Distribusi Sampling
Distribusi sampling adalah probabilitas dengan statistik sebagai
variabel randomnya.
Distribusi Sampling Rata – rata
Misal rata – rata dan standar deviasi dari populasi adalah dan ,
sedangkan rata – rata dan standar deviasi dari distribusi sampling rata –
x
populasi ( x = )
N n
x
n N 1 , populasi finite / sampling tanpa pengembalian
pengembalian
P 1 P
p
n , populasi infinite dengan pengembalian
Untuk kasus binomial, proporsi sampling mendekati distribusi normal
p p pP
Z
p p
jika nP 5 dan n(1-P) 5 sehingga, .
Karena distribusi binomial merupakan distribusi diskrit
didekati dengan distribusi normal yang kontinu maka
membutuhkan faktor koreksi kekontinuan, sehingga
1
p n P
2
Z
p
kemudian diambil sampel n1 dan n 2 . Dari populasi 1 diperoleh rata – rata x1 dan
Jika n1 dan n 2 besar (n 30 ) maka distribusi sampling selisih rata- rata mendekati
x1 x 2 1 2
Z
x1 x2
normal dengan variabel random standar
p p p p P1 P2
1 2 1 2
P1 1 P1 P2 1 P2
p1 p2 p1 2 p2 2
n1 n2
N n
Jika populasi finite dengan n > 0,05 N, faktor koreksi N 1 digunakan dalam
p1 p 2 P1 P2
Z
p1 p2
sederhana
Teori Pendugaan
Penduga ( estimator ) : suatu statistik sampel yang digunakan untuk menduga suatu
parameter yang tidak diketahui.
Penduga titik : suatu angka tunggal yang digunakan untuk menduga parameter
populasi.
Penduga interval : interval nilai dimana nilai parameter populasi berada didalamnya,
bertujuan untuk mengurangi kesalahan penaksiran. Pada taksiran interval terdapat batas
atas ( merupakan nilai taksiran tertinggi ) dan batas bawah ( nilai taksiran terendah ).
Untuk sampel random besar, penduga mean populasi dilakukan dengan distribusi
X
Z
Z. Andaikan sampel random diambil dari populasi normal maka x ,
P X Z x X Z x 1
2 2
x
n , populasi infinite
N n
x
n N 1 , populasi finite
X Z x , X Z x
Jadi interval konfidensi rata –rata populasi 1- adalah ( 2 2 ).
Untuk sampel random kecil, penduga mean populasi dilakukan dengan distribusi t.
X
t
s
Andaikan sampel random diambil dari populasi normal maka n , sehingga
s s
P X t ,( n 1) X t ,( n1) 1
jika tidak diketahui maka: n n
2 2
2
Z
2
Ukuran sample: n = , = standar eror
CONTOH:
P X Z x X Z x 1
2 2 dengan
N n 10 250 100
x 249
n N 1 = 100 = 0,7762
Jadi
60 (1,65)(0,7762) 60 (1,65)(0,7762)
58,72 61,72
b. Berapa tingkat keyakinan yang digunakan agar rata-rata
populasi terletak dalam interval 58 – 62
Jawab; Jika interval keyakian 58 - 62, maka kesalahan duganya
adalah (62 – 58)/2 = 2
Z / 2 .S Xˆ 2
Kemudian è Z / 2 2,576 . Sehingga tingkat
keyakinan yang digunakan adalah 2(0,4950) = 99 %
x
maka distribusi sampling harga proporsi p̂ atau n akan
mendekati distribusi normal dinama,
P 1 P
pˆ P pˆ
dan n , sehingga jika P tidak diketahui maka
x
diganti dengan harga estimasinya: p̂ atau n
pˆ 1 pˆ pˆ 1 pˆ
P pˆ Z P pˆ Z 2
1
2 n n
2
1 Z 2
4
Ukuran sampel n =
CONTOH
1. Dalam pemilihan lurah pada suatu desa terdapat dua calon yaitu A dan B. Dari sampel
random sebanyak 100 orang terdapat 60 orang yang memilih A. Bila seluruh penduduk
berjumlah 400 orang berapa interval keyakinan proporsi populasi yang memberikan
suara pada A dengan tingkat keyakinan 90 % .
Jawab:
P = 0,6, n = 100, N = 400 , 10% è Z / 2 1,65 , sehingga
Penduga Interval Perbedaan 2 Mean
12 2 2
1 2 X 1 X 2 Z
12 2 2
P X 1 X 2 Z 1
2 n1 n2 n1 n2
2
t
X 1 X 2 1 2
n1 1 S12 n2 1 S 2 2 1
1
n1 n2 2 n n2
1 sehingga penduga intervalnya
adalah
n1 1 S12 n2 1 S 2 2 1 1
P X 1 X 2 t n n 1 2
, n1 n2 2 n1 n2 2 1 2
2
n1 1 S12 n2 1 S 2 2 1 1
X 1 X 2 t n 1
, n1 n2 2 n1 n2 2 1 n2
2
Penduga Interval Perbedaan 2 Proporsi
pˆ 1 1 pˆ 1 pˆ 2 1 pˆ 2
P pˆ 1 pˆ 2 Z P1 P2
2
n1 n2
pˆ 1 1 pˆ 1 pˆ 2 1 pˆ 2
pˆ 1 pˆ 2 Z 1
2
n1 n2
D
X 1 X2
D
n n = rata – rata dari harga perbedaan setiap
pasang nilai
D D
2
SD
n 1 = standar deviasi dari harga perbedaan setiap
pasang nilai, n = banyak pengamatan