Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2.

Analisis Kesintasan

1. Pengertian analisis kesintasan


Jawab: adalah suatu metode analisis data longitudinal mengenai pola kematian menurut
umur atau suatu metode penghitungan kemungkinan survival sampai waktu pengamatan
tertentu (cumulatif survival rate). Metode ini banyak dipakai pada penelitian kesehatan
terutama pada penelitian longitudinal atau follow up studies yang variabel tergantungnya
adalah waktu terjadinya end point (time to event data). Metode ini menggunakan kejadian
tertutup, yaitu kematian dipantau dari setiap anggota kohort sampai semua anggota
kohort mengalami kematian.

2. Pengertian istilah end point, censored, time to event


Jawab:
Endpoint: Kondisi akhir yang diamati/diteliti atau event. Misalnya: mati, tamat, sembuh,
relapse
Censored: Keluar dari kohort bukan karena endpoint tercapai. Misalnya: loose of
followup, DO, atau tidak mengalami event sampai akhir pengamatan
Time to event: Lama pengamatan dari awal sampai dia keluar dari kohort sebagai
censored atau endpoint

3. Indikasi kapan analisis kesintasan dipakai, berikan contoh


Jawab: Analysis kesintasan ini banyak dipakai pada penelitian kesehatan terutama pada
penelitian longitudinal atau followup studies yang variabel tergantungnya adalah waktu
terjadinya end point (time to event data).

Contoh:
- Misalnya pada penelitian efek irbersartan terhadap perbaikan fungsi ginjal pada pasien
diabetes tipe 2 dengan hipertensi dan hiperalbuminuria dengan endpoint adalah
terjadinya penurunan kadar albuminuria 20% dari baseline. Efek dari irbersartan
dianalisis dengan membandingkan probabilitas survival (terjadinya endpoint) pada
periode waktu pengamatan tertentu. Penghitungan probablitas survival tersebut
dilakukan dengan menggunakan tabel kematian.
- Kelangsungan penggunaan kontrasepsi pada akseptor IUD tertentu sampai berhenti
menggunakan akseptor IUD
- Penderita kanker yang dirawat di RSUP Sanglah diikuti sampai semua mati, lalu
dihitung berapa yang masih hidup dalam waktu 1, 2, dam 3 bulan setelah perawatan
sampai semuanya mati

4. Untuk tujuan apa saja analisis kesintasan dapat dilakukan


Jawab:
a. Memperkirakan waktu kelangsungan hidup (survival time) kohort. Misalnya, waktu
hingga serangan jantung kedua untuk sekelompok pasien MI.
b. Membandingkan angka harapan hidup antara dua kelompok atau lebih. Misalnya,
pasien MI yang diobati dibandingkan dengan diberi placebo dalam uji terkontrol
secara acak.
c. Menilai hubungan variabel covariate dengan angka haraoan hidup. Misalnya, apakah
berat badan, resistensi insulin, atau kolestrol mempengaruhi waktu bertahan hidup
pasien MI.

5. Jelaskan komponen tabel kesintasan dan cara perhitungannya


Contoh:

X i Nx Wx N’x Dx Qx Px Sx
0:0-11 12 39 2 38 9 0.24 0.76 0.76
1:12-23 12 28 0 28 7 0.25 0.75 0.57
2:24-35 12 21 2 20 3 0.15 0.85 0.49
3:36-47 12 16 0 16 0 0.00 1.00 0.49
4:48-59 12 16 0 16 0 0.00 1.00 0.49
5:60-71 12 16 0 16 0 0.00 1.00 0.49
6:72-83 12 16 2 15 1 0.07 0.93 0.45
7:84-96 12 13 1 12.5 0 0.00 1.00 0.45
8:96-107 12 12 1 11.5 1 0.09 0.91 0.41
9:108-119 12 10 2 9 0 0.00 1.00 0.41

Komponen Tabel Kematian


X : waktu pengamatan.
i : interval waktu pengamatan.
Nx : jumlah anggota kohort pada awal periode waktu pengamatan ke x dihitung
dengan rumus sbb:
Nx = N(x-1) – W(x-1) – D(x-1)
contoh:
N(x=0) = 39 (awal kohort), W(x=0) = 2, dan D(x=0) = 9
N(x=1) = N(x=0) – W(x=0) –D(x=0) = 39 – 2 – 9 = 28 (jml awal pengamatan ke 2)

Wx : jumlah anggota kohort yang loss of followup (withdrawal) dalam periode waktu
pengamatan ke x

N’x : jumlah anggota kohort yang at risk pada periode waktu pengamatan ke x, yang
dihitung dengan rumus sbb:
N’x = Nx – ½Wx
contoh:
N’(x=1) = N(x=0) -1/2W(x=0) = 39 - 1/2 x 2 =38

Dx : jumlah anggota kohort yang mengalami end point pada periode waktu
pengamatan ke x

Qx : proporsi kejadian endpoint pada periode waktu pengamatan ke x, yang dihitung


dengan rumus sbb:
Qx = Dx/N’x
contoh:
Q(x=0) = D(x=0)/N’(x=0) = 9/38 = 0,24
Q(x=1) = D(x=01)/N’(x=1) = 7/28 = 0,25

Px : proporsi survival (belum mengalami end point) pada periode waktu pengamatan
ke x, yang dihitung dengan rumus sbb:
Px = 1 – Q x
contoh:
P(x=0) = 1- Q(x=0) = 1- 0,24 = 0,76
P(x=1) = 1- Q(x=1) = 1- 0,25 = 0,75

Sx : proporsi survival kumulatif sampai waktu pengamatan ke x yang dihitung dengan


rumus:
Sx = P1 x P2 x .. x Px
contoh:
S(x=0) = P(x=0) = 0,76
S(x=1) = P(x=0) x P(x=1) = 0,76 x 0,75 = 0,57
S(x=2) = P(x=0) x P(x=1) x P(x=2) = 0,76 x 0,75 x 0,85 = 0,49

6. Apa yang dimaksud dengan survival rate dan bagaimana menghitungnya


Jawab:
- probabilitas bahwa subjek survive lebih lama daripada waktu t atau probabilitas
bahwa variabel random T melebihi waktu t
- proporsi survival (belum mengalamai endpoint) pada waktu pengamatan ke x

Rumus:
Px = 1 – Q x
Qx = Dx/N’x
N’x = Nx – ½Wx

Px = 1 – Dx/ Nx – ½Wx

7. Apa yang dimaksud dengan cummulative survival rate


Jawab: proporsi survival kumulatif sampai waktu pengamatan ke x

Rumus:
Sx = P1 x P2 x .. x Px

8. Apa yang dimaksud dengan hazard rate dan bagaimana menghitungnya


Jawab:
- Kelajuan suatu kohort yang mengalami endpoint dalam periode pengamatan tertentu
- adalah peluang atau nilai atau kelajuan terjadinya kegagalan pada suatu interval
waktu, dengan syarat subjek tersebut survive sampai dengan awal interval, dibagi
lebar interval.

Rumus:

Keterangan:
h(t) : fungsi hazard
f(t) : fungsi densitas probabilitas
S(t) : fungsi survival

9. Apa yang dimaksud dengan cummulative hazard rate


Jawab:
- Proporsi kematian yang dihitung dari jumlah kasus meninggal (end point) dibagi
orang bulan pengamatan. Untuk kelompok kasus tumor low grade, orang bulan
pengamatan adalah 2201 dan jumlah kasus mati (end point) sebanyak 9, sehingga
hazard rate tumor low grade = 9/2201 = 0,004089. Sedangkan jumlah orang bulan
pengamatan untuk kelompok tumor high grade sebanyak 257 orang bulan dengan
jumlah kasus kematian sebanyak 13, maka hazard ratenya = 13/257 = 0,05084 (LIAT
DI MODUL ANALISIS SURVIVAL STATA 2015)
- Kelajuan kumulatif suatu kohort yang mengalami endpoint dalam periode
pengamatan tertentu
- adalah bagian integral dari hazard rate. Dengan kata lain, adalah peluang atau nilai
atau kelajuan terjadinya kegagalan pada waktu x diberikan kelangsungan hidup
sampai waktu x

10. Bagaimana cara menentukan mean survival time


Jawab: Angka rerata harapan hidup dihitung dari total waktu pengamatan dari semua
sample dibagi jumlah sample. Misalnya jumlah sampel n = 3, sampel ke 1 diamati sampai
3 bulan dan dia mati, sampel ke 2 diamati sampai 6 bulan kemudian dia drop out, sampel
yang ke 3 diamati sampai 1 bulan dia mati, maka rerata survival time adalah:

Rerata watu survival = 3+6+1/3= 3,33 bulan

11. Bagimana cara menentukan median survival time


Jawab: waktu pengamatan dimana angka proporsi survival kumulatif yang ke 50%
terletak atau S(t) = 0,50

12. Analisis data survival dan Simpulkan hasil analisis


Contoh soal:
Suatu penelitian (Martini et al) yang dilakukan untuk mempelajari harapan hidup pasien
Ca sternum setelah mendapatan pengobatan chemoterapi. Sebanyak 14 pasien dengan
stadium lanjut (3-4) dan 25 pasien stadium awal (1-2). Sebagai endpoint adalah kematian.
variabel endpoint diberi nama “Status” dengan kode=1(mati) dan kode=0 (masih hidup
atau loss of followup. Variabel waktu terjadinya endpoint diberi nama “Time”, dan
variabel Grade, Sex dan Age dikelompokkan sebagai variabel perancu. Data disimpan
dalam file “Survival 1.dta”. buat analisis kesintasan dari data tersebut dan buatlah:
a. life table hasil penelitian di atas *TERLAMPIR

b. grafik proporsi kumulatif survival pasien ca mama tersebut *TERLAMPIR

c. median survival pasien tersebut


Jawab: Median survival time = 33 bulan. Sebanyak 50% pasien masih survive
(bertahan hidup) setelah pengamatan 33 bulan (sejak pemberian chemoterapi) dan
50% lainnya sudah meninggal.

d. survival rate untuk 5 tahun dan 10 tahun


Jawab: Tingkat survival 5 tahun (60 bulan) adalah 49,96% artinya,sampai 10 tahun
setelah chemo sekitar 48,66% masih survival. Sedangkan tingkat survival 10 tahun
(120 bulan) adalah 42,39% yang masih survival.

13. Lampiran print out stata (jawaban soal pada pembahasan nomor 12)
a. Life table
Keterangan:
Kolom 1: Interval (tx)
Interval pengamatan 2, 3, 4, dstnya
Kolom 2: Begining total (nx)
Jumlah kasus pada awal periode pengamatan 2 sebanyak 39, pada awal
pengamatan 3 terdapat sebanyak 37 kasus. dstnya.
Kolom 3: Fail (dx)
Jumlah endpoint (kematian) pada periode pengamatan ke x, misalnya untuk
periode pengamatan 2 bulan terdapat 1 kematian (dx = 1), dstnya
Kolom 4: Lost (wx)
Jumlah kasus yang lost of followup. Pada periode pengamatan 2 bulan w x = 0,
berarti sampai 2 bulan observasi tidak ada yang lost of folloup.
Kolom 5: Survival (Sx)
Proporsi survival kumulative sampai dengan akhir perode waktu pengamatan ke x.
Misalnya proporsi survival komulatif sampai akhir pengamatan 2 bulan adalah S1
= 97,44%
Kolom 6: Std Error
Standar error dari Sx, akan dipakai menentukan CI 95% dari Sx.
Kolom 7: 95% CI
Nilai convidence interval dari Sx pada tingkat kemaknaan tertentu (95% atau
99%).

Pada contoh output di atas, tingkat survival sampai 12 bulan adalah 75,57% artinya
sampai 12 bulan pengamatan sekitar 75,57% masih survival

b. Grafik proporsi kumulatif survival pasien ca mama

Interpretasi: Sebanyak 50% pasien masih survive (bertahan hidup) setelah


pengamatan 33 bulan (sejak pemberian chemoterapi) dan 50% lainnya sudah
meninggal.

c. Median survival pasien tersebut


Interpretasi: Median survival time = 33 bulan. Sebanyak 50% pasien masih survive
(bertahan hidup) setelah pengamatan 33 bulan (sejak pemberian chemoterapi) dan
50% lainnya sudah meninggal.

d. Survival rate untuk 5 tahun dan 10 tahun


Interpretasi:
o Tingkat survival 5 tahun (60 bulan) adalah 49,96% artinya,sampai 10 tahun
setelah chemo sekitar 49,96% masih survival.

o Tingkat survival 10 tahun (120 bulan) adalah 42,39% yang masih survival.

Anda mungkin juga menyukai