KAJIAN PUSTAKA
A. Dekspripsi Perusahaan
1. Sejarah perusahaan
PT. Inti Bara Perdana (PT. IBP) adalah salah satu perusahaan
di Indonesia yang bergerak dalam bidang pertambangan yaitu
pertambangan batubara. Lokasi PT. Inti Bara Perdana di Desa Lubuk
Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Provinsi Bengkulu. PT. Inti Bara Perdana mulai berdiri pada akhir
tahun 2004, saat itu kegiatan eksplorasi baru dimulai dari akhir tahun
2004-2006.
Kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mengetahui data geologi
dan endapan batubara yang terdapat di area Kuasa Pertambangan (KP)
PT. Inti Bara Perdana. Kegiatan penyelidikan atau eksplorasi di PT.
Ianti Bara Perdana ini dilakukan oleh PT. Mineserve Citra Teknik,
dengan cara melakukan pemboran dilanjutkan dengan logging untuk
melengkapi data-data yang telah ada sebelumnya, sehingga semakin
akurat akan keberadaan sumberdaya batubara. Dari data-data yang
telah diperoleh akan dibuat model geologi, selanjutnya dari model
tersebut
akan
diperoleh
gambaran
untuk
penambangan
dan
pengembangan selanjutnya.
Tahun 2012 PT. Inti Bara Perdana telah memiliki perizinan
sebagai berikut:
8
Lingkungan
(RKL),
dan
Rencana
Pemantauan
10
11
12
13
14
Kelerengan
(%)
0 -5
5 15
15 30
30 45
45
Jumlah
Formasi
Simpang
Luas
(Ha)
25,04
251
560
45
11
892,04
Aur
Penyebaran
(%)
2,90 %
28,23 %
62,37%
5,14%
1,33
100
terdiri
dari
breksi
sisipan
15
b. Keadaan Geologi
Posisi endapan batubara di Bengkulu umumnya dijumpai
berupa sisipan dalam satuan batuan yang terdiri dari batu pasir,
konglomerat, breksi, tuff, batu pasir kuarsa dan batu lanau. Pada
umunya proses pembentukan batubara di Sumatera sangat
dipengaruhi oleh proses tektonik pembentukan pulau Sumatera,
mengakibatkan lapisan batubara yang terbentuk tidak terlalu tebal
dan banyak terpotong oleh adanya sesar-sesar sehingga penyebaran
lapisan batubaranya banyak terputus/tidak menerus, sebagian
mempunyai kemiringan yang besar, sehingga hal ini akan
mempengaruhi penambangan terhadap batubaranya.
16
c. Keadaan Cadangan
1). Karakteristik Sumberdaya Batubara
Endapan batubara yang terdapat dalam wilayah IUP PT
Inti Bara Perdana terdapat dalam Formasi Simpang aur, Breksi
gunung api epiklastik, batupasir gunung api epiklastik
bersusunan dasit, batu pasir dengan sisipan batubara, batu pasir
mengandung moluska, batu lempung dan batu gamping. yang
terdiri dari 3 lapisan:
-
tergolong
dalam
kelas
Subbitominus
dengan
17
Parameter
Total Moisture
Inherent Moisture
Ash Content
Volatile Matter
Fix carbon
Total Sulfur
Calorific value
Calorifix Value
Hardgrove Grindability Index
Satuan
%, ar
%, adb
%, adb
%, adb
%, adb
%, adb
Kcal / Kg, adb
Kcal / Kg, ar
%, ar
Rata-rata
12 22
8 12
12 24
16 -41
36 44
0,4 0,6
4800 6500
4500 5600
48 - 55
18
cadangan
batubara
tersebut
masih
data
bor.
Kendati
demikian
berdasarkan
19
20
Nama Blok
2015 2016 2017 2018 2019
1
2
3
4
5
6
7
8
Blok 3
Blok 4
Blok 5
Blok 7
Blok 8
Blok 9
Blok 10
Blok 11
21
4. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan dilakukan dengan buldozer komatsu D 85
SS yang dilengkapi dengan sling (wirerope) untuk menumbangkan
pohon kecil, untuk pepohonan berdiameter sedang sampai besar
dipergunakan masen gergaji (Chainsaw).
5. Pengolahan Tanah Pucuk
Kegiatan selanjutnya adalah pengupasan tanah pucuk atau
zona pengakaran (Top Soil) yang mengandung unsur hara dengan
ketebalan 2550 Cm. Tanah pucuk tersebut harus dilakukan
pengolahan khusus yang baik, sehingga tidak hilang terbawa aliran air
hujan dan tingkat kesuburannya tidak menurun.
Kegiatan pengupasan tanah pucuk tersebut merupakan bagian
dari pengolahan tanah pucuk yang mencakup:
pengumpulan,
22
23
8. Pengangkutan Batubara.
Pengangkutan batubara dari front penambangan ke tempat
stockpile yang terletak di lokasi tambang dengan jarak rata-rata 500
1000 meter dari masing masing blok tambang menggunakan dump
truck tronton berkapasitas 16 Ton.
Selanjutnya batubara di stockpile diangkut ke stockpile
pelabuhan di Pulau Baai Bengkulu yang berjarak 65 Km. Batubara
yang telah terkumpul pada stocpile Pulau Baai dilakukan pengolahan
melalui unit peremuk (crusher) untuk memperoleh ukuran yang di
kehendaki selanjutnya siap dikapalkan untuk dipasarkan sesuai
dengan kebutuhan pasaran.
24
25
2.
3.
Peraturan
Pemerintah
Lingkungan.
Nomor
27
Tahun
2012
tentang
Izin
26
4.
5.
Keputusan
Menteri
Pertambangan
dan
Energi
Nomor
Keputusan
Menteri
Pertambangan
dan
Energi
Nomor
Keputusan
Menteri
Pertambangan
dan
Energi
Nomor
9.
tentang
Pedoman
Teknis
Pengelolaan
27
28
29
30
selanjutnya
adalah
Tindakan
selanjutnya
31
32
= 0,871
24
360
33
Keterangan:
: Debit aliran air ( m3/detik)
: koefisien pengaliran (run-off)
: Intensitas hujan(mm/jam)
: Luas cacthment area (ha)
Qa
C
I
A
= (B + ( m x h )) x h
b). O = (2 x (( m x h )2 + h2))1/2 + B
c). Va = 1/n x (F/O)2/3 x S
d). Qa = F x Va
Keterangan:
F
B
m
h
Va
n
F
O
S
Qs
untuk
pengedalian
erosi
dan
sedimentasi
harus
34
35
Air bening
3)
Gelas
4)
Sendok teh
2)
3)
4)
36
5)
6)
7)
maka dapat dipilih tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah dan
setelah itu dilakukan pembibitan. Untuk pembibitan tanaman yanag
akan direklamasi dilakukan sendiri oleh PT. Inti Bara Perdana
seperti pada gambar 15 di halaman 37.
37
c. Perawatan
Perawatan merupakan usaha yang dilakukan untuk
memelihara tanaman agar pertumbuhanya lebih baik.
Kegiatan merawat vegetasi meliputi pemupukan, serta
pemeliharaan dari gulma, seperti terlihat pada gambar 16
di bawah ini.
38
q = q1 x k
Q=qx
xE
2. Produktivitas Dumptruck
Dumptruck merupakan alat angkut yang digunakan untuk
mengangkut material overburden maupun material top soil.
Cmt dumptruck = ( n x cms ) +
+ t1 +
xE
+ t2
39
Keterangan:
Q
c
E
3. Produktivitas buldozer
Buldozer berfungsi sebagai alat untuk perataan lahan di
area reklamasi.
Q= q x
xexE
40
41
K. Konseptual Pemikiran
Studi dan perencanaan reklamasi lahan eks disposal pit 9 PT. Inti
Bara Perdana dimaksudkan untuk memberikan solusi pemecahan masalah
serta masukan bagi perusahaan, agar permasalahan-permasalahan yang
kemungkinan timbul pada lahan yang telah direklamasi, seperti pada pit 11
dimana tanaman banyak yang mati dan tanaman yang lainya pun tidak
berkembang dengan baik akibat hilangnya unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, serta penataan lahan yang kurang baik sehingga pada beberapa
bagian masih terlihat material batuan yang berukuran sedang hingga
lumayan besar, hal ini tentu saja dapat mengganggu proses tumbuhnya
tanaman yang ditanam sebagai upaya reklamasi, semua itu dapat
diminimalisir dengan cara mempelajari tentang kondisi lahan serta
merencanakan terlebih dahulu semua hal yang menyangkut dengan
pekerjaan reklamasi nantinya, seperti penentuan tanaman yang sesuai
dengan Ph tanah pada lahan yang akan direklamasi, rencana kebutuhan top
soil, pengaturan saluran, kebutuhan alat berat serta biaya yang akan
dikeluarkan utuk pekerjaan reklamasi, diharapkan dengan merencanakan
beberapa poin tersebut diharapkan hasilnya dapat membantu pekerjaan
reklamasi pada lahan eks disposal pit 9 PT. Inti Bara Perdana.
42
Masalah
Solusi
Hasil
Dampak negatif
terhadap lingkungan
akibat kegiatan
penambangan
Studi dan
Perencanaan
Reklamasi
UU No. 4/ 2009
Dan Perpu No. 78
tahun 2010, tentang
reklamasi pasca
tambang
43
Perpu N0.78 tahun 2010 tentang reklamasi dan pasca tambang yang harus
dilaksanakan oleh PT. Inti Bara Perdana, solusi pemecahan masalahnya
adalah dengan melakukan studi dan perencanaan reklamasi, selanjutnya
dihasilkan suatu dokumen hasil studi dan perencanaan reklamasi lahan eks
disposal pit 9 PT Inti Bara Perdana, Kabupaten Bengkulu Tengah, Propinsi
Bengkulu. Dokumen tersebut berisikan tentang jenis tanaman dan metode
penanaman, jumlah kebutuhan tanah pucuk (Top Soil), saluran dilokasi
penelitian, penggunaan peralatan sesuai dengan kondisi topografi lahan
penelitian, dan jumlah biaya yang diperlukan untuk kegiatan reklamasi.