c. Statistik Uji
Statistik uji yang digunakan dalam uji rata-rata satu populasi adalah,
d. Titik Kritis
Titik kritis adalah titik yang digunakan pada pengambilan keputusan yaitu sebagai dasar
untuk menolak atau tidak menolak H0.
e. Keputusan
Contoh soal :
1. Rata-rata sks normal mahasiswa proodi manajemen adalah 20 sks. Jika diambil sampel
sebanyak 30 mahasiswa, diperoleh sks rata-rata 18 sks dengan standar deviasi 4.
Saudara diminta untuk menguji hipotesis apakah rata-rata sampel berbeda secara
signifikansi dengan nilai parameter? Tuliskan langkah-langkah hipotesis.
Jawab :
Titik kritis diambil dari tabel distribusi t, karena ini uji 2 arah maka α = 5% harus dibagi 2
menjadi α=2,5%= 0,025. Selanjutnya kita lihat titik kritisnya dengan df (ν) = 29 dan α =
0,025, dan diperoleh nilai titik kritis (tk) = 2,0452. Nilai t hitung yang sudah dihitung
adalah 2,739. Untuk dapat menarik kesimpulan, maka kita harus melihat nilai (tk)
terhadap t hitung seperti aturan seperti di bawah ini,
Kesimpulan dari soal ini adalah “t hitung > tk”, artinya H0 ditolak dan H1 diterima. artinya
rata-rata sampel berbeda secara signifikansi dengan nilai parameter.
2. Dalam suatu penelitian, diperoleh sampel data 20 minuman yang memiliki berat kotor
280 ml dan simpangan bakunya 25. Jika digunakan taraf nyata 5%, ujilah hipotesis yang
menyatakan bahwa berat kotor rata-rata populasi minuman tersebut sama dengan 285.
Jawab :
3…………………
4…………………
5………………..
4. . Uji Z – Uji Hipotesis Rata-rata Satu Populasi (untuk sampel besar atau n > 30)
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel besar (n>30), distribusi yang digunakan
untuk uji statistiknya adalah distribusi Z. Adapun langkah-langkah pengujiannya hampir sama
dengan uji sampel kecil adalah sebagai berikut:
a. Menyusun hipotesis
Ada tiga kemungkinan hipotesis yang bisa kita susun, yakni:
b. Menentukan nilai taraf nyata pengujian dan nilai Z-tabel
Misalkan, diberikan α=0.05, maka nilai Z-tabel yang mungkin adalah:
Jika simpangan baku populasi (σ) diketahui, maka nilai uji statistiknya:
Sebaliknya, jika simpangan baku populasi (σ) tak diketahui, maka nilai uji statistiknya:
dimana Z0 adalah nilai uji statistik, X adalah rata-rata sampel, σ adalah simpangan baku
populasi, s adalah simpangan baku sampel dan n adalah banyaknya sampel.
e. Menarik kesimpulan
Langkah yang terakhir adalah menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak
H0 berdasarkan pada kriteria pengujian.
Penyelesaian:
Sumber bacaan:
Hasan, Iqbal. 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif): Edisi Kedua. Jakarta:
Bumi Aksara
2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama
dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif
rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
3. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal
kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil dengan rata-rata
kelompok 2. sedangkan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih besar
dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
Hipotesis awal ditolak, bila:
|t hitung| > t tabel
Hipotesis awal diterima, bila:
|t hitung| <= t tabel
Statistik hitung (t hitung):
Dimana:
Keterangan
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
Sd = Standar Deviasi dari d.
Langkah-langkah pengujian signifikansi (hipotesis) dalam Pengujian Perbedaan Rata‐rata Dua
kelompok berpasangan adalah sebagai berikut :
1. Tetapkan H0 dan H1
2. Tetapkan titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan 99 %) yang
terdapat pada tabel “t”.
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1.
4. Tentukan t hitung dengan menggunakan rumus.
5. Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya “ t” hitung dengan “t” tabel.
Contoh :
Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode “ABG” sebagai
metode baru untuk mengajarkan mata kuliah Statistika II. Dalam rangka uji coba terhadap
efektifitas atau keampuhan metode baru itu, dilaksanakan penelitian lanjutan dengan
mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
nilai Statistika II antara sebelum dan sesudah di terapkannya metode “ABG” sebagai metode
mengajar mahasiswa UIB sem 6. Dalam rangka pengujian ini diambil sampel sebanyak 20
mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk menguji pernyataan (Hipotesis)
tersebut. Datanya sebagai berikut,
Nilai Statistika II
Nama
Sebelum Sesudah
A 78 75
B 60 68
C 55 59
D 70 71
E 57 63
F 49 54
G 68 66
H 70 74
I 81 89
J 30 33
K 55 51
L 40 50
M 63 68
N 85 83
O 70 77
P 62 69
Q 58 73
R 65 65
S 75 76
T 69 86
Jawab :
Langkah -langkah yang perlu dilakukan:
1. Menentukan Hipotesis yang digunakan, yaitu:
Artinya :
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah)
H1 : (Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar sebelum dan sesudah)
2. Tetapkan titik kritis yaitu alfa 5%
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1=20-1=19
4. Tentukan t hitung
o Memulai dengan menghitung D(selisih).
o Menghitung t hitung:
2. Daerah Kritis
Titik kritis adalah titik yang digunakan pada pengambilan keputusan yaitu sebagai
dasar untuk menolak atau menerima Ho.
3. Keputusan