Ho diterima jika -2,306 ≤ t hitung ≤ 2,306 dan Ho ditolak jika t hitung > 2,306
atau t hitung < -2,306
Pengujian
( 𝑋 − 𝑥)ҧ 2 σ 𝑋𝑖− 𝑥ҧ 2
S=
(20 – 20,22)2 = 0,0484 𝑛−1
(23 – 20,22)2 = 7,7284 83,5556
S= = 10,44445 = 3,23
(18 – 20,22)2 = 4,9284 9−1
(24 – 20,22)2 = 14,2884 ҧ 𝑜
𝑥−𝜇
2
t hitung = 𝑠
(25 – 20,22) = 22,8484
𝑛
(17 – 20,22)2 = 10,3684 20,22−20
(16 – 20,22)2 = 17,8084
t hitung = 3,23
9
(21 – 20,22)2 = 0,6084
0,22
(18 – 20,22)2 = 4,9284 =
1,076
Total = 63,752
= 0,206
Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan :
Zo = 0,206
Z∝ = 2,306
∝ ∝
t hitung = -Z < Z ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < Z
2 2
= -2,306 < 0,206 < 2,306
t hitung = maka Ho diterima, berarti rata-rata kadar nikotin
yang dikandung setisp batang rokok adalah 20 mg.
Tes Hipotesis Perbedaan Dua Mean
Langkah langkah uji hipotesis perbedaan dua mean adalah sebagai berikut:
Menentukan Ho dan Ha.
Ho: U1 -U2 = 0
𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆12 𝑛1 − 1 + 𝑆22 𝑛2 − 1 1 1
+
𝑛1 + 𝑛2 − 2 𝑛1 𝑛2
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan kriteria pengujian, kita menentukan Ho diterima atau ditolak.
• Diketahui rata-rata upah mingguan dari 50 tenaga lepas di proyek A
sebesar Rp80.000 dengan simpangan baku Rp10.000 per orang. Di
proyek B rata-rata upah mingguan dari 20 tenaga lepas sebesar
Rp90.000 per orang dengan simpangan baku Rp8.000. Dengan taraf
keyakinan 90% ujilah apakah ada perbedaan yang signifikan untuk
rata-rata upah mingguan tenaga lepas proyek A dan proyek B?
Proyek A : nA = 50, 𝑥𝐴ҧ = 𝑅𝑝80.000, 𝑆𝐴 =Rp10.000
CC = 90%, α = 10%
Langkah pengujian:
Menentukan Ho dan Ha.
Ho: UA – UB =0 (tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk rata-rata upah mingguan tenaga
lepas per orang proyek A dan proyek B).
Ha : UA – UB ≠ 0 (terdapat perbedaan yang signifikan untuk rata-rata upah mingguan tenaga lepas
per orang proyek A dan proyek B).
•Menentukan level of significance.
Taraf keyakinan yang digunakan = 90% dan tingkat toleransi kesalahan
(α)=10%.
•Kriteria pengujian
Jika nA + nB – 2 = 50 + 20 – 2 = 68 > 30, digunakan nilai Z tabel dan pengujian
untuk dua sisi. Nilai Zα 2=Z10%2=5%=1,645 (dicari ditabel kurva normal).
-3,169 3,169
Diterimah jika -3,169 ≤ t hitung ≤ +3,169 dan di tolak jika t hitung < -3,169 atau t hitung
> +3,169
Pengujian
𝑥𝐴ҧ − 𝑥ҧ𝐵
Z hitung =
𝑆𝐴2 𝑆𝐵2
+
𝑛𝐴 𝑛𝐵
Z hitung = 80.000 − 90.000
10.0002 8.0002
+
50 50
z
Z hitung = −10.000
2.000.000 + 3.200.000
Z hitung = −10.000 −10.000 = −4,385
5.200.000 2.280,35085
Kesimpulan
Karena Z hitung = -4,385 < -1,645, Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan yang signifikan untuk rata-rata upah mingguan tenaga lepas
proyek A dan proyek B.
Hipotesis Perbedaan Dua Rata-rata Data
Berpasangan
Pada dasarnya tes hipotesis perbedaan dua rata – rata data berpasangan sama dengan pengujian
hipotesis harga perbedaan dua rata – rata tanpa berpasangan. Namun, pengujian ini menggunakan
rumusan yang berbeda, dimana data – data yang ada saling berpasangan / terkait. Memang
pengujian ini digunakan untuk menguji data yang saling berhubungan atau saling terkait. Jadi,
samplemua adalah banyak pasangan dari n1 dan n2. Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut.
Menentukan Ho dan Ha.
Ho : U1 – U2 = 0
Ha : U1 – U2 ≠ 0 (pengujian dua sisi)
U1 – U2 > 0 (pengujian satu sisi kanan)
U1 – U2 < 0 (pengujian satu sisi kanan)
𝛼 𝛼 𝛼 𝛼
Ho diterima jika −𝑍 ≤ Z hitung ≤ +Z atau -t( ; df(n-1))≤ + t( ; df(n-1)).
2 2 2 2
𝛼 𝛼 𝛼
Ho ditolak jika Z hitung < - Z atau Z hitung > +Z atau jika menggunakan t, t hitung <-t( ; df(n-1))
𝛼 2 2 2
atau t hitung > +t( ; df(n-1)).
2
Kurva pengujian satu sisi kiri :
Ho diterima jika -Zα ≤ Z hitung atau -t (α; df(n-1)) ≤ t hitung.
Ho ditolak jika Z hitung < -Zα atau jika menggunakan t, t hitung < -t (α;df(n-1)).
Pengujian
𝐷ഥ
t Hitung =
𝑆𝐷
𝑛
Dimana :
D = selisih/perbedaan data berpasangan
ഥ = rata-rata D
𝐷
𝑆𝐷 = deviasi standar D
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan kriteria pengujian, kita menentukan Ho diterima atau
ditolak.
Tes Hipotesis Harga Proporsi
Dalam praktik, hal yg diuji juga bisa berupa persepsi atau pendapat dengan persentase (%).
Misalnya, persentase tingkat kerusakan produk, sikap konsumen terhadap suatu produk,
atau persentase karyawan yg menyatakan puas atau tidak puas. Pengujian hipotesisnya
dinyatakan dalam proporsi (Sugiyono, 2008). Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut
:
Menentukan Ho dan Ha.
Ho : P = Po
Ha : P ≠ Po (pengujian dua sisi)
P > Po (pengujian satu sisi kanan)
P < Po (pengujian satu sisi kiri)
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan kriteria pengujian, kita menentukan Ho
diterima atau ditolak.
Tes Hipotesis Harga Perbedaan Dua Proporsi
∝ ∝
Ho diterima jika -Z < Z ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < Z .
2 2
∝ ∝
Ho ditolak jika z hitung < -Z atau Z ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >+Z
2 2
Pengujian 𝑋 𝑋
1− 2
𝑛1 𝑛2 𝑥1 +𝑥2
Z hitung = dimana P =
1 1 𝑛1 + 𝑛2
𝑝(1−𝑝 𝑛 +𝑛
1 1
Kesimpulan berdasarkan pengujian dan kriteria pengujian kita menentukan Ho diterima
atau di tolak
Contoh :
Sintia menguji dua kelas dari SMA 1 banyuwagi, terdapat beberapa
siswa di kelas A dan kelas B. lalu sintia, mengambil sampel 20 orang
kelas A dan 20 orang kelas B untuk di uji. Dari masing-masing siswa
sintia mengambil sampel nilai hasil ujian fisika mereka untuk diteliti
bagaimana kesimpulan dari dua kelas yang berbeda data-data
tersebut, apakah terdapat hasil yang signifikan hasil belajar dari kelas A
dan kelas B.
Dengan Data Sampel dibawah ini:
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-2 atau 40-2 = 38. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,024 (Lihat pada lampiran)
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai t hitung > t tabel (-12,347 < 2,024) dan P value (0,00 <
0,05) maka Ho ditolak.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai t hitung < t tabel (-12,347 > 2,024) dan
P value (0,00 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada
perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas A dengan rata-rata
nilai ujian kelas B. Pada tabel Group Statistics terlihat rata-rata
(mean) untuk kelas A adalah 68,15 dan untuk kelas B adalah
86,65, artinya bahwa rata-rata nilai ujian kelas A lebih rendah
daripada rata-rata nilai ujian kelas B.