Anda di halaman 1dari 45

Jakarta, 4 Desember 2019

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


•Melakukan komunikasi yang efektif
•Melakukan advokasi
TUJUAN PEMBELAJARAN •Menjelaskan prinsip-prinsip dasar
UMUM
fasilitasi
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu melakukan •Melakukan teknik-teknik
APERSEPSI
fasilitasi
komunikasi, advokasi dan
fasilitasi STBM.
POKOK BAHASAN
Refleksi awal:
Apakah Merubah Perilaku Mudah atau Susah?

STBM
5 Pilar?

Ada tambahan lain dari pengalaman lapangan?


KOMUNIKASI

KOMUNIKASI
UNTUK
PERUBAHAN
PERILAKU UNTUK
STBM 5 PILAR
(5) FEED BACK

Masyarakat
Fasilitato &
r Stakeholder

(2)PESAN (3) MEDIA


BENTUK BENTUK
KOMUNIKASI

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON
VERBAL
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila
memenuhi tiga hal berikut :
 Pesan diterima dan dimengerti oleh si penerima pesan sebagaimana yang
dimaksud oleh si pemberi pesan;
 Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan
untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim. penerima menyampaikan
kembali bahwa pesan telah diterima dengan baik dan benar.
 Pesan disetujui oleh si penerima pesan
dan ditindaklanjuti dengan
perbuatan/tindakan/perilaku yang
dikehendaki oleh memberi pesan.
INTERVENSI KOMUNIKASI  PERUBAHAN PERILAKU
Perilaku adalah suatu perbuatan/kebiasaan yang dilakukan karena
adanya pengetahuan yang mempengaruhi kesadaran dan kemudian
membentuk suatu tindakan
K

P
Intinya komunikasi adalah proses untuk membangun perubahan perilaku 5 Pilar STBM
Perubahan Perilaku Teori Tahapan
Prekontemplasi. Masih pikir-pikir dulu. Saya mulai mendapat
informasi, masukan, pendapat orang lain, bahwa perilaku saya
perlu berubah. Tapi saya masih ragu-ragu.

Kontemplasi. Sudah paham. Saya mulai paham, kenapa saya


harus dan perlu berubah, alasannya, manfaatnya, dan
dampaknya.

Persiapan. Ancang-ancang. Saya mulai membuat rencana


ingin berubah. Saya sadar nanti hambatannya apa. Saya
bertanya ke orang yang sudah berubah.

Tindakan. Saya sudah mulai berubah sedikit demi sedikit.


Paling tidak saya sudah tidak melakukan hal itu lagi. Saya sering
tergoda lagi melakukan itu. Saya memikirkan cara agar saya
tetap mengikuti cara baru ini.

Penguatan. Saya mulai menikmati gaya hidup baru ini. Saya


ingin terus berlanjut, menghindari kebiasaan lama.
RESPEK
5 Prinsip Komunikasi yang Efektif
Kemampuan untuk menghormati dan menghargai lawan bicara

EMPATI
Kemampuan untuk memahami dan menempatkan diri pada
situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain.

DAPAT DIDENGAR (AUDIBLE)


Pesan yang disampaikan dapat didengar dan dimengerti
oleh penerima pesan.

PERHATIAN (CARE)
Memberikan perhatian kepada lawan bicara /audiens

RENDAH HATI (HUMBLE)


Bersikap tidak sombong, tidak merasa dirinya
paling pintar
ADVOKASI
Apa itu ADVOKASI ?
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan
terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari para pihak yang terkait (stakeholders).
Advokasi STBM adalah suatu upaya yang digunakan
untuk menciptakan suatu perubahan dalam opini publik
dan kebijakan pemerintah dengan menggerakkan
sumberdaya serta kekuatan yang diperlukan untuk
mendukung isu, keputusan kebijakan, alokasi anggaran
dan lainnya agar STBM 5 Pilar, menjadi prioritas dalam
pembangunan daerah.
Tujuan Advokasi
• Komitmen Politik  legislasi
• Dukungan Kebijakan (policy support).
• Penerimaan Sosial, dapat diterima masyarakat
sehingga memperoleh dukungan masyarakat
• Dukungan sistem, untuk mendukung
pencapaian tujuan program/kegiatan.
• Keterlibatan secara tidak terbatas.
Petakan Audiens Advokasi
• Pemimpin (formal maupun non formal)
• Pembuat kebijakan (policy makers)
• Pembuat keputusan (decision makers)
• Pemangku kepentingan (stakeholders)
• Orang atau sekelompok orang yang memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan suatu program, seperti tokoh
masyarakat/adat, tokoh agama, pengusaha, dsb.
PESAN
ADVOKASI
LANGKAH
ADVOKASI 1.Lakukan analisis pemangku kepentingan
Jajagi siapa dan seberapa besar peranannya dalam isu yang akan diadvokasi.
2.Rumuskan strategi advokasi efektif

Strategi advokasi adalah kombinasi dari pendekatan, teknik dan pesan-pesan yang
diinginkan oleh perencana untuk mencapai maksud dan tujuan advokasi.

Langkah –langkah kunci dalam merumuskan strategi advokasi:


Mengidentifikasi dan menganalisa isu advokasi
Mengidentifikasi dan menganalisa pemangku kepentingan utama
Merumuskan tujuan yang terukur
Mengembangkan pesan-pesan utama advokasi
Mengembangkan strategi
(pendekatan, teknik-teknik, pesan-pesan, dll)
Mengembangkan rencana aksi advokasi
Merencanakan pengawasan, pemantauan, dan penilaian 
3) Gunakan pendekatan berikut :
• Libatkan para pemimpin/pengambil
keputusan
• Bangun kerjasama dengan media massa
• Jalin kemitraan dan aliansi dengan mitra
dan kelompok potensial
• Mobilisasi tokoh dan kelompok yang
peduli STBM ataupun bidang terkait
Beberapa bentuk/pendekatan
ADVOKASI
Pendekatan Advokasi Kebijakan – membangun
komitmen politik dan sosial untuk berbagai landasan kebijakan
dan ketetapan anggaran untuk pembangunan dari pembuat
keputusan.

Pendekatan Mobilisasi Sosial – membangun jaringan


kemitraan dan aliansi untuk mendorong kesuksesan implementasi
STBM dan keberlanjutan program dari berbagai simpul dan kelembagaan
potensial.

Pendekatan Kampanye – Membangun kesadaran untuk


mendorong keputusan dalam perubahan sikap dan perilaku
Peserta diminta masing-masing membuat pesan yang persuasive dan
provokatif terkait 5 pilar STBM, ditulis dalam kertas metaplan dan kemudian
membentuk team juri dari peserta untuk menilai dengan cepat pesan-pesan
advokasi terbaik.

LATIHAN/LOMBA: PESAN STBM


FASILITASI
CURAH PENDAPAT
1) Apa itu fasilitasi?

2) Apa peran & fungsi fasilitator?

3) Bagaimana perilaku fasilitator


dalam STBM?

Tulis gagasan peserta pada flipchart…


FASILITASI
Proses sadar untuk
membantu suatu
kelompok sehingga
mereka dapat berhasil
melaksanakan tugas dan
tetap menjaga eksistensi
kelompok
Peran,Fungsi dan Tugas Fasilitator STBM
Peran dan Fungsi :
•Katalisator;
•Menoling memberikan bantuan dalam proses;
•Penghubung dengan sumber daya;
•Pemandu masyarakat untuk menemukan solusi;
•Pendamping dalam proses pemantauan dan evaluasi.

Tugas Fasilitator:
Memfasilitasi proses pemicuan agar terjadi
perubahan perilaku masyarakat atas inisiatif
sendiri
Perilaku seorang fasilitator pemicu
kepada masyarakat berdasarkan prinsip
kesetaraan, tidak ada yang dianggap
lebih tinggi (upper) atau dianggap lebih
rendah (lower)

Role Play: UPPER DAN LOWER


YANG HARUS DILAKUKAN & DIHINDARI OLEH
FASILITATOR STBM
JANGAN LAKUKAN LAKUKAN
 MEMICU KEGIATAN SETEMPAT.
MENAWARKAN SUBSIDI  KATAKAN DARI AWAL BAHWA TIDAK
AKAN PERNAH ADA SUBSIDI DARI
KEGIATAN INI. JIKA MASYARAKAT
BERSEDIA MAKA KEGIATAN BISA
DILANJUTKAN, JIKA TIDAK HENTIKAN
PROSES.

MENGAJARI MEMFASILITASI
YANG HARUS DILAKUKAN & DIHINDARI OLEH
FASILITATOR STBM
JANGAN LAKUKAN LAKUKAN

MENYURUH MEMBUAT  MEMFASILITASI MASYARAKAT UNTUK


MENGANALISIS KONDISI LINGKUNGAN
JAMBAN, SARANA DAN MEREKA, YANG MEMICU RASA JIJIK DAN
PRASARANA SANITASI, ATAU MALU SERTA MENDORONG ORANG DARI
BERPERILAKU HIGIENITAS DAN SANITASI
MEMERLIHATKAN CONTOH- YANG BURUK MENJADI BAB DI TEMPAT
CONTOH TIPE JAMBAN/SARANA YANG TETAP DAN TERTUTUP,
SANITASI LAINNYA SELAMA MENGELOLA SAMPAH DAN LIMBAH CAIR
DENGAN BENAR SERTA
PROSES PEMICUAN. MEMPRAKTEKKAN CTPS DAN
PENGELOLAAN AIR MINUM DAN
MAKANAN RUMAH TANGGA.
YANG HARUS DILAKUKAN &
DIHINDARI DALAM STBM
JANGAN LAKUKAN LAKUKAN

MEMBERIKAN ALAT-ALAT MELIBATKAN


ATAU PETUNJUK KEPADA MASYARAKAT DALAM
ORANG PERORANGAN SETIAP PENGADAAN ALAT
UNTUK PROSES FASILITASI

MEMBERITAHUKAN APA  MEMBIARKAN MEREKA


YANG BAIK DAN YANG MENYADARINYA SENDIRI
BURUK
YANG HARUS DILAKUKAN & DIHINDARI DALAM STBM
JANGAN LAKUKAN LAKUKAN

MENJADI PEMIMPIN,  FASILITATOR HANYA


MENDOMINASI PROSES MENYAMPAIKAN
DISKUSI (SELALU “PERTANYAAN SEBAGAI
MENUNJUKKAN DAN PANCINGAN” DAN BIARKAN
MENYURUH MASYARAKAT MASYARAKAT YANG
MELAKUKAN INI DAN ITU BERBICARA/ DISKUSI LEBIH
PADA SAAT MEMFASILITASI). BANYAK (MASYARAKAT
YANG MEMIMPIN).
YANG HARUS DILAKUKAN &
DIHINDARI DALAM STBM
JANGAN LAKUKAN LAKUKAN

LANGSUNG MEMBERIKAN  KEMBALIKAN SETIAP


JAWABAN TERHADAP PERTANYAAN DARI
PERTANYAAN-PERTANYAAN MASYARAKAT KEPADA
MASYARAKAT. MASYARAKAT SENDIRI,
MISALNYA: “JADI
BAGAIMANA SEBAIKNYA
MENURUT BAPAK/ IBU?”
TEKNIK FASILITASI
DALAM STBM
Teknik Mendengarkan
• Mendengar adalah memasukan suara ke
telinga.
• Mendengarkan adalah mengolah suara yang
masuk ke telinga menjadi lebih bermakna.
• Untuk mendengar secara lebih bermakna, kita
dibantu sejumlah pertanyaan yang membuat
kita lebih mengerti makna dari pernyataan
dari warga belajar/komunikan/audiens.
1. Membahasakan kembali (Paraphrasing)

2. Menarik keluar (Drawing out)

3. Memantulkan (Mirroring)

4. Mengumpulkan gagasan (Gathering ideas)

5. Mengurutkan (Stacking)
Teknik Mendengar
6. Mengembalikan ke jalurnya (Tracking)

7. Menguatkan (Encouraging)

8. Menyeimbangkan (Balancing)

9. Membuka ruang (Making space)

10. Diam sejenak (Intentional silence)

11. Menemukan kesamaan pemikiran dasar


Cont Membahasakan kembali (Paraphrasing)
oh
• Paraphrasing membantu pembicara menilai apakah ucapannya ditangkap
atau tidak oleh orang lain.
• Contoh:
• “Kedengarannya tadi Ibu mengatakan bahwa diare
bisa disebabkan oleh karena minum air yang tidak di
masak…”
• “Yang saya tangkap dari pendapat Bapak adalah sampah yang dibuang ke
sungai bisa menyebabkan banjir……….”
Sesudah membuat paraphrase, perhatikan reaksi pembicara. Katakan “Apa
betul pemahaman saya?”
Memantulkan (Mirroring)
• “Mirroring” adalah menangkap apa yang dikatakan orang lain persis seperti yang diucapkan dengan
mengulang kembali setiap kata yang diucapkan. Kadang-kadang ini dibutuhkan untuk meyakinkan orang-
orang tertentu bahwa mereka betul-betul didengarkan.
• Bagaimana caranya?
• Jika pembicara mengatakan satu kalimat, ulangi secara persis seperti yang diucapkan. Jika pembicara
mengatakan lebih dari satu kalimat, ulangi kata kunci atau kalimat pendek.
• Dalam kedua situasi di atas, gunakan kata-kata pembicara, jangan kata-kata anda sendiri. Yang harus
diulang adalah kata-kata si pembicara; bukan suara pembicara.
• Contoh:

• Fasilitator :″ Di mana biasanya bapak mamak membuang


sampah″
• Peserta : ″ di kali″
• Fasilitator: ″di kali, terus di mana lagi? ″..... Dst...
Teknik Bertanya
• Pertanyaan singkat dan jelas, jika perlu
ulangi sampai peserta merasa jelas,
terutama jika pertanyaan tersebut hanya
ditujukan kepada peserta tertentu.
• Jangan membuat peserta “gelagapan”
atau gugup menjawabnya  hindari
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
tendensius apalagi dengan gaya bertanya
yang menghakimi.
• Tidak terjadi debat kusir ketika
pertanyaan dari peserta yang satu
dilempar kepada peserta lainnya.
Tugas advokasi STBM ( PRA PEMICUAN)
PENUGASAN PESERTA (2 JPL)
Persiapan Simulasi Advokasi
Langkah Hasil Diskusi
Sasaran Advokasi
(Jajagi siapa dan seberapa besar peranan sasaran dalam isu yang akan diadvokasi 
Stakeholder Analysis)

Isu Strategis
(Tentukan isu-isu strategis yang akan menjadi topik kepedulian yang disepakati
untuk menjadi fokus perubahan kebijakan)

Tujuan Advokasi
(Buat pernyataan tentang suatu keadaan yang akan dicapai pada masa tertentu 
SMART (specifik, terukur, dapat dicapai, realistis, batas rentang waktu)

Pesan Advokasi
(Terjemahan tujuan advokasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk
khalayak sasaran
Tugas Kelompok
Simulasi : 15 menit
1) Kelompok 1: Simulasikan advokasi kepada
Kecamatan dan Desa
2) Kelompok 2: Simulasikan advokasi kepada
Tokoh Agama dan tokoh Adat
Advokasi dilakukan dalam rangka pra-pemicuan
Diskusi Kelompok ( 15 menit)
• Bagi peserta menjadi 3 kelompok
• Beri tugas menyusun pertanyaan kunci untuk melakukan analisis
kebiasaan masyarakat dan kondisi lingkungannya:
1) Kelompok 1: Pilar 1 STBM
2) Kelompok 2: Pilar 2 STBM

3) Kelompok 3: Pilar 3 STBM

4) Kelompok 4 : pilar 4 STBM

5) Kelompok 5 : Pilar 5 STBM

• Perwakilan kelompok demonstrasi teknik bertanya berdasar hasil


diskusi & minta tanggapan dari kelompok lain.
Semangat STBM 5 PILAR!

Anda mungkin juga menyukai