Analisis Kesintasan
Contoh:
- Misalnya pada penelitian efek irbersartan terhadap perbaikan fungsi ginjal pada pasien
diabetes tipe 2 dengan hipertensi dan hiperalbuminuria dengan endpoint adalah
terjadinya penurunan kadar albuminuria 20% dari baseline. Efek dari irbersartan
dianalisis dengan membandingkan probabilitas survival (terjadinya endpoint) pada
periode waktu pengamatan tertentu. Penghitungan probablitas survival tersebut
dilakukan dengan menggunakan tabel kematian.
- Kelangsungan penggunaan kontrasepsi pada akseptor IUD tertentu sampai berhenti
menggunakan akseptor IUD
- Penderita kanker yang dirawat di RSUP Sanglah diikuti sampai semua mati, lalu
dihitung berapa yang masih hidup dalam waktu 1, 2, dam 3 bulan setelah perawatan
sampai semuanya mati
X i Nx Wx N’x Dx Qx Px Sx
0:0-11 12 39 2 38 9 0.24 0.76 0.76
1:12-23 12 28 0 28 7 0.25 0.75 0.57
2:24-35 12 21 2 20 3 0.15 0.85 0.49
3:36-47 12 16 0 16 0 0.00 1.00 0.49
4:48-59 12 16 0 16 0 0.00 1.00 0.49
5:60-71 12 16 0 16 0 0.00 1.00 0.49
6:72-83 12 16 2 15 1 0.07 0.93 0.45
7:84-96 12 13 1 12.5 0 0.00 1.00 0.45
8:96-107 12 12 1 11.5 1 0.09 0.91 0.41
9:108-119 12 10 2 9 0 0.00 1.00 0.41
Wx : jumlah anggota kohort yang loss of followup (withdrawal) dalam periode waktu
pengamatan ke x
N’x : jumlah anggota kohort yang at risk pada periode waktu pengamatan ke x, yang
dihitung dengan rumus sbb:
N’x = Nx – ½Wx
contoh:
N’(x=1) = N(x=0) -1/2W(x=0) = 39 - 1/2 x 2 =38
Dx : jumlah anggota kohort yang mengalami end point pada periode waktu
pengamatan ke x
Px : proporsi survival (belum mengalami end point) pada periode waktu pengamatan
ke x, yang dihitung dengan rumus sbb:
Px = 1 – Q x
contoh:
P(x=0) = 1- Q(x=0) = 1- 0,24 = 0,76
P(x=1) = 1- Q(x=1) = 1- 0,25 = 0,75
Rumus:
Px = 1 – Q x
Qx = Dx/N’x
N’x = Nx – ½Wx
Px = 1 – Dx/ Nx – ½Wx
Rumus:
Sx = P1 x P2 x .. x Px
Rumus:
Keterangan:
h(t) : fungsi hazard
f(t) : fungsi densitas probabilitas
S(t) : fungsi survival
13. Lampiran print out stata (jawaban soal pada pembahasan nomor 12)
a. Life table
Keterangan:
Kolom 1: Interval (tx)
Interval pengamatan 2, 3, 4, dstnya
Kolom 2: Begining total (nx)
Jumlah kasus pada awal periode pengamatan 2 sebanyak 39, pada awal
pengamatan 3 terdapat sebanyak 37 kasus. dstnya.
Kolom 3: Fail (dx)
Jumlah endpoint (kematian) pada periode pengamatan ke x, misalnya untuk
periode pengamatan 2 bulan terdapat 1 kematian (dx = 1), dstnya
Kolom 4: Lost (wx)
Jumlah kasus yang lost of followup. Pada periode pengamatan 2 bulan w x = 0,
berarti sampai 2 bulan observasi tidak ada yang lost of folloup.
Kolom 5: Survival (Sx)
Proporsi survival kumulative sampai dengan akhir perode waktu pengamatan ke x.
Misalnya proporsi survival komulatif sampai akhir pengamatan 2 bulan adalah S1
= 97,44%
Kolom 6: Std Error
Standar error dari Sx, akan dipakai menentukan CI 95% dari Sx.
Kolom 7: 95% CI
Nilai convidence interval dari Sx pada tingkat kemaknaan tertentu (95% atau
99%).
Pada contoh output di atas, tingkat survival sampai 12 bulan adalah 75,57% artinya
sampai 12 bulan pengamatan sekitar 75,57% masih survival
o Tingkat survival 10 tahun (120 bulan) adalah 42,39% yang masih survival.