Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Mengetahui Tekanan Politik dan Hukum (impor) dari sepeda gunung Polygon.
2. Untuk memahami kaitan 4P dalam Tekanan Politik dan Hukum (impor) sepeda
Polygon.
BAB II
DASAR TEORI
Impor barang ke Singapura diatur dalam Customs Act and the Regulation of
Imports and Exports Act serta peraturan perundang-undangan yang relevan.
Umumnya, semua barang (termasuk gas, air, media, listrik, rekaman, dll) yang
diimpor ke Singapura dikenakan pembayaran GST (bea cukai dan/ atau bea barang
dan jasa) untuk barang tidak kena cukai dan (GST) untuk barang kena cukai. Bea
Cukai & GST Semua barang yang diimpor ke atau diproduksi di Singapura dikenakan
bea cukai dan / atau Pajak Barang dan Jasa (GST).
Ada empat kategori luas barang yg kena bea cukai di Singapura, antara lain:
1. minuman keras
2. produk tembakau,
Pembayaran Pajak dan GST Importir bertanggung jawab atas pembayaran semua bea,
GST dan biaya lain-lain (pajak dan ongkos) ke SC untuk impor barang-barang
mereka. Importir dapat mengajukan permohonan rekening GIRO (IBG) antar bank
dengan SC atau mereka dapat menunjuk agen forwarding untuk membayar pajak dan
biaya atas nama mereka. GST dihitung pada nilai barang yang meliputi biaya,
asuransi dan pengiriman ditambah semua bea cukai dan biaya lainnya. Tingkat GST
saat ini adalah 7%.
Perijinan Impor, Ekspor dan Pengiriman Untuk impor semua barang (termasuk
barang-barang yang dikontrol dan non-kontrol) ke Singapura, Importir harus:
2. Membayar bea cukai dan/ atau Pajak Barang dan Jasa (GST) pada tingkat yang
berlaku pada saat impor.
.
BAB III
3.1 PRODUK
Syarat produk sepeda yang akan di impor ke Singapura :
Berdasarkan Harmonized System Code (HS Code) yang digunakan dalam perdagangan
global, sepeda dikelompokkan dalam HS 8712. Tabel 2.1 Kode HS untuk Sepeda No.
Kode HS Deskripsi 1 8712 Bicycles and other cycles (including delivery tricycles), not
motorised. Sepeda dan sepeda lainnya (termasuk sepeda roda tiga untuk pengantar), tidak
bermotor.
Jenis-jenis Sepeda :
Road bicycles – dirancang untuk bepergian dengan kecepatan di jalan beraspal, bobot
keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan.
Touring bicycle – dirancang untuk tur dan perjalanan panjang, tahan lama dan nyaman,
mampu mengangkut bagasi, dan memiliki berbagai macam peralatan.
Folding bicycle (Sepeda lipat) – dirancang untuk dapat dilipat menjadi bentuk kompak,
memfasilitasi transportasi dan penyimpanan. Ketika dilipat, sepeda dapat lebih mudah
dibawa ke gedung-gedung dan tempat kerja atau transportasi umum (memfasilitasi moda
transportasi campuran Komuter dan sepeda), dan lebih mudah disimpan dalam tempat
tinggal yang sempit atau bagasi mobil, kapal atau pesawat.
Mountain bicycle (sepeda gunung) – dirancang untuk bersepeda off-road. Sepeda
gunung memiliki fitur kokoh, frame dan roda yang kuat, memiliki suspensi, dan
kombinasi kecepatan sampai 27.
Hybryd bicycle (Sepeda hybrid) – kompromi antara gaya sepeda gunung dan sepeda
balap. Mereka memiliki kerangka ringan, ukuran roda medium, dan derailleur gearing,
dan dengan fitu punggung lurus atau melengkung, touring handlebars for more upright
riding.
BMX bicycle – BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak
digunakan untuk atraksi
City bike - Sepeda kota adalah sepeda yang biasa dipakai di perkotaan dengan kondisi
jalan yang baik. Sepeda jenis sangat menekankan aspek funsional. Biasanya memiliki
sebuah boncengan dan keranjang.
Sepeda mini – termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua
maupun beroda tiga Komponen Sepeda.
Produk yang ditawarkan oleh polygon juga selain telah memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) juga telah memenuhi persyaratan produk sepeda yang akan diimpor ke
Negara Singapura. Warga Singapura sendiri lebih banyak memilih sepeda polygon model
mountbike dan sepeda kota karena disana sudah membudaya bagi warganya untuk
memakai sepeda dalam aktifitas di luar rumah . selain ramah lingkungan, pemerintah juga
sudah memberikan peraturan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi seperti
mobil pribadi dan motor pribadi. Warga singapura memilih sepeda merek Polygon karena
Polygon sangat baik dalam sisi pelapisan akhir dan pengecatan sepeda sehingga membuat
penampilan sepeda Polygon sangat rapi.
3.2 PRICE
Berdasarkan UN Comtrade menunjukkan bahwa pasar Singapura masih mengutamakan
nilai ekonomis ataupun merek yang sudah terkenal. Tetapi, berdasarkan jumlah volume
pasar Singapura lebih mempertimbangkan nilai ekonomis. Hal ini membuka peluang
sepeda Polygon untuk dapat meningkatkan ekspor ke Singapura dengan mengurangi
biaya sehingga nilai jual sepeda Indonesia bisa kompetitif terhadap sepeda China.
Pemerintah Singapura sangat mendukung aktifitas impor sepeda dari Indonesia. Tekanan
politik dan hukum di Singapura sangat mempengaruhi proses impor barang sepeda dari
Polygon.
BAB 1V
KESIMPULAN
Produk yang ditawarkan oleh polygon juga selain telah memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) juga telah memenuhi persyaratan produk sepeda yang akan diimpor ke
Negara Singapura. Berdasarkan UN Comtrade menunjukkan bahwa pasar Singapura masih
mengutamakan nilai ekonomis ataupun merek yang sudah terkenal. Tetapi, berdasarkan
jumlah volume pasar Singapura lebih mempertimbangkan nilai ekonomis. Hal ini membuka
peluang sepeda Polygon untuk dapat meningkatkan ekspor ke Singapura dengan mengurangi
biaya sehingga nilai jual sepeda Indonesia bisa kompetitif terhadap sepeda China.
Distribusi merupakan pertahanan terakhir suatu bisnis bagi Polygon. Tekanan politik dan
hukum di Singapura juga sangat berpegaruh terhadap jalannya impor sepeda Polygon dari
Indonesia ke Singapura.