PENDAHULUAN
(0.4%) dan Papua Barat (0.4%). Laporan program TB paru 2014 memperlihatkan,
total kasus baru dengan BTA positif sebanyak 23.405 kasus di Jawa Barat dan
terdapat 1.378 kasus baru dengan BTA positif di Kota Bandung.4,5
Mycobacterium tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan
bersarang di jaringan paru dan membentuk suatu koloni yang disebut fokus
primer. Myobacterium tuberkulosis akan mengalami proses inkubasi selama 4-8
minggu. Dalam masa inkubasi tersebut, kuman tumbuh hingga mencapai jumlah
103-104, yaitu jumlah yang cukup untuk merangsang respons imunitas seluler.
Fokus primer di jaringan paru membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah
mengalami nekrosis perkijuan dan enkapsulasi. Jika terjadi nekrosis perkijuan
yang berat, bagian tengah lesi akan mencair dan dibatukkan sehingga
meninggalkan rongga di jaringan paru berupa kavitas.3, 6, 7
Diagnosis TB paru pada orang remaja dan dewasa dapat ditegakkan melalui
pemeriksaan sputum BTA yang merupakan diagnosis utama penyakit TB paru.
Pemeriksaan lain seperti foto thorax, dapat digunakan sebagai penunjang
diagnosis.3 Pemeriksaan foto thorax merupakan cara yang praktis dan tidak
invasif dengan sensitivitas sebesar 86% dan spesifisitas sebesar 83%.9 Sputum
BTA positif menandakan adanya suatu proses aktif akibat infeksi Mycobacterium
Tuberculosis pada jaringan paru, sehingga umumnya pada pemeriksaan radiologi
akan ditemukan gambaran lesi aktif berupa kavitas. Namun di lapangan banyak
ditemukan pasien dengan BTA negatif memiliki gambaran radiologi berupa lesi
aktif pada pemeriksaan foto rontgen thorax ataupun sebaliknya, pasien dengan
BTA positif dengan gambaran radiologi inaktif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jamzad et al. Pada tahun 2009
didapatkan bahwa gambaran radiologi yang paling sering ditemukan pada pasien
tuberkulosis paru berupa infiltrat paru yang disertai konsolidasi. 9 Sedangkan
penelitian Gomes et al. Pada tahun 2003 menunjukkan gambaran radiologi yang
tersering adalah lesi infiltrat dengan kavitas. Selain itu ditemukan pula adanya
hubungan antara pemeriksaan BTA pada sputum dengan lesi kavitas paru.8
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu merupakan rumah sakit dibawah
Kementrian Kesehatan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan utama
untuk penderita penyakit paru. Rumah sakit ini memiliki pelayanan pojok TB
serta fasilitas alat pemeriksaan yang lengkap. Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti
tertarik untuk meneliti hubungan pemeriksaan sputum BTA dengan gambaran
radiologi pada pasien TB paru di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk sebagai masukan
dalam penelitian selanjutnya dan juga dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai hubungan sputum BTA dengan gambaran radiologi
sebagai salah satu pemeriksaan penunjang pada TB paru.
1.4.2
Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar evaluasi efektifitas