Anda di halaman 1dari 23

GINJAL

Ginjal adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Semua
vertebrata dan beberapa invertebrata memiliki ginjal. Manusia, seperti halnya
vertebrata lain, biasanya memiliki 2 buah ginjal. Ginjal manusia berwarna
merah gelap dan memiliki bentuk dimana satu sisinya cembung atau bulat, dan
sisi lainnya cekung atau melekuk kedalam. Ginjal manusia sekitar 10-13 cm
panjangnya dan sekitar 5-7,5 cm lebarnya. Ginjal orang dewasa kira-kira
seukuran dengan mouse komputer. Ginjal berada dibawah diafragma dan
dibelakang peritoneum. Ginjal terletak didepan dinding belakang abdomen,
pada kedua sisi tulang belakang. Ginjal terletak dibawah garis tengah punggung,
dibawah liver pada sisi kanan dan dibawah limpa pada sisi kiri.
Fungsi terpenting dari ginjal adalah membuang limbah beracun dari darah.
Sebagian besar dari limbah ini adalah senyawa urea mengandung nitrogen dan
asam urat. Kemampuan ginjal untuk menjalankan fungsinya dalam membuang
kotoran, bergantung pada unit fungsional dari ginjal yang disebut nephron.
Bersama dengan kandung kemih, dua ureter, dan satu urethra, ginjal menyusun
sistem uriner tubuh.
2. Struktur

a. Renal Capsule (Fibrous Capsule)


Tiap ginjal dibungkus dalam suatu membran transparan yang berserat yang
disebut renal capsule. Membran ini melindungi ginjal dari trauma dan infeksi.
Renal capsule tersusun dari serat yang kuat, terutama colagen dan elastin
(protein berserat), yang membantu menyokong massa ginjal dan melindungi
jaringan vital dari luka. Renal capsule menerima suplai darahnya terutama
dari arteri interlobar, suatu pembuluh darah yang merupakan percabangan
dari renal arteri utama. Pembuluh darah ini menjalar melalui cortex ginjal
dan berujung pada renal capsule. Membrane ini biasanya 2-3 milimeter
tebalnya.
Renal Capsule melindungi dinding luar dan masuk melalui bagian cekung
ginjal yang dikenal dengan sinus. Sinus berisi pembuluh utama yang
mengangkut urin dan pembuluh arteri dan venna yang menyuplai jaringan
dengan nutrisi dan oksigen. Renal capsule terhubung kepada struktur ini
dalam sinus dan melapisi dinding sinus.
Pada orang yang normal, renal capsule berwarna merah muda, tembus
cahaya, halus, dan mengkilat. Biasanya membran ini mudah dilepas dari
jaringan ginjal. Ginjal yang terkena penyakit sering membuat ikatan serat
dari jaringan utamanya kepada renal capsule, yang membuat capsule melekat
lebih kuat. Sulitnya membuka capsule ini merupakan pertanda bahwa ginjal
telah terkena penyakit.

b. Renal
Cortex

Renal cortex merupakan lapisan terluar ginjal. Lapisan ini terletak diantara
renal capsule dan Medulla. Bagian atas nephron, yaitu glomerulus dan Henle's
loop berada di lapisan ini. Renal cortex adalah jaringan yang kuat yang
melindungi lapisan dalam ginjal. Pada orang dewasa, renal cortex membentuk
zona luar yang halus tersambung dengan projectil (kolom kortikal) yang
menjulur diantara piramid. Dalam lapisan ini terdapat renal corpusle dan
renal tubules kecuali untuk bagian dari Henle's loop yang turun kedalam renal
medulla. Renal cortex juga mengandung pembuluh darah dan kortikal
pembuluh penampung.
c. Renal Medulla (Renal Pyramids)

Renal Medulla berada dibawah Cortex. Bagian ini merupakan area yang berisi
8 sampai 18 bagian berbentuk kerucut yang disebut piramid, yang terbentuk
hampir semuanya dari ikatan saluran berukuran mikroskopis. Ujung dari tiap
piramid mengarah pada bagian pusat dari ginjal. Saluran ini mengangkut urin
dari cortical atau bagian luar ginjal, dimana urin dihasilkan, ke calyces.
Calyces merupakan suatu penampung berbentuk cangkir dimana urin
terkumpul sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter. Ruang diantara
piramid diisi oleh cotex dan membentuk struktur yang disebut renal columns.
Ujung dari tiap pyramid, yang disebut papilla, menuju pada Calyces di pusat
tengah ginjal. Permukaan papilla memiliki penampilan seperti saringan karena
banyaknya lubang-lubang kecil tempat dimana tetesan urin lewat. Setiap lubang

merupakan ujung dari sebuah saluran yang merupakan bagian dari nephron, yang
dinamakan saluran Bellini; dimana semua saluran pengumpul didalam piramid
mengarah. Serat otot mengarah dari calyx menuju papilla. Pada saat serat otot
pada calyx berkontraksi, urin mengalir melalui saluran Bellini kedalam
calyx(calyces). Urin kemudian mengalir ke kandung kemih melalui renal pelvis dan
ureter.
d. Renal Pelvis
Renal Pelvis berada di tengah tiap ginjal sebagai saluran tempat urin mengalir
dari ginjal ke kandung kemih. Bentuk renal pelvis adalah seperti corong yang
melengkung di satu sisinya. Renal pelvis hampir seluruhnya dibungkus dalam
lekukan dalam pada sisi cekung ginjal, yaitu sinus. Ujung akhir dari pelvis
memiliki bentuk seperti cangkir yang disebut calyces.
Renal pelvis dilapisi oleh lapisan membran berselaput lendir yang lembab
yang hanya beberapa sel tebalnya. Membran ini terkait kepada bungkus yang
lebih tebal dari serat otot yang halus, yang dibungkus lagi dengan lapisan
jaringan yang terhubung. Membran berselaput lendir pada pelvis ini agak
berlipat sehingga terdapat ruang bagi jaringan untuk mengembang ketika urin
menggelembungkan pelvis. Serat otot tertata dalam lapisan longitudinal dan
melingkar. Kontraksi lapisan otot terjadi dengan gelombang yang bersifat
periodik yang disebut gerak peristaltis pelvis. Gerakan ini mendorong urin dari
pelvis menuju ureter dan kandung kemih. Dengan adanya pelapis pada pelvis
dan ureter yang tidak dapat ditembus oleh substansi normal dalam urin, maka
dinding struktur ini tidak menyerap cairan.
e. Vena Renal dan Arteri Renal

Dua dari pembuluh


darah penting, vena renal dan arteri renal. Dua pembuluh ini merupakan
percabangan dari aorta abdominal (bagian abdominal dari arteri utama yang
berasal dari jantung) dan masuk kedalam ginjal melalui bagian cekung ginjal.
Di bagian dalam pada sisi cekung dari tiap ginjal, terdapat lubang, yang
dinamakan hilum, tempat dimana arteri renal masuk. Setelah masuk melalui
hilum, arteri renal terbagi menjadi dua cabang besar, dan setiap cabang
terbagi menjadi beberapa arteri yang lebih kecil yang membawa darah ke
nephron, unit fungsional dari ginjal. Darah yang telah diproses oleh nephron
akhirnya mencapai vena renal, yang membawa darah kembali ke cava vena
inferior dan ke sisi kanan jantung.
Arteri renal mengangkut 1,2 liter darah per menit ke ginjal pada manusia
normal, suatu jumlah yang ekuivalen dengan sekitar seperempat dari output
jantung. Dengan demikian, jumlah volume darah yang sama dengan darah
dalam tubuh manusia normal dewasa, diproses dalam ginjal sebanyak satu
dalam setiap empat atau lima menit. Meskipun beberapa kondisi fisik dapat
menghambat aliran darah, terdapat mekanisme pengatur-mandiri tertentu
yang terdapat pada arteri ginjal yang memungkinkan suatu adaptasi terhadap
keadaan yang berbeda.
Ketika tekanan darah tubuh naik atau turun, sensor penerima dari sistem
saraf yang terletak dalam otot halus dinding arteri terpengaruh oleh
perbedaan tekanan, dan, untuk menghilangkan kenaikan atau penurunan
tekanan darah, arteri dapat melebar atau menyempit untuk menjaga jumlah
volume aliran darah.
f. Nephron

Fungsi ginjal yang paling


penting adalah untuk membuang zat limbah dari darah. Nephrons merupakan
unit fungsional dari ginjal dalam menjalankan fungsi ini. Nephron
menghasilkan urin dalam proses membuang limbah dan zat-zat berlebihan
dari darah. Ada sekitar 1.000.000 nephron dalam tiap ginjal manusia. Struktur
luar biasa ini, terletak antara cortex dan medulla. Dibawah pembesaran,
nephron terlihat seperti pembuluh atau saluran kusut, namun tiap nephron
sebenarnya memiliki susunan yang tertentu sehingga memungkinkan proses
penyaringan limbah dalam darah. Tiap nephron pada ginjal mamalia dapat
mencapai panjang 30-55 mm. pada satu ujung nefron tertutup, melebar dan
melipat membentuk struktur berbentuk cangkir berdinding dua. Struktur ini
disebut corpuscular capsule, atau Bowman's Capsule. Capsule ini membungkus

glomerulus, struktur utama nefron dalam fungsi penyaringan. Struktur nefron


dijelaskan secara detil dibawah ini:
1). Glomerulus

Glomerulus adalah
filter utama dari nefron dan terletak dalam Bowman's capsule. Glomerulus
dan seluruh Bowman's capsule membentuk renal corpuscle, unit filtrasi
dasar dari ginjal. Dari Bowman capsule, keluar pembuluh sempit, disebut
proximal convoluted tubule. Tubule ini berkelok-kelok sampai berakhir
pada saluran pengumpul yang menyalurkan urin ke renal pelvis.
Glomerulus adalah suatu jaringan yang terdiri dari pembuluh darah yang
luar biasa tipisnya yang disebur kapileri. Glomerulus membentuk saluran
berlipat yang sangat banyak tempat lewatnya darah. Glomerulus bersifat
semipermeable (dapat ditembus air), memungkinkan air dan larutan limbah
tembus dan dikeluarkan dari kapsul Bowman dalam bentuk urin. Darah
yang telah disaring keluar dari glomerulus melalui Efferent arteriole untuk
menuju ke vena intralobular melalui plexus medullary.Seluruh larutan
tersaring dihasilkan oleh glomerulus kemudian masuk ke Bowman's Capsule.
Pada saat cairan ini melewati proximal convoluted tubule, sebagian besar
air dan garam diserap kembali, sebagian larutan lain diserap seluruhnya,
sebagian yang lain hanya sebagian.

Glomerulus merupakan suatu bongkahan pembuluh kapiler yang diselubungi


oleh kapsul Bowman dalam nefron. Glomerulus memperoleh suplai darah
dari afferent arteriole pada sirkulasi renal. Tidak seperti pangkal dari
pembuluh kapiler lainnya, glomerulus bermuara pada efferent arteriole
dan tidak pada cabang venna. Hambatan yang diberikan oleh arteriole
menghasilkan tekanan tinggi dalam glomerulus yang membantu proses
ultrafiltrasi dimana cairan dan zat-zat terlarut dalam darah dipaksa keluar
dari kapileri ke Kapsul Bowman. Angka yang menunjukkan darah yang
dibersihkan oleh seluruh glomeruli dan merupakan ukuran dari fungsi ginjal
secara keseluruhan disebut glomerular filtration rate (tingkat penyaringan
glomerular).
2) Henle's Loop

Loop
Henle
merupakan bagian dari tubulus renal yang kemudian menjadi sangat sempit
yang menjulur jauh kebawah kapsul Bowman dan kemudian naik lagi keatas
membentuk huruf U. Di sekeliling Loop Henle dan bagian lain tubulus renal
terdapat jaringan kapiler, yang terbentuk dari pembuluh darah kecil yang
bercabang dari glomerulus.
Cairan yang masuk kedalam loop merupakan larutan yang terdiri dari
garam, urea, dan zat lain yang berasal dari glomerulus melalui proximal
convoluted tubule. Pada tubulus ini, sebagian besar komponen terlarut
yang dibutuhkan tubuh, terutama glukosa, asam amino, dan sodium

bikarbonat, diserap kembali kedalam darah. Bagian pertama dari loop,


yaitu cabang yang menurun, bersifat dapat ditembus oleh air, dan cairan
yang mencapai lekukan dari loop ini jauh lebih banyak mengandung garam
dan urea dibandingkan dengan plasma darah.
Pada saat cairan mengalir naik kembali melalui pembuluh naik, sodium
klorida dikeluarkan dari pembuluh ke jaringan sekelilingnya, dimana
konsentrasinya lebih rendah. Pada bagian ketiga dari loop ini, dinding
pembuluhnya apabila diperlukan dapat membuang, bahkan dalam keadaan
berlawanan dengan gradien konsentratnya, dalam proses aktif yang
memerlukan lebih banyak energi. Pada tubuh orang normal, penyerapan
kembali garam dari urin hanya dilakukan dalam keadaan konsumsi garam
yang rendah. Namun pada saat garam dalam darah tinggi, kelebihan garam
ini dibuang.

3) Renal Collecting Tubule(Tubulus Pengumpul)


Disebut juga Pembuluh Bellini, suatu pembuluh kecil sempit yang panjang
dalam ginjal yang mengumpulkan dan mengangkut urin dari nefron, menuju
pembuluh yang lebih besar yang terhubunng dengan calyses ginjal. Cairan
yang berasal dari loop Henle masuk kedalam Distal Convoluted Tubule
(Tubulus Konvolusi Distal) dimana penyerapan kembali sodium berlanjut

sepanjang seluruh tubulus distal. Penyerapan kembali ini tetap terjadi


hingga bagian awal dari Tubulus pengumpul ginjal.
Setiap tubulus pengumpul memiliki panjang sekitar 20-22 mm dan
berdiameter 20-50 micron. Dinding dari tubulus tersusun dari sel dengan
proyeksi seperti rambut, lentur seperti cambuk, dalam pembuluh ini.
Gerakan dari sel cambuk ini membantu gerakan sekresi sepanjang
pembuluh. Pada saat tubulus pengumpul menjadi lebih lebar diameternya,
tinggi sel ini meningkat sehingga dinding menjadi lebih tebal.
Fungsi dari tubulus pengumpul adalah pengangkutan urin dan penyerapan
air. Telah diketahui bahwa jaringan dari medula ginjal atau bagian
dalamnya, mengandung konsentrasi sodium yang tinggi. Ketika tubulus
pengumpul ini berada pada medula, konsentrasi sodium menyebabkan
dikeluarkannya air dari seluruh dinding tubulus keluar ke medulla. Air
bercampur diluar diantara sel-sel dinding tubulus sampai konsentrasi
sodium seimbang antara didalam tubulus dan diluarnya. Pembuangan air
dari larutan dalam tubulus membuat urin menjadi lebih kental dan
menghemat badan air dalam tubuh.
3. Fungsi
1. Urinasi dan Penyaringan darah
(1) Darah mengalir masuk ke ginjal melalui Arteri Renalis. Arteri bercabangcabang dan menjadi pembuluh darah yang semakin kecil, disebut arteriole, dan
akhirnya berujung pada pembuluh kapiler di glomerulus pada setiap nephron.

(2) Darah yang mengalir


ke ginjal, masuk kedalam glomerulus melalui Affarent Arteriole. Di dalam
glomerulus, darah mengalir melalui capiler yang berkelok-kelok. Dinding
pembuluh kapiler disini agak tipis, dan tekanan darah dalam kapiler tinggi. Hal
ini mengakibatkan air, bersama dengan zat-zat yang terlarut di dalamnya
seperti garam, glukosa atau gula, asam amino, dan limbah urea dan asam urat
terdorong keluar melalui dinding kapiler yang tipis, yang kemudian
dikumpulkan di Kapsul Bowmen. Partikel yang lebih besar dalam darah, seperti
sel darah merah dan molekul protein, terlalu besar untuk melewati dinding
kapiler dan mereka tetap berada dalam aliran darah. Darah yang sudah
disaring meninggalkan glomerulus melalui Everent Arteriole yang lain, yang
bercabang-cabang membentuk suatu jaring pembuluh darah diseputar tubulus
renal. Darah kemudian keluar dari ginjal melalui vena renalis. Sekitar 180 liter
(50 galon) darah disaring oleh ginjal setiap harinya, dan sekitar 1,5 liter (1,3
qt) urin diproduksi.

(3) Produksi urin diawali


dengan zat-zat yang ditinggalkan darah pada saat darah melewati ginjal
seperti air, garam, dan zat-zat lain yang dikumpulkan dari glomerulus dalam
kapsul Bowman. Cairan ini, disebut saringan glomerular, bergerak dari kapsul
Bowman melewati tubul renalis. Bersamaan dengan mengalirnya cairan tadi
sepanjang tubul renalis, jaring pembuluh darah yang menyelubungi tubulus
menyerap kembali sebagian air, garam dan semua nutrisi, terutama glukosa
dan asam amino, yang terpisah pada saat darah melewati glomerulus. Proses
penting ini, disebut penyerapan tubular, membuat tubuh kita secara selektif
memilah zat-zat yang masih diperlukan dan membuang limbah dan racun yang
tidak bergunal lagi. Pada akhirnya, sekitar 99% dari air, garam dan nutrisi
lainnya diserap kembali oleh tubuh.

(4) Pada saat ginjal


melakukan proses penyerapan kembali nutrisi yang masih dibutuhkan dari
saringan glomerular, ginjal melakukan suatu pekerjaan yang berlawanan, yang
disebut sekresi tubular. Dalam proses ini, zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan

dari kapiler yang menyelubungi nephron dimasukan dalam saringan glomerular.


Zat-zat ini termasuk partikel bermuatan yang disebut ion, termasuk ion
ammonium, ion hydrogen, dan potassium.

(5) Ketiga proses ini, saringan glomerular, penyerapan tubular dan sekresi
tubular; yang kemudian menghasilkan urine, yang mengalir menuju tubulus
pengumpul urin. Tubulus pengumpul ini mengalirkan urin ke tubulus mikro pada
piramida ginjal. Urin kemudian disimpan dalam sebuah kamar dalam ginjal dan
akhirnya dialirkan ke ureter, suatu saluran panjang dan sempit yang berakhir di
kandung kemih. Dari sekitar 180 liter darah yang disaring ginjal setiap hari,
menghasilkan sekitar 1,5 liter urine.
2. Pengatur Kadar Air Dalam Darah.
Fungsi penting lain ginjal adalah untuk mengatur jumlah kandungan air dalam
darah. Proses ini dipengaruhi oleh antidiuretic hormone (ADH), yang disebut
juga vasopressin, yang diproduksi di hipotalamus (bagian otak yang mengatur
banyak fungsi internal) dan menyimpannya dalam kelenjar pituari yang
terletak didekatnya. Receptor di dalam otak memonitor kandungan air dalam
darah. Ketika kadar garam dan zat-zat yang lain dalam darah menjadi terlalu
tinggi, kelenjar pituari melepaskan ADH kedalam aliran darah.

Darah yang mengandung ADH dari otak mengalir dan masuk kedalam ginjal.
ADH membuat tubulus renal dan pembuluh pengumpul menjadi lebih mudah
ditembus oleh larutan dan air. Hal ini menyebabkan lebih banyak air diserap
kembali dalam aliran darah. Dilain sisi, ketiadaan ADH membuat pembuluh
pengumpul tidak dapat ditembus oleh larutan dan air, sehingga cairan dalam
pembuluh, dimana sebagian larutan telah dibuang, tetap banyak mengandung
air; urin menjadi encer.
3. Pengatur Tekanan Darah
Pengaturan tekanan darah berhubungan erat dengan kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan cukup sodium chloride (garam) untuk memelihara jumlah sodium
yang normal, volume cairan extraselular dna volume darah. Penyakit ginjal
merupakan penyebab utama hipertensi tipe kedua. Bahkan gangguan kecil
dalam fungsi ginjal memainka peran besar pada sebagian besar (jika tidak
semua) kasus tekanan darah tinggi dan menaikkan cedera pada ginjal. Cedera
ini akhirnya dapat menyebabkan darah tinggi berat, stroke atau bahkan
kematian.
Pada orang normal, ketika mengkonsumsi banyak sodium klorida, tubuh
menyesuaikan. Tubuh mengeluarkan lebih banyak sodium klorida tanpa
menaikkan tekanan pembuluh arteri. Namun demikian, banyak pengaruh dari
luar yang mengurangi kemampuan ginjal untuk mengeluarkan sodium. Jika
ginjal tidak cukup mampu untuk mengeluarkan garam dengan asupan garam
normal atau tinggi, mengakibatkan tejadinya peningkatan kronis volume cairan
extraselular dan peningkatan volume darah. Hal ini memicu terjadinya tekanan
darah tinggi. Ketika terjadi peningkatan kadar hormon dan neurotransmitter
yang menyebabkan pembuluh darah menyempit, bahkan kenaikan kecil volume
darah menjadi berbahaya. (Hal ini disebabkan karena kecilnya ruang pembuluh
darah tempat darah dipaksa untuk mengalir). Meski peningkatan tekanan
arterial membuat ginjal mengeluarkan lebih banyak sodium (yang memperbaiki
keseimbangan sodium), tekanan yang lebih tinggi dalam arteri mungkin terjadi.
Hal ini memperlihatkan hubungan antara penyakit ginjal dan tekanan darah
tinggi.
Hormone aldosterone yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin, berinteraksi
dengan ginjal untuk mengatur kandungan sodium dan potasium dalam darah.
Aldosteron dengan jumlah yang banyak menyebabkan nefron menyerap kembali
ion sodium lebih banyak, air, dan lebih sedikit ion potasium. Sedikit aldosteron
menyebabkan efek sebaliknya. Respon ginjal terhadap aldosterone membantu
menjaga kadar garam dalam darah pada batas yang sempit yang terbaik bagi
aktivitas fisik dasar.

Aldosterone juga membantu mengatur tekana darah. Ketika tekanan darah


mulai turun, ginjal melepaskan enzim (protein khusus) yang disebut renin, yang
mengubah protein darah menjadi hormon angiotensin. Hormon ini
menyebabkan pembuluh darah mengerut sehingga terjadi kenaikan tekanan
darah. Angiotensin kemudian mempengaruhi kelenjar adrenalin untuk melepas
aldosterone, yang menyebabkan sodium dan air diserap kembali dan menaikkan
volume darah dan tekanan darah.
4. Menjaga Keseimbangan Kadar Asam dalam Tubuh
Ginjal juga menyesuaikan keseimbangan kadar asam dalam tubuh untuk
mencegah kelainan darah seperti acidosis atau alkalosis, keduanya
melumpuhkan fungsi sistem saraf pusat. Jika darah terlalu asam, dimana
terlalu banyak terdapat ion hidrogen, ginjal menyerap ion ini kedalam urin
melalui proses sekresi tubular.
5. Penghasil Hormon
1. Erythropoietin
Beberapa hormone dihasilkan oleh ginjal. Salah satunya, Erythropoietin,
mempengaruhi produksi sel darah merah dalam sumsum tulang. Ketika ginjal
mendeteksi bahwa jumlah sel darah merah dalam tubuh berkurang, ginjal
memproduksi eritropoitin. Hormon ini berjalan dalam aliran darah ke
sumsum tulang, merangsang produksi dan pelepasan lebih banyak sel darah.
Erythropoietin adalah glikoprotein. Hormon ini bekerja pada sumsum tulang
untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Stimuli seperti pendarahan
atau pergi ke tempat ketinggian (dimana oksigen tipis) memicu pelepasan
EPO. Orang yang mengalami gagal ginjal dapat tetap hidup dengan dialisis.
Tetapi dialisis hanya membersihkan darah dari limbah. Tanpa sumber EPO,
orang ini akan menderita anemia. Sekarang, berkat teknologi rekombinan
DNA, rekombinan EPO manusia telah tersedia untuk mengobati pasien ini.
Karena EPO meningkatkan hematocrit, ini menyebabkan lebih banyak
oksigen mengalir ke otot kerangka. Sebagian pembalap sepeda dan pelari
jarak jauh menggunakan rekombinan EPO untuk meningkatkan performa
mereka. Walau rekombinan EPO memiliki sekuen yang persis sama dengan
asam amino sebagai hormon alami, zat gula yang dilekatkan oleh sel yang
digunakan oleh industri farmasi berbeda dengan yang dilekatkan oleh sel
pada ginjal manusia. Perbedaan ini dapat dideteksi pada urin atlet.

Kekurangan oksigen dalam jangka waktu lama (seperti hidup di pegunungan)


menyebabkan meningkatnya sintesis EPO. Pada tikus, dan mungkin pada
manusia, efek ini dipicu oleh kulit. Sel kulit tikus dapat mendeteksi kadar
oksigen yang rendah (hypoxia) dan jika hal ini berlangsung terus, darah yang
mengalir ke ginjal akan semakin berkurang dan menyebabkan meningkatnya
sintesa EPO oleh ginjal.
Belum lama ini ditemukan bahwa EPO juga disintesa oleh otak ketika terjadi
kekurangan oksigen di otak (seperti terkena stroke), dan membantu
melindungi neuron dari kerusakan. Mungkin rekombinan EPO manusia dapat
berguna untuk korban stroke juga.
2. Calcitriol
Calcitriol adalah 1,25[OH]2 Vitamin D3, bentuk aktif dari vitamin D.
Calcitriol diperoleh dari calciferol (vitamin D3) dari makanan yang
dikonsumsi, yang kemudian disintesa oleh kulit yang terkena sinar
ultraviolet dari cahaya matahari pagi hari. Calciferol dalam darah dirubah
menjadi vitamin aktif dalam dua langkah:
1. Calciferol dirubah dalam liver menjadi 25[OH] vitamin D3 kemudian
dibawa ke ginjal (terikat ke serum globulin) dimana selanjutnya
dirubah menjadi calcitriol.
2. Langkah terakhir ini dibantu oleh hormon parathyroid (PTH)
Calcitriol bekerja dalam sel usus untuk membantu penyerapan kalsium
dalam makanan. Calcitriol bekerja pula dalam tulang untuk memobilisasi
calcium dari tulang kedalam darah. Calcitriol masuk kedalam sel, jika sel
tersebut mengandung reseptor untuknya (sel usus memiliki reseptor
tersebut), hormon ini kemudian terikat pada reseptor tersebut. Reseptor
Calcitriol merupakan faktor transkripsi zinc-finger (lipatan berbentuk jari
dari asam amino dan ion zinc, yang ditemukan di bagian molekul protein
yang terikat pada DNA dan RNA) a finger-shaped fold of amino acids plus a zinc ion that is found in
regions of protein molecules that bind to DNA and RNA. Kekurangan calcitriol mengakibatkan
terkumpulnya kalsium di tulang menjadi terhambat.
Pada masa kanak-kanak, hal ini mengakibatkan kelainan bentuk tulang atau
rakitis. Pada orang dewasa, mengakibatkan kelemahan tulang dan
menyebabkan osteomalacia. Penyebab yang paling sering adalah kurangnya
jumlah vitamin dalam makanan atau kurang terkena paparan sinar matahari.
Namun demikian, suatu kasus yang disebabkan karena faktor keturunan
timbul menjadi penyebab dengan mewariskan dua gen mutan untuk enzim

ginjal yang mengubah 25[OH] vitamin D3 menjadi calcitrio. Kasus yang lain
rakitis yang diakibatkan faktor keturunan (juga sangat jarang) adalah
dengan mewariskan dua gen cacat pada reseptor calcitriol. Mutasi yang
merubah asam amino pada satu atau yang lainnya dari pengaruh zinc-finger
dengan pengikatan kepada DNA elemen penerima.
4. Penyakit Ginjal
1. Pyelonephritis
Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk
dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung
kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang
paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.
Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal,
dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat
berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas. Gangguan pada aliran darah
atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan
penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus
penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih
keluar). Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat
berhubungan atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara
mekanik) dapat menyebabkan infeksi.
2. Glomerulonephritis
Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan
peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem
imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam
aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan
dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit
ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya
protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium. Glomerulonephritis bisa
sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, dapat
dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan (immunosuppressant),
atau plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu prosedur untuk
membuang bagian darah yang mengandung antibodi.
Glomerulonephritis merupakan kelainan yang dikenal dengan nephritis, atau
penyakit Bright. Bagian utama yang terserang penyakit ini adalah pembuluh
darah dalam bongkah glumerular. Imbuhan "-itis" menandakan luka peradangan,
dan glomerulonephritis memang berhubungan dengan infeksi, dalam arti kata

sempit, penyakit ini menyerang setelah adanya infeksi bakteri streptococcal


dan kemudian semakin berat karena berbagai macam infeksi lainnya. Namun
demikian, terdapat bukti yang meyakinkan bahwa glomerulonephritis bukan
merupakan penyakit yang menyerang ginjal secara langsung karena satu
penyebab infeksi. Penyakit ini lebih kepada kelainan sistem kekebalan tubuh,
dimana pembentukan antibodi sebagai respon dari adanya protein asing
(antigen) ditempat lain dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan terbentuknya
antigen-antibodi kompleks yang tersangkut dalam bongkah glomerular atau
pada sedikit kasus, antigen ini menumpuk pada dinding kapiler glomerular.
Pada tiap kasus, antibodi atau antigen-antibodi kompleks mencapai ginjal
melalui sirkulasi, dan mekanisme ini disebut sebagai penyakit sirkulasi
kompleks.
3. Batu Ginjal
Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan
benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian
besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam
bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan
garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal
diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab
yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika
berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.
Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu
berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat
terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada
dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh.
Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri,
jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil. Mineral menarik partikel
dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu bertambah besar, bagian
permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah
besar.
Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski
akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan,
atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara
dalam prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.
4. Gagal Ginjal
Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi ginjal.
Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba) atau

kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar zatzat bernitrogen, potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan
rendahnya kadar sodium, kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh
dibawah normal. Biasanya orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu
atau kurang.
Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal
oleh obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan
etilen glikol, bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan
uranium. Gagal ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi
besar yang membuat kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang
merusak korteks (bagian luar) dari ginjal. Penyebab lainnya adalah infeksi
bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan
karena kelebihan garam kalsium dalam ginjal.
Tersumbatnya arteri ginjal, penyakit liver, dan tersumbatnya saluran kencing
dapat mengakibatkan gagal ginjal akut; pada situasi yang jarang terjadi, gagal
ginjal dapat terjadi tanpa gejala awal. Komplikasi yang timbul dari gagal ginjal
termasuk gagal jantung, paru-paru berair, dan bertumbuknya potasium dalam
tubuh.
Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit yang sudah lama
diidap oleh ginjal. Pada gagal ginjal kronis darah menjadi lebih asam
dibandingkan biasanya dan dapat terjadi hilangnya kalsium dalam tulang.
Kerusakan saraf dapat pula terjadi.
5. Bagaimana Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Banyak orang yang telah tahu bahwa minum 8-10 gelas sehari itu penting. Urin
yang sehat mengandung 96% atau lebih air untuk membuang semua sedimen
keluar dari ginjal. Sekarang sudah hampir mustahil untuk dapat memperoleh air
dengan kualitas yang baik. Para ahli menyarankan untuk hanya meminum air
murni dari sistem osmosis terbalik. Bahkan air yang dihasilkan dari proses
Osmosis Terbalik harus disimpan dalam bentuk beku. Banyak orang membeli air
minum botol. Ketika air dalam keadaan stagnan, dalam air itu bakteri akan
berkembang biak kecuali air tersebut disuling atau diproses secara kimia. Zat
kimia yang digunakan untuk memurnikan air juga berkaitan erat dengan
penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, kanker, dan lainnya. Air suling merupakan
air yang molekulnya tidak stabil. Proses penyulingan mendorong molekul
hidrogen untuk berbagi molekul oksigen. Beberapa penyembuh alternatif
mengatakan bahwa orang tidak akan mengalami gejala penyakit ginjal sebelum
60% ginjalnya rusak, jadi sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.

Air suling tetap merupakan H2O atau air, tetapi segala yang ada di alam ini
cenderung untuk menstabilkan dirinya termasuk air suling. Ketika air suling yang
molekulnya tidak stabil ini masuk ke siste uriner, terutama ginjal, ia akan
menarik molekul oksigen yang apabila ini terjadi terus menerus dalam jangka
panjang, akn melemahkan ginjal.
Air dari sumber alami yang baik sebenarnya juga jenis air yang baik. Air diambil
dari sumbernya dan tidak dibekukan akan membuat bakteri berkembang biak
didalamnya tidak peduli betapa steril kelihatannya botol tersebut. Beberapa
orang mengatakan "Bagian atas pendingin tidak dibekukan tetapi pada saat
keluar dia melalui sistem pendingin". Apa yang mereka minum kemudian adalah
bakteria dingin.
Banyak sistem pengolahan air telah dicampur dengan fluorid dalam prosesnya
untuk memperkuat gigi. Fluoride ini dapat merusak fungsi otak dan
menghancurkan ginjal. Kita dapat lebih mudah membeli satu set gigi daripada
melakukan transplantasi ginjal.
Aspek penting lainnya dalam menjaga ginjal tetap sehat adalah menjaga semua
sistem pembuangan yang lain berfungsi dengan baik. 2.4 juta nefron dalam
ginjal menyaring darah. Jika usus, liver atau kulit tidak bekerja dengan baik,
maka darah akan menjadi lebih beracun dan akan mengakibatkan lebih asam
daripada yang ginjal mampu atasi. Banyak orang yang mengalami penyakit Gout
mengalami hal ini.
Menjaga Ginjal tetap sehat:

Kopi, teh dan soda. Beberapa orang berpikir bahwa kafein dalam minuman
ini yang berat untuk ginjal dan sendi. Kafein tidak baik dikonsumsi, tetapi
terdapat asam sanak yang merusak ginjal. Perusak lainnya adalah air gula
yang diwarnai. Karbonasi juga sangat berat buat ginjal.

Jangan minum Kopi, teh, soda dan minuman dengan pewarna buatan. Jauhi
produk-produk susu dan batasi konsumsi daging merah.

Minumlah air putih yang bersih, jus buah dan teh herbal

Jagalah kolesterol darah dibawah 5.5

Jagalah Indeks Masa Tubuh. Kegemukan meningkatkan resiko jika terjadi


penyakit ginjal.

Lakukan 30 menit olah raga sehari, jalan kaki dengan kecepatan wajar
cukup untuk menjaga kesehatan. Olah raga teratur membantu organ dengan

meregangkan mereka ketika kita berolah raga dan karenanya memperkuat


organ2 tersebut. Berolahragalah sedikitnya 3 kali seminggu berjalan cepat,
lari, jogging, berenang, hiking, aerobik dan lain-lain latihan kebugaran yang
akan menjaga kita dalam kondisi proporsional sehingga menguntungkan
organ internal sehingga memperpanjang umur. Pilihlah olah raga yang kita
sukai atau lebih mudah dilakukan.

Jangan merokok. Perokok memiliki resiko terkena penyakit ginjal yang jauh
lebih besar.

Makanlah sajian makanan yang sehat, seimbang dan banyak buah serta
sayuran, gandum dan daging tak berlemak. Kurangi konsumsi makanan cepat
saji dan makanan tinggi lemak.

Jagalah tekanan darah dibawah 130/90. Tekanan darah tinggi (hipertensi)


dapat menyebabkan penyakit ginjal.

Lakukan pencegahan terhadap penyakit diabetes tipe 2 atau jika sudah


mengidap penyakit tersebut, kendalikan dengan baik. Diabetes dapat
mengakibatkan kerusakan ginjal.

Hindari obat-obatan yang tidak perlu khususnya lithium dan cyclosporine


yang dapat mengakibatkan gagal ginjal.

Minum sedikithnya 2 liter air sehari, sebaiknya air putih sajar. Jika tubuh
kekurangan cairan untuk memproduksi urin yang cukup dapat
mengakibatkan infeksi saluran kencing yang selanjutnya dapat berakibat
berkembangnya batu ginjal. Minum 2 liter air sehari. Dapat berupa air yang
disaring, air suling atau air mineral. Sepanjang tidak mengandung klorin dan
zat kimia lain yang ada dalam air yang air ledeng yang tidak disaring.

Pertimbangkan untuk melakukan tes fungsi ginjal secara teratur jika


memang beresiko memiliki penyakit ginjal. Fungsi ginjal dapat berkurang
80%-90% sebelum timbulnya gejala fisik.

Buah-buahan dan sayuran sangat membantu untuk membuang limbah dari


aliran darah. Makanlah berbagai jenis buah dan sayuran. Cara mudah untuk
mengingat macam jenis buah dan sayuran adalah dengan mengingat warna
pelangi untuk memilih jenis buah dari berbagai macam warna buah dan
sayuran.

Makan beragam macam makanan sehat dapat memberi nutrisi seimbang


dalam pola makan. Sebagai tambahan, pertimbangkan perluas pengetahuan

tentang kategori makanan sehat yang ada pada rencana pola makan kita.
Antioksidan dalam pilihan warna pelangi membuat kita dapat mengkonsumsi
beberapa buah dan sayuran dalam makanan kita. Dengan konsumsi buah
yang cukup dan beragam akan memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga
tidak mudah terserang penyakit terutama pada musim demam dan flu.

Makan 5 sajian buah dan sayur setiap hari.

Konsumsi makanan yang dimakan harus terdapat padi-padian dan polongpolongan

Porsi lebih kecil harus berupa produk ternak rendah lemak, ikan dalam porsi
kecil satu atau dua kali seminggu (supaya tidak terlalu banyak logam berat
atau merkuri dalam makanan), unggas yang tidak berkulit dan daging tak
berlemak dan kacang-kacangan.

Hitung kalori yang dikonsumsi. Perhatikan kalori dan jaga pada atau dibawah
jumlah standar untuk tinggi dan berat anda. Turunkan kalori jika obesitas
terjadi. Obesitas meningkatkan resiko seseorang untuk megidap penyakit
liver. Di Amerika ada 74% dari populasi yang berumur 25 tahun atau lebih
mengalami obesitas. Memiliki kelebihan lemak pada tubuh mempengaruhi
kinerja organ karena membuat mereka lebih berat bekerja.

Alkohol mempertinggi resiko penyakit liver, hepatitis sebanyak 50% dan


sirosis 15-30%.

Obat-obatan memainkan peran penting dalam kerusakan liver dan ginjal.


Jangan menjadikan obat sebagai penyembuh penyakit, terutama yang kita
kenal sebagai sakit kepala dan flu. Sakit kepala dan flu sebenarnya bukan
penyakit. Hal itu adalah reaksi badan atas perubahan atau ketidakberesan
dalam tubuh kita. Obat-obatan hanya menghilangkan reaksi tersebut tanpa
memperbaiki penyebabnya. Sakit kepala bisa disebabkan karena ribuan
sebab. Darah tinggi, darah rendah, maag, masuk angin, kanker otak, dan
lain sebagainya. Obat sakit kepala menghilangkan sakit kepala tapi tidak
menghilangkan penyebabnya. Begitu pula flu. Bersin-bersin, batuk
merupakan gejala atau reaksi tubuh untuk memerangi virus dalam tubuh.
Obat flu menghilangkan gejala ini tapi belum tentu virusnya hilang. Flu
obatnya tidur dan mengkonsumsi vitamin C yang cukup. Sakit kepala dan flu
bisa dihindari dengan hidup teratur dan terukur.

Anda mungkin juga menyukai