PENDUGAAN PARAMETER
Besarnya bias:
Bias = E( θ̂ ) –
Var θ̂1
Var θ̂ 2 2
E(θ̂) =
n sangat besar
n besar
n kecil
C. Jenis-jenis Pendugaan
1. Berdasarkan Cara Penyajiannya
a. Pendugaan tunggal (point estimate)
pendugaan yang hanya mempunyai atau menyebutkan
satu nilai.
b. Pendugaan interval pendugaan yang mempunyai
dua nilai sebagai pembatasan atau daerah pembatasan.
Pendugaan interval, dugaan dinyatakan dalam suatu
daerah atau interval yang dibatasi oleh dua nilai.
Pada pendugaan interval digunakan tingkat keyakinan
(confidence) terhadap daerah yang nilai sebenarnya
atau parameternya akan berada.
Dengan demikian, pendugaan interval yang disertai
keyakinan merupakan interval keyakinan (confidence
interval estimate) atau interval kepercayaan.
2. Berdasarkan Jenis Parameternya
a. Pendugaan rata-rata pendugaan mengenai
nilai parameter yang sebenarnya berdasarkan
informasi rata-rata sampel (X )
b. Pendugaan proporsi pendugaan dari proporsi
yang tidak diketahui
c. Pendugaan varians 2 pendugaan dari varians
populasi yang tidak diketahui.
d. Pendugaan simpangan baku pendugaan dari
simpangan baku populasi (parameter) yang tidak
diketahui.
σ Nn σ Nn
X Zα/2. μ X Zα/2.
n N 1 n N 1
N : banyaknya populasi
Contoh:
PT. Maju Terus memiliki karyawan 250 orang. Untuk keperluan tertentu,
ingin diketahui rata-rata lama jam kerjanya per minggu. Untuk itu
diambil sampel sebanyak 35 orang dan diperoleh data bahwa rata-rata
jam kerja karyawan tersebut adalah 39,76 jam per minggu. Berdasarkan
pengalaman pimpinan perusahaan tersebut diketahui bahwa simpangan
baku rata-rata jam kerja karyawannya sebesar 0,93 jam per minggu.
Dugalah dengan tingkat keyakinan 90%, rata-rata jam kerja karyawan
tersebut!
Jawab:
N = 250
n = 35
X = 39,76
= 0,93
C = 90% = 0,90
= 1 – C = 1 – 0,90 = 0,10
Z/2 = Z0,05 = 1,645
σ Nn σ Nn
X Zα/2. μ X Zα/2.
n N 1 n N 1
0,93 250 35 0,93 250 35
39,76 1,645 μ 39,76 1,645
35 250 1 35 250 1
39,76 1,645(0,1572)(0,9292) μ 39,76 1,645(0,1572)(0,9292)
39,76 0,2403 μ 39,76 0,2403
39,5197 μ 40,0003
Jadi, rata-rata jam kerja karyawan PT. Maju Terus dengan tingkat
keyakinan 90% berada antara 39,5197 jam sampai 40,0003 jam
perminggu.
2. Untuk Sampel Kecil (n 30)
n
a. Pengambilan Sampel dengan Pengembalian ( N 5%)
dan tidak diketahui
Rumusnya:
S S
X t ( /2; df) . μ X t ( /2; df) .
n n
df = n – 1 dan Σ(X i X) 2
S
n 1
dimana:
X : rata-rata sampel
t ( /2; df) : koefisien yang sesuai dengan interval keyakinan yang digunakan,
nilainya dapat dilihat dalam tabel distribusi t student
:1–C
C : tingkat keyakinan (interval keyakinan)
S : simpangan baku sampel
n : banyaknya sampel
: rata-rata populasi
Contoh:
Untuk mengetahui nilai duga interval waktu yang digunakan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan dari 200 orang karyawan sebuah perusahaan,
maka diambil sampel sebanyak 9 orang karyawan . Dari 9 orang karyawan
tersebut masing-masing memerlukan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut, yaitu 14, 17, 15, 18, 18, 14, 15, 19, 15 menit. Buatlah nilai duga rata-rata
waktu yang digunakan bagi karyawan tersebut dengan tingkat keyakinan 99%!
Jawab:
Waktu yang diperlukan dari 9 orang karyawan (jam)
Xi Xi – X ( Xi – X )2 Xi 145
X 16,11
14 -2,11 4,4521 n 9
17 0,89 0,7921
Σ(X i X) 2
15 -1,11 1,2321 S
18 1,89 3,5721
n 1
18 1,89 3,5721 28,8889
14 -2,11 4,4521 9 1
15 -1,11 1,2321
3,611113
19 2,89 8,3521
15 -1,11 1,2321 1,9003
145 28,8889
n 9
N = 200 karena 0 , 045 4 ,5 % 5 % maka faktor koreksi
N 200
n =9 tidak digunakan
X = 16,11
S = 1,9
C = 99% = 0,99
= 1 – 0,99 = 1 – 0,99 = 0,01
df =n–1=9–1=8
t ( /2;df) = t (0,005;8) = 3,355
S S
X t (/2;df) . μ X t (/2;df) .
n n
1,9 1,9
16,11 (3,355) μ 16,11 (3,355)
9 9
16,11 (3,355)(0,633) μ 16,11 (3,355)(0,633)
16,11 2,125 μ 16,11 2,125
13,985 μ 18,235
Jadi, rata-rata waktu yang digunakan oleh karyawan perusahaan dengan
interval keyakinan 99% berkisar antara 13,985 menit sampai 18,238 menit.
n
b. Pengambilan Sampel tanpa Pengembalian ( 5%) dan
N
tidak diketahui
Rumusnya:
S Nn S Nn
X t ( /2; df) . μ X t ( /2; df) .
n N 1 n N 1
Contoh:
Dari contoh di atas seandainya perusahaan tersebut hanya mempunyai
100 orang karyawan, maka:
n 9
Harus digunakan faktor koreksi karena 0 ,09 9 % 5 %, sehingga
N 100
S Nn S Nn
X t (/2;df) . μ X t (/2;df) .
n N 1 n N 1
1,9 100 9 1,9 100 9
16,11 (3,355) μ 16,11 (3,355)
9 100 1 9 100 1
16,11 (3,355)(0,633)(0,959) μ 16,11 (3,355)(0,633)(0,959)
16,11 2,037 μ 16,11 2,037
14,073 μ 18,147
E. Pendugaan Interval Untuk Proporsi
1. Untuk Sampel Besar (n 30)
a. Untuk Populasi Tidak Terbatas atau Populasi Terbatas
n
dengan Pengembalian ( 5%)
N
Rumusnya:
Contoh:
Sebuah perusahaan sepeda motor ingin memasarkan produknya kepada
mahasiswa. Mereka merencanakan kredit khusus untuk mahasiswa.
Untuk itu, diadakan penelitian berapa banyak mahasiswa yang senang
sepeda motor tersebut. Dari jumlah mahasiswa 300 orang, diambil
sampel sebanyak 90 orang. Dari 90 mahasiswa yang diinterview, 25
orang menyatakan senang. Dugalah persentase mahasiswa yang senang
sepeda motor itu, gunakan interval keyakinan 97%!
Jawab:
N = 300
n = 90
X = 25
X 25
p̂ 0 , 28
n 90
C = 97% = 0,97
= 1 – C = 1 – 0,97 = 0,03
Z/2 = Z0,015 = 2,17
p̂(1 p̂) Nn p̂(1 p̂) Nn
p̂ Z α/2 . P p̂ Z α/2 .
n N 1 n N 1
0,28(1 0,28) 300 90 0,28(1 0,28) 300 90
0,28 2,17. P 0,28 2,17.
90 300 1 90 300 1
0,28 2,17(0,047)(0,838) P 0,28 2,17(0,047)(0,838)
0,28 0,085 P 0,28 0,085
0,195 P 0,365
Jadi, persentase mahasiswa yang senang sepeda motor tersebut pada
interval keyakinan 97% berada antara 19,5% sampai 36,5%
2. Untuk Sampel Kecil (n 30)
Untuk Sampel Kecil pendugaan interval proporsi dapat dirumuskan :
σ 12 σ 22 σ 12 σ 22
( X 1 X 2 ) Z α/2 (μ 1 μ 2 ) ( X 1 X 2 ) Z α/2
n1 n 2 n1 n 2
σ 12 σ 22 27.000 2 10.000 2
n1 n 2 60 60
12 .150 .0000 1 .666 .666 ,7
3.717 ,0777
X 1 X 2 250 .000 125 .000 125 .000
n1 n 2 2
(X1i X1 ) 2 (X 2i X 2 ) 2
S
2
dan S2
2
n1 1 n 2 1
1
n
Untuk populasi terbatas atau ( 5%), maka digunakan
N
faktor koreksi:
(N 1 N 2 ) (n 1 n 2 )
(N 1 N 2 1)
Contoh:
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata waktu (jam) yang diperlukan
untuk memproduksi suatu barang dengan menggunakan 2 cara proses
produksi yang berbeda, maka dilakukan mengamatan yang
menghasilkan data sebagai berikut:
Cara I (jam) 3 7 9 3 4 2 4 8 5
Cara II (jam) 2 4 5 6 2 5 4 6 1
n1 = 9 n2 = 9
X1i 45 X 2i 36
X1 5 X2 4
n1 9 n2 9
(X 1i X 1 ) 2 48 (X 2i X 2 ) 2 32
S1
2
6 S2
2
4
n1 1 9 1 n2 1 9 1
C = 95% = 0,95
(n1 1)S12 (n 2 1)S22
= 1 – C = 1 – 0,95 = 0,05 Sp
df = n1 + n2 – 2 = 9 + 9 – 2 = 16 n1 n 2 2
t(/2;df) = t(0,025;16) = 2,12 (9 1)6 (9 1)4
992
80
2,236
16
1 1 1 1
(X1 X 2 ) t (/2;df) .Sp (μ 1 μ 2 ) (X1 X 2 ) t (/2;df) .Sp
n1 n 2 n1 n 2
1 1 1 1
(5 4) 2,12 (2,236) (μ1 μ 2 ) (5 4) 2,12 (2,236)
9 9 9 9
1 1 1 1
1 2,12 (2,236) (μ 1 μ 2 ) 1 2,12 (2,236)
9 9 9 9
1 2,233 (μ1 μ 2 ) 1 2,233
1,233 (μ1 μ 2 ) 3,233
Jadi, beda rata-rata waktu (jam) yang diperlukan untuk memproduksi barang
tersebut dengan dua macam cara berkisar antara -1,233 jam sampai 3,233 jam
dengan interval keyakinan 95%.
G. Pendugaan Interval Beda Dua Proporsi
Untuk beda dua proporsi, pendugaan intervalnya dirumuskan:
Contoh:
Sebuah perusahaan mengadakan pelatihan mengenai teknik pemasaran
dengan dua metode latihan. Metode latihan pertama diikuti 150 orang
dan 90 orang dinyatakan berhasil. Metode kedua diikuti 275 orang dan
125 orang dinyatakan berhasil. Dengan menggunakan interval keyakinan
90%, tentukan beda proporsi sebenarnya yang berhasil!
Jawab :
n1 = 150 n2 = 275
X1 = 90 X2 = 125
90 125
p̂ 1 0 ,6 p̂ 2 0 , 45
150 275
C = 90% = 0,90
= 1 – C = 1 – 0,90 = 0,10
Z/2 = Z0,05 = 1,645
p̂ 1 (1 p̂ 1 ) p̂ 2 (1 p̂ 2 ) p̂ (1 p̂ 1 ) p̂ 2 (1 p̂ 2 )
(p̂ 1 p̂ 2 ) Z α/2 . P1 P2 p̂ Z α/2 . 1
n1 n2 n1 n2
0,6(0,4) 0,45(0,55) 0,6(0,4) 0,45(0,55)
(0,6 0,45) 1,645 P1 P2 (0,6 0,45) 1,645
150 275 150 275
0,15 1,645(0,05 ) P1 P2 0,15 1,645(0,05 )
0,15 0,082 P1 P2 0,15 0,082
0,068 P1 P2 0,232
(n 1)S2 (n 1)S2
σ 2
2
χ 1 α;df
2
χ 1 1 α;df
2 2
(n 1)S2 (n 1)S 2
σ
χ 1 α;df
2
χ 12 1 α;df
2 2
Contoh:
Seorang ahli pemasaran ingin mengetahui batas-batas varians
(keragaman) harga barang “X” di daerah “A”. Untuk itu, diambil sampel
dengan n = 15, yang menghasilkan S2 = 5,96. Dengan interval keyakinan
95%, dugalah batas-batas varians dan simpangan baku harga barang “X”
tersebut.
Jawab:
n = 15
S2 = 5,96
C = 95% = 0,95
= 1 – C = 1 – 0,95 = 0,05
df = n – 1 = 15 – 1 = 14
χ 21 α;df χ 0,025;14
2
26,119
2