Anda di halaman 1dari 40

Pembimbing :

dr. Antun Subono, Sp.S

Disusun oleh :
Vytania Oktari (210210098)
Puja Radha (210210122)
Winda Sari (210210188)
Ester Ikadora (210210202)
Lamria Matondang
(210210222)

Stroke
Hemoragik
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UMI

Stroke

Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda


klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi
otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain
yang jelas selain vaskular.

Etiologi
1.AneurismaBerry
2.. Aneurismafusiformis
3. Aneurismamyocotik
4. Malformasi arteriovenous,
5. Ruptur arteriol serebral

Otak disuplai oleh dua arteri


carotis interna dan dua arteri
vertebralis.Keempat arteri ini
beranastomosis pada
permukaan inferior otak dan
membentuk sirkulus Willisi.
Vena-vena otak sangat tipis,
tidak mempunyai katup, dan
bermuara ke dalam sinus
venosus cranialis

Definis
i

Strokehemoragikadalah stroke yang terjadi karena


pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskhemik
dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi antara
lain: hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri
venosa. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
Kesadaran pasien umumnya menurun dan sering
berakhir dengan kelumpuhan.

STROKE

klasifika
si
STROKE
ISKEMIK

STROKE
HEMORAGIK

Pemeriksaan
Penunjang
A. Pemeriksaan Darah Rutin.

B. CT-Scan
Penemuan awal computed tomography scanner (CT Scan)
prnting dalam memperkirakan prognosa stroke hemoragik

Penatalaksana
an
1. Menurunkan kerusakan iskemik cerebral
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti
central jaringan otak, sekitar daerah itu mungkin ada
jaringan yang masih bisa diselematkan, tindakan awal
difokuskan untuk menyelematkan sebanyak mungkin area
iskemik dengan memberikan O2, glukosa dan aliran darah
yang adekuat dengan mengontrol / memperbaiki disritmia
(irama dan frekuensi) serta tekanan darah.
2. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan
rotasi kepala yang berlebihan, pemberian dexamethason.
3. Pemberian obat-obatan simptomatik sepetti analgetik,
dll jika diperlukan

Komplikasi

1. Infark Serebri
2. Hidrosephalus yang sebagian kecil
menjadi hidrosephalus normotensif
3. Fistula caroticocavernosum
4. Epistaksis
5. Peningkatan TIK, tonus otot abnormal

Laporan Kasus
1.1 Anamnesis
Identitas Pribadi
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Suku Bangsa
Agama
:
Status
Pekerjaan
Tanggal Masuk
Tanggal Keluar

: Tn. J
: Laki-laki
: 65 tahun
: Padang / Indonesia
Islam
: Sudah Menikah
: Wiraswasta
: 18 Oktober 2015
: -

Keluhan Utama : Os nyeri Kepala


Telaah
: Os datang dengan keluhan nyeri
kepala (+), dan nyeri pada kepala bagian belakang akibat
terjatuh tiba-tiba di kamar mandi tiga hari yang lalu, luka
lecet di kepala bagian belakang (+), kesadaran menurun (-),
mual (-), muntah (-), kejang (-), Os sudah mengalami stroke
sejak 6 tahun yang lalu, saat di angkat lengan dan tungkai
sebelah kanan terkulai lemah. Os juga mengeluhkan sulit
untuk berjalan. Sejak 6 tahun yang lalu Os sulit di ajak
berkomunikasi , bicara cadel (+), mulut miring ke sebelah
kanan (+), ketika di julurkan lidah miring ke kiri. BAB (+)
tidak normal, BAK (+) normal.
Riwayat Penyakit Terdahulu :

Hipertensi, DM, Kolesterol,

Post Stroke
Riwayat penggunaan obat

(+) Tidak ingat

Anamnesa Traktus
Traktus Sirkulatorius
Traktus Respiratorius
batuk (-)
Traktus Digestivus :

:
:

Nyeri dada (-), hipertensi (-)


Tidak dijumpai gangguan, sesak (-),

Tidak dijumpai kelainan, BAB (+) tidak


normal
Traktus Urogenitalis:
Tidak dijumpai kelainan, BAK normal
Penyakit Terdahulu :
Tidak dijumpai
Intoksikasi dan Obat-obatan
:
(-)
Anamnesa Keluarga
Faktor Herediter
:
Faktor Familier :
Lain-lain
:
Anamnesa Sosial
Kelahiran dan Pertumbuhan:
Imunisasi
:
Pekerjaan
:
Perkawinan

Lahir normal, pertumbuhan baik


Tidak jelas
wiraswasta
:
Sudah menikah

Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah
Nadi
Frekuensi Nafas
Temperatur
Kulit dan Selaput Lendir

:
:
:
:
:

Kelenjar dan Getah Bening :


Persendian
:
Kepala dan leher
Bentuk dan posisi
Pergerakan
Kelainan Panca Indera
Rongga Mulut dan Gigi
Kelenjar Parotis
Desah
Dan Lain-lain

:
:
:
:
:
:
:

200/100mmHg
80x/menit
24x/menit
36,7C
Sianosis (-), efloresensi primer
dan sekunder (-), dalam batas
normal
Tidak teraba
Tidak dijumpai pembengkakan

Normosefalik, bulat, dan medial


Bebas, dalam batas normal
Tidak dijumpai
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Tidak dijumpai
Luka robek akibat benda tajam
dilobus parietal.

Rongga Dada dan Abdomen


Rongga Dada
Abdomen
Inspeksi
Simetris
Palpasi
:
ttb
Perkusi
:
Auskultasi :
normal

Rongga

Simetris Fusiformis

SF ka=ki, kesan normal


sonor
SP vesikuler, ST (-), SJ dbn

soepel, H/L/R
Timpani
Peristaltik(+)

Genitalia
Toucher

Tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan Neurologis
Sensorium:

Compos mentis, GCS 15(E4M6V5)

Kranium
Bentuk
Fontanella
Palpasi

:
:
:

Perkusi
Auskultasi
Transilumnasi

:
:
:

Bulat
Tertutup
Pulsasi a. temporalis (+), a. carotis (+), normal.
Krepitasi kranium (+)
Cracked pot sign (-)
Desah(-)
Tidak dilakukan pemeriksaan

Perangsangan Meningeal
Kaku Kuduk :
(-)
Tanda Brudzinski I :
(-)
Tanda Brudzinski II :
(-)

Peningkatan Tekanan Intrakranial


Muntah :
(-)
Sakit Kepala
:
(+)
Kejang :
(-)

Saraf Otak/Nervus Kranialis


Nervus I Meatus Nasi Dextra Meatus Nasi Sinistra
Normosmia :
(+) (+)
Anosmia
:
(-) (-)
Parosmia :
(-) (-)
Hiposmia :
(-) (-)
Nervus II
(OS)
Visus
Lapangan Pandang
Normal
Menyempit
Hemianopsia
Scotoma
Refleks Ancaman
Fundus Okuli
Warna
Batas
Ekskavasio
Arteri
Vena

Oculi Dextra (OD)

Oculi Sinistra

tdp

tdp

:
:
:
:
:

(+)
(-)
(-)
(-)
(+)

(+)
(-)
(-)
(-)
(+)

:
:
:
:
:

Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak

dilakukan
dilakukan
dilakukan
dilakukan
dilakukan

pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan

Nervus III, IV, VI


Oculi Dextra (OD)
(OS)
Gerakan Bola Mata
:
Nistagmus
:
Pupil
Lebar
:
Bentuk
:
Refleks Cahaya Langsung
:
Refleks Cahaya tidak Langsung:
Rima Palpebra
:
Deviasi Konjugate
:
Fenomena Dolls Eye
:
Strabismus
:
Ptosis
:

Oculi Sinistra

(+)
tdp

(+)
tdp

3 mm
bulat
(+)
(+)
7 mm
(-)
tdp
(-)
(-)

3 mm
bulat
(+)
(+)
7 mm
(-)
tdp
(-)
(-)

Nervus V
Motorik
Membuka dan menutup mulut
Palpasi otot masseter dan temporalis
Kekuatan gigitan
Sensorik
Kulit
Selaput lendir
Refleks Kornea
Langsung
Tidak Langsung
(+)
Refleks Masseter
Refleks bersin

Kanan

Kiri

:
:
:

DBN
DBN
DBN

DBN
DBN
DBN

:
:

DBN
DBN

DBN
DBN

(+)
:
(+)

(+)

:
:

(+)
(+)

(+)
(+)

Nervus VII
Kanan
Motorik
Mimik
simetris
Kerut Kening
Menutup Mata
Meniup Sekuatnya
bocor
Memperlihatkan Gigi
Tertawa

simetris

:
:
:

(+)
(+)
tidak bocor

:
asimetris

Kiri

(+)
(+)
tidak

asimetris
asimetris

asimetris
Sensorik
Pengecapan 2/3 Depan LidaH :
Produksi Kelenjar Ludah
:
Hiperakusis
Refleks Stapedial
:

(+)
(+)
:
(-)
(+)

(+)
(+)
(-)
(+)

Nervus VIII
Auditorius
Pendengaran
Test Rinne
Test Weber
Test Schwabach
Vestibularis
Nistagmus
Reaksi Kalori
Vertigo
Tinnitus

:
:
:
:
:
:
:

Kanan

Kiri

(+)
tdp
tdp
tdp

(+)
tdp
tdp
tdp

tidak dilakukan pemeriksaan


tidak dilakukan pemeriksaan
(-)
(-)
:
(-)
(-)

Nervus IX, X
Pallatum Mole :
Arcus pharynx terangkat saat bersuara
dan simetris
Uvula :
Medial
Disfagia
:
(-)
Disartria
:
(-)
Disfonia
:
(-)
Refleks Muntah :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengecapan 1/3 Belakang Lidah
:
Tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus XI Kanan Kiri


Mengangkat Bahu :
(+) (+)
Fungsi Otot Sternocleidomastoideus
:
(+) (+)
Nervus XII
Lidah
Tremor :
(-)
Atrofi
:
(-)
Fasikulasi :
(-)
Ujung Lidah Sewaktu Istirahat :
Ujung Lidah Sewaktu Dijulurkan:

Medial
deviasi ke kiri

Sistem Motorik
Trofi
:
Tonus Otot
:
Kekuatan Otot :

Eutrofi
Normotoni
ESD : 55555/55555
ESS: 55555/55555
EID : 55555/55555
EIS : 55555/55555
Sikap (Duduk-Berdiri-Berbaring):Baik baik baik
Gerakan Spontan Abnormal
Tremor
:
(-)
Khorea
:
(-)
Ballismus
:
(-)
Mioklonus
:
(-)
Atetotis
:
(-)
Distonia
:
(-)
Spasme
:
(-)
Tic
:
(-)
Dan Lain-lain :
(-)

Tes Sensibilitas
Eksteroseptif
Proprioseptif
Fungsi Kortikal Untuk
Stereognosis
Pengenalan Dua Titik
Grafestesia

:
Dalam batas normal
:
Dalam batas normal
Sensibilitas
:
(+)
:
(+)
:
(+)

Refleks
Refleks Fisiologis
Biceps
Triceps
Radioperiost
APR
KPR
Strumple
Refleks Patologis
Babinski
Oppenheim
Chaddock
Gordon
:
Schaefer
Hoffman-Tromner
Klonus Lutut
Klonus Kaki
Refleks Primitif

Kanan
:
:
:
:
:
:
:
:
(-)
:
:
:
:

Kiri

(+)
(+)
(+)
(+)
:
(+)
(+)

(+)
(+)
(+)
(+)

(-)
(-)
(-)

(-)
(-)
(-)

(+)
(+)

(-)
(-)
(-)
(-)
:
(-)
(-)

(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

Koordinasi
Bicara
Menulis
Percobaan Apraksia
Mimik
Test Telunjuk-Telunjuk
Test Telunjuk-Hidung
Diadokhokinesia
Test Tumit-Lutut
Test Romberg

Vegetatif

Vasomotorik
Sudomotorik
Pilo-Erektor
Miksi
Defekasi
Potens dan Libido

:
:

:
:
:
:
:
:

:
:
:

Bicara spontan, pemahaman baik


: Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
(+) dapat dilakukan
(+) dapat dilakukan
(+) dapat dilakukan
:
(+) dapat dilakukan
Dapat mempertahankan posisi

Dalam batas normal


Tidak dilakukan pemeriksaan
:
Tidak dilakukan pemeriksaan
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Tidak dilakukan pemeriksaan

Vertebra
Bentuk
Normal
Scoliosis
Hiperlordosis

:
:
:

(+)
(-)
(-)

Pergerakan
Leher
Pinggang

:
:

Dalam batas normal


Dalam batas normal

Tanda Perangsangan Radikuler


Laseque
Cross Laseque
Test Lhermitte
Test Naffziger

:
:
:
:

(-)
(-)
(-)
(-)

Gejala-Gejala Serebelar
Ataksia
Disartria
Tremor
Nistagmus
Fenomena Rebound
Vertigo
Dan Lain-lain

2.4.14.

:
:
:
:
:
:
:

(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

Gejala-Gejala Ekstrapiramidal

Tremor
Rigiditas
Bradikinesia
Dan Lain-lain

:
:
:

(-)
(-)
:
(-)
(-)

Fungsi Luhur
Kesadaran Kualitatif
Ingatan Baru
Ingatan Lama
Orientasi
Diri
Tempat
Waktu
Situasi
Intelegensia
Daya Pertimbangan
Reaksi Emosi
Afasia
Ekspresif
Reseptif
Apraksia
Agnosia
Agnosia visual
Agnosia Jari-jari
Akalkulia
Disorientasi Kanan-Kiri

:
:
:
:
:
:

:
Compos mentis
dbn
dbn

:
:

dbn
dbn
dbn
dbn
:
dbn
dbn
dbn

:
(-)
:
(-)
(-)

:
:
:
:

(-)
(-)
(-)
(-)

Pemeriksaan Penunjang

Hasil Head CT-Scan ( 22 Oktober 2015)


Kesimpulan pemeriksaan : CT Scan kepala saat ini
perdarahan intraserbral dengan edema perifokal di ganglia
basalis kanan. Athropi serebri

Kesimpulan

Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke Rumah


Sakit Tingkat II Kesdam I/BB Putri Hijau pada tanggal
18 Oktober 2015 dengan keluhan utama nyeri kepala.
Os juga mengeluhkan nyeri kepala bagian belakang
akibat terjatuh tiba-tiba di kamar mandi tiga hari
yang lalu, dan terdapat luka lecet di kepala bagian
belakang . riwayat muntah (-), riwayat mual (-),
pingsan (-), Riwayat kejang (-). Daya ingat (+). Os
sudah mengalami stroke sejak 6 tahun yang lalu, saat
di angkat lengan dan tungkai sebelah kanan terkulai
lemah. Os juga mengeluhkan sulit untuk berjalan.
Sejak 6 tahun yang lalu Os sulit di ajak berkomunikasi
, bicara cadel (+), mulut miring ke sebelah kanan (+),
ketika di julurkan lidah miring ke kiri. BAB (+) tidak
normal, BAK (+) normal.

Nervus Kranialis
N. I

normosmia

N. II,III

refleks cahaya +/+, pupil isokor =3mm

N. III,IV,VI :

gerakan bola mata (+)

N. V

buka tutup mulut (+)

N. VII

sudut mulut tertarik ke kanan

N. VIII

pendengaran (+)

N. IX, X

uvula medial

N. XI

angkat bahu (+)

N. XII

lidah deviasi ke kiri

STATUS NEUROLOGIS
Sensorium
Peningkatan TIK

:
:

Compos mentis
Sakit kepala (+)
Muntah (-)
Kejang (-)
Rangsang Meningeal :
(-)
Refleks Fisiologis
Kanan
B/T
:
+/+
APR/KPR
:
+/+
Refleks Patologis
Kanan
H/T
:
-/Babinski
:
Kekuatan Motorik :
ESD : 55555/55555
55555/55555
EID : 55555/55555
55555/55555

Kiri
+/+
+/+
Kiri
-/ESS:
EIS :

Diagnosis
DIAGNOSIS FUNGSIONAL :

Stroke

DIAGNOSIS ETIOLOGIK
DIAGNOSIS ANATOMIK

:
:

Stroke Hemoragik
Perdarahan Intraserebral
dengan Edema perifokal di
ganglia basalis kanan

DIAGNOSIS BANDING

1. Stroke Hemoragik

DIAGNOSIS KERJA
VII
XII
Stroke

2. Stroke Iskemik
: Hemiparese sinistra + PN
sinistra + UMN Sinistra PN
UMN Dextra ec Post

penalaksanaan
IVFD

Ringer Laktat 20 tetes/menit


Amplodipin 1x5g
Neurodex 1x1
Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam
Inj. Ketorolac

Diskusi Kasus

Pada kasus ini, pasien didiagnosa mengalami hemiparese .


Hal ini ditegakkan pada pasien ini dari hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik dimana ditemukan:
Ada riwayat stroke 6 tahun yang lalu
Adanya riwayat Hipertensi dan DM

TEORI

KASUS

PENYEBAB
Menurut teori, stroke yang terjadi karena

pembuluh darah di otak pecah sehingga


timbul iskhemik dan hipoksia di hilir.

Pasien di diagnosis stroke Hemoragik


karena ditemukan perdarahan intraserebral
pada CT scan dan OS mengalami
Hemiparese.

DIAGNOSIS
Berdasarkan teori, untuk mendiagnosa stoke
hemoragik diperlukan anamnesa yang menyeluruh
dan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah
ada gangguan pasien,

Pada kasus, berdasarkan anamnesa,


ditemukan bahwa pasien mengeluhkan nyerri
kepala , tungkai bawah lemah, bicara cedal
dan lidah deviasi kekiri jika dijulurkan.

Pemeriksaan Head CT-scan perlu dilakukan untuk


menegakkan stroke hemoragik secara pasti.

Pada kasus, telah dilakukan pemeriksaan CTscan pada pasien

PENATALAKSANAAN
Pada teori, untuk mencegah
kemungkinanterjadinya peningkatan
tekanan intracranial diberikan
analgetika.

Pada pasien telah diberikan injeksi ketorolax

Kesimpulan
Pada kasus ini, ditemukan bahwa pasien mengeluhkan nyeri

kepala , tungkai bawah lemah, bicara cedal dan lidah deviasi


kekiri jika dijulurkan.
Diagnosa pasien ini berasal dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan neurologis, dan hasil head CT-scan sehingga
akhirnya di diagnosa sebagai stroke hemoragik.
Pasien diberikan terapi analgetik berupa injeksi Ketorolax

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai