Anda di halaman 1dari 9

Materi 4

“Macam-macam Pengujian Hipotesis”

A. Poin-poin materi
1. Pengujian hipotesis satu sampel
2. Pengujian hipotesis dua sampel

B. Uraian materi
Bermacam-macam pengujian hipotesis dapat dilakukan bergantung pada berbagai
faktor, seperti pengujian dua pihak atau satu pihak, besarnya sampel, statistic uji yang
digunakan, besarnya populasi, kesalahan baku dan perbedaan dua populasi, dan sampel
berpasangan atau tidak.
Faktor-faktor tersebut tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi.
Misalnya pengujian rata-rata satu populasi yang besarnya tak terhingga, sampel besar, dan
kesalahan baku diketahui. Hal ini penting untuk menentukan strategi pengujian hipotesis
selanjutnya.

1. Pengujian Hipotesis Satu sampel


a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sample besar (n > 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
1) Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µoH1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µoH1 : µ ≠ µo
2) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα)
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Z α atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
3) Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo
 Ho di terima jika Zo ≤ (+) Zα
 Ho di tolak jika Zo > (+) Zα
b. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
 Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
 Ho di tolak jika Zo < - Zα
c. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
 Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
 Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
4. Statistik Uji
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a. Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b. Jika H0 di tolak maka H1 di terima

b. Sampel Kecil (n ≤ 30)


Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- table
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1,
lalu menentukan nilai t α;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo
 Ho di terima jika t o ≤ (+) tα
 Ho di tolak jika t o > tα
b. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
 Ho di terima jika t o ≥ - tα
 Ho di tolak jika t o < - tα
c. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
 Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
 Ho di tolak jika t o > tα/2 atau to < - tα/2
4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan criteria
pengujiannya).
a. Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b. Jika H0 di tolak maka H1 di terima
(𝜎)

(𝜎)

2. Pengujian Hipotesis Dua sampel


a. Sampel besar ( n > 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi Z. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα)
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
1. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
 Ho di terima jika Zo ≤ (+) Zα
 Ho di tolak jika Zo > (+) Zα
2. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
 Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
 Ho di tolak jika Zo < - Zα
3. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
 Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
 Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2

4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :

b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a. Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b. Jika H0 di tolak maka H1 di terima

b. Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji statistiknya
menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 > µ2
b. Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 < µ2
c. Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (t α)Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian
nilai tα atau tα/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2
 Ho di terima jika t o ≤ tα
 Ho di tolak jika to > tα
b. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2
 Ho di terima jika t o ≥ tα
 Ho di tolak jika Zo < - tα
c. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
 Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2
 Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2

4. Uji Statistik

Keterangan :
d = rata-rata dari nilai d
sd = simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
db = n-1

5. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
a. Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b. Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Contoh kasus:
Ada 2 desa yang keadannya hampir sama. Desa pertama mendapatkan proyek IDT (Inpres Desa
Tertinggal = meningkatkan upaya penanggulangan desa tertinggal), sedangkan desa kedua
tidak. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata penghasilan penduduk antara kedua
desa setelah dilaksanakan proyek, maka di teliti 40 KK di desa pertama dengan penghasilan
rata-rata setiap hari Rp 5200,00 dengan standar deviasi Rp 300,00. Desa kedua diteliti 30 KK
dengan penghasilan rata-rata setiap hari Rp 5000,00 dengan standar deviasi Rp 200,00. Dengan
α = 5%, uji apakah desa yang terkena proyek menjadi lebih makmur daripada desa tidak kena!
============================JAWABAN==============================
Note:
1. Pada soal diketahui terdapat 2 kelompok sampel yaitu desa pertama dan desa kedua.
Maka akan dilakukan pengujian hipotesis dua sampel
2. Jumlah sampel desa pertama terdiri atas 40 KK (𝑛1 = 40). Jumlah sampel desa kedua
terdiri atas 30 KK (𝑛2 = 30). Sehingga total sampel 𝑛1 + 𝑛2 = 40 + 30 = 70. Jumlah
sampel n > 30 maka disebut sampel besar sehingga menggunakan uji –Z

Pembahasan soal:
Desa pertama : mendapatkan proyek IDT, Desa kedua : tidak mendapatkan proyek IDT
𝜇1 : rata-rata penghasilan warga desa pertama
𝜇2 : rata-rata penghasilan warga desa kedua
Logikanya desa yang sudah terkena proyek IDT lebih makmur daripada yang tidak kena. Oleh
karena itu, pengujian hipotesisnya sebagai berikut:

1) Hipotesis
Ho : µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan rata-rata penghasilan antara penduduk desa 1
sama dengan desa 2 setelah dilaksanakan proyek IDT)
H1 : µ1 > µ2 (*) (Terdapat perbedaan rata-rata penghasilan penduduk desa 1 lebih
makmur daripada desa 2 setelah dilaksanakan proyek IDT)
Berdasarkan rumusan hipotesis maka dilakukan uji pihak kanan

2) Taraf signifikan
𝛼 = 5% (0,05)
3) Kriteria pengujian (uji pihak kanan)
Menerima H0 jika Z0 ≤ (+) Zα atau Menolak H0 jika Z0 ≥ (+) Zα

4) Statistik Uji
Diketahui: ̅̅̅
𝑋1 = 5200 ; ̅̅̅
𝑋2 = 5000 ; 𝜎1 = 300 ; 𝜎2 = 200 ; 𝑛1 = 40 ; 𝑛2 = 30

̅̅̅̅
𝑋 ̅̅̅̅
1− 𝑋 2 5200− 5000
𝑍0 = = 2 2
= 3,34
𝜎2 𝜎2 √300 +200
√ + 2
1 40 30
𝑛1 𝑛2

Menentukan Z𝛼 atau Ztabel dengan ketentuan:


𝛼 = 5%. Atau 0,05

1
Menggunakan uji-Z sehingga nilai 𝑍0,05 = 1,64 (negative hilang, karena dilakukan uji
pihak kanan), diperoleh nilai Zhitung = 3,34 ; Ztabel = 1,64

Keputusan dan Kesimpulan


Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai Zhitung = 3,34 > Ztabel = 1,64 maka diputuskan
menolak H0. Sehingga dapat disimpulkan Terdapat perbedaan rata-rata penghasilan
penduduk desa 1 lebih makmur daripada desa 2 setelah dilaksanakan proyek IDT.

Anda mungkin juga menyukai