Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan
bersosialisasi dimana umumnya anak melakukan interaksi yang intim. Keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972
dalam Setiadi 2008). Sedangkan menurut Achiar, (2010) keluarga adalah suatu sistem sosial
yang berisi dua atau lebih orang yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah
perkawinan atau adopsi, tinggal bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan
bersama, mempunyai generasi penerus, saling pengertian, dan saling menyayangi. Pada
keluarga terdapat tahap perkembangan dan tugas perkembangan. Tahap perkembangan
keluarga menurut teori Duval 1985 dalam Setiadi (2008) dibagi dalam delapan tahap
perkembangan, yaitu keluarga baru (Berganning Family), keluarga dengan anak pertama <
30 bulan (Childbearing), keluarga dengan anak pra sekolah, keluarga dengan anak usia
sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun), keluarga dengan anak
dewasa (anak pertama meninggalkan rumah), keluarga usia pertengahan (Midlle Age
Family), dan keluarga lanjut usia.
Tahap perkembangan keluarga dengan Berganning Family adalah keluarga yang
dimulai saat suatu pasangan yang baru menikah menempuh hidupnya yang baru. Dalam
menghadapi hidup yang baru pastilah semua pasangan perlu dalam membuat rencana
kedepannya untuk menambah pengetahuan mereka mengenai keluarga baru itu seperti apa.
Salah satu program pemerintah untuk pasangan baru adalah program Keluarga Berencana.
Keluarga berencana (KB) adalah usaha peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan, kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia
sejahtera (Soleha, 2016). KB dalam pengertian khusus adalah keluarga berencana dalam
kehidupan sehari-hari berkisar pada pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya
pertemuan antara sel mani (Spermatozoa) dari pria dan sel telur (ovum) dari wanita sekitar
persetubuhan (Irianto, 2014). Program keluarga berencana merupakan suatu program untuk
membantu keluarga termasuk individu yang merencanakan kehidupan berkeluarga dengan
baik. Sehingga dapat mencapai keluarga yang berkualitas melalui penyelenggaraan
pelayanan, pengaturan dan dukungan yang diperlukan (Muttaqin, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana asuhan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga
pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana

1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan keluarga
pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana
2. Tujuan Khusus
- Melakukan pengkajian keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan
keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana
- Melakukan diagnosis keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan
keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga
- Melakukan perencanaan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan
keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana
- Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan
keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana
- Melakukan evaluasi keperawatan keluarga Tn. Xy pada tahap perkembangan
keluarga pasangan baru dengan defisiensi pengetahuan keluarga berencana

Anda mungkin juga menyukai