Anda di halaman 1dari 13

REFERAT

SELULITIS ORBITA

]
PENDAHULUAN
Selulitis orbita jarang merupakan penyakit primer
rongga orbita

Lebih dari 90% kasus selulitis orbita terjadi akibat


kasus sekunder karena sinusitis bakterial akut atau
kronis.

Komplikasi : kelumpuhan saraf kranial, abses otak, dan


bahkan dapat terjadi kematian

Penyebab dan faktor predisposisi : sinusitis, trauma


okuli, riwayat operasi, dakriosistitis, sisa benda asing di
mata dan periorbita, infeksi gigi (odontogen),tumor
orbita atau intraokuler, serta endoftalmitis
ANATOMI RONGGA ORBITA

 Volume orbita dewasa kira kira 30 mL

 Bola mata menempati 1/5 bagian rongg

 Lemak dan otot menempati bagian terbesar nya

 Batas Anterior Rongga orbita adalah Septum Orbita

 Orbita berhubungan dengan

Atas : Sinus Frontalis

Bawah : Sinus Maksilaris

Medial : Sinus Ethmoidalis dan Sphenoidalis


ANATOMI ORBITA
ANATOMI MATA (DEPAN)
SELULITIS ORBITA

Definisi

 Peradangan dari jaringan seluler orbita berakhir dengan


supurasi dan terbentuk abses orbita atau orbital
phlegmone,abses retrobulber.
Mortalitas/morbiditas Usia anak-anak (7-12
yang menurun tahun) yang rentan
dengan antibiotik sinusitis

Epidemiologi

Suku tidak Jenis kelamin tidak


mempengaruhi mempengaruhi
Etiologi
Infeksi endogen:
Infeksi eksogen: Persebaran infeksi jarang terjadi.
trauma tembus pada sekitar: sinusitis, Organisme penyebab
mata, tindakan bedah infeksi gigi, dan hampir serupa dengan
seperti eviserasi, struktur intraorbital. selulitis perseptal. Ada
enukleasi, dan Merupakan perjalanan keterlibatan dengan
orbitotomi infeksi tersering streptococcus
pneumonia
ETIOLOGI

Haemophillus Staphylococcus Streptococus


influenzae aureus pneumonia

Streptococcus
pyogenes
MANIFESTASI KLINIS
 Demam

 Pembengkakan dan nyeri hebat yang meningkat


dengan gerakan bola mata ataupada penekanan.

 Pembengkakan kelopak mata yang kemerahan dan


keras seperti kayu

 Kemosis konjungtiva yang dapat mengalami


protrusi dan menjadi nekrotik

 Bola mata mengalami proptosis aksial

 Restriksi dari gerakan okular

 Pada pemeriksaan fundus didapati kongesti vena


retinal dan tanda papilitis atau papilo edema
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Kultur bakteri dari usap nasal dan konjungitva dan spesimen darah
 Pemeriksaan darah perifer lengkap
 X-Ray PNS untuk mendeteksi adanya sinusitis terkait
 USG orbital untuk mendeteksi adanya abses intraorbital
 CT scan dan MRI untuk:
Membedakan selulitits preseptal dan post septal
Mendeteksi abses subperiosteal dan abses orbital
Mendeteksi ekstensi intrakranial
Menentukan kapan dan darimana dilakukan drainase abses orbital
 Punksi lumbal bila terdapat tanda- tanda keterlibatan meningel dan
serebral.

Anda mungkin juga menyukai