Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL :

ANSIETAS SEDANG PADA Ny.IY UMUR 63 TAHUN

DENGAN ASMA BRONKIAL

NAMA : SHINTA NURIA KOHONGIA

NIM : C01418149

KEPEAWATAN A 2018

PROGRAM STUDIILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020
SOAL KASUS.....!!!!
Seorang wanita, berusia 63 tahun tinggal di Gorontalo. Klien datang ke IGD Rumah Sakit dengan
keluhan batuk-batuk dan merasa sesak semakin berat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien
kemudian dirawat di RSMM dengan diagnosis medis asma bronkial. Dari hasil pemeriksaan fisik pada
saat melakukan pengkajian, berat badan klien saat 49 kg dengan tinggi badan 157 cm. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital Ibu N didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, pernapasan 22 kali/menit, nadi 94
kali/menit, dan suhu 36,50C. Keadaan umum klien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis
dengan GCS E4V5M6, terlihat sesak, dan lemas.
Pada area dada terlihat jelas penonjolan tulang klavikula dan ruas-ruas tulang iga karena tubuh klien
kurus. Klien mengatakan mengalami penurunan berat badan setelah mengalami asma, yang sebelumnya
berat badan klien mencapai 60 kg. Klien merasa takut jika penyakitnya akan menular ke cucu yang
tinggal serumah dengan dirinya. Klien sangat antusias untuk mengetahui bagaimana agar penyakitnya
tidak akan menular ke cucu dan orang lain
1. Buatkan Asuhan keperawatan diawali pengkajian, analisis kasus, identifikasi kebutuhan dasar yang
mengalami gangguan dan lakukan pengelompokan data berdasarkan subkategori diagnosis keperawatan
2. Lakukan penegakan diagnosis keperawatan pada kasus tersebut dan urutkan sesuai prioritas
3. Buatkan video (Role Play) intervensi/Implemantasi pada kasus diatas

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

I. DATA UMUMM
1. Identitas Klien
Nama : Ny.N
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Diagnisa Medis : Asma Bronkial

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Pada saat dilakukan pengkajian pasien datang ke RSU dengan keluhan batuk-batuk dan merasa
sesak semakin berat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan terjadi penurunan berat badan
pada klien dari 60 kg ke 49 kg.Klien merasa takut jika penyakitnya akan menular ke cucu yang
tinggal serumah dengan dirinya. Klien sangat antusias untuk mengetahui bagaimana agar
penyakitnya tidak akan menular ke cucu dan orang lain
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor Perkembangan
Klien mengatakan batuk dan merasa sesak.Pada area dada terlihat jelas penonjolan tulang
klavikula dan ruas-ruas tulang iga karena tubuh klien kurus. Klien mengatakan mengalami
penurunan berat badan setelah mengalami asma, yang sebelumnya berat badan klien mencapai
60 kg dan BB klien sekarang 49 kg.

2. Psikologis
Klien mengatakan merasa takut jika penyakitnya akan menular ke cucu yang tinggal serumah
dengan dirinya. Klien sangat antusias untuk mengetahui bagaimana agar penyakitnya tidak
akan menular ke cucu dan orang lain

3. Sosial Budaya
Pasien berumur 63 tahun berjenis kelamin perempuan. Komunikasi antar anggota keluarga
baik, aktivitas sehari-hari klien kurang baik terutama ketika berinteraksi dengan seseorang di
sekitarnya dikarenakan klien merasa takut jika penyakitnya akan tertular ke orang lain.

4. Faktor Genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Pada saat dilakukan pengkajian faktor internalKlien mengatakan merasa takut jika
penyakitnya akan menular ke cucu yang tinggal serumah dengan dirinya. Klien sangat
antusias untuk mengetahui bagaimana agar penyakitnya tidak akan menular ke cucu dan orang
lain. Klien mengatakan mengalami penurunan berat badan setelah mengalami asma, yang
sebelumnya berat badan klien mencapai 60 kg dan BB klien sekarang 49 kg.
Faktor eksternal : koping keluarga tidak efekktif sehingga dukungan dari keluarga berkurang
untuk mensupport klien dalam menghadapi masalah yang dialami klien.
V. RENTANG RESPON ANSIETAS ( Stuart, 2007)

Respon Adaptif Respon maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

VI. POHON MASALAH

Efek Resiko mencederai diri sendiri,


Orang lain dan lingkungan

Core problem Gangguan Perilaku : Kecemasan

Causa Koping Individu Tidak Efektif

Stressor

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum; sedang,
kesadaran compos mentis
Klien nampak sesak, dan lemas.
berat badan klien saat 49 kg dengan tinggi badan 157 cm. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital Ibu
N didapatkan:
TD= 140/90 mmHg,
R = 22 kali/menit,
N = 94 kali/menit, dan
S = 36,5C.
GCS = E4V5M6,
.

VIII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL KONSEP DIRI


1. Gambaran Diri
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya,
2. Identitas Diri
Pasien merupakan seorang perempuan, berusia 63 tahun, beragama islam
3. Peran
Peran klien di keluarga sebagai nenek dan masyarakat biasa tetapi peran tersebut tidak
berjalan dengan baik diakibatkan merasa takut akan penyakitnya yang akan menular kepada
cucu dan orang lain.
4. Ideal Diri
Harapan terhadap kesehatan supaya cepat sembuh dan penyakitnya tidak menular, dan dapat
melakukan aktivitas sehari-hari
5. Harga Diri
Klien mengatakan merasa rasa takut dengan kondisi saat ini

IX. ANALISA DATA

NO WAKTU DATA FOKUS DIAGNOSIS


1. Kamis, 16 juli Ds: Pola Napas Tidak Efektif
2020 - Klien mengatakan batuk-batuk dan
merasa sesak semakin berat
- Klien mengatakan batuk dan sesak
sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit.

Do
- Keadaan umum sedang
- Kesadaran compos mentis
- GCS E4V5M6,
- Klien nampak sesak, dan lemas.
- TTV TD 140/90 mmHg,
- Nadi 94 x/menit,
- RR 22 x/menit
2. Kamis, 16 juli DS: Defisit Nutrisi
2020 - Klien mengatakan mengalami
penurunan berat badan
- Klien mengatakan terjadi penurunan
BB saat mengalami sakit asma.
- Klien mengatakan berat badan klien
sebelumnya mencapai 60 kg
Do :
- Tubuh klien nampak kurus
- Pada area dada nampak jelas
penonjolan tulang klavikula dan ruas-
ruas tulang iga.
- BB Klien = 49 kg
- TB klien = 157 cm
- Klien nampak lemas
3 Kamis 09 juli Ds: Ketidakpatuhan
2020 - Klien mengatakan Riwayat penyakit
sebelumnya sekitar 6 minggu sebelum
masuk rumah RS
- Klien mengatakan pernah berobat ke
puskesmas akibat sering mengalami
batuk-batuk,
- klien mengatakansempat sejak
mengkonsumsi obat-obat tersebut
kondisi kesehatannya menjadi
semakin memburuk karena mengalami
mual muntah berat.
- Klien mengatakan baru 5 minggu
menjalani pengobatan OAT dan
penggunaannya dihentikan sejak
seminggu yang lalu.
Do:
- Perilaku klien nampak tidak mengikuti
program
- Nampak masalah kesehatan meningkat

X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien, d.d penurunan berat badan
2. Harga Diri Rendah Situasional, b.d rasa malu terhadap penyakit yang diderita
3. Ketidakpatuhan ,b.d efek samping program perawatan/ pengobatan
XI. RENCANA KEPERAWATAN

N SDKI SLKI SIKI


O
1. Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
ketidakmampuan tindakan keperawatan
mengabsorbsi nutrien, d.d selama 1x 24 jam Observasi
penurunan berat badan diharapkan status nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi
klien membaik dengan 2. Identifikasi makanan yang
Ds: kriteria hasil : disukai
- Klien mengatakan - Porsi makan yang 3. Monitor berat badan
mual,dan kadang- dihabiskan
kadang muntah, meningkat Terapeutik
- Klien mengatakan - Berat badan 1. Lakukan oral hygiene
tidak nafsu makan membaik sebelum makan
selama dua - Indeks masa 2. Berikan makanan tinggi
minggu sebelum tubuh membaik kalori tinggi protein
masuk RS - Nafsu makan 3. Berikan suplemen makanan
- Klien mengatakan membaik
Keluhan dirasakan - Frekuensi makan Edukasi
sejak membaik 1. Ajarkan diet yang
mengkonsumsi diprogramkan
obat paru-paru
(OAT) yang Kolaborasi
diperolehnya dari 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
Puskesmas. untuk menentukan jumlah
Do kalori dan protein yang
- Keadaan umum dibutuhkan
sedang
- Kesadaran compos
mentis
- TB 158 cm,
- BB 40 kg,
- IMT 15.
- TTV TD 100/70
mmHg,
- Nadi 100 x/menit,
RR 22 x/menit
2. Harga Diri Rendah Setelah dilakukan Tindakan pasien
Situasional, b.d rasa malu tindakan keperawatan 1. Kaji stresor harga diri
terhadap penyakit yang selama 1 x 24 jam rendah situasional dan
diderita diharapkan harga diri tanda dan gejala
meningkat dengan 2. Bantu pasien mengenal
DS: kriteria hasil : harga diri rendah
- Klien mengatakan - Penilaian diri a) Mengidentifikasi dan
kondisi saat ini positif meningkat menguraikan
membuat klien - Perasaan perasaannya
merasa malu memiliki b) Mengenal penyebab
karena menjadi kelebihan atau harga diri rendah
tidak produktif dan kemampuan c) Menyadari perilaku
merasa khawatir positif meningkat akibat harga diri rendah
akan masa - Berjalan d) Mengevaluasi positif
depannya kelak. menampakkan diri yang lalu
- Klien dan wajah meningkat 3. Bantu pasien
keluarganya juga - Minat mencoba mengidentifikasi dan
masih memandang hal baru keterbatasan yang dimiliki
penyakit TB paru meningkat saat ini
merupakan 4. Diskusikan aspek
penyakit yang positif/potensi /kemampuan
memalukan dan diri sendiri, keluarga, dan
merupakan aib lingkungan
bagi keluarga 5. Latih satu kemampuan
Do : positif yang dimiliki
- Klien tampak 6. Latih kemampuan positif
menjawab yang lain
seperlunya saja 7. Tekankan bahwa kegiatan
- Klien nampak melakukan kemampuan
banyak terdiam positif berguna untuk
dan menumbuhkan harga diri
menyembunyikan positif
tentang
penyakitnya Tindakan keluarga.
- Koping Keluarga 1. Diskusikan masalah yang
klien nampak dirasakan dalam merawat
kurang baik, tidak pasien
adanya dukungan 2. Bantu keluarga mengenal
dari keluarga harga diri rendah pada
tetang penyakit pasien
klien 3. Sertaakan keluarga saat
melatih latihan kemampuan
positif
4. Anjurkan membantu /
memotivasi pasien
melakukan kemampuan
positif dan memberi pujian

3. Ketidakpatuhan ,b.d efek Setelah dilakukan Dukungan kepatuhan program


samping program tindakan keperawatan pengobatan
perawatan/ pengobatan selama 1 x 24 jam Tindakan
diharapkan tingkat Observasi
Ds: kepatuhan meningkat - Identifikasi kepatuhan
- Klien mengatakan dengan kriteria hasil : menjalani program
Riwayat penyakit - Verbalisasi pengobatan
sebelumnya sekitar kemauan Terapeutik
6 minggu sebelum mematuhi - Identifikasi kepatuhan
masuk rumah RS program menjalani program
- Klien mengatakan perawatan / pengobatan yang sudah
pernah berobat ke pengobatan - Diskusikan hal-hal yang
puskesmas akibat meningkat dapat mendukung atau
sering mengalami - Verbalisasi menghambat berjalannya
batuk-batuk, mengikuti program pengobatan
- klien anjuran - Libatkan keluarga untuk
mengatakansempat meningkat mendukung program yang
sejak - Perilaku pengobatan yang dijalani
mengkonsumsi mengikuti Edukasi
obat-obat tersebut program - Informasikan program
kondisi pengobatan pengobatan yang harus
kesehatannya membaik dijalani
menjadi semakin - Informasikan manfaat yang
memburuk karena akan diperoleh jika teratur
mengalami mual menjalani program
muntah berat. pengobatan
- Klien mengatakan - Anjurkan pasien dan
baru 5 minggu keluarga melakukan
menjalani konsultasi ke pelayanan
pengobatan OAT kesehatan terdekat, jika
dan perlu
penggunaannya
dihentikan sejak
seminggu yang
lalu.
Do:
- Perilaku klien
nampak tidak
mengikuti program
Nampak masalah
kesehatan meningkat

Anda mungkin juga menyukai