Anda di halaman 1dari 4

G.

PENDUNGAAN INTERVAL BEDA DUA PROPORSI


Untuk beda dua proporsi, pendungaan intervalnya dirumuskan:

^p1^p2 Z / 2 s(^p ^p )

1 P2
P

<(

<(

^p1^p2

Z /2

1 ^p2
^p

s ( ^p ^p )
1

^p1(

1 ^p 1 )

n1

^p2(

1^p 2 )

n2

Contoh soal:
PT GOMBRANG mengadakan pelatihan mengenai teknik pemasaran dengan dua metode latihan.
Metode latihan pertama diikuti 150 orang dan 90 orang dinyatakan berhasil. Metode kedua diikuti 275
orang dan 125 orang dinyatakan berhasil. Dengan menggunakan interval keyakinan 90%, tentukan
beda proporsi sebenarnya bagi yang berhasil!
Penyelesaian:

n1

= 150

X 1 = 90
^p1=

90
150

= 0,6

n2=275
X 2=125
^p2=
a

125
=0,45
275

1 a = 90%

= 100% = 0,1

Za
2

Z 0,05=1,64

1 ^p2
^p

^p1(

1 ^p 1 )

n1

^p2(

1^p 2 )

n2

( 0,6 )( 0,4 ) ( 0,45 ) ( 0,55 )


+
150
275

= 0,05
^p1^p2

= 0,6 0,45 = 0,15


1 ^p2
1 ^p2
^p
^p

^p1^p2
(

<(

Z s
p1 p2 < ( ^p1 ^p2 ) + Z s
2

1 p 2
0,15 (1,64)(0,05) < ( p <0,15+ (1,64 ) (0,05)
0,068 < (

p1 p2 <0,232
6,8% < (

p1 p2 <23,2

Jadi, proporsi sebenarnya yang berhasil mengikuti pelatihan tersebut berkisar antara 6,8% sampai
23,2%.
Cacatan:
Jika populasi terbatas dan

( Nn )

> 5%, rumus di atas dipakaikan faktor koreksi

N n
N 1 ,

sehingga pendugaan intervalnya menjadi:


( ^p1 ^p2 Z / 2 s( ^p ^p )
1

< ( p p ) < ( ^p ^p ) + Z
( NN n
1 )
1

/2 ( ^p1 ^p2)

( Nn
N 1 )

H. PENDUGAAN INTERVAL VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU


Untuk varians dan simpangan baku, pendugaan intervalnya dirumuskan sebagai berikut:
1.Untuk varians:

( n1 ) S 2
X 21
2

<

( n1 ) S2
< 2
X 1
2

1
2

2. Untuk simpangan baku:

(n1) S 2
X 21
2

<

2<

(n1)S 2
X2 1
1
2

Contoh soal:
Seorang ahli pemasaran ingin mengetahui batas-batas varians (keragaman)
harga barang X, di daerah M. Untuk itu, di ambil sampel dengan n = 15,
yang menghasilkan

S2

= 5,96. Dengan interval keyakinan 95%, dugalah

batas-batas varians dan simpangan baku harga barang X tersebut!


Penyelesaian:
n
= 15

5,96

n1
=
14
1 =
95%

=
0,05

/2

0,025

x 20,025

26,119

x 20,975

5,63

( n1 ) S 2
x 21
2

<

<

( 151 ) (5,96)
2
x 0,025

<

83,44
26,119

< 5,63

3,19 <

<

< 14,82

1,786 < < 3,85

<
83,44

(N1) S 2
1
x 21
2

( 151 ) (5,96)
2
x 0,975

I.

PENENTUAN UKURAN SAMPEL PENDUGAAN


Untuk menentukan besarnya sampel (n) dalam pendugaan, perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Berapa besar E(kesalahan duga) yang akan ditolerir. Kalau menghendaki E = 0 maka n =
N, sebab E merupakan ukuran tingkat ketelitian.
2. Tingkat variasi dari data populasi atau nilai karakteristik atau variabel yang akan
diselidiki, yang dinyatakan dalam besar kecilnya simpangan baku ().
3. Besarnya tingkat keyakinan yang akan digunakan untuk menjamin pernyataan dari
pendugaan yang dihasilkan.
Untuk pendugaan rata-rata, banyaknya sampel dapat ditentukan dangan rumus:

n=

Z /2 .

( )

Contoh soal:
Tentukan besarnya sampel (n) yang harus diambil menyelidiki waku rata-rata yang digunakan oleh
mahasiswa untuk sebuah soal ujian statistik II, jika interval keyakinan 95% dengan kesalahan duga
tidak lebih dari 0,08 menit dan simpangan bakunya 0,7 menit (rata-rat sampel tidak akan berbeda dari
rata-rata populasi)!
Penyelesaian:

Z /2

= 95%
= 5% = 0,05
Z 0,025
=
= 1,96

= 0,08
= 0,7

(Z E )
/2 .

=
=

(1960,080,7 )

= 294,1225
Jadi, besarnya sampel yang harus diambil adalah 294 orang.

Anda mungkin juga menyukai