamati
apakah muncul nistagmus vertikal keposisi semula dan diamati
apakah timbul nistagmus atau
tidak
- Hal yang sama dilakukan
kembali pada sisi lainnya
Pemeriksaan Dix hallpike test

Vertigo Sentral Vertigo Perifer


- Nistagmus langsung muncul - Lamanya nistagmus 10-30 detik atau
- tidak ada fatigue <1menit
- gejala vertigo bisa muncul atau tidak - terdapat fatigue
- biasanya dijumpai nistagmus vertikal, - kadang disertai vertigo berat
rotatoar dan horizontal - Biasanya dijumpai nistagmus hoizontal,
- Arah Bidireksional rotatoar
- Arah Unidireksional
1. Sesuai dengan etiologi
2. Pemeriksaan :
Pemeriksaan 3. Lab pada kasus stroke, infeksi
Penunjang 4. EEG pada kasus vestibular epilepsi
5. EMG pada neuropati
6. EKG pada kasus serebrovaskuler
7. TCD pada kasus serebrovaskuler
8. LP pada kasus infeksi
9. CT scan/MRI pada kasus stroke, infeksi,
tumor
1. Terapi Simtomatik

Tatalaksana
2.Terapi kausatif vertigo

Tatalaksana
3. Tatalaksana Rehabilitatif
Terapi (vestibular exercise ) yang diberikan antara lain:

1. Metode Brandt- Daroff , manuver epley, manuver


lempert, manuver semont
2. Latihan visual vestibular
3. Latihan berjalan
Tatalaksana Mencegah faktor pencetus dan Lifestyle
4. Makanan dan diit adekuat
5. Mencegah minum alkohol dan rokok berlebihan
6. Mengurangi obat sedatif, ototoksik, dan opioid
7. Memperbaiki posisi tidur dan saat bekerja

Terapi Operatif
Dipertimbangankan pada kasus vertigo yang disebabkan
oleh :
8. Tumor
9. Spondilosis servikalis
10. Impresi basilaris
Thanks!
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Anda mungkin juga menyukai