Anda di halaman 1dari 6

DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA

PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

Kudarti 1, Ike Rina Wulandari 2, Rifa Caturiningsih3


Prodi DIII Kebidanan, Akademi Kebidanan Mardi Rahayu
1
kudarti13@yahoo.co.id
Prodi DIII Kebidanan, Akademi Kebidanan Mardi Rahayu
2
Ikerina21@yahoo.co.id
Prodi DIII Kebidanan, Akademi Kebidanan Mardi Rahayu
3
rifa_caturiningsih@yahoo.co.id

ABSTRAK

Deteksi dini kejadian diabetes mellitus yang dilakukan sejak awal dapat mencegah timbulnya
komplikasi dan memberikan penanganan secara tepat dan cepat. Sebagian masyarakat
menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui dampak penyakit diabetes mellitus pada kehamilan
maupun persalinan. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi kadar gula dalam darah (melalui
pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial) merupakan langkah awal yang
diperlukan untuk mendiagnosa kejadian diabetes mellitus. Upaya ini dilakukan khususnya pada
ibu-ibu usia reproduksi untuk mempersiapkan reproduksi sehat. Sasaran yang dilakukan
pemeriksaan 100 orang, diperoleh hasil sebagian besar kadar gula darah normal, sedangkan 15
orang kadar gula darah diatas normal. Dilanjutkan dengan penyuluhan oleh ahli Gizi untuk
mengatur program diet serta pola makan yang tepat untuk ibu-ibu yang memiliki gula darah yang
tinggi maupun sebagai upaya pencegahan bagi ibu-ibu yang tidak terkena DM. Pemeriksaan
HbA1C dilakukan pada klien yang memiliki kadar gula darah diatas normal setelah mengatur pola
diit selama 3 bulan. Hasil pemeriksaan HbA1C diperoleh hasil 11 orang normal dan 4 orang yang
pola diitnya masih memerlukan keseriusan dan kesadaran. upaya tindak lanjut berupa
pemeriksaan rutin untuk pemantauan gula darah oleh Puskesmas Ngembal Kulon dan Konsultasi
Diit Diabetes Mellitus oleh Nutrisionis dari Puskesmas tersebut.

Kata Kunci : Deteksi Dini, Diabetes Mellitus, Kehamilan Risiko Tinggi

ABSTRACT

Early detection of diabetes mellitus events that occur early can prevent complications and provide
treatment accurately and quickly. Most people claim that they do not know the impact of diabetes
mellitus in pregnancy or childbirth. Laboratory tests to detect blood sugar levels (through the
fasting blood sugar and blood sugar 2 hour post prandial) is the first step required to diagnose the
incidence of diabetes mellitus. This effort is particularly mothers of reproductive age to prepare
healthy reproduction. Goal examination of 100 people, the result largely of normal blood sugar
levels, while 15 people above normal blood sugar levels. Followed by counseling by nutrition
experts to manage the diet and diet is right for mothers who have high blood sugar as well as
prevention for mothers who are not affected by Diabetes Mellitus. HbA1C examination carried out
on clients who have blood sugar levels above normal after a set pattern of diet for 3 months.
HbA1C test results obtained normal results of 11 people and four people diitnya patterns still
requires seriousness and awareness. follow-up measures in the form of regular checkups to
monitor blood sugar by Puskesmas Ngembal Kulon and Consulting Diit Diabetes Mellitus by a
nutritionist from the health center.

Keywords: Early Detection, Diabetes Mellitus, High Risk Pregnancy

248
badan lebih dari 4000 gram atau riwayat
1. PENDAHULUAN
mengalami Diabetes pada saat kehamilan
Diabetes Mellitus merupakan salah
(DM Gestational). Pada 6 bulan terakhir
satu penyakit kronik yang menjadi isu
di desa Tumpang Krasak terdapat 2 ibu
global pada saat ini. Hal ini disebabkan
yang melahirkan bayi dengan berat badan
karena angka kejadiannya yang semakin
lebih dari 4000 gram. Sebagian
meningkat bukan hanya di negara maju
masyarakat menyatakan bahwa mereka
tetapi juga di negara berkembang.
tidak mengetahui dampak penyakit
Rendahnya pengetahuan masyarakat
diabetes mellitus pada kehamilan
merupakan tantangan khusus yang tidak
maupun persalinan.
dapat diabaikan karena menyebabkan
Kadar glukosa yang tinggi pada ibu
timbulnya sikap menolak pada diri
hamil akan membahayakan janinnya
penderita (rejection), keluarga maupun
terutama pada 8 minggu awal kehamilan
lingkungan sekitar.
karena pada saat itu sedang berkembang
Pada tahun 2014 di Kabupaten
organ jantung, paru, ginjal dan otak
Kudus terdapat kematian yang
sehingga akan terjadi cacat pada janin.
disebabkan karena Diabetes mellitus
Pada tahun 2014 kematian bayi yang
adalah 153 kasus dengan angka
disebabkan karena cacat kongenital
penemuan kasus baru pada tahun 2014
adalah sebanyak 36%.
adalah 2895 kasus. Diabetes mellitus
Kejadian diabetes mellitus juga
merupakan penyebab kematian ketiga
menyebabkan makrosomia janin, lahir
tertinggi setelah hipertensi dan stroke.
mati, gangguan metabolic neonatal
Kematian ibu pada saat ini lebih banyak
(Coustan, Donald R, 2013).
disebabkan oleh penyakit penyerta
Jika hasil pemeriksaannya baik,
seperti jantung, diabetes mellitus dan
maka gaya hidup sehat tetap harus
asma dibandingkan oleh penyebab
dipertahankan, namun jika hasil
obstetri seperti perdarahan dan infeksi
pemeriksaan menunjukkan terdiagnosa
(Dinas Kesehatan Kudus, 2014).
Diabetes Mellitus, maka perlu dilakukan
Deteksi dini kejadian diabetes
4 pilar pengelolaan DM yaitu : Edukasi
mellitus yang dilakukan sejak awal dapat
dan pemahaman DM, mengatur pola
mencegah timbulnya komplikasi kronik
makan, olahraga serta pengobatan dan
dan memberikan penanganan secara tepat
pemantauan hasil terapi melalui
dan cepat. Deteksi dini diabetes mellitus
pemeriksaan laboratorium. Karena
dilakukan melalui pemeriksaan gula
glukosa darah yang tinggi
darah puasa dan gula darah 2 jam Post
membahayakan janin dalam kandungan
Prandial, dimana bila kosentrasi glukosa
maka wanita hamil harus melakukan
darah ≥ 126 mg/dl atau glukosa darah 2
kontrol glukosa yang lebih baik untuk
jam post prandial ≥ 200 mg/dl. Bila gula
mengurangi resiko pada ibu maupun
darah sudah ≥ 200 mg/dl, maka sudah
janin. Masyarakat secara umum masih
dapat didiagnosis diabetes mellitus
menganggap bahwa penyakit diabetes
(Coustan, Donald R, 2013).
mellitus atau penyakit gula atau kencing
Selain itu yang tidak kalah
manis merupakan penyakit yang “biasa”.
pentingnya adalah pemeriksaan HbA1c
Hal tersebut disebabkan oleh masih
yang bermanfaat untuk menilai kualitas
rendahnya pengetahuan masyarakat
perawatan, mempridiksi risiko
tentang penyakit kencing manis. Pada 6
komplikasi dan memantau kontrol
bulan terakhir di desa Tumpang Krasak
glikemik jangka panjang. Diagnosa
penderita diabetes mellitus terdapat 2
Diabetes mellitus pada ibu dapat
bayi yang dilahirkan dengan berat lahir
diketahui diantaranya adalah adanya
lebih dari 4000 gram (Berat lahir normal
riwayat melahirkan bayi dengan berat
adalah 2500-3500 gram), dimana salah

249
satu dampak dari ibu yang terkena Pasien diinformasikan untuk puasa 8-
diabetes mellitus adalah melahirkan bayi 10 jam sebelum dilakukan
dengan berat badan berlebih. Ibu yang pemeriksaan, hanya boleh minum air
melahirkan bayi dengan berat berlebih putih. Kemudian pasien baru diambil
tidak dapat melahirkan secara normal sampel darah vena sebanyak 1-2 cc.
sehingga harus dilakukan operasi. Bila b. Pemeriksaan gula darah 2 jam post
hal ini tidak mendapatkan penanganan prandial
yang tepat sejak dini maka akan Setelah pasien diambil gula darah
menimbulkan kesulitan dalam proses puasa, pasien diminta untuk segera
melahirkan yang berdampak pada makan, kemudaian puasa lagi selama
kematian ibu maupun bayi. Sebagian 2 jam baru diambil sampel darah
besar masyarakat menyatakan bahwa untuk pemeriksaan gula darah 2 jam
mereka tidak mengetahui tentang post prandial.
penyakit diabetes mellitus atau penyakit Pasien yang tidak memenuhi standar
gula tersebut serta dampaknya pada untuk pengambilan sampel darah seperti
kehamilan dan persalinan.Pemeriksaan tidak melakukan puasa, tidak akan
laboratorium untuk mendeteksi kadar dilakukan pemeriksaan. Hasil
gula dalam darah melalui pemeriksaan pemeriksaan gula darah akan disampaikan
gula darah puasa dan gula darah 2 jam kepada ibu sebagai salah satu bentuk
post prandial merupakan langkah awal catatan medic dan informasi kepada ibu
yang diperlukan untuk mendiagnosa yang diperiksa. Untuk gula darah puasa
kejadian diabetes mellitus. Upaya ini batas nilai normal 70-110 mg/dl,
dilakukan khususnya pada ibu-ibu usia sedangkan untuk pemeriksaan gula darah
reproduksi untuk mempersiapkan 2 jam post prandial nilai normal <125
reproduksi yang sehat sehingga nantinya mg/dl.
dalam proses kehamilan dan persalinan 3. Penyuluhan nutrisi / diit Diabetes Mellitus
tidak terjadi komplikasi yang Apabila hasil dinyatakan positif dimana
mengakibatkan kematian ibu dan bayi. bila kosentrasi glukosa darah ≥ 126 mg/dl.
Maka akan dilanjutkan dengan
2. METODE penyuluhan oleh ahli Gizi untuk mengatur
Metode pelaksanaan kegiatan adalah program diet serta pola makan yang tepat
melalui langkah – langkah di bawah ini: untuk ibu-ibu yang memiliki gula darah
1. Sosialisasi tentang Diabetes Melitus yang tinggi maupun sebagai upaya
Dengan melakukan penyuluhan pada pencegahan bagi ibu-ibu yang tidak
wanita usia subur di desa Tumpangkrasak terkena DM. Penyuluh gizi dilakukan oleh
kecamatan Jati Kabupaten Kudus. nutrisionist.
Adapun isi penyuluhan yang di sampaikan 4. Pemeriksaan HbA1C
meliputi definisi, penyebab, gejala, akibat, Setelah 3 bulan, peserta yang dinyatakan
pencegahan dan cara deteksi, risiko yang positif akan dilaksankan pemeriksaan
ditimbulkan bagi ibu dan janin bila terjadi kembali kadar gula darah dengan metode
kehamilan. HbA1C untuk menilai efektifitas diet
yang dilakukan. Pemeriksaan HbA1C
2. Pelaksanaan Screning atau deteksi dini dilakukan pada klien yang memiliki kadar
Deteksi dini diabetes mellitus dilakukan gula darah melebihi batas normal.
melalui pemeriksaan gula darah puasa dan 5. Seminar hasil
gula darah 2 jam post prandial. Metode Setelah kegiatan pengabdian selesai
pengambilan sampel pemeriksaan gula dilakukan, maka dilanjutkan dengan
darah adalah sebagai berikut : menyampaikan hasil kegiatan pengabdian
a. Pemeriksaan Gula darah puasa masyarakat kepada seluruh pihak yang
terkait yaitu dari mitra , puskesmas dan

250
unsur desa sebagai salah satu upaya untuk salah satu bentuk catatan medik.
mencari solusi atau tindak lanjut yang Untuk gula darah puasa batas nilai
akan diteruskan oleh mitra. normal 70-110 mg/dl, sedangkan
untuk pemeriksaan gula darah 2 jam
3. HASIL DAN PEMBAHASAN post prandial nilai normal <125
a. Penyuluhan tentang deteksi dini mg/dl.
Diabetes Mellitus Kegiatan pemeriksaan gula darah
Penyuluhan atau sosialisasi pada Ibu- puasa dan 2 jam post prandial dengan
Ibu PKK yang menjadi mitra jumlah sasaran 100 orang yang
dilaksanakan pada tanggal 23 Mei terdiri dari RT 2 RW 5 sejumlah 49
2016 oleh Kudarti yang sekaligus orang dan RT 4 RW 5 sejumlah 51
sebagai ketua tim pengabdian orang. Berdasarkan hasil
masyarakat. Kegiatan penyuluhan pemeriksaan didapatkan hasil bahwa
dihadiri oleh ibu-ibu PKK dari RT 2 terdapat beberapa ibu-ibu yang kadar
RW 5 dan RT 4 RW 5 yang sudah gula darah di atas nilai normal, di RT
mendapatkan undangan untuk 2 RW 5 terdapat 8 orang ibu dan RT
mengikuti kegiatan tersebut. 4 RW 5 terdapat 7 orang ibu.
b. Pelaksanaan Screning atau deteksi c. Penyuluhan nutrisi / diit Diabetes
dini melalui pemeriksaan gula Mellitus
darah Penyuluhan oleh ahli Gizi untuk
Deteksi dini diabetes mellitus mengatur program diet serta pola
dilakukan melalui pemeriksaan gula makan yang tepat untuk ibu-ibu yang
darah puasa dan gula darah 2 jam post memiliki gula darah yang tinggi
prandial. Metode pengambilan sampel maupun sebagai upaya pencegahan
pemeriksaan gula darah adalah bagi ibu-ibu yang tidak terkena DM.
sebagai berikut : Penyuluh gizi dilakukan oleh
1) Pemeriksaan Gula darah nutrisionist dari Puskesmas Ngembal
puasa Kulon yang melakukan penyuluhan
Pasien diinformasikan untuk pada kegiatan pertemuan PKK di RT
puasa 8-10 jam sebelum 2 RW 5 dan RT 4 RW 5 Tumpang
dilakukan pemeriksaan, Krasak.
hanya boleh minum air putih. Hasil pemeriksaan gula darah
Kemudian pasien baru diserahkan kepada masing-masing
diambil sampel darah vena ibu PKK bersamaan dengan
sebanyak 1-2 cc. penyuluhan tentang penatalaksanaan
2) Pemeriksaan gula darah 2 jam diit Diabetes Mellitus oleh ahli gizi.
post prandial Setelah diberikan penyuluhan ibu-ibu
Setelah pasien diambil gula diminta untuk melakukan diit sesuai
darah puasa, pasien diminta dengan disarankan, untuk selanjutnya
untuk segera makan, dalam waktu 3 bulan dinilai apakah
kemudaian puasa lagi selama diit yang dilakukan sudah efektif
2 jam baru diambil sampel atau belum melalui pemeriksaan
darah untuk pemeriksaan gula HbA1C. Bila diit yang dilakukan
darah 2 jam post prandial. sudah terbukti efektif, berarti
Pasien yang tidak memenuhi standar kesadaran dan kemauan ibu untuk
untuk pengambilan sampel darah melakukan pola hidup sehat sudah
seperti tidak melakukan puasa, tidak mulai terbentuk dan diharapkan
akan dilakukan pemeriksaan. Hasil dapat terus ditingkatkan serta
pemeriksaan gula darah akan ditularkan/ diinformasikan kepada
disampaikan kepada pasien sebagai orang lain disekitarnya.

251
untuk pemantauan gula darah oleh
d. Pemeriksaan HbA1C Puskesmas Ngembal Kulon dan
Untuk ibu-ibu yang hasil pemeriksaan Konsultasi Diit Diabetes Mellitus oleh
gula darah diatas nilai normal Nutrisionis dari Puskesmas tersebut. Hal
dilakukan anamnesa terhadap faktor- ini sesuai dengan penatalaksanaan
faktor kemungkinan penyebab diabetes mellitus dalam kehamilan
Diabetes Mellitus. Berdasarkan hasil berdasarkan hasil penelitian dari
pengkajian/anamnesa didapatkan Crowther, Caroline, 2005, pemantauan
bahwa faktor tersebut adalah karena untuk diet, monitoring gula darah dan bila
keturunan, aktivitas yang rendah, perlu terapi insulin sangat diperlukan
riwayat hipertensi, riwayat pola untuk mencegah terjadinya komplikasi
makan yang suka makanan bersantan, baik dalam kehamilan maupun persalinan.
gorengan dan manis.Setelah 3 bulan, Karena komplikasi dalam persalinan
peserta yang dinyatakan positif akan dapat terjadi distosia bahu yang
dilaksanakan pemeriksaan kembali menyebabkan fraktur maupun
kadar gula darah dengan metode kelumpuhan syaraf, kelahiran sesar karena
HbA1C untuk menilai efektifitas diet makrosomia.
yang dilakukan. Pemeriksaan HbA1C Diet tinggi lemak jenuh serta aktivitas
dilakukan pada klien yang memiliki fisik yang kurang juga meningkatkan
kadar gula darah melebihi batas risiko diabetes mellitus ( Cho, Geum
normal.Pemeriksaan HbA1C Joon, dkk, 2015).
dilakukan pada 15 orang yang terdiri
dari RT 2 RW 5 sejumlah 8 orang dan 4. KESIMPULAN
RT 4 RW 5 sejumlah 7 orang. Hasil A. Kesimpulan
pemeriksaan HbA1C bertujuan untuk 1. Pemeriksaan gula darah dilakukan
menegakkan diagnosis diabetes pada 100 orang ibu-ibu PKK di RT 2
mellitus dan memantau pola diit bagi RW 5 dan RT 4 RW5
yang sudah terkena diabetes mellitus. 2. Pemeriksaan gula darah yang
Batas normal untuk pemeriksaan menunjukkan kadar gula diatas
HbA1C 4,6-6,4 %. Berdasarkan hasil normal 15 orang yang dilakukan
pemeriksaan HbA1C diperoleh hasil pemeriksaan HbA1C
11 orang normal dan 4 orang yang 3. Pemeriksaan HbA1C menunjukkan
pola diitnya masih memerlukan 11 orang normal dan 4 orang yang
keseriusan dan kesadaran. HbA1C masih tinggi
e. Seminar hasil 4. Kesadaran masyarakat tentang pola
Setelah kegiatan pengabdian selesai nutrisi untuk diabetes mellitus dan
dilakukan, maka dilanjutkan dengan terjadi peningkatan pengetahuan ibu-
menyampaikan hasil kegiatan pengabdian ibu PKK tentang risiko diabetes
masyarakat kepada seluruh pihak yang mellitus bagi ibu bila terjadi
terkait yaitu dari mitra , puskesmas dan kehamilan
unsur desa sebagai salah satu upaya untuk
mencari solusi atau tindak lanjut yang B. Saran
akan diteruskan oleh mitra. Data berupa 1. Masyarakat
hasil pemeriksaan gula darah dan Masyarakat diharapkan untuk lebih
pemeriksaan HbA1C kepada bidan desa meningkatkan kesadaran tentang
Tumpang Krasak dan Kepala Puskesmas pentingnya mencegah diabetes
Ngembal Kulon. Berdasarkan hasil mellitus melalui pola hidup sehat
paparan dalam seminar tersebut serta meningkatkan untuk diit
didapatkan bahwa akan dilakukan upaya diabetes mellitus bagi yang kadar
tindak lanjut berupa pemeriksaan rutin gula darah masih tinggi dan

252
melakukan pemantauan kadar gula Cho,Geum Joon;Kim,Log Young, dkk.
darah secara rutin di fasilitas 2015. Secular trend of gestational
pelayanan kesehatan. diabetes mellitus and change in its risk
2. Tenaga Kesehatan factors . PLOS ONE DOI : 10.
Meningkatkan screening secara aktif 1371/Journal.Pone.0136017. Di
untuk memantau masyarakat yang
publikasikan Agustus 2015
sudah mengalami diabetes mellitus
untuk melakukan cek kadar gula
darah dan meningkatkan upaya Crowther, Caroline A, Franzcog, dkk.
promotif dengan memberikan 2005. Effect of treatment of gestational
penyuluhan dan konsultasi gizi gratis diabetes mellitus on pregnancy
bagi masyarakat. outcomes. Di publikasikan oleh The
New England Journal of Medicine,
Ucapan Terima Kasih Vol. 352 No. 24 , Juni 2005
1. Direktur Riset dan Pengabdian
kepada Masyarakat Kementerian Deteksi dini diabetes
Riset Teknologi dan Pendidikan http://health.detik.com/read/2012/11/20/1
Tinggi untuk kepercayaan dan 15704/2095574/756/diabetes-melitus-
kesempatan yang diberikan deteksi-dini-hindari-komplikasi
melalui pemberian dana Hibah
Pengabdian Masyarakat pada DP2M Dikti.2013.Panduan Pelaksanaan
skim Ipteks Bagi Masyarakat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(IbM) Edisi IX. Jakarta : Ditjen Dikti Depdiknas
2. Kepala Desa, Ketua Tim
Penggerak PKK beserta seluruh Maryunani, Anik. 2013. Diabetes pada
anggota PKK RT 2 RW 5 dan kehamilan.edisi kedua. Jakarta : Trans
RT 4 RW 5 Desa Tumpang Info Media
Krasak
Rakerkesda Kabupaten Kudus, 2015.
5. REFERENSI Profil Kesehatan Kabupaten Kudus.
Kudus : Dinas Kesehatan Kabupaten
Coustan, Donald R. 2013. Gestational Kudus
Diabetes Mellitus. Clinical Chemistry ` ______ Deteksi Dini Diabetes
59:9, 1310-1321. Di unduh http// e- https://diabetesmu.wordpress.com/2011/1
resources.perpusnas.go.id 2/08/deteksi-dini-diabetes/
2071/docview/1445359665pci-
origsite=summon

253

Anda mungkin juga menyukai