Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN AFEKSI, KOGNISI, SERTA PERILAKU TERHADAP

SIKAP KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN INTERNET

BIDANG KEGIATAN
ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan Oleh:
Forentina Keneishia 202010160311401, 2020
Muhammad Rif’an Khalid 202010160311407, 2020
Cindy Indah Eliza 202010160311411, 2020
Kurratul Faisa 202010160311417, 2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2022
HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN AFEKSI, KOGNISI, SERTA PERILAKU TERHADAP
SIKAP KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN INTERNET
Forentina Kaneishia*, Muhammad Rif’an Khalid, Cindy Indah Eliza, Kurratul Faisa
Universitas Muhammadiyah Malang, Jl Raya. Tlogomas No. 246 Malang
Abstract: This study consists of an analysis of how the internet affects consumer
attitudes in their process of buying products or services, attitudes which include are
affective, cognition, and behavioral components. This research also contains the
consistency between the three components. The results showed that the correlation
between the three components was positive and significant, which means that the
three components were consistent.

Keywords: Internet, Attitude, Cognitive, Affective, Behavior

Abstrak: Penelitian ini terdiri dari analisis tentang bagaimana internet memengaruhi
sikap konsumen dalam proses mereka untuk membeli produk atau jasa, sikap yang
termasuk adalah komponen afeksi, kognisi, serta perilaku. Penelitian ini juga berisi
tentang konsistensi antara ketiga komponen. Hasil penelitian menunjukkan korelasi
antara ketiga komponen adalah positif dan signifikan, yang berarti bahwa ketiga
komponen konsisten.

Kata kunci: Internet, Sikap, Kognitif, Afektif, Perilaku

* = Penulis Korespondensi
Pendahuluan
Perkembangan teknologi internet saat ini begitu pesat. Hampir di setiap tempat
dan waktu, kita selalu memanfaatkan internet, baik melalui komputer, laptop, maupun
melalui smartphone. Perkembangan teknologi ini tidak hanya mewabah di kalangan
anak muda saja tetapi juga menjamur di kalangan anak-anak dan yang berusia matang
(dewasa). Berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh teknologi internet ini
juga mengubah pola sikap konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumen saat
ini begitu dimudahkan dalam hal mencari informasi yang berkaitan dengan produk atau
jasa yang dibutuhkannya, melakukan perbandingan, dan melakukan pembelian dengan
memanfaatkan teknologi internet. Bahkan tidak jarang jika mereka sudah tidak
membutuhkan produk tersebut tetapi produk tersebut masih layak digunakan, mereka
dapat menawarkan produk tersebut kepada orang lain juga melalui internet (menjual
kembali). Jadi jelas bahwa internet dengan segala kemudahan yang ditawarkannya
menjadikan pola tersendiri yang dapat merubah sikap pembelian konsumen.
Menurut Hawkins dan Mothersbaugh (2010:392), sikap memiliki tiga komponen,
yaitu: afeksi (perasaan), kognisi (kepercayaan), dan perilaku (kecenderungan tanggapan).
Ketiga komponen sikap ini cenderung untuk konsisten. Ini berarti bahwa perubahan
dalam salah satu komponen sikap, cenderung untuk menghasilkan perubahan yang
berkaitan dengan komponen yang lain. (Hawkins dan Mothersbaugh, 2010: 398).

Tujuan
Dengan melakukan penelitian terhadap komponen afeksi, komponen kognisi, serta
komponen perilaku dalam memanfaatkan teknologi internet sebagai keputusan dalam
pembelian bagi konsumen, yang membuat kita lebih mudah mencari informasi yang
berkaitan dengan produk dan jasa, sehingga memudahkan proses transaksi dalam
pembelian maupun penjualan.

Metode Penelitian
Metode Penelitian yang kami gunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang
mendeskripsikan akan hubungan antara ketiga komponen (afeksi, kognisi,& perilaku)
terhadap sikap konsumen dalam menggunakan internet untuk pembelian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam artikel ilmiah ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dengan melakukan penelitian sendiri
oleh peneliti, sedangkan data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa situs
yang relevan dengan judul penelitian dan hasil studi kepustakaan. Objek dari penelitian
ini adalah sikap konsumen dalam menggunakan internet.

Literatur Teori
1. Afeksi
Afeksi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap, watak, perilaku,
minat, emosi, dan nilai yang ada di dalam diri setiap individu. Menurut beberapa ahli,
afeksi ini erat kaitannya dengan kognisi. Mengapa demikian? Karena semakin tinggi
tingkat kekuasaan kognisi seseorang, semakin mudah untuk memperkirakan
perubahan perilakunya.
Adapun pengertian afeksi menurut para ahli adalah sebagai berikut.
A. Menurut Sudjana, yaitu berhubungan dengan sikap dan nilai.
B. Menurut David R. Krathwohl, yaitu perilaku yang memberatkan perasaan, emosi,
atau derajat tingkat penolakan atau penerimaan terhadap suatu objek.
C. Menurut Syamsu Yusuf, yaitu tingkah laku yang mengandung penghayatan suatu
emosi atau perasaan tertentu.
D. Menurut Pophan, yaitu ranah yang menentukan tingkat keberhasilan seseorang.

2. Kognisi
Kognisi adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu
menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu
tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya.
Berikut defini kognisi yang dikutip dari para ahli:
A. Menurut Williams dan Susanto, kognisi adalah cara individu bertingkah laku,
bertindak, dan cepat lambatnya individu saat memecahkan masalah yang sedang
dihadapi.
B. Menurut Piaget, kognisi adalah bagaimana anak beradaptasi dan
menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya.
C. Menurut Neisser, kognisi adalah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan.
D. Menurut Gagne, kognisi adalah proses internal yang terjadi di dalam pusat
susunan saraf ketika manusia sedang berpikir.
E. Menurut Drever, kognisi adalah istilah umum yang melingkupi metode
pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan penangkapan
makna.

3. Sikap
Sikap ( attitudes ) adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang,
atau perasaan netral dari seseorang terhadap sesuatu. Pengertian lainnya adalah
tanggapan perasaan yang bisa berupa perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu
objek tertentu, misalnya bagaimana sikap konsumen terhadap kinerja produk,
bagaimana sikap konsumen terhadap merek perusahaan, bagaimana sikap
konsumen terhadap harga produk.
Adapun sikap konsumen menurut para ahli:
A. Menurut Nugroho (2008:214), sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubung
dengan kesiapan menanggapi.
B. Menurut Schiffman dan Kanuk (Sangadji dan Sopiah, 2013 : 176), sikap (attitude)
adalah inti dari perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek
tertentu. Sikap konsumen adalah tanggapan perasaan konsumen yang bisa
berupa perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu objek tertentu, misalnya
bagaimana sikap konsumen terhadap kinerja produk, bagaimana sikap konsumen
terhadap merek perusahaan, bagaimana sikap konsumen terhadap harga produk,
bagaimana sikap konsumen terhadap iklan produk yang ditayangkan dan
sebagainya.
C. Menurut J.Paul Peter dan Jerry C.Olson (2013 : 130) sikap merupakan evaluasi
secara menyeluruh yang dilakukan seseorang atas suatu konsep. Dari definisi
tersebut, dapat diuraikan bahwa sikap merupakan organisasi keyakinan yang
relatif tetap, memiliki kecenderungan untuk dipelajari, untuk merespons secara
konsisten dan konsekuen menguntungkan atau tidak, positif atau negatif, suka
atau tidak terhadap obyek atau situasi. Seorang individu mempelajari sikap
melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Meskipun sikap ini dapat
dipelajari dan dapat diubah dari waktu ke waktu, pada setiap saat tidak semuanya
memiliki dampak yang setara, dan beberapa sikap lebih kuat dari sikap lainnya.
Ketika konsumen mempunyai sikap yang negatif terhadap suatu aspek atau lebih
pada praktik pemasaran perusahaan, maka kemungkinan mereka tidak berhenti
menggunakan produk tersebut, tetapi juga mendorong kerabat atau teman-teman
untuk melakukan hal yang sama.

4. Perilaku Konsumen
Salah satu aspek yang harus diperhatikan sebuah perusahaan adalah konsumen
mereka sendiri. Dengan mengenal konsumen, tingkat keefektifan bisnis industri akan
lebih maksimal. Teori ini sendiri seringkali dibahas dalam ranah ilmu komunikasi dan
psikologi. Secara sederhana, teori perilaku konsumen adalah studi di mana Anda bisa
mengetahui dan mempelajari perilaku seseorang terhadap brand atau perusahaan
yang dibuat.
Perilaku konsumen menurut para ahli:

A. Schiffman dan Kanuk (2000), mengatakan bahwa teori ini adalah studi tentang
bagaimana seseorang membuat sebuah keputusan untuk membelanjakan sumber
daya yang mereka punya misalnya uang, waktu, dan tenaga mereka untuk
mendapatkan produk yang akan dikonsumsi.

B. Kotler dan Keller (2008), keduanya sepakat bahwa teori perilaku konsumen
adalah sebuah studi yang mempelajari individu, kelompok, maupun organisasi
dalam memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi produk untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

C. John C. Mowen dan Michael Minor menyampaikan tentang perilaku seorang


konsumen sebagai studi unit dan proses pembuatan keputusan seseorang dalam
menerima, menggunakan, membeli, dan menentukan produk.
Pembahasan
1. Afeksi
Afeksi mengacu kepada hal yang konsumen rasakan mengenai stimulus dan
kejadian, misalnya apakah mereka menyukai atau tidak suatu produk. Afeksi
merujuk pada respon perasaan.
a. Jenis tanggapan Afeksi
Terdapat empat jenis tanggapan afeksi yaitu emosi, perasaan tertentu,
suasana hati, dan evaluasi. Semakin kuat tanggapan afeksi, semakin kuat juga
tanggapan dari tubuh kita seperti meningkatnya tekanan darah atau debaran
jantung, dan lain-lain. Konsumen yang menyukai suatu produk merupakan
hasil dari emosi atau evaluasi afektsi dari suatu produk. Evaluasi ini terbentuk
karena terdapat kepercayaan tentang produk tersebut atau merupakan hasil
evaluasi dari penampilan produk pada setiap atributnya. Perasaan yang
merupakan hasil evaluasi dari atribut produk ini dapat juga memengaruhi
keyakinan konsumen bahkan bisa merubah keyakinannya.
b. Sistem Afeksi
Tanggapan afeksi diciptakan oleh sistem afeksi.  Yang pertama sistem afeksi
biasanya reaktif, sistem afeksi seseorang biasanya menanggapi dengan cepat
lingkungan, misalnya saat seorang konsumen melihat produk kesukaan
mereka dengan segera memberi tanggapan afeksi positif. Yang kedua yaitu
seorang konsumen memiliki kontrol langsung yang kecil atas tanggapan afeksi
mereka, misalnya tanggapan terhadap pramuniaga toko yang kurang cekatan
dalam bekerja maupun bersikap tidak baik, otomatis sistem afeksi seorang
konsumen menunjukan tanggapan afeksi negatif. Yang ketiga bahwa sistem
afeksi terdapat dari dalam tubuh kita, misalnya ada rasa gugup sekaligus
bahagia karena telah membeli produk yang amat disukai dan sudah lama
menjadi inceran seperti mobil atau rumah. Keempat, sistem afeksi dapat
menanggapi berbagai jenis rangsangan, sistem afeksi konsumen dapat
menanggapi pemikiran yang diciptakan oleh sistem kognisi mereka. Ciri
kelima, tanggapan yang paling berpengaruh adalah belajar, konsumen belajar
beberapa dari tanggapan afeksi melalui proses pengkondisian klasik, karena
tanggapan afeksi itu dipelajari, bentuknya dapat beragam sejalan dengan
budaya ataupun grup sosial.

2. Kognisi
Kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang
melibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya, yang termasuk
di dalamnya adalah pengetahuan yang didapat orang dari pengalamannya dan
yang tertanam dalam ingatan mereka. 

Pengambilan keputusan konsumen melibatkan tiga proses kognisi yang penting


yaitu:
a. Konsumen harus menerjemahkan informasi yang relevan di lingkungan
sekitar untuk menciptakan arti atau pengetahuan personal.
b. Konsumen harus mengombinasikan atau mengintegrasikan pengetahuan
tersebut sebelum mengevaluasi produk atau tindakan yang mungkin, dan
untuk menetapkan perilaku diantara alternatif yang ada.
c. Konsumen harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari
ingatannya untuk digunakan dalam proses integrasi dan interpretasi.

3. Hubungan Afeksi, Kognisi, dan Perilaku Konsumen di Era Digital


Afeksi dan kognisi merupakan jenis respon psikologis berbeda yang
dilakukan oleh konsumen dalam situasi pengambilan keputusan.  Afeksi merujuk
pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah
konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu kepada hal
yang mereka pikirkan seperti kepercayaan terhadap suatu produk. Lingkungan
yang serba teknologi juga memengaruhi perilaku konsumen, seperti iklan di
sosial media juga memengaruhi komponen afeksi dan kognisi konsumen.
Misalnya, seorang konsumen melihat iklan penawaran suatu produk yang yang
memiliki kelebihan yang berbeda dari merek lain. Iklan tersebut merubah pola
pikir konsumen mengenai merek baru tersebut agar konsumen membelinya,
perubahan dalam lingkungan konsumen (iklan produk baru) mengarah kepada
perubahan kognisi (konsumen percaya bahwa produk tersebut lebih baik), yang
akhirnya mengarah kepada perubahan perilaku (konsumen membeli produk baru
tersebut. Teknologi yang serba canggih ini dapat mempengaruhi tanggapan di
dalam setiap individu, kognisi dan afeksi tidak dapat dipisahkan, namun dalam
situasi atau keadaan tertentu dapat dilihat bahwa manakah yang dominan antara
sifat emosional atau rasional dalam diri seseorang.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa afeksi, Kognesi
sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di era digital
karena Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau
kejadian dan Kognisi mengacu kepada hal yang mereka pikirkan seperti
kepercayaan terhadap suatu produk, hal itu ditunjukkan oleh sikap konsumen
ketika melihat iklan di internet mengenai suatu barang mereka akan tertarik
(Afeksi) dan percaya bahwa produk tersebut worth it untuk dimiliki (Kognisi) yang
akhirnya akan mengacu pada perilaku untuk memutuskan langkah selanjutnya
yaitu pembelian. Teknologi yang serba canggih ini dapat mempengaruhi
tanggapan di dalam setiap individu, kognisi dan afeksi tidak dapat dipisahkan.
Untuk itu sebagai penyedia iklan kita harus pintar – pintar dalam mengiklankan
produk atau jasa karena itu sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e5417a3bbd2/kognitif-adalah-aktivitas-mental-
ini-pengertian-dan-fungsinya

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/afektif/

https://www.info.populix.co/post/perilaku-konsumen
https://ivanchandrafrad.wordpress.com/2015/04/15/bab-3-pengenalan-terhadap-
afeksi-dan-kognisi/

Anda mungkin juga menyukai