Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR PUSTAKA

Astuti Prima. 2014. Buku Ajar Neraca Energi. Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Astuti Prima. 2012. Buku Ajar Neraca Massa. Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Duda, Walter H, GG. 1985. Cement Data Book Unit Operation 3rdedition.
Weisbaden: Bauverlag.
Defrisia, Yolanda. 2014. Analisis Penggunaan CGA (Cement GrindingAid)
Terhadap Kualitas Semen di Unit Cement Mill Indarung V PT Semen
Padang. Jurusan Teknik Kimia Akademi Teknologi Industri Padang.
Sumatera Barat.
Erlangga, A.Y. dan Rengga Ulil A.Z. 2014. Analisa Efesiensi Pada Unit Gas
Conditioning Tower Indarung V. Laporan Kerja Praktek. Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Palembang

Holderbank. 2000. Cement Seminar Process Technology II. Holderbank


Management & Consulting
Hidayat, Maulana. 2012. Proses Pembuatan Semen.
https://maulhidayat.wordpress.com/2012/12/28/proses-pembuatan-semen/
(Diakses tanggal 20 Februari 2016).

Ikhwan, Satriawan. 2016. Neraca Massa Cement Mill dan Analisa Serta Evaluasi
Sepax SeparatorPada Unit INDARUNG V PT. SEMEN PADANG. Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universita Sriwijaya. Sumatera Barat.
Locher, F.W. dan Kropp, J. 1986. Cement and Concrete. In Ullmans
Encyclopedia of Industrial Chemistry. Volume A5: 489-533. German.
VCH.
Odina, M. dan Bella Febrianti. 2014. Analisa Energi Pada Rotary Kiln Dan
Efesiensi Gct (Gas Conditioning Tower) Pada Unit Indarung V. Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Palembang.
Perry, Robert. H and Don W. Green. 2008. Perrys Chemical Engineer Handbook
Eight Edition. McGraw Hill Company.
Rahmadani, Elsa Fitri dan Muhhamad Dani. 2014. Analisa Energi Pada Rotary
Kiln Indarung V. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya. Palembang
Ranti, Aisyah Dewi dkk. 2015. Neraca Massa Dan Energy Pada Cement Mill
Indarung V Pt Semen Padang. Program Studi Teknik Kimia S1 Fakultas
Teknik Universitas Riau. Riau

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


Risyad, Atikah dan Resi Levi P. 2015. Neraca Massa Dan Energy Material Pada
Raw Mill Dan Rotary Kiln Pabrik Indarung V Pt Semen Padang. Program
Studi Teknik Kimia S-1 Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Medan
Silitonga, Linda Teti. 2015. Kapasitas Produksi Semen Padang. http://industri.
bisnis.com/read/20160222/257/426795/semen-padang-targetkan-kapasitas-
produksi-capai-104-juta-ton (Diakses tanggal 22 Februari 2016)

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


Lampiran Data

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang
Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang
Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang
Lampiran perhitungan grinding media harus ditambahkan di compartment I

Diketehui : filling degree = 24.016%, Charge (Q) = 69 ton

Bulk weight = 4.4 ton/m3

Volume = 64.99 m3

Ditanyakan : berapa ton yang harus ditambahkan dan komposisinya?

Jawab:

Asumsi: filling degree yang diinginkan 27%, sehingga:

Charge (Q) =

Grinding media yang ditambahkan

Jadi grinding media yang harus ditambahkan adalah 9 ton.

Komposisi grinding media yang ditambahkan.

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


Ukuran (mm) Presentase(%) Berat (ton)
80 42.80% 4
70 28.68% 3
60 18.06% 2
50 10.46% 1
Total 100.00% 9

Lampiran Tugas

Tugas I. Ovehaul cement mill 5z2 (penggantian liner compartmen I)

A. Prosedur yang dilakukan sebelum cement mill 5z2


1. Menyiapkan spare part
Persiapan spare part pada overhaul cement mill ini yaitu linner

shell, oli dan grinding media.


2. Mengosongkan mill
Mengosongkan mill dilakukan dengan cara menghentikan

feeding yang masuk ke cement mill, penghentian tersebut dilakukan

oleh personal operator. Menurut karyawan yang berada dilapangan

mereka mengetahui bahwa mill tersebut kosong adalah mendengar

suara yang sangat bising yang diakibatkan oleh grinding media yang

saling kontak di dalam mill. Selain itu di tandai dengan KW motor mill

yang meningkat dan juga dari pembacaan smart fill level atau

pembacaan isi mill.


3. Men- stop cement mill 5z
Men-stop mill tersebut dilakukan oleh operator yang berada di

ruang CCR (Central Control Room). Adapun pekerjaan yang dilakukan

setelah men-stop cement mill yaitu membuka manhole, pengeluaran

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


sisa grinding media dengan bantuan personil harian dan pelepasan

linner.

4. Membuka manhole mill


Manhole yang terdapat di cement mill terdapat 4 manhole yang

terletak dibagian 2 kompartemen I daan 2 di kompartemen II. Man

hole yang dibuka saat overhaul adalah man hole di kmpartemen I.


Adapun syarat-syarat yang harus dilakukan untuk membuka manhole,

sebagai berikut:
a. Pastikan manhole yang akan di buka berada diposisi atas saat

cement mill berhenti


b. Mempersiapkan alat-alat pendukung untuk melepas manhole,

seperti: hoist, dan kunci.

Pelepasan manhole ini dilakukan dengan cara menggantungkan

hoist ke manhole, kemudian personal mekanik membuka mur dengan

menggunakan kunci, setelah itu manhole diturunkan didalam mill

(tidak sampai dasar mill) dan mengubah posisi yang tadinya horizontal

menjadi vertikal, lalu diangkat oleh hoist ke atas dan diletakkan di

permukaan tanah.

5. Mengeluarkan Grinding media


Untuk mengeluarkan grinding ball yaitu mengarahkan posisi

manhole ke bawah, dimana loader sudah siap menampung ball yang

akan jatuh. Setelah ball di loader penuh baru di pindahkan ke tempat

lain. Cara ini dilakukan hingga ball dalam mill benar-benar kosong

yang dibantu oleh personal harian yang masuk ke dalam cement mill

untuk menggeluarkan grinding media.

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


6. Membuka dan Menggeluarkan linner
Linner di lepaskan dari shell dengan cara membuka mur liner

di luar shell tersebut. Mur tersebut di potong langsung dengan

menembakkan api, hal ini dilakukan untuk memudahkan pelepasan

mur dari baut yang mungkin susah di lepas secara normal atau untuk

mempercepat waktu pelepasan linner. Linner dikeluarkan melalui

manhole yang sudah di buka tadi. Dalam melepasakan linner dari shell

sudah dipastikan tidak ada orang dalam mill.


B. Hal yang dilakukan personal produksi selama overhaul
1. Melakukan pengecekkan terhadap perlatan yang terdapat di area

cement mill, seperti cek alat-alat transport (belt conveyor, apron

conveyor, air slide, bucket elevator, dan screw conveyor), cek kampas,

cek motor, dan lain-lain.


2. Melakukan kalibrasi semua alat-alat yang dilalui material seperti

apron conveyor feeder, belt conveyor dan lain-lain.


3. Melakukan sortir grinding ball yang masih bisa digunakan berdasarkan

ukurannya.
4. Mempersiapkan grinding media yang baru dan hasil sortir yang akan

dimasukkan kedalam kompartmen I.


Untuk memasukkan ball kedalam kompartemen I, harus disediakan

alas tempat jatuhnya ball. Alas tersebut bisa menggunakan material.

Jika memasukkan ball langsung tanpa di alasi material, bisa membuat

liner menjadi rusak atau pecah karena ukuran ball yang besar dan

berat. Berbeda dengan kompartemen II tanpa harus di alasi material.

C. Prosedur apa saja yang dilakukan untuk men start CM 5z2

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


1. Pastikan baut dan mur linner sudah sesuai dengan penguncian operasi

sekitar 70 N/m menggunakan kunci momen yang dilakukan oleh

personal mekanik
2. Grinding media yang masuk kedalam mill sudah mencapai 75%.
Cara memasukkan grinding media yaitu dengan memasang container

diatas manhole kemudian dimasukkan grinding media kedalam

container tersebut lalu piston tersebut dipukul menggunakan hummer

hingga grinding media masuk kedalam compartment I, yang dapat

dilihat dari gambar berikut:

Untuk 25% sisa, grinding media dapat dimasukkan melalui inlet

material cement mill. Pengisian ini dilakukan dapat dilakukan setelah

penguncian ulang linner. Grinding media yang akan dimasukkan

diangkat oleh loader ke arah inlet cement mill, kemudian grinding

media tersebut dimasukkan ke inlet cement mill oleh bantuan beberapa

pekerja dengan di awasi oleh personil proses.


3. Menutup kembali man hole .
4. Mulai menjalankan mill dan feeding.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjalankan mill

sampai feeding, sebagai berikut:

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


a. Mengetahui tipe semen yang ingin dibuat, contoh pada cement mill

Z2 ingin membuat semen tipe PCC.


b. Pastikan alat transport final semen jalan, seperti air slide, bucket

elevator, screw conveyor.


c. Menjalankan sepax separator, EP, fan sepax.
d. Menjalankan mill aux.
e. Harus ada power untuk menjalankan mill
f. Menjalankan klinker feed, seperti dosimat feeder, apron conveyor,

dan belt conveyor.

Tugas II. kronologi dan Usaha Pembebasan di Block A54

A. Kronologi Block di cyclone A54

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pada pukul 19.13

pressure langsung drop mencapai 0 mbar yang menunjukkan bahwa terjadi

block di down pipe cyclone A54. Sebelum turun dratis hingga 0 mbar,

pressure yang normal sedikit turun dan sesaat kemudian kembali normal

kembali hingga akhirnya menjadi 0 mbar. Hal ini menjelaskan bahwa

memang sudah ada coating yang menyebabkan pressure turun, karena adanya

aliran gas coating tersebut lepas dan turun ke down pipeA54. Saat ini

pressure yang turun menjadi normal. Coating yang jatuh tersebut melekat di

inlet kiln dan menyumbat aliran material sehingga menjadi tersumbat atau

block. Saat inilah pressure yang normal tadi menjadi 0 mbar.

B. Usaha Pembebasan Block pada cyclone A54

SOP (standar Operasional Prosedur) dalam mengatasi blocking di A54

Suspension Preheater

1. Tujuan :
b. Membebaskan block dicyclone A54
c. Mengembalikan kondisi operasi menjadi normal
2. Persiapan:
a. Memastikan kondisi down pipe
b. Alat-alat lampu spotlight, kunci inggris, pipa rojokan, alat bor (mesin

brokks), fluke thermograft dan peralatan las harus tersedia.

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


c. Personil mekanik minimal 3 orang, personil electrical minimal 2

orang, personil produksi minimal 5 orang dan Personil PUP (Pelayanan

Umum Pabrik).
3. Prosedur:
a. Amankan daerah-daerah yang berbahaya dengan rambu-rambu bahaya.
b. Pemeriksaan block dapat dilakukan menggunakan alat sensor panas.

Sensor ini dapat mendeteksi panas dimana jika terjadi block maka

pembacaan sensor akan menunjukkan temperatur yang rendah

sedangkan jika tidak terjadi blok maka pembacaan sensor

menunjukkan temperartur tinggi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk

mengetahui titik seberapa panjang block terjadi.


c. Membuat cek hole oleh mekanik pada posisi block, gunanya untuk

membebaskan dari material yang menyumbat sesuai kebutuhan.


d. Mulailah membersihkan material dengan menggunakan mesin brokks

atau alat bor untuk membuat lubang baru agar memudahkan

pekerjaan.
e. Jika pekerjaan tidak bisa di lakukan dengan bor/ mesin brok lakukan

pekrjaan berikut:
Buka down pipe per seksion yang dibantu personil mekanik dan

konstruksi.
f. Lanjutkan pekerjaan sampai semua material yang blok didown pipe

dan cone kosong.


g. Persiapkan penutup cek hole di down pipe dan cone.
Langkah-langkah sebagai berikut:
Cek hole yang di cor terlebih dahulu oleh bagian personal PUP

sebelum di pasang kembali.


Pekerjaan yang membutuhkan stelling dikerjakan oleh personil PU

(Pelayanan Umum).
h. Tutup kembali semua cek hole.

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


Tugas III. Rencana Overhaul Kiln

Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang


Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang
Laporan Kerja Pratek PT. Semen Padang

Anda mungkin juga menyukai