(Suwival analysis)
il
J|
246 Analisisktsintasan
CoNroH DATA
Di bawah diajukan set data hipotesis; akan ditentukan kesintasan
(suraiaal) pasien leukemia limfositik akut (LLA) tipe L1 yang diobati
dengan protokol tertentu. Efek yang dinilai adalah kematian.
.i
Sudigdo S astr o asmoro dkk. 247
,1,
MENCHITUNG RERATA LAMA HIDUP
Kita dapat menghitung rerata lama pengamatan hanya Pada pasien
yang telah mengalami efek dibagi dengan jumlah Pasien yang
mengalami efek (yakni pasien A, C, D, E, F,I, J, L). Dari Gambar
12-1 diperoleh: 34+20+47+2 +3+2\+23+3 = 188/8 : 23,5 bulan.
Dengan cara ini timbul2 masalah:
il
i
248 Analisiskesintasan
A 34
B 57
c 20
D 47
E 02
F 38
G 14
H ----+----no 23
I 21
J 23
K 12
L 03
M 01
N 03
o 02
4B
"rf
S u di gd o S as tr o asmor o dlek. 249
Pada cara ini dihitung proporsi atau persentase subyek yang masih
hidup pada saat-saat tertentu, misalnya:
o Pada akhir tahun pertama berapa persen yang masih hidup
o Pada akhir tahun ke-2 berapa persen yang masih hidup
o Pada akhir tahun ke-3 berapa persen masih hidup, dst.
Pada cara ini pun ada masalah untuk menentukan penyebutnya:
apakah hanya pasien yang sudah meninggal, atau juga yang masih
hidup. Bagaimana dengan subyek yang tidak diketahui nasibnya?
il
.t
250 Analisiskesintasan
{B
.rl
Sudi gdo S astro asmoro dkk. 251
MnrooE AKTUARTAL
Metode inidikenal dengan nama metode Cutler-Ederer. Pada
metode ini ditentukan interval waktu yang dikehendaki; pemilihan
interval dilakukan dengan memperhitungkan karakteristik penyakit
atau efek yang dipelajari (dapat dalam hari, minggu, bulan, tahun).
Untuk kejelasan, skema pada Gambar T2-l diubah menjadi seperti
Gambar l2-Z,yakridengan cara menggeser awal pengamatan semua
subyek menjadi seolah-olah dimulai pada saat yang sama, yakni pada
awal penelitian. Kalkulasi akturial dilakukan dengan menggunakan
Tabel L2-1.
J|
252 Analisiskesintasan
Jl
S udigdo S astr o asmor o dkk, 253
15 :4 13 2 :O15i0,85: 0,85
I :2 b 3:0,38,0,Si0,53
4 :0 4 1 :0,25:0,75: 0,4O
3
-. :-. 9 5 z ;O,u i0,33 i __o..tC
1 1 o;5 0010,13
:t
A 34
B 5I
G e0
n {T
E It
F 3S
G t{
H l3
I 2l
J 23
It l2
t 03
H 0t
t{ 03
o 0e
dlB
^i
254 Analisiskesintasan
{B
:l
Sudigdo S astr o asmoro dkk. 255
K 1,0
E
0.8
s
I
0,6
N
T
o14
A
t 0,,
A
MsropE KeprnN-MEIEn
Metode Kaplan Meier merupakan teknik analisis kesintasan yang
sering digunakan. Metode ini sering disebut sebagai product limit
method. Berbeda dengan metode aktuarial, pada cara Kaplan-Meier
tidak dibuat interval tertentu, dan efek atau outcome diperhitungkan
tepat pada saat ia terjadi. Lama pengamatan masing-masing subyek
disusun dari yang terpendek sampai yang terpanjang dengan catatan
subyek yang tersensor diikutsertakan. Metode Kaplan-Meier disusun
berdasarkan pada dua konsep sederhana, yakni:
ffi
i
256 Analisiskesintasan
F, v.lyiy1-i?na F-qearai_ftj
,i
Pasien
,iP-etigl penqamatan
Lama P9ts"?n?19n1
" :Lam-q
j : (bulan) I
"rl
Sudigdo S astro asmoro dlck. 257
pt=1-qt ; st+lxpA$dst i
l(esintasan
:1
!--*--!*.-
t,
:: 20
0,1429 0,8571
1 0,2000
il
.r|
258 Analisiskesintasan
Kolom (4) q,: dtlrt = Denth rate pada saat t, yakni jumlah
kematian pada saat t dibanding dengan jumlah subyek st risk
pada saat I maka qr : 1,11,4 = 0,07\4
Kolom (5) p, = Kesintasan (suruiaal rate, eaent-free rate), yakni
1-qt=1-0,0714:0,9286
Kolom (6) St: Kesintasan kumulatif, yakni perkalian kesintasan
sampai akhir interval; S, = pr x pz x pe dst. Pada contoh, baris
pertama S,= pt : 0,9286. Pada baris kedua, kematian berikut
terjadi pada pasien L pada bulan ke-3, sehingga t = 3, pada saat
itu 1'umlah pasien at risk adalah 12 karena pasien M tersensor
dan pasien E sudah meninggal.
Perhitungan selanjutnya dilakukan dengan cata yang sama.
Hasil kalkulasi dapat disajikan dalam bentuk tabel, atau lebih
sering dalam bentuk kurve. Kurve yang dibuat atas dasar
kalkulasi pada Tabel l2-3 tampak pada Gambar 12-4.
K 1,0
s 0,8
0.6
N
T
o14
A
S O,z
Tahun
.rf
Sudigdo S astro asmoro dkk. 259
Jl
260 Analisiskesintasan
Pnocnau KoMpurER
Penghitungan kesintasan, baik pada metode aktuarial maupun
product limit,lumayan rumit dan memakan waktu, terutama bila
{i
t
Sudigdo S astr o asmoro dkk. 261
:f
262 Analisiskesintasan
Darrnn PUSTAKA
1 Armitage P, Berry G. Statistical methods ini medical research. Edisi ke-2.
Oxford: Blackwell Scientic Publications, 1987.
2 Dawson B, Trapp RG. Basic and clinical biostatistics. Edisi ke-3. boston: Lange
Medical Books/McGraw Hill, 2001.
Elwood fM. Causal relationship in medicine. Oxford: Oxford University Press,
1988.
Ingelfiner jA, Mosteller F, Thibodeau LA, Ware JH. Biostatistics in clinical
medicine. Edisi ke-2. new York: Macmillan Publ. Co., 1987.
Kleinbaum DG. Survival analysis. New York: Spronger-Verlag:1996.
i
262 Anqlisiskesintasan
Dnrrnn PUSTAKA
1 Armitage P, Berry G. Statistical methods ini medical research. Edisi ke-2.
Oxford: Blackwell Scientic Publications, 1987.
Dawson B, Trapp RG. Basic and clinical biostatistics. Edisi ke-3. boston: Lange
Medical Books/McGraw Hill, 2001.
Elwood jM. Causal relationship in medicine. Oxford: Oxford University Press,
1988.
Ingelfiner JA, Mosteller F, Thibodeau LA, Ware JH. Biostatistics in clinical
medicine. Edisi ke-2. new York: Macmillan Publ. Co., 1987.
Kleinbaum DG. Survival analysis. New York: Spronger-Verlag:1996.
.r|
Su di gdo S astr o asmoro dkk. 263
Edd*
&# 6 *
F*FH "d r - #e ^* a.B.